Peony pura-pura tak acuh akan keberadaan Kheil yang saat ini dikelilingi pemegang saham SEASON ME lainnya. Setelah kedatangan Kheil yang mengejutkan, pria itu langsung disambut penuh hormat oleh para pemegang saham dan para karyawan yang mengetahui posisi Kheil di SEASON ME. Sementara itu, karyawan lain yang tak tahu menahu, hanya menatap bingung dan kagum secara bersamaan. Mereka bertanya-tanya di dalam hati, mengapa pewaris Leightown Property hadir dalam pesta musim panas yang hanya diperuntukkan bagi karyawan SEASON ME. Apakah pemilik perusahaan mengundang Sang Pewaris? Mereka tidak tahu saja, bahkan pemilik SEASON ME adalah orang yang sama.Peony menarik dan membuang napas panjang. Ia sudah terlalu percaya diri bahwa Kheil datang ke sini untuk menyusulnya. Peony sudah bersiap-siap untuk jual mahal. Sempat ada rasa takut juga jika Kheil nekat mendatanginya, dan akhirnya semua orang akan tahu hubungan mereka.Nyatanya, pemikiran Peony salah. Pria itu justru sibuk berbincang dengan o
"Arrrrggghh!""Bagaimana? Apa kau sudah jera? Mau hukuman yang lebih dari ini?""Euungghhh... Lepaskan tanganku, Sialan—Hhhmmmppp—Kheil!""Sudah aku katakan, jangan bicara kasar saat kita berada di ranjang, Summer!"Ranjang yang sedang ditempati dua orang itu bergoyang dengan heboh. Seorang wanita yang sedang berada di bawah pria tampan bertubuh atletis itu tak dapat melakukan apa pun lagi selain mengerang dan mendesah berkali-kali. Tangannya sudah terikat dengan dasi. Napasnya terengah heboh karena amarah dan hasrat yang bercampur. Gaun merah yang digunakannya tadi sudah terkoyak tak berbentuk dan teronggok di depan pintu.Seharusnya Peony ingat jika ia tidak boleh main-main dengan sang suami. Tapi kan dia sedang marah—Peony kembali melenguh saat puncak balon kembarnya disiksa Kheil bergantian. Nyeri dan nikmat adalah perpaduan yang luar biasa. Menyiksa, tapi juga memabukkan dan membuat candu.Hasrat Peony nyaris tidak terbendung. Ia ingin meledak. Namun sejak tadi Kheil tak membiar
"Tanganmu memerah." Peony merasakan pergelangan tangannya diusap Kheil dengan lembut. Pria itu berada di belakangnya. Memeluk dengan erat. Tubuh keduanya masih polos. Sehingga Peony dapat merasakan kehangatan tubuh sang suami terang-terangan."Itu karenamu!""Maafkan aku. Apakah sakit?"Peony hanya membalas dengan gumaman malas. Matanya sudah mulai mengantuk akibat aktivitas panasnya dan Kheil. Jangan kira mereka hanya melakukannya sekali. Setelah detakan jantung keduanya mulai normal, justru choco bar Kheil yang kembali mengacung kokoh. Sudah bisa dipastikan pria itu langsung mengajak Peony kembali mengoperasikan pabrik untuk melakukan proses pengemasan. Entah berapa kali mereka mencapai pelepasan. Kheil membolak-balik tubuhnya dengan mudah, lalu memasukinya berkali-kali. Membuatnya kini nyaris tanpa tulang.Pria itu benar-benar memberikan hukuman yang luar biasa mendebarkan melebihi menyeberangi lautan ( Cieehh, kek pernah nyebrang lautan aja dah si Peo
“Jangan sampai kita ketahuan, Tuan Solomon!”“B-baik, Nyonya Leight.”Peony menggigit bibir. Menatap cemas mobil hitam tak jauh di depannya. Kheil ada di mobil itu, mengendarai sendiri. Sementara Peony meminta—Lebih tepatnya memaksa salah satu bodyguard yang dipekerjakan Kheil yang berjaga di basement untuk mengantarnya membuntuti Kheil. Sempat terjadi perdebatan alot ketika Peony meminta salah satu dari mereka. Namun karena Peony mengancam akan pergi seorang diri, akhirnya mereka mengalah, dan salah satu dari mereka yang mana adalah pria yang sempat terluka karena melindunginya, Seth Solomon, mengendarai mobil untuk Peony. Sebelumnya juga, Peony mengancam mereka semua jangan sampai ada yang buka mulut mengabari Kheil. Peony terang-terangan mengatakan pada mereka ingin memergoki Kheil yang sedang berselingkuh. Peony sampai menangis dan tanpa sadar mencurahkan isi hatinya pada mereka semua. Ia mengatakan hidupnya sangat menyedihkan karena p
“Summer, ayo kita bicara—”“Menolak!” Peony mengangkat sebelah telapak tangan sambil berlalu begitu saja dengan langkah lebar, meninggalkan Kheil yang mencoba mengenggam jemarinya sejak sampai di basement.Sepanjang perjalanan di dalam mobil, mereka hanya saling diam. Lebih tepatnya Peony yang tak memedulikan Kheil saat pria itu mencoba mengajaknya berbicara. Peony bahkan memerintah pria itu untuk diam. Karena kalau tidak, Peony mengancam akan terjun ke luar mobil meskipun kemungkinannya sangat kecil bisa terjadi. Meski demikian, Kheil menuruti keinginan sang istri. Kheil takut kalau Peony nekat memecahkan kaca jendela mobil yang mereka naiki. Istrinya sedang diliputi kemarahan. Tidak menutup kemungkinan Peony akan nekat melakukannya. Ia tidak ingin sang istri terluka. Kheil akan menyesal seumur hidup kalau sampai hal itu benar-benar terjadi.Mereka pulang menaiki mobil yang dikendarai Seth. Sementara mobil yang dibawa Kheil, diting
Ceklek!“Summer—” Kheil langsung mengatupkan bibir saat mendapati Peony bergelung di atas ranjang dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Kheil melangkah perlahan. Setelah sampai di depan ranjang, ia menatap tubuh itu bernapas dengan teratur. Pelan-pelan Kheil membebaskan wajah Peony yang tertutupi selimut. Senyum setipis benang terbit dari bibir Kheil. Sang istri tertidur dengan mulut sedikit terbuka.Kheil berbaring dengan hati-hati di samping Peony. Mereka kini berbaring berhadapan. Bedanya, mata Kheil terbuka sempurna, sementara Peony mungkin sedang menjelajah ke alam mimpi. Kheil menumpukan kepala dengan sebelah tangan. Sementara sebelah tangan lagi mengusap seringan bulu pipi bulat Peony yang tumpah ke samping.Wajah Peony saat ini seperti anak kecil. Membuat Kheil gemas.“Kenapa kau bisa jauh lebih menggemaskan dari saat pertama kali aku melihatmu, Summer?” bisik Kheil lembut. Kheil menatap Peony penuh kerinduan
“Aku mengerti. Kata itu tabu untuk kau dengar, bukan?” Peony menyindir Kheil dengan senyum yang dipaksakan. “Aku tidak akan mengucapkannya lagi. Lepaskan aku…” Peony menjauhkan diri sambil melepas tangan Kheil yang memerangkap tubuhnya. Kheil tak mencegah. Pria itu seakan membeku.Peony tertawa miris di dalam hati. Jika dulu Kheil yang pergi begitu saja, kini Peony yang akan pergi dari hidup Kheil. Ia membalikkan tubuh untuk beranjak dari ranjang. Namun belum sempat kakinya menyentuh lantai, Kheil kembali menarik tubuhnya sampai lagi-lagi masuk ke dalam perangkap pria itu. Kali ini Kheil memeluknya dari belakang.“Berjanjilah setelah aku mengatakan ‘ini’, kau tak akan hilang lagi dari hidupku…” Kheil berbisik berat dan bergetar seakan menahan tangis. Seluruh tubuhnya pun ikut bergetar. Peony merasakannnya dengan nyata.Ada apa dengan pria ini? Dan apa maksud Kheil?Peony menoleh ke belakang. Me
“Kau cantik…”Peony tersipu. Namun tangannya memukul bahu Kheil dengan gemas untuk menutupi rasa malu. “Mulutmu manis sekali!” sarkas Peony.Kheil tersenyum kecil. Wajahnya masih terlihat murung meski tak ada tangisan seperti tadi.Entah berapa lama Kheil menyalurkan kesedihannya. Pria itu benar-benar menangis di dalam pelukan sang istri. Peony menuntunnya agar mereka kembali berbaring karena sesunggungnya tubuh Peony masih letih. Ia juga ingin Kheil lebih nyaman dengan posisi seperti sekarang, berbaring berhadapan dan saling tatap.Darah Peony berdesir saat kali ini Kheil membelai pipinya. “Aku mencintaimu…”Peony membelalak. Ia menggeleng kencang.Wajah Kheil kembali berubah datar. Kedua alisnya menukik kesal. “Kenapa kau menggeleng?”“K-kau salah bicara ya?” tanya Peony gugup. Jantungnya sedang lari maraton saat ini.“Ck! Bukankah tadi aku