Semua Bab Biar Kubayar Cincin Untuk Jalangmu: Bab 81 - Bab 90

97 Bab

82

"Apa?""Iya, Mona meminta untuk mencegah anak anak menerima nafkah pemberian darimu, apakah aku harus diam saja?" Tanyaku sambil mengangkat dagu, pura pura berani padahal takut sekali."Kenapa dia sampai bicara seperti itu?""Karena ingin menguasai semua yang kau miliki untuk dia dan anaknya. Apa kau tidak peka?!""Tapi itu mustahil....""Mustahil apanya, dia memang datang dan mengatakan itu, kalau tidak percaya tanya saja langsung, jangan hanya mendengar satu pihak saja," jawabku sambil memegangi tanganku yang sakit akibat cengkramannya. Kesal sekali rasanya, ketika aku yang tidak menyulut masalah malah dipermasalahkan."Kalau begitu aku akan bicara kepada Mona?""Lalu bagaimana dengan tanggung jawabmu yang sudah mendorong dan menyakitiku aku tersungkur dan barang-barangku terjatuh ke lantai. Apakah kau tidak akan bertanggung jawab dengan itu?!""Maafkan aku," ucapnya lirih. Dia segera berinisiatif untuk membereskan kardus-kardus yang terjatuh lalu merapikannya kemudian mendekat pada
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-30
Baca selengkapnya

83

Beberapa saat aku terdiam sembari memperhatikan Mas ALvin yang perlahan-lahan menjauhi tempat pesta ini."Kenapa kau terdiam?" tanya Mas Eko saat memperhatikan perhatianku teralihkan."Aku kembali mengingat beberapa kejadian dalam hidupku, rentetan kesakitan dan kesulitan, tapi malam ini semuanya terbayarkan dengan kebahagiaan yang luar biasa.""Oh ya?""Ya, dan aku ingin sekali mengatakan padamu dari hatiku yang terdalam, bahwa aku berterima kasih pada Tuhan telah mendatangkan dirimu dalam hidupku," balasku sambil membisikinya di telinga kirinya."Terima kasih sayang," ujarnya sambil sekali lagi mencium pipi.Usai sesi dansa dan bersulang, aku minta izin untuk menepi sebentar, beralasan ingin membaur dengan tamu padahal aku hanya ingin keluar mencari angin segar. Kuseret gaun mewah panjang yang kini membungkus tubuhku, bukan cuma corak dan bahan yang mewah, di gaun itu ada gengsi, martabat dan kehormatan keluarga Mas Eko, jadi, aku harus memperlakukannya dengan Istimewa."Mau keman
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-31
Baca selengkapnya

84

Pagi begitu berbeda rasanya setelah malam panjang yang bertabur kebahagiaan, meriahnya acara pertunangan semalam dan berbagai keromantisan yang terjadi antara aku dan Mas Eko membuat diri ini tak bisa berhenti tersenyum."Bunda, boleh minta susu?""Boleh," jawabku pada Gema."Bunda terlihat senang dan terus tersenyum," goda Rina sambil menyuapkan nasi goreng ke mulutnya."Ya Alhamdulillah.""Bunda cantik dan bahagia semalam ya, tapi sayang Papa enggak."Hah, aku terkejut mendengar kalimat anakku. Jadi, semalam ia sempat melihat ayahnya? Sungguh itu mengejutkan sekali. "Apa, kalian bertemu ayah?""Ya, kami ketemu dengannya, cuman ayah enggak nyapa, hanya ngeliat dari jauh saja.""Lalu, kenapa kalian tidak menyapa duluan?""Malu, juga banyak orang nyapa kami, jadi gak enak sama suasana juga."Aku langsung tergelak mendengar jawaban anakku, lucu dan terdengar dewasa sekali, tidak enak dengan suasana."Tidak ada suasana yang akan berubah Anda kalian menyapa ayah kalian.""Tapi, Om Eko
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-01
Baca selengkapnya

85

Beberapa saat kemudian, uang yang kupinta dari Mas ALvin akhirnya masuk ke rekeningku. Aku yang masih duduk di meja kasir sambil menunggu pemberitahuan ponsel masih memperhatikan gerak-gerik Mona yang terlihat resah gelisah menunggu di kursi tamu.Kuhitung beberapa lembar uang hingga mencapai 5 juta lalu aku ke depan untuk membawanya ke hadapan Mona."Ini uangnya," ucapku sambil melempar uang itu ke pangkuannya "Ya Allah, mbak baik sekali...." Wanita itu tersungkur bahagia dan memberi sujud syukur, tapi sebelum ia benar benar bahagia aku harus mengutarakan syaratku."Ya, aku pasti akan membantumu, tapi kau juga harus memberi janji bahwa kau tidak akan mengusik dan menggangguku lagi, juga anak anak," jawabku."Pasti Mbak, saya pastikan itu tidak akan terjadi.""Juga, biarkan anak anak tetap ke rumah ayahnya dan bertemu neneknya dengan leluasa!" ujarku sambil melipat tangan di dada."Ya.""Juga jangan cemburui aku, karena aku tidak tertarik lagi dengan Alvin.""Iya.""Bagus," jawabku s
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-01
Baca selengkapnya

86

Beberapa saat kemudian, uang yang kupinta dari Mas ALvin akhirnya masuk ke rekeningku. Aku yang masih duduk di meja kasir sambil menunggu pemberitahuan ponsel masih memperhatikan gerak-gerik Mona yang terlihat resah gelisah menunggu di kursi tamu.Kuhitung beberapa lembar uang hingga mencapai 5 juta lalu aku ke depan untuk membawanya ke hadapan Mona."Ini uangnya," ucapku sambil melempar uang itu ke pangkuannya "Ya Allah, mbak baik sekali...." Wanita itu tersungkur bahagia dan memberi sujud syukur, tapi sebelum ia benar benar bahagia aku harus mengutarakan syaratku."Ya, aku pasti akan membantumu, tapi kau juga harus memberi janji bahwa kau tidak akan mengusik dan menggangguku lagi, juga anak anak," jawabku."Pasti Mbak, saya pastikan itu tidak akan terjadi.""Juga, biarkan anak anak tetap ke rumah ayahnya dan bertemu neneknya dengan leluasa!" ujarku sambil melipat tangan di dada."Ya.""Juga jangan cemburui aku, karena aku tidak tertarik lagi dengan Alvin.""Iya.""Bagus," jawabku s
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-02
Baca selengkapnya

87

Malam bergulir larut, kurebahkan diriku di peraduan dengan tubuh berbalut gaun satin berwarna peach. Kucoba untuk membuat diri senyaman mungkin dan berpikiran santai. Sembari membayangkan ledakan kemarahan di sudut lain kota ini.Aku yakin terjadi pertengkaran hebat malam ini antara Mona dan Mas Alvin, akan ada kehebohan dan berbagai perdebatan yang menyakitkan antara dia dan suaminya. Sementara di sisi lain mantan ibu mertua akan kebingungan melihat anak dan menantunya yang ribut-ribut saja. Sudah banyak beban dengan cucunya yang disabilitas dia pun harus mendengarkan pertengkaran demi pertengkaran.Oh ya, aku juga lupa, meski Mas ALvin merebut rumah dariku, herannya dia tidak menempatinya dengan Mona, ia malah tetap bertahan tinggal dengan ibu mertua. Entah dia menyewakannya atau malah telah menjualnya, aku tidak mengerti. Tapi yang pasti itu aneh. Mungkinkah bahwa mantan suamiku tidak nyaman membawa wanita lain ke dalam rumah yang sudah kami bangun bahu membahu dengan keringat d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-02
Baca selengkapnya

88

Terbungkam oleh ucapanku, pria itu hanya terdiam sambil menggigit bibirnya dan menundukkan wajah, dia menatap cangkir kopi yang masih mengebulkan uap panas tanpa menyentuhnya sedikitpun, entah, mungkin dia malu atau apa, tapi aku tidak paham sama sekali.Aku yang tidak mau banyak berkomentar kemudian beralih ke bench dapur untuk menyiapkan roti lapis baginya. Kubawakan roti dan meletakkannya di atas meja, lantas kududukkan diriku di depannya."Kamu tidak akan bersiap mandi dan berdandan untuk duduk di balik meja kasir tokomu.""Aku bukan seorang pimpinan perusahaan atau owner sebuah butik sehingga harus tampil cantik dan elegan, aku hanya Nyonya sebuah toko dan bisa berpenampilan seperti apa saja," jawabku sambil tertawa.Melihatku yang mengenakan celana pendek selutut dan baju kaus dengan rambut dikuncir bundar ke atas, pria itu hanya memandang lekat, lalu menelan ludah. Entah rindu atau menyesal meninggalkanku, aku akan menikmati perasaan derita yang kini ia rasakan."Kenapa?""Han
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-03
Baca selengkapnya

89

"Kau di sini?" tanya Mas Eko yang juga tidak kalah terkejut dengan kehadiran Mas ALvin yang tiba-tiba datang ke toko kami."Kupikir aku akan makan siang dengan anak-anak dan ibunyaz tapi ternyata kedatanganku salah," ucapnya sambil segera berjongkok dan memunguti makanan-makanan yang berserakan di lantai.Mas Eko yang merasa tidak enak juga akhirnya memberi isyarat padaku untuk bicara dengan Mas ALvin. Sebenarnya aku sendiri dilema sekali antara harus tetap berdiri dengan mas Eko atau pergi menunjukkan empati ke hadapan Mas ALvin tapi Mas Eko akan tersinggung. Namun dia adalah lelaki dewasa yang sangat pengertian jadi Mas eko tetap memintaku untuk bicara dengan Alvin."Mas ..." Kuhampiri dia yang sedang memungut ayam goreng dan sausnya, sepertinya makanan itu sudah tidak layak dimakan karena sudah jatuh ke tanah."Gak apa apa, kamu sama dia aja," ucapnya sambil tetap memungut, aku membantunya tapi dia mencegahku dengan mencekal pergelangan tanganku."Cukup, gak usah," bisiknya sambil
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-04
Baca selengkapnya

90

Anak-anak makan siang di sebuah restoran makanan khas Sunda. Telah memesan lauk dan lalapan khas yang selalu mengundang selera, kami pun berbincang membicarakan keseharian dan kegiatan sekolah anak anak. Rina dan Gema antusias bercerita ketika Mas Eko menanyai sementara aku menyimak sambil bermain ponsel.(Mas, ada apa kamu ke sekolahan anak anak? Kenapa denganmu hari ini, kemana mobilmu?)"Aku sengaja meninggalkannya di rumah karena ingin berjalan dan menikmati waktu, aku rindu anakku, Aku ingin menjumpai mereka tapi kalah cepat denganmu. Kulit mereka antusias sekali naik ke atas mobil itu dan kau juga terlihat sangat bahagia dan serasi dengan calon suamimu jadi aku merasa tidak berhak untuk mengganggu keadaan kalian.)(Tapi sepertinya kau nampak Frustrasi dan kecewa?)(Kecewa, enggaklah, ngapain aku kecewa, aku yang milih ninggalin kamu, jadi ngapain aku kecewa?) Agak berat sebelah sebenarnya karena baru siang tadi Dia terlihat sangat sedih saat menumpahkan ayam goreng di hadapank
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-04
Baca selengkapnya

91

Setelah kepergian Mas ALvin aku lantas menyusuri pintu lalu naik ke lantai 2 lewat tangga samping. Saat ku buka ternyata anak-anak masih belum tidur Mereka berdiri di dekat jendela dan ternyata menyaksikan apa yang terjadi di antara aku dan ayahnya."Jadi papa dan Bunda bertengkar lagi?""Uhm, ti-tidak juga.""Apa, Papa ingin kembali pada Bunda?""Iya.""Kenapa Bunda tidak terima kalau masih ada kemungkinan?""Nggak mungkin dong Rina Papa udah menikah dengan perempuan lain sementara Bunda sudah terikat sama Om Eko.""Kalau gitu mestinya Papa tahu....""Mestinya sih sadar," balasku."Daritadi pagi sikap papa aneh.""Ya, benar. Tapi kalian tidak perlu memikirkannya karena setelah ini tidak akan ada gangguan lagi dalam kehidupan kita.""Maaf, menurut Bunda Papa adalah gangguan?""Bukan begitu ... Bunda hanya menghindari masalah agar istrinya tidak salah paham dan mencari gara-gara Bunda capek bertengkar dengan seseorang jadi, begitulah....""Baiklah, Bunda. Kalau begitu bunda nikah aja s
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status