Home / Rumah Tangga / Silakan Ambil Suamiku, Mbak! / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Silakan Ambil Suamiku, Mbak!: Chapter 41 - Chapter 50

71 Chapters

Bab 41

"Ada apa sih? Ngapain kalian begitu mengkhawatirkan aku?" tanya seorang pria, yang suaranya mirip dengan pria misterius itu."Mas Reno, kamu itu habis dari mana sih?kami semua khawatir tau sama kamu," kini terdengar suara Mbak Wina yang bertanya.Aku begitu terkejut, saat mendengar Mbwk Wina memanggil nama Mas Reno. Ternyata benar, kalau Mas Reno itu masih hidup. Tapi jika Mas Reno masih hidup, terus siapa yang menjadi korban meninggal di rumah sakit jiwa kemarin? Kok semua ciri-cirinya mirip seperti Mas Reno, apa semua ini cuma rekayasa doang? Aku mendengar dari pembicarannya, Mas Reno juga tidak seperti orang gila pada umumnya. Ia berbicara normal serta nyambung, tidak seperti orang yang tidak waras. Tetapi kenapa kemarin Bu Risma nangis-nangis meminta pertanggung jawaban padaku, bahkan ia juga menyalahkan aku atas semua yang terjadi pada anaknya. Tetapi ternyata, anaknya itu baik-baik saja. Ia tidak gila, tidak juga meninggal dunia. Aku merasa benar-benar tertipu, telah merasa pr
last updateLast Updated : 2023-04-16
Read more

Bab 42

"Reni, tolong kamu tutup dulu matanya, si Mila! Jangan lupa, tutup yang rapat dan jangan sampai ia bisa melihatnya," perintah Bu Risma kepada anak perempuannya."Iya, Bu, sahur Reni.Ia mengikuti intruksi, yang diberikan oleh ibunya. Reni menutup mataku serapat mungkin, seperti yang diminta Ibunya. Sehingga aku benar-benar tidak bisa melihat, entah mereka mendapat ide dari mana untuk melakukan kriminal seperti ini. Setelah itu, aku disuruh jalan sambil dituntun entah oleh siapa. Aku pun mengikuti apa yang diminta, tanpa mau melawannya untuk saat ini dan dalam keadaan seperti ini. Bukan karena aku takut, tetapi demi untuk menyelamatkan diri. Karena walau kami sesama perempuan, tetapi jumlah kami berbeda jauh. Aku hanya sendirian, sedangkan mereka bertiga. Ditambah lagi ada Mas Reno, yang membuat pertahanan mereka semakin kuat."Ayo naik," perintah Mbak Wina. "Naik ke mana, Mbak? Aku kan tidak bisa melihatnya," tanyaku."Di depan kamu ada mobil, pintunya juga sudah terbuka. Ayo langk
last updateLast Updated : 2023-04-16
Read more

Bab 43

"Tolong ... tolong," teriakku lagi.Tapi ternyata memang tidak ada orang, di sekitar tempat ini. Aku pun terus berjalan menelusuri jalanan, yang terdapat bekas ban mobil tersebut. Aku berjalan sembari berdoa, semoga Allah segera mengirim malaikat penolong buatku. Sudah hampir tiga puluh menit aku berjalan, kini aku merasa sudah tidak sanggup lagi melanjutkan perjalananku ini. Aku pun mencari tempat untuk beristirahat, sambil menunggu keajaiban datang. Saat beristirahat, aku mendengar suara mobil yang mendekat ke arahku. Aku mencari tempat persembunyian, sebab aku takut jika itu adalah mobil yang dikendarai Bu Risma dan juga Mbak Wina. Aku takut, jika mereka berniat membawaku lagi. Tapi saat mobil tersebut mendekat, aku begitu merasa bahagia, sebab aku sangat mengenal mobil tersebut. Ternyata doaku diijabah Allah karena mobil itu adalah mobil Papa, yang selama ini selalu aku pakai. Karena dulu setelah mobilku hancur, akibat kecelakaan tempo hari. Kemana pun aku pegi, aku selalu men
last updateLast Updated : 2023-04-16
Read more

Bab 44

Ekspresi wajahnya terlihat sangat kaget, ia tidak percaya, dengan apa yang aku ucapkan barusan. Apalagi Papa taunya, kalau Mas Reno telah pergi untuk selamanya. "Iya, Nak, mana mungkin ia masih hidup. Terus jenazah siapa, yang tempo hari itu?" timpal Mama. Ia pun sama seperti Papa, tidak mempercayai ucapanku. Jangankan mereka, aku pun sebenarnya tidak akan percaya dengan semua ucapanku sendiri, jika tidak mendengar perkataan keluarga Bu Risma waktu itu."Mila, aku juga tidak percaya, kalau ternyata Reno masih hidup. Karena mana mungkin, orang yang telah meninggal, serta telah dikuburkan bisa hidup lagi. Kamu salah kali, Mila," ujar Dokter Reynaldi, sambil menghampiri kami."Mas, Mah, Pah, sebenarnya aku juga tadinya tidak percaya. Tetapi itulah kenyataannya, kalau ternyata Mas Reno masih hidup," tegasku.Mereka semua saling lirik, saat mendapat penjelasan dariku. "Jadi benar, kalau Reno masih hidup?" tanya mereka serempak."Iya, benar," sahutku.Aku memperjelas, jika semua perkataa
last updateLast Updated : 2023-04-17
Read more

Bab 45

"Jadi begini, Pak. Menurut pengakuan anak saya, Mila, kalau Reno itu sebenarnya belum meninggal dunia. Ia masih hidup dan orang yang meninggal tempo hari itu bukanlah mantan suaminya," terang Papa."Jadi maksudnya, Reno itu telah mengelabui kita, Pak Darmawan? Ia berpura-pura telah meninggal dunia, padahal orang yang meninggal itu orang lain?" tanya Pak Komandan lagi.Terdengar dari nada bicaranya, sepertinya ia juga kaget, dengan apa yang disampaikan Papa tentang Mas Reno. Bagaimana tidak kaget, orang berita kematian Mas Reno telah tersebar, serta semua orang menganggap jika Mas Reno telah benar-benar meninggal. Tetapi kenyataannya lain, ia malah masih bisa berkeliaran bebas. Bahkan ia juga ternyata tidak gila, seperti yang selama ini kami kira."Benar sekali, Pak Komandan. Sepertinya kita telah dikelabui olehnya," jawab Papa."Wah, benar-benar kurang ajar itu si Reno. Jangan-jangan, kebakaran yang terjadi tempo hari, ada unsur kesengajaan lagi. Ini semuanya harus segera kembali dit
last updateLast Updated : 2023-04-17
Read more

Bab 46

"Oh iya, terima kasih," ucap kami."Sama-sama," sahutnya. Setelah itu, kami pun pergi menuju ruang UGD tersebut. Kami dipandu oleh Dokter Reynaldi, yang telah mengetahui di mana letaknya. Sesampainya di sana, ternyata di depan ruang UGD, sudah ada dua orang anggota polisi yang sedang berjaga.Melihat kedatangan kami, mereka pun langsung mempersilakan masuk. Tetapi tidak bisa semuanya, hanya dua orang saja. Pertama-tama, Papa dan juga Pak Edi, kedua Mama bersama Bi Ratih, yang terakhir aku dan juga Mas Reynaldi.Saat aku masuk, ada dua orang yang sedang dirawat, keduanya terlentang tidak berdaya, keduanya juga sama-sama menggunakan alat bantu. Namun, kondisi Bu Risma terlihat begitu lemah, jika dibandingkan dengan Reni. Keadaannya kini terlentang tidak berdaya, tidak seperti biasanya ketika ia sehat, Bu Risma selalu penantang-petenteng kepadaku."Mas, ternyata nasib orang itu tidak ada yang tau ya. Tadi Bu Risma masih sehat dan juga segar, bahkan tadi ia masih sempat berkata kasar ke
last updateLast Updated : 2023-04-18
Read more

Bab 47

POV BU RISMA bagian 1"Bu, ini namanya Mila, calon istri aku," ucap Reno anakku memperkenalkan seorang gadis kepadaku.Aku bukannya tidak senang, ketika sang anak membawa seorang gadis menemuiku. Hanya saja gadis itu mengingatkanku kepada seseorang. Ia begitu mirip, dengan wanita yang dulu telah menghancurkan rumah tangga Ibuku.Seorang wanita, yang telah tega mengambil kebahagiaanku. Karena Bapakku malah memilih perempuan itu dan pergi dengan wanita tersebut. Bapak lebih memilih wanita kaya itu, dibanding aku dan juga Ibu. Ia meninggalkan aku dan juga Ibu, padahal waktu itu aku masih kecil, serta masih butuh banyak perhatian darinya.Semenjak Bapakku pergi, ia sudah tidak peduli lagi kepadaku dan juga Ibu. Hingga Ibumembesarkan aku dengan susah payah. Semenjak saat itu aku benci dengan wanita itu dan juga Bapak. Aku mendengar kabar, kalau ternyata perempuan itu seorang pengusaha dan memiliki anak semata wayang, yang bernama Darmawan.Jadi Darmawan adalah anak sambung Bapak. Karena
last updateLast Updated : 2023-04-18
Read more

Bab 48

Bab 30 Pov Bdau Risma Bagian 2Enam bulan setelah pernikahan Roni, pernikahan Reno dan Mila pun di gelar. Seperti pada saat pernikahan Roni, pernikahan Reno juga tidak begitu memakan biaya, sebab hampir semuanya di tanggung oleh keluarga Mila. Hanya mas kawin saja, yang Reno bawa untuk menikahi Mila.Mila dan keluarganya sudah mempersiapkan pernikahan yang begitu meriah, karena Mila anak tunggal keluarga Darmawan. Membuat mereka mengadakan pesta yang besar-besaran untuk pernikahan anaknya tersebut. Jadi aku hanya tinggal nebeng, tanpa perlu terlalu banyak mengeluarkan modal buat pernikahan ini.Toh pernikahannya juga hanya akan dijadikan untuk ajang balas dendam, bukan seperti pernikahan orang-orang pada umumnya. Jadi aku dan keluargaku tidak terlalu antusias untuk ikut memberikan ini dan itu untuk pernikahan mereka itu. *** "Mila, kamu ini kan anak orang kaya. Apa orang tuamu tidak ada inisiatif untuk membelikan rumah sebagai kado pernikahan kalian?" tanyaku, saat Mila dan Reno tel
last updateLast Updated : 2023-04-18
Read more

Bab 49

Kasihan, Bu Ratmi, ia di makamkan, tanpa di hadiri sanak saudaranya. Karena Mas Reno tidak ada, sedangkan Reni masih tergeletak tidak berdaya di rumah sakit. Bahkan sekarang keadaan Reni juga tidak sedang baik-baik saja. Mas Reno dan Mbak Wina entah kemana perginya karena saking takutnya di hukum, mereka sampai tega meninggalkan Bu Risma dan juga Reni, yang terluka parah akibat tabrakan yang menimpa mereka.Sehingga Bu Risma kini dinyatakan meninggal pun, mereka tidak muncul sama sekali. Sebenarnya aku merasa kasihan kepada nasibnya Bu Risma, yang berakhir seperti itu. Ia bahkan meninggal dalam keadaan su'ul khotimah karena sudah berbuat dzolim kepadaku. Semua itu ia lakukan, hanya karena dikuasai amarah dan dendam, yang membuat hidup dia harus berakhir tragis dan dalam keadaan berlumur dosa. Naudzubillah min dzalik."Mah, Bu Risma kasihan ya. Ia meninggal tanpa ada satu orang anak pun yang menghadiri dan mengantar ia ke pembaringan terakhirnya. Jangankan untuk mendoakan dia, mereka
last updateLast Updated : 2023-04-19
Read more

Bab 50

"Ya sudah, ayo kira kesana," ajakku.Kami semua pun segera berangkat ke rumah sakit. Dan ternyata benar apa yang dikatakan Dokter, kalau Reni sedang ngedrop. Ia begitu lemah, membuat kami menjadi khawatir. Keadaannya saat ini sama seperti saat Bu Risma sebelum meninggal. Kemudian kami pun bertanya kepada Dokter, tentang kondisi Reni saat inuTapi menurut Dokter, Reni hanya menunggu keajaiban yang datang. Semoga saja Reni bisa pulih dan bisa bertaubat dulu sebelum meninggal. Semoga Reni dan kita semua, menjadi manusia yang husnul khotimah, aamiiin. Pada saat aku melihat Reni, yang berjuang sendirian, serta tidak ada satupun keluarga yang berada di sampingnya. Membuat aku pun merasa bersyukur, dengan keadaanku yang sekarang. Karena aku masih bisa berkumpul bersama keluarga, dalam keadaan sehat walafiat. Apalagi kini Mama dan juga Papaku, sudah bisa berjalan, walau masih menggunakan tongkat. Tetapi semuanya itu ada kemajuan, tidak seperti dulu yang selalu menggunakan kursi roda, sert
last updateLast Updated : 2023-04-19
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status