Home / Romansa / Mengandung Benih Salah Sasaran / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Mengandung Benih Salah Sasaran: Chapter 11 - Chapter 20

110 Chapters

Air Mata Malam Pertama

Erlin benar-benar tersinggung dengan perkataan Adian. Laki-laki itu berbicara seenaknya tanpa melibatkan perasaan. Terlebih lagi yang menjadi lawan bicaranya adalah seorang perempuan yang sedang hamil muda. Emosi Erlin cenderung lebih labil dari biasanya.Erlin yang kesal langsung bangkit dari duduk dan mengangkat gaun panjang yang tiba-tiba terasa lebih menyesakkan dari pada sebelumnya. Dia berjalan ke kamar mandi dengan hentakan kasar. Tapi Adian sama sekali tidak peduli dan membiarkan Erlin melakukan apa pun yang diinginkan.Erlin menghabiskan waktunya cukup lama di kamar mandi. Dia menangis sejadi-jadinya dengan tubuh dibiarkan terguyur air dari shower. Dia menumpahkan perasaannya yang terluka mengingat apa yang diucapkan Adian. Belum ada dua puluh empat jam, Erlin merasa sudah menyesal menerima pernikahan dengan laki-laki itu.“Apa aku sudah salah mengambil keputusan karena menikah dengan Pak Adian? Ini bukan jalan keluar dari permasalahan tapi justru seperti jebakan yang lebih b
Read more

Saran Antonio

Erlin menyesal telah menanggapi pesan dari Antonio yang justru membuat laki-laki itu salah paham. Erlin tak habis pikir bagaimana bisa Antonio mengatakan semuanya tanpa merasa malu. Gadis itu tak membalas pesan lagi dan meletakkan ponsel begitu saja di atas nakas. Sebagai gantinya, dia langsung menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya. Semua orang hanya membuatnya merasa kesal.Entah tengah malam jam berapa, Erlin menyibak kasar selimutnya karena merasa kepanasan. Tapi bukan seperti kepanasan karena cuaca, dia justru merasakan hal lain pada tubuhnya. Dia juga banyak berkeringat. Napasnya sedikit sesak karena flu yang menyerang.Gadis itu beranjak dari tempat tidur. Sejenak dia sempat melihat Adian yang masih pulas di sampingnya. Erlin berpikir dirinya terkena demam karena tadinya terlalu lama di kamar mandi. Tapi sekarang dia tidak tahu apa yang harus dilakukan.Apartemen Adian adalah tempat baru baginya. Dia belum tahu seluk beluk tempat itu. Termasuk apakah Adian menyimpan perl
Read more

Percobaan

“Jangan gila deh! Saran macam apa yang dokter berikan padaku,” protes Erlin mendengar perkataan Antonio yang menurutnya aneh.“Lho, tidak ada salahnya melakukan cara itu. Kamu istrinya Adian. Jadi sah-sah saja kalau kamu menggodanya. Terkadang dalam beberapa kasus, perempuan memang harus bergerak lebih awal jika laki-lakinya tidak punya inisiatif,” jelas Antonio.“Tapi apa tidak ada cara lain yang lebih masuk akal dari pada itu?”“Erlin, setiap laki-laki itu punya hasrat. Termasuk Adian walau sedingin apa pun sikapnya. Kamu hanya harus berusaha mencairkan kebekuan hatinya dan membuat dia takluk kepadamu. Dengan cara itu maka pernikahan kalian akan terselamatkan.”“Apa itu tidak akan membuatku terlihat murahan? Lagi pula apa dengan menggodanya akan berhasil sedangkan dokter mengatakan kalau Pak Adian itu tidak normal?” lanjut Erlin.“Apa? Siapa yang mengatakan Adian tidak normal? Aku tidak pernah berkata seperti itu,” bantah Antonio tak mengakui bahkan tak menyadari.“Tapi waktu itu do
Read more

Salah Asumsi

“Apa demam membuat pikirannya ikut terganggu sampai dia mengatakan hal seperti itu?” pikir Adian. Dia tampak salah tingkah karena ucapan Erlin. Namun secepat mungkin Adian segera menjauhkan dirinya dari tubuh gadis itu.“Kau harus istirahat agar cepat sembuh,” ucap Adian berusaha menetralkan sikapnya kembali.Tak berapa lama kemudian, suara bel berbunyi. Adian sigap pergi untuk membuka pintu apartemen. Setelahnya dia datang dengan membawa sebungkus makanan yang aromanya sudah menyeruak menggugah selera. Erlin yang memang tidak kehilangan selera makannya langsung bersorak dalam hati menebak rasa makanan itu pasti enak.Erlin memperhatikan Adian yang membawa bungkusan itu ke dapur. Laki-laki itu mempersiapkan semuanya untuk Erlin dan datang dengan membawa sepiring makanan. Sikap usil Erlin yang belum berhenti justru dengan sengaja meminta Adian menyuapinya.Lagi-lagi Adian hanya bisa menurut. Dia sabar menyuapi Erlin sampai makanannya habis. Bahkan dia juga memastikan Erlin meminum obat
Read more

Wanita Penggoda

“Jangan salah paham ya. Saya hanya memikirkan kandunganmu saja,” kata Adian mengelak.“Pak Adian duluan lho yang salah paham,” balas Erlin sembari mencebik.Saat itu juga Adian yang sudah mengambil sedikit jarak dari Erlin baru menyadari penampilan gadis di hadapannya. Lagi-lagi Adian dibuat tercengang. Erlin hanya mengenakan hot pants dan tank top tipis.“Hei, kenapa kamu hanya berpakaian seperti itu? Apa tidak punya baju lagi?” tegur Adian membuat Erlin menunduk dan melihat pakaiannya sendiri.Erlin juga baru sadar hanya mengenakan pakaian seperti itu di hadapan Adian. Sontak saja Erlin menyilangkan kedua tangannya untuk memeluk tubuhnya sendiri. Tubuh yang sudah seperti setengah telanjang.“Bukan seperti itu, Pak. Tadi saya kegerahan karena AC kamarnya tidak bapak nyalakan. Jadi saya hanya mengenakan pakaian seperti ini. Saya tidak tahu kalau Pak Adian akan datang tiba-tiba,” jelas Erlin.“Aneh-aneh saja kamu ini. Cepat ganti baju!” titah Adian.“Kenapa bapak jadi memerintah saya s
Read more

Kemarahan Adian

Tak sengaja mencuri dengar obrolan Antonio dan Erlin di telepon membuat Raisa begitu kesal. Bukan karena dia cemburu. Tapi dia merasa tidak adil membandingkan posisinya dengan Erlin. Hal itu memantik kebencian di hati Raisa.Raisa tidak suka jika hubungan Adian dan Erlin berjalan dengan baik. Dia tidak rela mereka bahagia. Sementara dirinya sekarang sudah tidak punya pekerjaan. Raisa juga tidak senang dengan sikap Antonio yang berusaha membantu pasangan itu.“Emang harus banget ya kamu ikut campur dalam hubungan rumah tangga mereka? Kenapa gak biarin aja sih terserah mereka gimana mau mengatur hidupnya,” protes Raisa ketus.“Ya aku enggak bermaksud ikut campur, Rai. Aku Cuma pengen bantuin mereka aja. Bagaimana pun juga Adian itu teman baikku,” jelas Antonio berusaha membuat Raisa mengerti.“Tapi tetap saja itu ranah pribadi, Anton. Kalau ada yang salah paham bisa saja justru kamu yang disangka jadi orang ketiga,” balas Raisa.“Kamu kenapa sinis banget sih? Atau kamu cemburu karena ak
Read more

Melukai Hati

“Erlin...di mana kamu?” teriak Adian tak sabar saat tiba di apartemen. Dia langsung menuju kamar utama untuk mencari keberadaan istrinya. Erlin memang belum diperbolehkan ke kampus oleh Adian karena kondisi kesehatannya yang belum sembuh benar.Erlin yang saat itu sedang santai di kamar sontak merasa terkejut dengan kedatangan Adian yang tak biasa. Apalagi ekspresi marah di wajah laki-laki itu sangat kentara. Tidak hanya itu saja, Erlin bahkan dibuat ketakutan dengan sikap aneh Adian. Dia tidak pernah melihat Adian seperti itu sebelumnya.Adian datang dan langsung merengkuh tubuh Erlin. Kedua tangan kekarnya mencengkeram bahu Erlin dengan kuat. Adian terus mengikis jarang di antara mereka berdua. Bahkan dia juga mendorong Erlin sampai tubuh gadis itu mendarat di tempat tidur.“Apa yang Pak Adian lakukan?” tanya Erlin dengan suara gemetar. Dia baru mengetahui sisi bringas yang diperlihatkan Adian.“Bukannya ini yang kamu inginkan?” balas Adian sembari mendekatkan wajahnya pada wajah Er
Read more

Titik Kesadaran

Adian menyurai rambutnya dengan kasar. Dia tidak dapat mengontrol emosi. Beberapa saat setelah memarahi Erlin habis-habisan, Adian baru sadar dengan apa yang sudah dia lakukan. Kata-katanya pada Erlin memang cukup keterlaluan.Adian begitu mudah terbawa amarah dan tidak dapat mengendalikan diri. Dia kembali teringat pada pengkhianatan yang dilakukan sang mantan kekasih kepadanya. Adian berpikir Erlin bisa menjadi perempuan gampangan seperti Audrey.Sekarang dia sadar karena sudah salah menyamakan Erlin dengan mantannya. Padahal belum tentu Erlin seperti itu. Dia hanya terbawa prasangka buruk untuk sesaat.Setelah tersadar dengan kesalahannya, Adian pun teringat pada Erlin yang sudah keluar entah ke mana. Adian menyusul dan mencari di sekitar apartemen. Namun sayang dia sudah tidak menemukan Erlin. Dia kembali dibuat gusar.Ada sedikit rasa sesal di hati Adian. Apalagi dia membiarkan Erlin pergi dalam kondisi kesehatannya yang belum fit. Sekarang dia tidak tahu ke mana gadis itu pergi.
Read more

Pengakuan Dadakan

Adian berusaha mengobrak-abrik segala ingatannya tentang Erlin. Walau baru beberapa hari menjadi suami istri, tapi setidaknya hampir satu semester ini Erlin sudah menjadi mahasiswanya di kampus. Mana mungkin Adian tidak tahu sedikit pun tentang gadis itu.Adian mengingat bagaimana dia pernah memarahi Erlin karena terlambat. Dia juga pernah mengusir Erlin keluar dari kelas. Adian terus berusaha mengingat sampai menemukan satu nama orang yang terlihat selalu bersama dengan Erlin.“Windy. Kalau tidak salah nama gadis itu adalah Windy. Dia mahasiswa di kelas yang selalu bersama dengan Erlin. Apa mungkin aku hubungi saja Windy? Barangkali Erlin sedang ada bersamanya,” kata Adian bermonolog.Sebelum benar-benar harus menghubungi Windy, Adian lebih dulu mencoba untuk menghubungi nomor Erlin. Lebih baik jika mereka langsung berbicara berdua tanpa melibatkan orang lain. Apalagi dengan status pernikahan yang masih menjadi rahasia.Namun sekali dua kali tetap saja tidak ada respon dari Erlin. Ak
Read more

Stalker

“Kebenarannya adalah Erlin istri saya. Ayo Erlin, kita pulang sekarang,” tegas Adian yang langsung menarik tangan Erlin untuk pergi.Sementara Windy masih mematung dalam ketidak percayaannya. Dia bingung memaknai sikap dan perkataan Adian. Tak punya kesempatan pula untuk meminta penjelasan dari temannya.Erlin hanya bisa menggigit bibir. Dia tidak menyangka Adian akan mengungkapkan status pernikahan mereka dengan mudahnya di hadapan Windy. Erlin mengerti Windy sangat terkejut. Bahkan sebelum pergi, tatapan mata temannya itu menyiratkan ada hutang penjelasan yang harus Erlin bayar di lain kesempatan.Erlin tidak berdaya selain mengikuti Adian masuk mobil. Dia tidak habis pikir dengan jalan pikiran Adian. Padahal Adian sendiri yang selalu menegaskan agar hubungan mereka dirahasiakan. Tapi nyatanya hari itu justru Adian yang membongkar semuanya.“Apa yang sudah Pak Adian lakukan tadi? Kenapa bapak mengungkapkan status pernikahan kita pada Windy? Apa bapak tidak khawatir hubungan kita aka
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status