All Chapters of Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan: Chapter 21 - Chapter 30

136 Chapters

BAB 21 Musim Semi

Musim semi telah datang. Semua hal berjalan dengan sangat baik. Ladang sudah dibersihkan, Li Mei menggunakan tujuh ribu meter dari tanah mereka untuk ladang, dan sisanya mereka persiapkan untuk membangun rumah.Bisnis dengan Restoran Meiwei berjalan dengan lancar, bahkan teramat lancar. Awalnya mereka meminta sepuluh kilogram Bola Cahaya perhari. Namun di hari pertama saja, Bola Cahaya habis terjual bahkan sebelum jam makan siang. Restoran Meiwei bahkan semakin mendapat reputasi yang bagus karena kehadiran Bola Cahaya.Hanya ada satu Restoran Meiwei di Kota Shengcan. Namun keluarga Shen memiliki Restoran Meiwei di tempat lain. Satu di Kabupaten Jinxi, dan dua di kota lain.Shen Fengying menginginkan Bola Cahaya juga tersedia di Restoran Meiwei lainnya, namun Li Mei hanya menyetujui Restoran Meiwei Kota Shengcan dan Restoran Meiwei Kabupaten Jinxi. Restoran di dua kota lainnya memiliki jarak enam jam perjalanan, jadi menurut Li Mei itu hanya akan menjadi sia-sia. Jadi Li Mei menjanjika
last updateLast Updated : 2023-03-14
Read more

BAB 22 Kunjungan Jenderal Besar Fu

"Di mana kedua orang tuamu?" tanya Fu Xingshen.Bai Changyi merasa terkejut ketika mendengar pertanyaan tidak terduga dari Fu Xingshen, dia lalu menjawabnya dengan sedikit linglung, "mereka ... mereka berdua sudah meninggal ketika aku masih kecil."Fu Xingshen mengangkat kedua alisnya. Sayang sekali, andai Fu Xingshen bisa bertemu dengan orang tuanya, mungkin bisa menjawab rasa penasarannya mengapa wajah Bai Changyi begitu familiar.Setelah itu, Fu Xingshen kembali terdiam hingga Li Mei datang dan menyajikan teh dan cemilan untuknya."Apakah Jenderal Besar Fu memiliki keperluan dengan kami hingga membuat Anda repot datang ke desa terpencil seperti ini?" tanya Li Mei. "Sebenarnya Jenderal bisa mengirim orang dan meminta kami datang ke tempat Anda. Anda jadi tidak perlu mendatangi tempat kumuh seperti ini."Fu Xingshen melihat ke sekelilingnya lalu berkata dengan acuh tak acuh, "ini bahkan jauh lebih baik dari barak kami yang penuh dengan mayat dan darah saat kami berperang."Li Mei kem
last updateLast Updated : 2023-03-14
Read more

BAB 23 Plakat Nama dan Merpati

Tidak lama kemudian, Fu Yi kembali masuk ke dalam ruangan. Dia menyerahkan seekor burung merpati dan juga beberapa benda lainnya."Aku hanya akan berada di Ibu Kota selama dua bulan, setelah itu aku akan kembali untuk menjaga perbatasan Kota Barat Laut," kata Fu Xingshen. Dia memberikan burung merpati berwarna putih polos itu kepada Bai Changyi. "Dia akan mengetahui di manapun aku berada. Kirimlah dia ketika kamu sudah memikirkan jawabannya."Bai Changyi menerima burung merpati itu dengan hati-hati."Kamu bisa melepasnya. Dia sangat terlatih dan pintar, namanya Yun," kata Fu Xingshen. Benar saja, begitu Bai Changyi melepasnya, Yun tidak kabur. Dia hanya terbang dan hinggap di atas lemari dengan patuh."Kamu bisa memberinya sebuah kandang untuk tempatnya tidur. Akan sangat merepotkan kalau dia tertangkap oleh pemburu.""Baik," jawab Bai Changyi.Fu Xingshen kembali memberinya sebuah ben
last updateLast Updated : 2023-03-14
Read more

BAB 24 A Guo

Bai Changyi mengatur pengiriman Bola Cahaya dan hal lain yang diperlukan untuk membangun rumah baru mereka dengan perasaan melayang-layang. Kakinya terasa sangat ringan seakan-akan dia akan terbang tinggi di awan bila melompat sedikit saja. Senyuman bahkan tidak lepas dari wajahnya yang biasanya datar, membuat orang-orang malah merasa bergidik ketika melihatnya.Apa yang terjadi pada Bai Changyi? Apakah dia terlalu merasa bahagia sampai hampir gila?Sedangkan sang pelaku dan penyebab utama Bai Changyi bersikap aneh malah sedang tertidur nyenyak di atas kasur.Li Mei terbangun ketika matahari sudah berada di puncaknya."Sudah sesiang ini, kenapa Changyi tidak membangunkanku?" celetuk Li Mei terlihat panik. Dia bangun dari kasurnya dan bergegas ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya lalu ke dapur untuk membantu ketiga bibi memasak."Maafkan aku karena bangun terlalu siang," kata Li Mei ketika dia memasuki pintu dapur."Kenapa kamu sudah bangun? Tidurlah lebih lama lagi. Yi'er mengatakan
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

BAB 25 Acar Cakar

Li Mei membeli sepuluh toples kaca berukuran sedang. Dia ingin membeli lebih banyak toples kaca, namun hanya itu toples berukuran sedang yang toko itu punya untuk saat ini. Tidak banyak orang yang menggunakan toples dari kaca, hanya keluarga bangsawan yang biasanya membeli mereka. Oleh karena itu Li Mei memesan sepuluh toples kaca kecil dan sepuluh toples berukuran sedang lainnya. Pengrajin yang merasa senang itu menjanjikan kalau toples kaca pesanannya akan siap dalam waktu satu minggu.Di zaman ini, orang-orang lebih memilih tembikar yang terbuat dari tanah liat untuk menyimpan makanan, daripada menggunakan toples kaca yang harganya sangat mahal. Li Mei harus membayar sebesar satu tael perak untuk satu toples berukuran sedang, dan lima ratus koin tembaga untuk satu toples kaca berukuran kecil.Setelah membeli toples kaca, Li Mei meminta A Guo untuk membawanya menuju tempat penjualan ayam. Terakhir kali dia datang ke kota, dia mengetahui kalau harga cakar ayam sangatlah murah, bahkan
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

BAB 26 Membuat Rencana

Keesokan paginya Li Mei, Bai Changyi, dan A Guo kembali menaiki kereta kuda menuju ke Kota Shengcan. Jalanan hari ini terasa sangat ramai, A Guo bahkan harus sangat berhati-hati ketika mengendalikan kereta kuda mereka ketika memasuki kota. Setelah beberapa saat, mereka akhirnya tiba di depan pintu Restoran Meiwei.A Guo menunggu dengan patuh di kereta kuda, sedangkan Li Mei dan Bai Changyi berjalan memasuki restoran.Suasana di Restoran Meiwei hari ini terlihat sangat ramai. Semua meja terisi penuh. Bahkan tampak beberapa orang menunggu antrian untuk mendapatkan meja. Bibir Li Mei menyunggingkan senyuman ketika melihat Bola Cahaya ada hampir di setiap meja.Tatapan orang-orang jatuh pada wajah Li Mei yang sangat menawan. Meskipun dia hanya menggunakan Hanfu sederhana berwarna biru muda, entah kenapa ada aura kebangsawanan yang kental keluar dari tubuhnya. Wajahnya yang cantik dapat membuat lelaki manapun yang melihatnya ingin mendekatinya. Namun, nyali mereka langsung ciut ketika meli
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

BAB 27 Merampok Shen Fengying

Mereka semua setuju untuk melakukan rencana Li Mei dan menunggu dengan wajah tegang. Kalau rencana ini gagal, ini bisa merusak reputasi Restoran Meiwei karena terlalu berani menghidangkan makanan rakyat jelata di meja makan mereka. Di dalam dapur, hanya Li Mei dan Bai Changyi yang terlihat tenang. Li Mei sangat percaya diri dengan rencananya, sedangkan Bai Changyi sangat percaya dengan istrinya.Benar saja, tidak lama kemudian beberapa pelayan bergegas masuk ke dalam dapur dengan wajah penuh semangat."Apakah masih ada Acar Cakar lagi?" tanya salah seorang pelayan."Semua orang ingin memesan Acar Cakar," sambung pelayan lainnya.Wajah Shen Fengying langsung berseri-seri. Dia menatap Li Mei dengan wajah penuh senyuman, "apa masih ada lagi?""Ya," jawab Li Mei. "Aku masih memiliki empat toples penuh di dalam kereta kudaku."Dari dua puluh kilogram cakar ayam yang dibeli dan dibuang tulangnya kemarin, hanya dapat mengisi lima toples kaca berukuran sedang.Mendengar perkataan Li Mei, Shen
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

BAB 28 Desa Juhua

Li Mei pergi ke pengrajin toples kaca untuk memesan lebih banyak toples kaca. Setelah membayar semuanya, dia dan rombongannya segera meninggalkan kota. Kereta kuda berjalan melewati hutan pinus. Jarak Desa Juhua dari Kota Shengcan tidak sejauh Desa Fanrong. Jalan menuju Desa Juhua hanya melewati hutan pinus kecil. Setelah perjalanan setengah dupa lamanya, mereka sampai di pintu gerbang Desa Juhua.A Guo melompat turun dari kereta kuda dan bertanya pada seorang pria paruh baya yang sedang berjalan. Dia menanyakan lokasi tempat penjagalan ayam kepadanya. Setelah beberapa saat, A Guo kembali dan melajukan kereta kuda lagi."Lokasinya sangat mudah ditemukan, Kak. Tempat itu berada di ujung jalan ini," kata A Guo."Apa kamu menanyakan nama pemiliknya?" tanya Li Mei."Ya, Kakak Ipar. Nama pemiliknya Yan Pei," jawab A Guo.Tanpa menunggu lama, kereta kuda berhenti di depan sebuah rumah. Rumah itu terlihat seperti rumah pedesaan pada umumnya, hanya saja halamannya sangat luas. Tampak seorang
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

BAB 29 Keluar Kalian!

Keesokan paginya, Yan Pei datang mengendarai gerobak sapi dengan seratus kilogram cakar ayam. Jarak dari Desa Fanrong dan Desa Juhua hanya memakan waktu tidak sampai setengah dupa bila melewati jalan pintas. Lagipula dia juga harus mengirim ayam pesanan para penjual ayam di pasar ke rumah mereka pagi-pagi sekali, dan arahnya tidak memutar. Itulah mengapa Yan Pei tidak merasa keberatan sama sekali kalau dia harus mengirim cakar ayam ke rumah Li Mei.Yan Pei tertegun ketika dia sampai di depan sebuah halaman. Rumah pasangan yang mendatanginya kemarin ternyata sangat bobrok. Dia benar-benar tidak menyangka hal ini. Namun ketika dia melihat rumah megah yang sedang dibangun di halaman yang sama dengan gubuk reyot itu, dia merasa semuanya masuk akal.Li Mei sedang memasak sarapan di dapur, sedangkan Bai Changyi sedang menyapu halaman. A Guo baru saja pulang dari mencari rumput untuk makanan Si Hitam."Paman Yan, anda datang begitu pagi," sapa Bai Changyi ketika melihatnya turun dari gerobak
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more

BAB 30 Tikus Betina

Itu jelas adalah suara Zhao Niu.Semenjak anaknya dipermalukan Li Mei terakhir kali, mereka lebih banyak mengurung diri di dalam rumah dan jarang berinteraksi dengan warga desa lainnya.Xia Jianli bangkit, begitu pula dengan Bao Yiran. Mereka akan keluar untuk mengusir Zhao Niu jauh-jauh. Namun, langkah mereka terhentikan oleh perkataan Li Mei."Kalian bisa melanjutkan pekerjaan dulu, biar aku yang keluar. Ini tidak akan lama," kata Li Mei seraya meletakkan toples yang ada di tangannya. Dia berjalan menuju halaman depan. Beberapa orang di dapur, terutama para wanita sangat ingin menyusulnya. Tapi ketika mendengar perkataan Li Mei, mereka mengurungkan niat dan melanjutkan pekerjaan.Benar saja, ketika Li Mei sampai di halaman depan, tampak Zhao Niu sedang berkacak pinggang seraya memasang ekspresi muram. Matanya melihat ke arah rumah yang sedang dibangun dengan tatapan iri.Andai Bai Changyi tidak memungut wanita yang tidak jelas asal usulnya itu dan menjadikannya istrinya, semua kemew
last updateLast Updated : 2023-03-15
Read more
PREV
123456
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status