All Chapters of MELAHIRKAN PEWARIS UNTUK SANG JENDERAL: Chapter 31 - Chapter 40

56 Chapters

031

Di pagi yang cerah Dominic dan Janna menanti kedatangan ibunda, Sandama, ke rumah putih miliknya. Akhir pekan ini Dominic berencana tinggal di rumah saja.Sandama turun dari kereta kudanya dengan paras sumringah. Ia senang disambut oleh anak laki-laki dan menantu perempuannya."Lama Ibu tak mengunjungi rumah ini, kau telah merenovasinya?" Sandama takjub dengan model bangunan rumah putih Dominic yang berdiri dari bahan batu putih."Ya, Ibu, penampilan yang sekarang jauh lebih baik, bukan?" tanya Dominic sambil merangkul Sandama."Ya, seleramu bagus. Mirip dengan ayahmu," puji Sandama membalas rangkuman Dominic. Mereka mengajak Sandama masuk, perempuan itu takjub dengan model perabotan yang membuat suasana rumah putih menenangkan.Dominic mengarah ke bilik keluarga. "Mari diminum, Bu. Ini teh dari perkebunan daerah Hillor tidak begitu jauh dari istana." Dominic menawarkan secangkir teh cranberry hangat dicampur rempah-rempah. "Ini nikmat sekali," nilai Sandama. "Dari mana kau mendap
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

032

Sesuai yang direncanakan, hari ini diselenggarakan acara pisah sambut Sandama dan Janna sebagai kepala pengurus panti sosial milik keluarga besar Freud. Tentu saja yang hadir adalah keluarga Freud, termasuk permaisuri Neha. Akan tetapi, Sultan berhalangan hadir karena adanya pertemuan dengan para menteri.Neha duduk di bangku paling depan bersebelahan dengan Dominic di sebelah kanan. Dominic duduk di tengah antara Neha dan Janna."Terima kasih untuk keluarga besar Freud yang masih mempertahankan keberadaan panti sosial untuk anak-anak. Saatnya saya beristirahat dan digantikan oleh menantu satu-satunya, Janna Freud."Janna dipanggil oleh Sandama untuk maju ke depan, disambut tepuk tangan keluarga yang hadir.Neha memicing memperhatikan pancaran keanggunan Janna saat berjalan menuju panggung. Janna menatap ke arah Dominic dan Neha. Ia bisa merasakan tatapan sinis Neha mengandung rasa tidak suka. Akan tetapi, Janna tidak memedulikannya.Janna diminta untuk menyampaikan sambutan di pangg
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

033

"Aku... aku belum memeriksakan," sahut Janna berbeda dengan apa yang diucapkan pada pelayan di dapur tadi."Kapan kau akan memeriksakannya?" tanya Dominic mengikuti alur Janna."Belum tahu, Jenderal. Aku ingin istirahat." Janna menolak membicarakan tentang kehamilannya, perasaan hatinya sedang tidak begitu baik."Apakah Ibu telah mengetahuinya?" tanya Dominic tidak merespon keinginan Janna yang ingin beristirahat. "Mengenai apa?""Kehamilanmu.""Sudah aku katakan, aku belum memeriksakannya!" ketus Janna dengan nada suara agak meninggi. Terlihat kalau Janna menunjukkan kekesalannya pada Dominic. Pria itu mulai bisa menilai perasaan Janna dari paras yang berubah. Namun, dia tidak peduli dengan perubahan itu."Pagi-pagi besok, aku minta Letnan Adrian memanggil medikus untuk memeriksamu."Kalimat itu dihadiahi pelototan tajam oleh Janna. "Kalau aku pun hamil, tidak mungkin menyembunyikan dari Jenderal. Aku belum mau memeriksakannya!"Kening Dominic mengernyit. 'Belum mau, apa maksudnya,'
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more

034

Sandama mengunjungi anak dan menantu ke rumah putih. Dominic mengutus seorang prajurit untuk menyampaikan sepucuk berita gembira padanya.Saat membacanya Sandama bersorak riang, tidak menunggu besok, ia berkunjung ke rumah Dominic."Ibu senang sekali, akhirnya kau mengandung," ucap Sandama sembari memeluk Janna. "Saat di acara pisah sambut kau tidak mengatakan apapun perihal kehamilanmu," lanjutnya setelah mengurai pelukan Janna."Em... aku... Saat itu aku belum tahu bahwa telah mengandung Ibu," jawabnya sambil melirik Dominic yang berdiri dekat ranjang."Kau harus menjaga kesehatan diri sendiri dan janin di perutmu," nasihat Sandama seraya mengusap perut menantunya."Baik, Ibu," sahut Janna."Dan Dominic, sebagai calon ayah, perlu menjaga kondisi pikiran dan perasaan istri supaya kandungannya tetap sehat hingga melahirkan." Dominic juga mengiyakan pesan-pesan baik dari Sandama.Permaisuri Neha sedang mengisi waktu luang dengan mengunjungi kebun bunga miliknya di istana. Tangan kiriny
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

035

"Ibu akan lebih sering berkunjung, jaga dirimu dan janin dalam kandungan," pesan Sandama pada Janna dan Dominic. Beberapa hari Sandama tinggal bersama putra dan menantunya di rumah putih."Hati-hati di jalan, Bu. Pesan Ibu akan kami ingat," sahut Janna memeluk ibu mertuanya, menyusul juga Dominic. Dominic telah siap dengan pakaian khas militernya, ia pun berpamitan untuk pergi ke markas besar pertahanan. Namun, sebelumnya ia terlibat percakapan penting dengan Janna. "Aku telah menyuruh anak buah ke rumah Madam Wena," ucap Dominic sebelum pergi."Untuk apa?""Selama kehamilan ini, kelas tata krama ditiadakan, agar kau tidak lelah.""Aku senang belajar dengan Madam Wena, Jenderal. Siapa lagi yang menjadi temanku," sesal Janna. Keputusan Dominic tanpa bertanya dulu padanya.Dominic merasa bersalah pada Janna, tetapi keputusan itu diambil untuk kebaikan Janna."Janna, telah aku katakan, tidak ada yang bisa kau percaya menjadi seorang teman di sini. Semua orang hidup dalam balutan kepen
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more

036

"Kau tidak.bisa melakukan hal ini padaku, Dominic!" sembur Neha garang. "Setelah semua yang kita lakukan, tiba-tiba perempuan ini muncul lalu kau pergi begitu saja!" tunjuk Neha pada Janna yang masih terdiam membisu. Neha tidak terima dengan cara Dominic. "Kita tidak pernah melakukan hal lain terlalu jauh, Neha. Kita tahu hubungan ini keliru. Sejak tahun lalu, aku selalu meminta agar kita berhenti berkomunikasi. Kau selalu menolak. Inilah saatnya," pinta Dominic.Neha menangis tersedu sedan hingga mendudukkan diri di lantai. Janna tidak melakukan apa-apa, ia pun belum mampu memahami duduk perkara keduanya.Yang satu ingin pergi, akan tetapi lainnya berusaha menjauh. "Neha, kau harus jadi permaisuri yang baik, masih ada kesempatan untuk memperbaiki kesalahan selagi sultan baik padamu," ucap Dominic yang merasa lelah dikejar-kejar oleh Neha.Ia tidak bisa menolak lantaran Neha dengan kata-kata manis manjanya membuat Dominic melayang dan terambung.Dominic mulai berpikir bahwa kehadir
last updateLast Updated : 2023-09-16
Read more

037

Janna mendiamkan Dominic sedari makan mangkuk kedua hingga tiba di rumah putih. Dominic menolak kembali lebih dulu, ia tetap menunggu Janna selesai menikmati santapan yang didambanya."Apa kau marah?" tanya Dominic dalam perjalanan pulang di kereta kuda."Aku rasa tidak perlu menjelaskannya lagi."Dominic meringis, kalau saja Janna tidak mengandung, mungkin ia akan memberi kalimat kejut pada istrinya yang memaksa memakan hidangan semacam tadi.Janna dan Dominic telah kembali berada dalam kamar yang sama. Janna menurunkan kekerasan hatinya untuk ketenangan diri. Tidak masalah bila hanya tidur seranjang, tetapi hanya itu tidak yang lain."Lain kali aku akan memilih makanan, tidak lagi memesan yang sama sepertimu.""Mm...," jawab Janna singkat sambil membelakangi Dominic. "Selera makanan kita berbeda, tidak seharusnya kau menghukumku seperti ini."Tidak ada suara sahutan dari Janna. Perempuan itu merasa asing dengan ungkapan Dominic. Ia tidak merasa menghukum Dominic, komunikasi semacam
last updateLast Updated : 2023-09-18
Read more

038

"Apa kau tidak menungguku selesai bekerja?" tanya Dominic seusai mereka santap siang bersama.Janna mengemas wadah makanan kembali. "Tidak, Jenderal. Aku masih ingin melanjutkan rajutanku. Aku mengisi waktu luang.""Kau merajut untuk siapa?" tanya Dominic seakan-akan berharap ada kejutan untuknya."Untuk anak ini nanti, ia pasti lucu bila mengenakan rajutan buatanku." Janna tersenyum membayangkan peristiwa masa depan.Dominic seperti tersihir menatap paras sumringah Janna. "Apa kau telah menerima pernikahan ini?" selidik Dominic, tanpa mempertimbangkan perasaan istrinya.Janna lekas menengok ke arah Dominic sembari melepas usapan di perutnya. "Aku tidak mengatakan begitu, Jenderal."Dominic mengangguk, menerima ucapan Janna yang sesuai kebenaran hatinya. Ia memaknai Janna belum sampai di tahap penerimaan, sama seperti dirinya."Aku pulang, Jenderal."Dominic membuntuti Janna dari belakang. "Mengapa Jenderal mengikuti?" tanya Janna di depan pintu."Hanya ingin mengantarkan sampai di ha
last updateLast Updated : 2023-09-20
Read more

039

Acara pisah sambut kepala ilmuwan kesultanan Yagondaza tiba pada harinya. Malam itu, banyak tamu negara yang datang untuk mengucap salam perpisahan dan menyambut kepala ilmuwan yang baru."Saya bangga selama tiga puluh lima tahun mengabdi sebagai ilmuwan di kesultanan Yagondaza. Dan sekarang, saatnya menyerahkan tanggung jawab pada putri semata wayang saya, Yanata Tan. Mari kita sambut...."Semua mata tertuju pada seorang wanita yang berjalan anggun dari arah tangga ulir seberang Swayata berdiri. Semua mata berdecak kagum lantaran kepala ilmuwan baru dengan paras cantiknya lebih cocok menjadi seorang model atau pemain drama.Yanata turun dengan senyum memikat, setiap lelaki memuji penampilan elok Yanata, tidak terkecuali Dominic. Janna sampai mendelik mengitari ruangan, seluruh tamu pria menunjukkan hal yang sama."Yanata!," seru Swayata disambut tepuk tangan meriah para undangan. Yanata berjalan mendekati Swayata lalu berdiri di samping ayahnya. Kemudia, is melakukan penghormatan pad
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

040

Suasana hening menyelimuti sarapan Janna dan Dominic. Sesekali Dominic melirik Janna yang makan dengan lahap, ia mengamati porsi ekstra di wadah makanan Janna.Setidaknya Janna masih bersedia memberi nutrisi untuk dirinya dan calon anak mereka, sekalipun suasana hatinya mungkin sedang tidak baik-baik saja.Dominic mendengkus seusai suapan terakhirnya selesai. Ia mendaskan air mineral di cangkir kecil lalu menambah dan meneguk hingga kering.Perilaku itu mendapat perhatian oleh Janna, ia mengerling ingin tahu apa yang terjadi pada Dominic. Ini masih pagi, tetapi Dominic tampak seperti orang kelelahan."Sebelum aku pergi, kita perlu bicara," ucap Dominic seraya berdiri dan menaruh serbet makan satinnya dengan hentakan ke meja.Dominic meninggalkan meja makan, tinggallah Janna yang menduga-duga perihal apa yang akan dibicarakan oleh Dominic pada pagi yang cerah ini.Janna mencari Dominic ke ruang kerjanya, akan tetapi pria itu tidak sedang berada di sana. Ke mana Jenderal, tanyanya dalam
last updateLast Updated : 2023-09-22
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status