Di kamar hotel, Stefan duduk terpekur di atas kasur. Kedua tangannya bersimpuh di atas pahanya. Pandangannya lurus ke depan, pas ke arah cermin. Dilihatnya dirinya sendiri. Alis yang tebal dan agak melengkung, hidung mancung, dan dagu lancip. Lengan yang cukup besar karena dari dulu sewaktu remaja memang hobi olahraga seperti gym.Stefan bersumpah akan membuktikan bahwa suatu saat dia akan menjadi bos sebuah perusahaan dan dikagumi banyak orang. Dia berjanji pada dirinya sendiri, suatu saat Bobby dan keluarganya akan menyadari bahwa dia bukanlah orang yang diremehkan.Lantas dengan kedua genggaman tanganya, dicengkeramnya selimut di atas kasur dengan keras, lalu diremuk-remuknya, seolah ingin sekali meremuk wajah-wajah mertua dan iparnya. Dengusan napas Stefan kian kasar dan raut mukanya semakin menggeram.Dia merogoh tas selempangnya dan mengambil ponsel, kemudian menghubungi Pak Wesley.“Ada apa, Stefan?”“Maaf mengganggu malam-malam seperti ini, Pak. Saya meminta maaf karena tidak b
Last Updated : 2023-05-05 Read more