Home / Rumah Tangga / Silakan Ambil Suamiku, Mbak! / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Silakan Ambil Suamiku, Mbak!: Chapter 21 - Chapter 30

71 Chapters

Bab 21

Setelah itu aku pun segera menemui, orang yang dimaksud Bi Ratih tersebut. Sedangkan Bi Ratih pergi untuk membuatkan minum untuk tamu tersebut. Saat aku keluar, ternyata tamunya itu adalah Pak Taufik, orang yang merupakan konsultan hukum perusahaanku. Pak Taufik adalah orang yang selalu memberikan petunjuk, arahan, serta solusi terkait masalah hukum yang ada di perusahaanku, atau bahkan memberikan petunjuk untuk mecegah agar tidak terjadi masalah hukum di perusahaanku tersebut.Pantas Bi Ratih tidak mengenalinya, sebab Pak Taufik jarang ke rumahku. Kalaupun ada perlu, kami selalu bertemu di kantornya Pak Taufik, atau bertemu di kantorku langsung."Pak Taufik, kenapa malah diluar, ayo masuk!" Aku mengajak Pak Taufik untuk masuk ke dalam rumah."Iya, Non, barusan Bapak baru menerima telepon dulu," sahutnya.Kemudian aku kembali ke dalam, disusul oleh Pak Taufik. Kemudian kami pun duduk di sofa yang ada di ruang tamu."Bagaimana, Pak, apa semuanya sudah beres?" tanyaku."Sudah, Non, k
last updateLast Updated : 2023-04-08
Read more

Bab 22

Aku memberitahunya, tentang proses hukum yang sedang menanti Mas Reno, apabila ia tidak mau mengembalikan uang perusahaan tersebut kepadaku."Oke kalau kamu tidak percaya, masalah uang perusahaan tidak akan aku kembalikan. Karena itu semua akan menjadi harta gono gini," terangnya."Ya mana bisa, Mas Reno. Karena uang itu uang perusahaan Papaku, jadi kamu tidak ada hak atas semua itu," tegasku."Terserah kamu, kalau memang seperti itu, Mila. Karena yang jelas, aku tidak akan mengembalikannya lagi. Lihat saja apa yang bisa aku lakukan untuk mendapat semua itu, jangan pernah kamu menyepelekan Reno dan keluarganya, juga tidak bisa mengatasi semua itu," sungutnya.Mas Reno malah marah, saat aku memperingatkannya. Dia pun mematikan teleponnya secara sepihak, tanpa mengucapkan salam atau apa pun. "Hemm, dasar keras kepala. Jangan pernah kamu menyalahkan aku, jika semua ini akan menjadi boomerang buat diri kamu, Mas," lirihku setelah sambungan terputus.Aku pun langsung menutup pintu, kemudi
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

Bab 23

"Apa, Bi, aku kecelakaan?" tanyaku lagi.Aku merasa tidak percaya, dengan apa yang dikatakan Bi Ratih. Aku memegang kepalaku, yang terasa pusing dan juga sakit. Ternyata kepalaku sudah dibalut kain kasa. Aku merasakan kepalaku begitu sakit, saat aku memaksakan diri untuk mengingat kejadian sebelumnya."Iya, Non, Non Mila kemarin kecelakaan Non Mila kecelakaan, saat akan pergi ke kantor kemarin. Non tidak sadarkan diri, selama satu hari. Mobil Non juga rusak parah, sekarang sudah dibawa oleh pihak yang berwajib untuk diselidiki penyebab kecelakaannya. Karena menurut mereka, takutmya kecelakaan ini ada unsur disengaja," tutur Bi Ratih, sambil menatap wajahku dengan begitu intens."Apa Non Mila sudah bisa ingat sekarang?" tanya Bi Ratih lagi.Bi Ratih menanyakan tentang ingatanku, ketika sebelum terjadi kecelakaan tersebut."Ada, tapi sedikit-sedikit, Bi," sahutku."Ya sudah, kalau memang seperti itu jangan terlalu di paksakan, Bu Mila. Insya Allah nanti juga akan ingat," ujar Dokter, yan
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

Bab 24

Aku menganggap ucapan Mas Reno hanyalah kebohongan belaka. Aku tidak akan percaya, jika belum melihat buktinya."Ya jelas tau dong, Mila. Makanya aku berkata seperti itu. Asal kamu tahu ya, kalau saat ini mereka berdua ada dalam genggamanku. Keselamatannya juga tergantung tindakan dan sikap kamu, Mila," paparnya."Kamu jangan mencoba mempermainkan aku, ya Mas! Mana buktinya, kalau Mama dan juga Papaku ada dalam pengawasan kamu," tanyaku."Oh ... jadi kamu perlu bukti, Mila? Baik, coba kamu lihat ini. Siapa mereka? Apa kamu mengenalnya? Bukankah ini Mama sama Papa kamu ya?" tanya Mas Reno.Ia memberikan handphonenya, ia memutar sebuah vidio, yang ternyata benar kalau di dalam vidio itu ada kedua orang tuaku."Bagaimana, Mila? Apa sekarang kamu percaya kepadaku?" tanya Mas Reno."Mas, kok bisa sih, kamu mempunyai vidio orang tuaku? Dimana mereka sekarang?" tanyaku balik, sambil mata berkaca-kaca saking bahagianya.Aku merasa bahagia, ternyata orang tuaku masih ada. Walaupun saat ini i
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

Bab 25

"Siap, Non. Non Mila tenang saja, sebab Bapak sudah tau solusinya. Insya Allah sebelum saru minggu, kita sudah dapat menemukan dimana keberadaan Pak Erik dan Bu Maya," sahut Pak Taufik menyanggupi permintaanku.Ia bahkan seakan begitu yakin, akan dapat menemukan keberadaan orang tuaku, sebelum waktu yang ditentukan oleh Mas Reno."Baiklah, Pak Taufik, terima kasih. Semoga aku bisa segera bertemu, dengan Mama dan Papa," sahutku."Iya, Non Mila semoga saja Allah meridhoi jalan usaha kita," harap Pak Taufik.Setelah berbincang-bincang hal lain, Pak Taufik pun undur diri. Aku juga meminta kepada Pak Taufik, supaya baik laporan kepada kepolisian maupun pengadilan agama, supaya ditunda dulu. Karena semua ini, demi keselamatan kedua orang tuaku.***"Mila, ini sudah satu minggu, sekarang sudah waktunya kamu memberi keputusan." Mas Reno datang kembali ke rumah sakit untuk menemuiku, serta menagih janji kepadaku 'Iya, Mas, memang sudah satu minggu," sahutku."Jadi bagaimana? Apa kamu sudah b
last updateLast Updated : 2023-04-09
Read more

Ban 26

"Pak, jangan tangkap aku Pak! Aku nggak bersalah, Bapak salah orang," elak Mas Reno."Sudah, anda tidak perlu banyak bicara! Nanti silakan saja anda jelaskan di kantor," bentak Pak Polisi yang memborgol tangan Mas Reno.Mereka pun membawa Mas Reno, dari ruangan perawatanku, dengan tangan di borgol. Tetapi Pak Polisi kemudian menututup tangannya Mas Reno dengan mwnggunakan kain, supaya tidak menimbulkan kasak-kusuk dari orang-orang yang melihatnya. Pak Taufik dan Bi Ratih pun segera mendekatiku, sambil bertanya tentang keadaanku."Non, apa ada yang sakit?" tanya Pak Taufik."Aku nggak apa-apa kok, Pak. Aku cuma kaget saja, Mas Reno kok sampai segitu marahnya sam aku," kataku."Iya, Non, Den Reno kok keterlaluan sekali ya," timpal Bi Ratih.Aku pun tidak tahu, kenapa Mas Reno semarah itu. Pada saat kami sedang membicarakan Mas Reno, Dokter Reynaldi datang. Kami pun seketika menghentikan pembicaraan kami. Karena merasa tidak nyaman urusan rumah tanggaku diketahui orang lain."Bu Mila
last updateLast Updated : 2023-04-10
Read more

Bab 27

"Ada apa ini, Bu Mila? Kok Ibu ini membuat keributan di rumah sakit?" tanya Mas Reynaldi."Nggak kok, Dok. Justru pasien ini yang membuat ribut, ia telah menjebloskan anak Ibu ke penjara," tuduhnya.Kalau saja bukan Mas Reynaldi yang datang, aku yakin sekali pasti orang tersebut akan langsung percaya, dengan apa yang diucapkan Bu Risma saat ini. Apalagi jika melihat wajah Bu Risma, yang memasang ekspresi, wajah orang yang sedang begitu tertekan. Entah belajar akting dari mana mertuaku ini, sehingga pembawaannya begitu natural. Jika ada casting untuk pemeran antagonis, aku yakin Ibu mertuaku ini akan dipilih untuk menjadi pemeran tersebut."Oh ... jadi seperti itu, ya Bu. Tapi mungkin saja karena anak Ibu bersalah, jadi Bu Mira melaporkannya ke pihak yang berwajib. Karena mana mungkin Bu Mila melakukan semuanya itu, jika tidak ada asal muasalnya," tutur Mas Reynaldi."Apa yang diucapkan Pak Dokter semuanya sesuai, dengan apa yang terjadi. Jadi Ibu tidak usah berkelit lagi. Apalagi
last updateLast Updated : 2023-04-10
Read more

Bab 28

"Maaf ya, Mbak. Mereka berdua itu bukan menjadi urusanku lagi, sebab aku bukan lagi siapa-siapa mereka. Jadi kamu tinggal urus saja sendiri, jangan mau enaknya saja. Toh Mas Reno melakukan semua kejahatan itu juga demi kamu. Jadi saat Ibu dan saudaranya kesusahan, kamu yang harus bertanggung jawab membantunya," ungkapku."Iya, kamu itu jangan hanya suka sama anaknya saja, tetapi kamu juga harus mau mengurusi adik sama Ibu kekasih kamu itu," timpal Mama.Mbak Wina langsung terdiam, saat mendengar perkataan Mama. Benar sekali apa yang dikatakan Mama, kalau Mbak Wina itu harus peduli terhadap orang tua beserta adik Mas Reno tersebut.Setelah berkata seperti itu, kami pun bersiap pergi. Aku maupun keluargaku kini sudah tidak ada yang peduli lagi, terhadap Mbak Wina, Bu Risma serta Reni. Kami kini masa bodo, sebab kami sudah sangat merasa sakit hati, dengan sikap mereka semua."Mila, Mila, kamu bantuin aku dulu dong," pinta Mbak Wina lagi, sambil memegang tanganku."Apa yang harus aku bant
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

Bab 29

"Iya, Non, Reno dinyatakan mengidap gangguan jiwa. Ia semalam dibawa ke rumah sakit jiwa, setelah mendapat pemeriksaan oleh psikiater dan dinyatakan positif gangguan jiwa." Pak Taufik membenarkan dan menjelaskan semuanya."Oh ... jadi begitu, ya Pak, terima kasih informasinya," ucapku."Iya, Non, sama-sama. Ya sudah, kalau begitu Bapak tutup dulu teleponnya ya, maaf telah mengganggu waktu istirahatnya. Assalamualaikum," pungkas Pak Taufik.Aku pun menjawab salam dari Pak Taufik, setelah aku menjawab salam darinya, Pak Taufik pun menutup teleponnya. Aku kini malah terjaga, tidak bisa kembali tertidur. Aku malah melamun tentang segala hal. Aku menerawang ke masa lalu, dimana awal saat aku dan Mas Reno bertemu, serta bagaimana perjalanan hidup kami sampai bisa bersatu.Tetapi ternyata itu hanya kebohongan belaka. Karena yang sebenarnya, Mas Reni tidak pernah mencintai aku seperti dulu aku mencintainya. Mungkin karena kebucinan aku juga, sehingga Mas Reno sampai tega berbuat seperti it
last updateLast Updated : 2023-04-11
Read more

Bab 30

"Maaf, Mbak, ada apa ini, kok Mbak datang-datang langsung emosi begini? Malah sudah masuk ruanganku tanpa permisi lagi. Memang apa permasalahannya, Mbak? Jika masalahnya masih bisa dibicarakan secara baik baik, ngapain mesti dengan marah-marah," tanyaku, sambil menatap wajah wanita tersebut."Heh ... perempuan, kamu kenal sama Dokter Reynaldi bukan? Kalau memang kamu kenal, kenalin dulu aku calon istrinya Dokter Reynaldi. Jadi aku minta, supaya kamu jangan pernah mendekati calon suamiku lagi. Paham kamu," bentak perempuan glamor tadi, yang aku juga tidak tahu siapa namanya.Tapi menurut pengakuannya, ia adalah kekasih Mas Reynaldi. Orangnya sih cantik, tapi kelakuannya itu kok kasar sekali. Penampilannya sih berkelas, tetapi kelakuannya seperti orang yang tidak punya etika."Ya terus, kalau memang kamu calon istrinya Dokter Reynaldi, kok kamu malah ngelabrak aku? Memang apa hubunganya aku sama hubungan kalian berdua?" tanyaku lagi."Kamu nggak usah pura-pura bego deh! Kamu itu sedan
last updateLast Updated : 2023-04-12
Read more
PREV
1234568
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status