Home / Romansa / Terjebak Cinta Pria Arogan / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Terjebak Cinta Pria Arogan: Chapter 51 - Chapter 60

83 Chapters

51. Choco Bar And The Wrapper

Peony merasakan tangan Kheil berhenti bergerak. Pria itu menumpukan dagu tegasnya pada puncak kepala Peony. “Kau pasti berpikir negatif lagi, hm?” Kheil meremas lembut pinggang Peony. “Aku ingin memiliki anak bukan karena kewajiban itu, Summer… Aku tidak sabar memiliki Summer junior yang menggemaskan sepertimu.” Kheil mengecup kuat pipi Peony yang merona karena ucapan manisnya. Pria itu terkekeh. Mungkin karena melihat pipi tomat Peony. Kheil kembali menumpukan dagu pada puncak kepala Peony. Memeluk erat perut sang istri. "Bukankah aku sudah menghilangkan point nomor lima? Jika pun pada akhirnya kita tidak memiliki anak, biarkan Nicholas yang membuat anak dengan wanita-nya,” seru Kheil jenaka. Peony refleks menengadah sampai tatapannya dan Kheil bertemu. Pria itu tersenyum lembut pada Peony, lalu mengecup singkat ujung hidungnya. “Memiliki anak adalah bonus. Menikah sesungguhnya yang aku maksud, tentu saja menjalani hari-hari yang benar sebagai sepasang suami istri. Contohnya... ma
last updateLast Updated : 2023-05-27
Read more

52. Mengemas Choco Bar

“Hai…” Peony yang baru saja membuka mata, hanya dapat mematung saat seorang pria tampan menatapnya dalam sambil menyapa. “Bagaimana tidurmu? Nyenyak?” tanya pria itu kembali. Suara berat dan seraknya terdengar bersahabat di telinga. Bahkan sangat bersahabat karena terlalu lembut. Wajah bangun tidurnya tak menghilangkan setitikpun ketampanan yang dimiliki pria itu. Dia adalah Kheil… suami Peony… Wajah Peony memanas mengingat jika ia dan Kheil telah resmi menikah. Mereka saling mengucap janji suci, lalu menandatangi dokumen-dokumen pernikahan. Bahkan yang terakhir, telah menyempurnakan pernikahan mereka sampai ia tertidur pulas. Tubuh Peony menegang merasakan usapan lembut di pinggangnya. “Masih mengantuk?” Peony menggeleng kencang menutupi kegugupan yang timbul karena perhatian pria itu. “J-jam berapa sekarang?” Peony bergerak salah tingkah sambil membenahi selimut yang ada di tubuhnya. Ia membalikkan tubuh memunggungi sang suami, pura-pura mencari jam yang mungkin saja ada di
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more

53. Sengaja Membuat Kesal

Peony memperhatikan pemandangan jalan yang dilaluinya dari kaca mobil yang membawanya saat ini. Matanya berkaca-kaca. Peony muram mengingat sang ibu baru saja diantar pulang olehnya. Seandainya saja Casandra mau ikut pindah ke kota, Peony akan sangat senang. Sayangnya sang ibu sudah sangat nyaman di desa itu dan Peony tidak boleh egois. Peony menghela napas panjang. Perasaan berat menggelayuti diri ketika harus kembali melepas Casandra. Hal ini selalu ia rasakan setiap kali mereka berpisah setelah pertemuan. Moodnya akan buruk untuk beberapa hari karena kerinduan yang padahal berpisah saja belum dalam hitungan jam. Seperti sekarang. Ini lah yang sebenarnya sering membuat Casandra mengomel dan tak ingin sering-sering Peony pulang atau dia yang berkunjung ke tempat Peony. Casandra paling tidak suka jika Peony bersedih. Seperti halnya perasaan ibu-ibu kebanyakan. “Kau menangis?” Peony terkejut mendengar suara sang suami. Pria itu duduk di sampingnya karena Kheil juga turut serta mengan
last updateLast Updated : 2023-05-29
Read more

54. Terlalu Sempurna

“Mau ke mana?” Kheil menghadang langkah Peony yang akan keluar dari kamar mereka. Wanita ini telah memakai pakaian lengkap untuk bekerja, sementara sang suami baru saja selesai mandi. Dada Kheil tidak tertutupi apa pun. Sementara bagian bawah untungnya saja ditutupi handuk putih sampai batas lutut. Namun walau begitu, tetap saja membuat Peony langsung membuang muka. Bukan… bukan dia tidak ingin menikmati pemandangan di depannya, tapi Peony takut kembali tergoda. Pria itu sangat bisa memancing gairah Peony. Seperti kemarin, mereka melakukan proses pengemasan choco bar di dalam mobil. Ini gila. Sensasinya luar biasa. Peony berada di atas pangkuan Kheil yang tentu saja dengan bantuan instruksi Kheil yang berpengalaman. Mereka bahkan melakukannya tanpa membuka seluruh pakaian. Kheil selalu punya cara-cara baru dalam melakukan hal itu. Belum lagi, saat baru saja tiba di dalam penthouse, mereka kembali melakukannya. Menjelajahi setiap tempat di dalam penthouse yang kata Kheil membuka pabri
last updateLast Updated : 2023-05-30
Read more

55. Injured

“Siapa pria itu?” bisik Peony kebingungan. Ia menatap lengan bagian dalamnya yang tergores sayatan pisau. Pikirannya menerawang pada kejadian lebih dari satu jam lalu. Saat ia keluar dari stasiun, seorang pria berjalan mendekatinya dengan pisau di tangan. Pria itu memakai masker, tapi Peony bisa melihat goresan panjang di sekitar matanya. Kejadiannya sangat cepat. Pria misterius itu mengarahkan pisau hendak menyerang perut Peony. Beruntung hal itu tidak sampai terjadi, karena— Brak! Peony berjengit mendengar pintu ruangan yang ditempatinya ini terbuka dengan kencang. “Kheil??” Peony membelalakkan mata mendapati ternyata sang suami yang melakukannya. Bukankah Kheil seharusnya sedang berada di luar kota? Pria itu mengatakan akan mengadakan rapat di perusahaan cabangnya yang berada di sana, dan akan pulang larut malam. Kenapa tahu-tahu justru sudah berada di sini? Pria itu berjalan dengan langkah lebar ke arah ranjang yang Peony duduki. Diikuti oleh lima orang pria mengenakan pakaian
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more

56. Jealous?

Plak! Peony memukul kesal dada bidang sang suami yang masih betah berdiri di depannya. Sementara Peony duduk di ranjang dengan kaki menggantung. “Menuduhku berselingkuh?!” Kheil kembali mendengus. “Kalau tidak seperti itu, maka hidupkan pengeras—” “Sesuai permintaanmu, Tuan Tukang Tuduh Yang Terhormat!” Dengan jengkel Peony menerima panggilan seseorang di seberang sana, dan tak lupa ia menyalakan pengeras suara. Matanya menatap Kheil dengan penuh permusuhan. Sementara pria itu hanya menatap datar. “Halo, Dallas. Ada apa? Apakah ada masalah dengan—" >> “Kau baik-baik saja? Aku dengar dari Miss Ang kalau kau diserang oleh seseorang. Apakah kau terluka??” “Aku baik-baik saja, Dallas. Tidak perlu khawatir. Hanya luka sedikit—” >> “Kau di mana sekarang?? Aku akan merawat lukamu!” seru Dallas terdengar panik dan penuh perhatian. Peony menelan saliva susah payah. Ia menatap Kheil yang saat ini mengepalkan kedua tangannya. Mata pria itu seperti membakar Peony. “Pria sialan—” Peony
last updateLast Updated : 2023-06-02
Read more

57. Merindukan Choco Bar

To : Suami Datar Mana yang menurutmu bagus untuk pergi ke pesta musim panas yang diadakan SEASON ME besok? Semua gaun yang direkomendasikan oleh teman-temanku sangat indah dan aku bingung untuk memilihnya. *Send 10 picture Peony mengirim sepuluh gambar gaun pesta dengan berbagai desain dan warna. Sebagian besar gaun-gaun tersebut memiliki desain tanpa lengan dan belahan tinggi sampai paha. Sebenarnya Peony tertarik dengan gaun nomor delapan yang dikirimnya. Gaun tanpa lengan itu memiliki desain elegan yang manis dengan gradasi warna hitam dan cokelat muda. Namun entah mengapa ia ingin meminta pendapat sang suami. Bagi Peony, pendapat Kheil sangat berarti. Peony menggigit bibir harap-harap cemas menanti balasan dari sang suami yang sudah lima hari melakukan perjalanan bisnis. Kheil mungkin akan pulang dalam dua atau tiga hari lagi. Pria itu akhirnya harus menghabiskan waktu selama satu minggu di negara orang, karena pekerjaannya belum selesai dalam waktu lima hari. Selama it
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

58. Pembalasan

>> “Apakah kau merindukanku, Bibi Peony?”Peony tersentak dari lamunan. Ia berusaha melemparkan senyum pada gadis cilik yang kini sudah duduk di pangkuan Kheil. Ia baru kembali melihat Livy setelah di hari pernikahannya.“A-aku… tentu saja merindukanmu, Cantik! Apakah kau juga merindukan bibi?” tanya Peony berusaha ceria. Padahal hatinya sudah berantakan.Gadis cilik itu mengangguk dengan penuh semangat.>> “Bibi, kenapa kau tidak ikut ke sini?? Tadi aku habis dari taman bermain!”Deg!Peony mengerjap. Jantungnya terhentak-hentak heboh.Apakah Livy pergi bersama Kheil dan Maribel?“T-taman bermain? W-wahh… Pasti menyenangkan, ya?” Peony masih tetap berusaha ceria, meskipun sebenarnya ia ingin mengamuk saat ini juga. Peony tidak bisa melampiaskan kemarahannya pada gadis cilik itu, karena Livy tidak tahu apa-apa.>> “Seru sekali! Kalau saja Bibi ikut, pasti akan lebih seru!”Peony kembali memaksakan sebuah senyuman. “S-sayangnya bibi harus BE-KER-JA!” Peony menekankan kata itu. Seolah-o
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

59. Mine!

Peony pura-pura tak acuh akan keberadaan Kheil yang saat ini dikelilingi pemegang saham SEASON ME lainnya. Setelah kedatangan Kheil yang mengejutkan, pria itu langsung disambut penuh hormat oleh para pemegang saham dan para karyawan yang mengetahui posisi Kheil di SEASON ME. Sementara itu, karyawan lain yang tak tahu menahu, hanya menatap bingung dan kagum secara bersamaan. Mereka bertanya-tanya di dalam hati, mengapa pewaris Leightown Property hadir dalam pesta musim panas yang hanya diperuntukkan bagi karyawan SEASON ME. Apakah pemilik perusahaan mengundang Sang Pewaris? Mereka tidak tahu saja, bahkan pemilik SEASON ME adalah orang yang sama.Peony menarik dan membuang napas panjang. Ia sudah terlalu percaya diri bahwa Kheil datang ke sini untuk menyusulnya. Peony sudah bersiap-siap untuk jual mahal. Sempat ada rasa takut juga jika Kheil nekat mendatanginya, dan akhirnya semua orang akan tahu hubungan mereka.Nyatanya, pemikiran Peony salah. Pria itu justru sibuk berbincang dengan o
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

60. The Bastard's Punishment

"Arrrrggghh!""Bagaimana? Apa kau sudah jera? Mau hukuman yang lebih dari ini?""Euungghhh... Lepaskan tanganku, Sialan—Hhhmmmppp—Kheil!""Sudah aku katakan, jangan bicara kasar saat kita berada di ranjang, Summer!"Ranjang yang sedang ditempati dua orang itu bergoyang dengan heboh. Seorang wanita yang sedang berada di bawah pria tampan bertubuh atletis itu tak dapat melakukan apa pun lagi selain mengerang dan mendesah berkali-kali. Tangannya sudah terikat dengan dasi. Napasnya terengah heboh karena amarah dan hasrat yang bercampur. Gaun merah yang digunakannya tadi sudah terkoyak tak berbentuk dan teronggok di depan pintu.Seharusnya Peony ingat jika ia tidak boleh main-main dengan sang suami. Tapi kan dia sedang marah—Peony kembali melenguh saat puncak balon kembarnya disiksa Kheil bergantian. Nyeri dan nikmat adalah perpaduan yang luar biasa. Menyiksa, tapi juga memabukkan dan membuat candu.Hasrat Peony nyaris tidak terbendung. Ia ingin meledak. Namun sejak tadi Kheil tak membiar
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status