Kembali, mereka melakukan teleportasi dari rumah gua dibawah air terjun menuju perbatasan hutan. Alexia sama sekali tidak mempertanyakan banyak hal soal kemampuan-kemampuan aneh yang dimiliki saudarinya, cukup menduga semua itu berkat orang misterius yang sudah berbaik hati mau membantunya.Helena menepuk bahu sang adik sesaat, "Aku tidak bisa ikut masuk, hanya cukup sampai perbatasan ini.""Iya Helena, aku mengerti. Pulanglah dan segera temui ibu, dia pasti sangat mengkhawatirkanmu.""Akan ku sampaikan kalau kau baik-baik saja, jadi setelah semua selesai segeralah pulang," terpengaruh hipnotis sekalipun, Helena tetap bisa menyadari rasa simpati terhadap sang adik, mereka tumbuh bersama sejak kecil, wajar hal semacam itu terjadi, "Simpan bunga itu dengan baik, jangan sampai ada yang tahu selain dirimu."Alexia mengangguk, ia perlahan berbalik meninggalkan Helena sendirian dan mulai berjalan memasuki area berkabut ungu. Helena menyadari tubuh sang adik telah tertelan masuk ke tempat it
Baca selengkapnya