Malam itu rumah terasa sepi, Gemma duduk di taman depan. Gemma boleh di sebut pelakor yang berkelas, ia bisa menahlukkan dua orang penguasa di rumah itu. "Tidak baik wanita hamil duduk sendirian." "Loh, ibu tidak ikut?" "Tidak, lagi tidak badan. Aku berharap kandunganmu baik-baik saja. Bagaimana kalau kita periksa,” ucap Deyra. Dug! 'Mati aku’ ucap Gemma dalam hati. “Jangan lupa Zevan juga dokter Bu, dia sudah memeriksanya tiap malam. Masih depalan minggu, itulah sebabnya Zevan membawaku ke sini, agar ibu bisa menjagaku,” ucap Gemma. Ia mengarang kebohongan lagi, ia terpaksa berbohong untuk bisa mendekati ibu mertuanya dan mendapatkan informasi tentang Herman. “Oh ya Bu. Apa benar Herman menapulasi surat perjanjiannya. Kakek mengatakan kesepakatannya dulu tidak seperti itu.” "Aku tidak tahu, tapi saya pernah melihat Deon membahasnya. Mungkin dia menyimpan dibrangkasnya. Apa Kamu sudah bicara sama Kakek?” Deyra tidak percaya kalau Gemma bisa mengetahui banyak rahasia kelu
Read more