"Sialan Mas Dito! Sampai gini hari belum datang juga," gerutu Lila dengan wajah memerah. "Awas aja nanti kalau datang. Aku ubek-ubek wajahnya," kesalnya. Sejak siang kemarin, Dito mengabarkan jika bertemu dengan keluarga istrinya. Lila juga baru tahu jika bapak tua yanag menyelamatkannya adalah mertua lelaki yang dicintainya. Perempuan berhidung mancung itupun tak bisa berbuat banyak, seperti itulah menjadi simpanan seseorang, ia harus menerima segala resikonya, bahkan terabaikan ketika sedang sakit."Nasib, dah, kalau bukan karena cinta, ogah juga jadi yang kedua," gumam Lila meratapi nasibnya. "Eh, tapi karena harta juga, sih, si Dito kan udah mapan. Sebenarnya, walaupun bercerai tanpa dapat harta dari Gita pun, kayaknya hidupnya ga susah-susah amat." Semalam ia memikirkan untuk memiliki Dito seutuhnya, sepertinya kondisi kucing-kucingan sangat tidak menguntungkan. Ia harus selalu mengalah agar tidak ketahuan dan hal itu kadang menyulitkannya. Seperti hari ini,
Baca selengkapnya