All Chapters of MELAHIRKAN PEWARIS UNTUK SANG JENDERAL: Chapter 11 - Chapter 20

56 Chapters

011

Kuda hitam membelah malam hingga tiba di daerah Hosmer, tanpa kawanan lainnya. Orang-orang yang tengah berkumpul, memberi perhatian saat derap kaki kuda mendekati pemukiman."Xaviery, apa yang terjadi?""Ketua, Xaviery terluka." Seseorang melihat darah mengalir di tubuh kuda hitam dari pakaian Xaviery. "Segera angkat dan obati," perintah pria yang dipanggil ketua bernama Allan Braun.Xaviery lemah kehilangan banyak darah dan kesadaran, Allan mengkhawatirkan keadaan pria yang telah dianggap sahabat baik itu."Xaviery bertarung dengan Dominic?" tanya Allan pada pejuang yang selamat, turut dalam misi membebaskan Janna."Ya, Ketua, hanya sendiri. Kami kehilangan banyak pejuang sehingga tidak mampu menolong Xaviery saat itu," sesal seorang pejuang.Allan mengerti kalau kelompok mereka kalah dari bertarung. Prajurit kesultanan Yagondaza memang terlatih di medan perang.Permintaan Xaviery kala itu untuk membebaskan Janna sudah diragukan semenjak awal."Kita butuh waktu memperkuat para pejua
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

012

"Aku akan pergi mengunjungi barat Seaco. Pelayan pribadimu telah tiba, mereka akan membantu," ucap Dominic pada Janna yang masih menatap tak suka.Janna enggan untuk menanggapi, ia malah bersyukur Dominic akan pergi bila perlu untuk seterusnya."Aku akan kembali saat matahari terang. Bila kau ingin berkunjung ke pantai, pergilah dengan pelayanmu."Dominic heran tak ada suara apapun dari Janna, sementara dirinya bicara panjang lebar."Tatapanmu seperti ingin memangsaku."Janna melarikan pandangannya ke arah lain."Pergilah cepat!" Manik Janna berkaca-kaca, tak ingin dipandang lemah, ia menghela nafas pelan-pelan."Kau tidak ada masalah dengan apa yang kita lakukan semalam, bukan?" Dominic berbasa-basi, ia hanya ingin menekankan bila tindakannya bukan sebuah kesalahan."Ku harap kau paham tugasmu sebagai Growib."Dagu Janna bergetar menahan linangan air mata. Ia merasa seperti budak yang tidak memiliki kemerdekaan untuk memilih."Dalam sepekan itulah tugasmu."Dominic berlalu, enggan me
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

013

Dominic memukuli pria yang mengaku sebagai ketua dari kelompok yang menjarah penginapan-penginapan di barat Seaco."Siapa yang menyuruh kalian melakukannya?!" Dominic tidak sabar sebab pria itu dianggap mengelak sedari awal."Sudah ku katakan Jenderal, kami tidak disuruh siapa-siapa."Dominic tidak sabar, terdengar jerit kencang pria itu usai Dominic menghantam perutnya."Maaf, Jenderal. Di bisa mati." Seorang perwira mengingatkan kalau tindakan Dominic yang berlebihan bisa mengancam nyawa tahanan dan tentu saja tidak sesuai hukum yang berlaku di kesultanan Yagondaza dalam menangani seorang tahanan. "Kembalikan dia ke sel," perintah Dominic. Para prajurit membuka tali ikatan tangan dan kaki tahanan yang bergantung di palang kayu lalu menyeretnya kembali ke jeruji."Ada yang Jenderal curigai?" tanya perwira tinggi ynag berdiri di samping Dominic."Beberapa hari lalu aku menghadapi serangan pemberontak stratum Royusha pada perjalanan menuju Seaco. Mereka ini memang dari kelompok berbed
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

015

Teriakan Janna menggema hingganke sudut hutan. Ia memejamkan mata disertai tatapan meringis dari prajurit yang berdiri tanpa mampu berbuat apa-apa. Janna mengira inilah akhir dari hidupnya, kepala akan membentur tanah dan bebatuan, tulang akan remuk redam, serta darahnya akan berlumur dari tubuh."Kau memang perempuan keras kepala!" hardik Dominic. Seketika, kelopak Janna terbuka, ia berada dekat dengan wajah Dominic.Janna mengamati sekitar, ternyata Dominic lebih dulu menangkap tubuhnya di udara, tidak jadi menarung ke tanah. Ketakutan yang merongrong Janna sirna begitu saja berubah menjadi kelegaan."Terima kasih, Jenderal. Bisa turunkan aku?" tanyanya sungkan. Arah tatapan mereka sama-sama membuat keduanya canggung.Dominic menurunkan Janna dengan sedikit kasar, syukur saja kaki Janna lebih dulu menjejak ke tanah. kalau tidak, tubuhnya akan merasakan keras bebatuan di hutan indah ini."Kau membuat kuda hitam itu tidak nyaman
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

014

Beberapa hari kemudian, perwira tinggi yang ditugaskan di barat Seaco mendatangi penginapan Dominic guna melaporkan hasil penyelidikan dua peristiwa kejahatan yang terjadi di daerahnya."Tidak saling berhubungan Jenderal, mereka dua kelompok berbeda dengan tujuan yang berbeda pula.""Ada penjelasan lebih detail?" tanya Dominic. Mereka berdua berada dalam ruang khusus yang biasa digunakan sebagai ruang pertemuan para tamu penginapan."Kelompok pertama, memanfaatkan perjalanan Jenderal ke Seaco untuk melarikan Nyonya Janna Freud. Mereka berasal dari pemukiman Hosmer, kelompok bersenjata stratum Royusha. Kelompok kedua, memanfaatkan suasana sepi di malam hari untuk melakukan penjarahan karena tuntutan ekonomi. Mereka adalah penduduk asli Seaco, stratum Sadarih."Dominic mengetuk-ngetuk jarinya ke meja sembari berpikir. "Kami langsung mengintrogasi tahanan dari kedua kelompok.""Apakah ada kemungkinan stratum Sadarih ini akan menjadi kaum pem
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

016

Keadaan Xaviery semakin membaik, ia telah diperbolehkan duduk. Namun, belum diizinkan kembali ke pemukiman."Bagaimana kondisimu?" tanya Calista, sahabat perempuannya. Setiap hari, ia selalu datang membawakan makanan untuk Xaviery. "Lebih baik," jawab Xaviery singkat. "Syukurlah kau tidak mati di ujung pedang Jenderal Dominic," ujar Calista sambil bersidekap dekat ranjang pasien, melempar tatapan kasihan.Xaviery tergelak pelan, tawa berlebihan bisa menyakiti luka Xaviery yang masih basah ."Aku telah memperingatkanmu untuk tidak gegabah, kau pikir siapa suami Janna saat ini? Dia panglima perang kesultanan Yagondaza, Xaviery. Dia bukan orang sembarangan!" Calista tidak lagi menahan-nahan ucapan yang selama ini dipendam dalam hati.Paras kemerahan Calista menunjukkan kalau perempuan itu marah pada sahabatnya, si pria keras kepala. Di awal Xaviery menggagas keinginan menjemput paksa Janna, Calista sangat keberatan.Sayan
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

017

Tepat matahari terbenam, rombongan Dominic tiba di penginapan."Bangun, kita telah sampai," ucap Dominic tepat di telinga Janna. Posisi kepala Janna ditopang bahu Dominic agar tidak terjatuh selama perjalanan.Janna masih duduk terlelap tidak mendengar apapun. Hembusan angin menentramkan dirinya, Janna nyaman saat ini.Berbeda dengan Dominic yang merasa bahu kirinya mulai kram lantaran menahan tubuh Janna."Janna, bangun." Suara Dominic lebih meninggi, ia menarik tangan Janna agar tidur perempuan itu terganggu. Saat ini, tinggal mereka berdua di istal kuda.Kepala Janna lunglai kembali ke bahu Dominic, seakan-akan menemukan tempat nyaman. Kesempatan itu digunakan Dominic untuk menjahit Janna.Dominic memencet hidung Janna bersamaan bibirnya mengatup, beberapa waktu Janna benar-benar terganggu akibat sulit menghirup udara dengan normal.Janna langsung meronta lalu menjauhkan tangan yang menutup jalan nafasnya. Janna terce
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

018

Semalaman tidur Janna tidak tenang setelah peristiwa rencana pembunuhan dirinya. Meskipun gagal, rasa takut masih menghinggap di hati.Dominic dan Janna harus pindah ruang tidur, lantaran kamar mereka dibatasi garis kuning sebagai tempat kejadian perkara.Dominic dan Janna sarapan seperti biasa, bedanya proses memasak di dapur penginapan dijaga ketat oleh prajurit. Mereka tidak ingin kejadian serupa terulang."Hari ini kau tidak kemana-mana, aku akan melakukan pertemuan dengan perwira militer Seaco di markas wilayah pertahanan," ucap Dominic sebelum dirinya meninggalkan penginapan.Janna dirundung kekhawatiran bila ditinggal. Seharusnya Dominic tidak bekerja, hanya saja kejadian semalam mendapat atensi lebih karena menyangkut keselamatan dirinya dan Janna. "Aku ingin ikut, Jenderal!" seru Janna begitu melintas ide itu.Dominic menoleh pada Janna, memastikan kalau dirinya tidak salah mendengar."Daripada aku di sini, seb
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

019

Sepanjang perjalanan kembali ke penginapan, Janna membuang muka ke jendela tempatnya duduk. Separuh perjalanan, Dominic sempat mengamati kalau Janna mendiamkannya. Dominic tidak peduli, ia lebih tenang bila Janna diam.Saat Janna akan turun, lagi-lagi Dominic tidak membantunya, melainkan Letnan Adrian. "Terima kasih, Letnan," ucap Janna. Sempat mendapat lirikan dari Dominic, Janna bersikap tenang seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Janna ingin membuat Dominic kesal, toh mereka tidak seperti suami istri kebanyakan. Perjanjian dalam pernikahan mereka merugikan Janna.Sewaktu Janna menanyakan apakah ada perjanjian untuk Dominic, pria itu menggeleng. Benar-benar tidak ada keadilan, pikir Janna.Seharian Janna tidak bicara dengan Dominic, termasuk usai makan bersama. Ini malam terakhir Janna dan Dominic di penginapan, esok pagi saat matahari terbit mereka akan kembali pulang."Kita meminjam kereta kuda untukmu besok. Jangan sampai bangun terlambat."Janna berdehem lalu mengangguk, ia men
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

020

"Selamat datang kembali, Dominic," sambut ibunda Dominic, Sandama Freud. Mereka berpelukan erat seperti lama tidak berjumpa."Ibu tampak sehat. Aku senang," balas Dominic mengurai pelukan sang ibunda.Janna juga dipeluk oleh Sandama, sampai-sampai terlonjak dengan sambutan hangat ibu mertuanya. Janna mengulas senyum saat menatap manik Sandama. Ada ketenangan dan kedamaian terpancar yang ditangkap oleh Janna."Kami senang melihatmu kembali. Mendengar perjalanan kalian terganggu ingin rasanya aku menyusul ke sana," ucap permaisuri Neha lalu ia memeluk Dominic."Tidak masalah, Permaisuri. Semua bisa diatasi dengan baik.""Aku percaya padamu, Jenderal Dominic, kelihaianmu di medan perang tak diragukan. Apalah artinya, pemberontak kecil," sahut Neha tertawa.Di dalam ruangan khusus itu sedikit orang, tidak ada pelayan dan prajurit. Janna terkesiap melihat reaksi permaisuri Neha yang terlihat akrab dengan Dominic, berbeda saat di pesta pernikahan mereka tempo lalu."Janna, mungkin kau terkej
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status