Saat Zevan meninggalkan kamar Zovanca masih duduk di sisi ranjang. “Kamu mau tidur denganku? Atau kamu mau mencoba gaya ranjang dengan wanita?” tanya Gemma. “Sory, aku tidak suka dengan wanita kampung.” “Itu artinya kamu pernah mencoba dengan wanita juga? Wah, kamu wanita hebat ya … suka dengan gaya bercinta dengan kekerasan. Ternyata kamu juga lesbong? Mungkin kamu suka dengan berbagai rasa ya?” Gemma tertawa meledek “Jangan asal menuduh. Memangnya kamu pernah melihatku sama wanita?” Zovanca menatap Gemma dengan sinis. “Tidak apa-apa. Mungkin kamu bisa mengajariku bagaimana caranya permainan ranjang dengan banyak gaya,” ucap Gemma. “Dasar wanita kampung. Awas saja kamu nanti aku akan memberimu pelajaran.” Wanita itu mendumal marah-marah, lalu keluar dari kamar Gemma. Sementara Zevan mengunci pintu kamar Moes dan memutuskan tidur di sana. * Saat pagi tiba Gemma kembali ke dapur membantu asistern rumah tangga mempersiapkan serapan untuk keluarga besar m
Gemma duduk sendiri di bangku taman melihat Moes yang sedang bermain bola dengan penagusuh barunya. Malam itu saat Gemma menawarkan diri ingin merawat Moes ibu mertunya langsung mendatangkan pengasuh. ‘Aku berharap kamu baik-baik saja Nak. Saat ini kita berdua hidup dengan serogobolan orang-orang yang haus dengan kekuasan, Aku dan kamu tidak membutuhkan itu. Mama juga punya penghasilan sendiri. Aku ingin kamu dan aku keluar dari rumah ini, bersabarlah Nak’ ucap Gemma dalam hati. “Kenapa kamu duduk sendiri di sini?” Zevan duduk di samping Gemma. “Kalian berdua di panggil ke ruangan Kakek . Apa yang dikatakan Kakek?” “Tidak ada hanya memberi nasihat saja.” “Apa hanya itu saja?” tanya Gemma menatap Zevan dengan serius. “Ya.” “Lalu kenapa kamu tidak tidur denganku?” “Aku tidur dengan Moes. Aku tidak ingin pertengkaran .” “Oh, baiklah.” Gemma mencoba percaya. Zevan pamit kerja, ia mengatakan ada janji dengan pasiennya di rumah sakit. Setelah Zevan berangkat, Zovanca datang lagi
Deyra terkejut saat tahu kalau Gemma mantan istri Regi, selama ini yang ia tahu Erinalah yang jadi istrinya Regi. “Jadi kamu memang sudah jadi pelakor dari dulu ya? Aku bisa menebak kalau kamu istri kedua Regi juga.” Deyra menatap menantunya dengan tatapan mengejek. “Lebih tepatnya dibohongi. Regi mengatakan pada orang tuaku kalau dia dan istrinya sudah bercerai dan sudah pisah rumah. Saya percaya ternyata mereka masih pasangan suami istri.” “Itu artinya kamu bodoh, mau dibohongi laki-laki,” ujar Deyra. “Apa ibu juga tidak merasa dibohongi sama Bapak mertua?” tanya Gemma tersenyum kecil. “Apa maksudmu?” “Bu, tidak ada laki-laki yang benar-benar setia di dunia ini. Ibu hanya melihat kerikil kecil dimata orang lain, tapi balok didepan mata itu sendiri tidak kelihatan,” ucap Gemma. Deyra langsung terdiam, selama ini ia selalu menganggap dirinya pintar dan hebat. Tapi ia tidak tahu kalau suaminya juga membohonginya dan Gemma sudah tahu itu sebelum dia datang ke rumah Zevan. “Kamu
Malam itu rumah terasa sepi, Gemma duduk di taman depan. Gemma boleh di sebut pelakor yang berkelas, ia bisa menahlukkan dua orang penguasa di rumah itu. "Tidak baik wanita hamil duduk sendirian." "Loh, ibu tidak ikut?" "Tidak, lagi tidak badan. Aku berharap kandunganmu baik-baik saja. Bagaimana kalau kita periksa,” ucap Deyra. Dug! 'Mati aku’ ucap Gemma dalam hati. “Jangan lupa Zevan juga dokter Bu, dia sudah memeriksanya tiap malam. Masih depalan minggu, itulah sebabnya Zevan membawaku ke sini, agar ibu bisa menjagaku,” ucap Gemma. Ia mengarang kebohongan lagi, ia terpaksa berbohong untuk bisa mendekati ibu mertuanya dan mendapatkan informasi tentang Herman. “Oh ya Bu. Apa benar Herman menapulasi surat perjanjiannya. Kakek mengatakan kesepakatannya dulu tidak seperti itu.” "Aku tidak tahu, tapi saya pernah melihat Deon membahasnya. Mungkin dia menyimpan dibrangkasnya. Apa Kamu sudah bicara sama Kakek?” Deyra tidak percaya kalau Gemma bisa mengetahui banyak rahasia kelu
Deyra bangun lebih awal, ia merasa tubuhnya sangar ringan setelah bisa tidur pulas. Karena selama ini, ia selalu susah tidur karena terlalu banyak beban pikiran. Ia tidak tahu kalau menantunya memberi Gemma obat tidur. Melihat Gemma masih tidur, ia tidak ingin menganggu, justru menyelimuti Gemma agar tidur lebih lama, tangannya mengusap perut Gemma dengan lembut. Gemma hanya pura-pura tidur ia hanya ingin melihat apa yang ingin diperbuat ibu mertuanya jika ia masih tidur ternyata ia memperlakukan Gemma dengan baik berpikir did alam rahim Gemma ada cucunya. ‘Maafkan aku Bu, kalau aku membohongimu, aku terpaksa’ Gemma membatin. Saat Deyra masuk ke kamar mandi Gemma buru-buru bangun dan merapikan tempat tidur. Setelah berhasil membohongi ibu mertuanya, kini, ia merasa berdosa dan memikul beban berat. Keluar dari kamar ibu mertua dan menghidupkan alat konikasi dengan kakak angkatnya. “Apa kamu sudah bangun?” “Sudah dari tadi. Kenapa?” “Apa yang harus aku lakukan?” “Yang harus ka
Semua keluarga masih terdiam melihat kemarahan Deyra pada Zovanca, selama ini hubungan menantu sama mertua itu baik-baik saja. Tapi kali ini ia mendapat tamparan yang cukup keras di wajahnya."Aku tidak melakukan apa-apa? bantah Zovanca.“Nak, Mommy minta maaf tidak bisa melindungi anakmu,” ucap Deyra memeluk Zevan.Lelaki tampan itu yang lebih tegang dari semua orang yang ada di rumah. Sebab hanya dirinya dan Gemma yang tahu tidak ada kehamilan.“Mom, Gemma di mana?”“Ada di kamar dia sedang istirahat.”Zevan bergegas menuju kamar, ia melihat Gemma terbaring di atas ranjang.“Sayang, kamu tidak apa-apa?’ Zevan memeluk Gemma dengan panik.“Tidak apa-apa, aku menggunakan kesempatan ini untuk melepaskan palsu. Mommy kamu sangat senang saat tahu aku hami, aku tidak sanggup membohonginya terus,” bisik Gemma sembari memeluk Zevan.“Tidak apa-apa. Leo sudah menceritakan semuanya padaku.” Zevan meraih tangan Gemma yang ia lukai mencium tangan itu dengan lembut.“Maaf karena ideku kamu jad
Gemma yang menjadi korban tetapi ia juga yang dituduh melakukan penipuan. Benar apa yang dikatakan Zevan di dalam keluarganya apa saja bisa dibeli. “Aku yang diculik . Kenapa aku yang dituduh melakukan pembohongan?” tanya Gemma. “Gemma sudah lupakan saja anggap saja tidak pernah terjadi,” ujar Zevan, ia tidak ingin Gemma memperpanjang, takut Gemma dapat masalah dari Herman. “Maksudnya aku harus diam saja kalau ada yang menculikku?” Gemma tertawa kecut, ia tidak mau saat diminta untuk melupakan penculikannya diirinya. “Yang terpenting kamu selamat.” Zevan tidak ingin Gemma terluka, ia ingin melakukannya sendiri. Zevan akhirnya membayar orang untuk menyelidiki Herman. “Tidak bisa seperti itu, kamu saja ikut menuduhku berbohong,” protes Gemma. “Gemma aku sudah berapa kali mengatakan padamu di rumah ini yang salah bisa jadi benar yang benar bisa jadi salah,” ucap Zevan. “Aku bigung kenapa keluargamu bisa takut pada ayah Zovanca. Apa kalian melakukan kesalahan besar?” Mendengar h
Setelah Gemma membongkar rahasia besar Zovanca. Guncangan besar terjadi di rumah Zevan. Deyra menangis histeris setelah tahu perselingkuhan menantunya dengan Zovanca. Ia orang yang paling merasa bersalah, karena dialah yang memaksa Seyra menikah dengan Filan. Itu semua ia lakukan demimenjaga nama baik keluarganya. Filan, Zovanca, Zevan sudah berteman semenjak mereka masih anak-anak. Kakek mereka bertiga menjalin kerja sama bisnis. Keluarga Filan bukan orang sembarangan mereka memiliki perusahaan farmasi yang terbesar di negara ini. Demi menjalanin kerja sama yang baik , Filan dinikahkan dengan Seyra . Tidak ada cinta dalam pernikahan mereka Seyra mencintai Regi sementara Filan mencintai Zovanca. Tetapi demi bisnis mereka harus setuju menikah dengan siapapun yang dipilihkan keluarga mereka. “Apa itu benar? Katakan!” teriak Zevan. “Sayang itu tidak benar. Wanita yang kamu bawa ke rumah ini memfitnahku, kamu tahu kan kalau kita sudah lama bersahabat,” bantah Zovanca ia menangis m
Semua keluarga syok dan sedih melihat kemarahan Gemma, mereka bisa mengerti kemarahan sang menantu, dibohongin suami selama empat tahun itu tidak mudah. Deyra hanya bisa mengusap dada.Besok harinya setelah Gemma merasa sedikit tenang, ia menemui Zevan di ruang kerjanya Zevan duduk melamun. Sepanjang malam, ia bahkan tidak bisa memejamkan mata ia juga tidak makan. Gemma mengetuk pintu.“Masuk!”“Boleh aku bicara?”“Gemma ….” Zevan langsung berdiri dengan wajah khawatir.“Aku sudah memikirkannya. Saat di tenda penampungan kamu pernah bertanya apa hukumannya kalau aku tidak jujur. Aku ingin memberi jawabannya sekarang,” ucap Gemma.“Gemma … kamu terlihat sangat pucat kita ke dokter ya,” bujuk Zevan.“Aku ingin memberikan jawaban Zevan.”“Baiklah.”“Mari kita berpisah.”Zevan langsung mematung menatap Gemma dengan mata berkaca-kaca, ia mengeleng sambil mengusap air matanya.“Jangan lakukan itu Gemma, aku memang salah, tapi aku akan memperbaiki dan tidak melakukannya.”“Kamu yang menga
Beberapa Minggu kemudianSemua orang masih suasana bahagia.Deyra mengajak Gemma berbelanja dan kesalon kecantikan."Bu, kalau ibu ulang tahun kado apa yang ingin kamu minta?" tanya Gemma."Aku ingin cucu kembar," ucap Deyra tertawa."Baiklah. bagaimana kalau aku bilang Ibu sudah punya cucu." Deyra hanya tertawa ia berpikir kalau Gemma akan mengungkapkan tengtang Moes anaknya. Deyra tidak ingin salah, jadia ia mengalihkan pembicaraan.Saat tiba di rumah Gemma membawa kotak di tangannya, tapi ia ragu-ragu menunjukkanya pada Zevan dan Deyra, karena di sana ada Mahesa dan keluarga yang lain.Setelah rumah sakit berjalan normal , Mahesa mengmpulkan anak-anaknyanya. Ia mengumumkan menyerahkan rumah sakit secara resmi secara tertulis pada Zevan. Ia juga mewariskan hartanya dalam jumlah besar pada Moes Mahesa. Hal itu menimbulkan kemarahan pada kedua putri Mahesa, karena Moes bukan darah daging Zevan. Dalam rapat keluarga besar itu hadir juga pengacara dan saksi yang akan melihat.“Dia cucu
Tidak ingin terjadi hal buruk pada Gemma, Zevan meminta kakeknya mengirim helikopter. Namun, cuaca buruk tidak memungkinkan helikopter bisa datang.Saat Zevan bondar bandir, Kai datang.“Dok, Istrinya ditempatkan saja di tenda saya,” usul Kai.Zevan memincingkan kedua alis matanya saat Kai menyebut istri.“Apa Bapak tahu dia istriku?”“Dia mengatakannya. Oh jangan salah paham. Leo memang rada gila karena menjodohkan aku dengan istrimu, tapi aku dan Gemma sudah sepakat untuk berteman,” tutur Kai.Rasa panas dalam hati Zevan sedikit berkurang saat Kai memgatakan hal seperti itu, ia mengendong Gemma ke dalam tenda milik Kai, di sana lebih nyaman karena ada kasur lipat, setelah memberi infus dan pengobatan pada sang istri Zevan keluar. Ia dan Kai duduk mengobrol diluar tenda."Gemms wanita yang baik Pak, saya tidak begitu mengenalnya, tapi saya berteman sama Lian saudara laki-laki Gemma."Setelah mendengar langsung dari Kai tidak ada lagi kesalapahaman.“Besok pagi-pagi sekali saya akan
Karena Zevan masih marah padanya, Gemma akhirnya menghidari Zevan. Setiap kali ia melihat Zevan datang mendekat ia akan menjauh“Tidak seharusnya aku marah padanya, aku marah karena khawatir.” Zevan ingin mengajak Gemma pulang bersamanya. Tapi sayang setiap kali ia datang Gemma akan menghilang, akhirnya ia tidak melihat Gemma selama berjam-jam.Zevan panik mencari ke semua tempat, saat itu sedang hujan lebat di lokasi penampungan tenda-tenda pada bocor semua orang sibuk membantu. Sonia bersembunyi di dalam mobil petugas, Zevan juga tidak tahu harus berbuat apa, dia berteduh di dalam mesjid. Matanya sibuk mencari Gemma, ia sangat khawatir.“Gemma kamu dimana kamu membuatku gila,” ucap Zevan mencari ke dalam mesjid. Ia melihat Gemma dan team dokter dan para tentara menyelamatkan obat-obatan dan persedian makanan dari tenda yang bocor. Tanpa pikir panjang Zevan ikut menerobos hujan dan ikut membantu menyelamatkan persedian obat-obatan menyimpan di dalam mesjid. Setelah selesai Gemma
Zevan dan Deyra baru saja turun dari parkiran, tapi suasana berbeda terlihat dari rumah sakit. Semua orang tampak sibuk. Padahal beberapa minggu belakangan rumah sakit itu nyaris tutup karena kehabisan stok obat-obatan. Zevan harus mengimpor obat-obatan dari luar negeri dengan harga dua kali lipat agar rumah sakit bisa beroperasi. Namun, saat barang dalam pengiriman kembali terjadi masalah dibeacukai . Zevan dan kakeknya kehabian ide.Tapi kali ini, rumah sakit terlihat sangat sibuk .“Ada apa?” tanya Zevan.‘ Apa Gemma berhasil membujuk saudaranya untuk memasukkan pasokan obat?’ Deyra tersenyum.“Mari kita cari tahu.” Ibu anak itu berjalan ke lobby, parkiran pasien VIP yang tadinya kosong kini berisi walau tidak penuh.“Dok, selamat pagi.” Simon muncul dengan wajah sumbringah, dokter bertubuh tambun itu batal cari pekerjaan baru.“Ada apa?” tanya Zevan.“Kita dapat pasokan obat lagi,” ucapnya dengan senyum lebar.“Dari mana?”“Ceo baru Filan Farma setuju menjalin kerja sama dengan
Gemma menatap wajah sang suami, ingin rasanya ia memeluk Zevan dan meluapkan semua perasaannya, tapi Gemma takut iditolak lagi. Hanya menatap bebera denit ia kembali menunduk dan meremas jemari tangannya“Kenapa?” tanya Zevan, kali ini ia menatap Gemma dengan tatapan lembut.“Zevan, a-apa kamu masih percaya padaku kalau aku bicara terus terang?” tanya Gemma semakin meremas jemarinya. Gemma bukan tipe wanita yang lemah ataupun manja, ia wanita kuat, bahkan keras tetapi kali ini ia terlihat sangat takut bahkan tidak berani menatap Zevan.‘Apa yang sebenarnya yang kamu lakukan Gemma kenapa kamu ketakutan begitu’“Baiklah katakan.”“Sebenarnya-”“Gemma! Katanya mau bicara sama Ibu.” Deyra tiba-tiba datang membuyarkan semuanya.Gemma berdiri. “ Nanti saja, aku bicara sama ibu dulu.” Ia berjalan menghampiri Deyra dan meninggalkan Zevan.Zevan masih duduk di bangku taman, ia penasarn kenapa Gemma tiba-tiba bersikap aneh dan takut padanya. *Gemma duduk bersama ibu mer
Setelah bicara dengan Zevan Gemma tidak banyak bicara lagi, ia lebih banyak diam.“Aku ingin ke kamar dulu.”“Apa kamu tidak akan mengatakan apa-apa?”“Tidak ada.”Zevan langsung diam, Zevan menyadari setelah penolakan malam itu Gemma banyak berubah.“Lalu bagaimana dengan paspor di tanganmu?””Itu milik teman. Aku mau ke kamar dulu.”Gemma masuk ke dalam kamar, ia membuka laci dan membawa beberapa berkas, saat memasukkan ke dalam tas Zevan masuk.“Aku akan tidur di restoran,” ucap Gemma sembari melepaskan penutup kepala yang ia pakai.“ Itu artinya kamu sudah menyerah?”Gemma hanya terseyum kecil tidak menjawab pertanyaan Zevan, sikap diam Gemma membuat Zevan merasa gelisah.“Aku sudah mengatakan padamu jangan membuang-buang waktu, kamu tidak percaya.”‘Setidaknya aku berusaha’ balas Gemma dalam hati.Saat sedang mengobrol dengan Zevan Leo menelepon, raut wajah Gemma berubah. Ia menjauh dari Zevan sembari mengangkat telepon.“Apa kamu gila?” Apa maksudnya?”Terdengar suara tawa meng
Setelah kejadian itu Gemma tidak pulang ke rumah Zevan, ia memilih tidur di restoran miliknya, di sana ia jauh lebih tenang tidak ada yang mengusik tidak ada yang menatapnya dengan tatapan dingin.Pagi itu Zevan masuk ke kamar mereka, tempat tidur masih rapi, Gemma sudah dua hari tidak pulang ke rumahnya.“Baiklah itu lebih baik, pergilah itu jauh lebih baik untuk kita berdua,” ucap Zevan. Mulut bicara tidak tetapi hatinya sedih karena tidak melihat Gemma.Saat ingin berangkat ke rumah sakit Zevan sengaja mampir ke restorannya, ia menoleh ke lantai dua, di sana duduk seorang wanita cantik, duduk melamun menatap jalanan ibu kota.“Akhirnya kamu menyerah juga.” Zevan menghidupkan mobilnya kembali dan meninggalkan restoran Gemma. Di rumah sakit ia banyak melamun dan pikirannya kemana-mana.Setelah semua yang terjadi pada keluarganya Zevan memutuskan kembali bekerja di rumah sakit keluarganya, setelah dr. Deyra berangkat ke luar negeri bersama suaminya Zevan yang mengantikan posisi sang i
Mata Gemma melotot kaget mendengar kata-kata penghinaan itu. Ia menahan rasa sesak di dada, Gemma tidak mau menangis di depan Zevan. Ia berdiri lalu memungut dan mengenakan piyama tidurnya.“Baiklah terimakasih untuk malam ini, selamat malam.” Gemma bergegas lalu kembali ke kamarnya.Zevan mengepal tangannya dengan kuat, Gemma masuk ke kamar mandi dan menangis keras di sana, ia merasa seperti jalang yang meminta dipuaskan sama seorang pria. Zevan datang ia mendengar Gemma menangis di kamar mandi. Ia tidak tahan mendengar Gemma menangis, ia kembali ke kamar Moes dan memukul dinding kamar itu beberapa kali, saat Gemma menangis seperti itu ia juga merasa terluka, tapi kekecewaan masih menyelimuti hatinya, ia masih marah sama Gemma.“Kenapa? Kenapa harus ada seperti ini. Aku berharap kamu pergi biar kamu tidak terluka,” ucap Zevan. *Saat Gemma bangun pagi, ia merasa tubuhnya terasa remuk, Zevan benar-benar menghajarnya malam itu. Ia malas bangun dari tempat tidur, melihat