Share

BAB 24 A Guo

Author: Summer Rain
last update Last Updated: 2023-03-15 12:20:32

Bai Changyi mengatur pengiriman Bola Cahaya dan hal lain yang diperlukan untuk membangun rumah baru mereka dengan perasaan melayang-layang. Kakinya terasa sangat ringan seakan-akan dia akan terbang tinggi di awan bila melompat sedikit saja. Senyuman bahkan tidak lepas dari wajahnya yang biasanya datar, membuat orang-orang malah merasa bergidik ketika melihatnya.

Apa yang terjadi pada Bai Changyi? Apakah dia terlalu merasa bahagia sampai hampir gila?

Sedangkan sang pelaku dan penyebab utama Bai Changyi bersikap aneh malah sedang tertidur nyenyak di atas kasur.

Li Mei terbangun ketika matahari sudah berada di puncaknya.

"Sudah sesiang ini, kenapa Changyi tidak membangunkanku?" celetuk Li Mei terlihat panik. Dia bangun dari kasurnya dan bergegas ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya lalu ke dapur untuk membantu ketiga bibi memasak.

"Maafkan aku karena bangun terlalu siang," kata Li Mei ketika dia memasuki pintu dapur.

"Kenapa kamu sudah bangun? Tidurlah lebih lama lagi. Yi'er mengatakan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hany Mahanik
Mudah2an A Guo baik ya. sekali2 pengen cerita yang tokoh2nya baik2 saja, kalau pun ada yg jahat ga lama gitu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 25 Acar Cakar

    Li Mei membeli sepuluh toples kaca berukuran sedang. Dia ingin membeli lebih banyak toples kaca, namun hanya itu toples berukuran sedang yang toko itu punya untuk saat ini. Tidak banyak orang yang menggunakan toples dari kaca, hanya keluarga bangsawan yang biasanya membeli mereka. Oleh karena itu Li Mei memesan sepuluh toples kaca kecil dan sepuluh toples berukuran sedang lainnya. Pengrajin yang merasa senang itu menjanjikan kalau toples kaca pesanannya akan siap dalam waktu satu minggu.Di zaman ini, orang-orang lebih memilih tembikar yang terbuat dari tanah liat untuk menyimpan makanan, daripada menggunakan toples kaca yang harganya sangat mahal. Li Mei harus membayar sebesar satu tael perak untuk satu toples berukuran sedang, dan lima ratus koin tembaga untuk satu toples kaca berukuran kecil.Setelah membeli toples kaca, Li Mei meminta A Guo untuk membawanya menuju tempat penjualan ayam. Terakhir kali dia datang ke kota, dia mengetahui kalau harga cakar ayam sangatlah murah, bahkan

    Last Updated : 2023-03-15
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 26 Membuat Rencana

    Keesokan paginya Li Mei, Bai Changyi, dan A Guo kembali menaiki kereta kuda menuju ke Kota Shengcan. Jalanan hari ini terasa sangat ramai, A Guo bahkan harus sangat berhati-hati ketika mengendalikan kereta kuda mereka ketika memasuki kota. Setelah beberapa saat, mereka akhirnya tiba di depan pintu Restoran Meiwei.A Guo menunggu dengan patuh di kereta kuda, sedangkan Li Mei dan Bai Changyi berjalan memasuki restoran.Suasana di Restoran Meiwei hari ini terlihat sangat ramai. Semua meja terisi penuh. Bahkan tampak beberapa orang menunggu antrian untuk mendapatkan meja. Bibir Li Mei menyunggingkan senyuman ketika melihat Bola Cahaya ada hampir di setiap meja.Tatapan orang-orang jatuh pada wajah Li Mei yang sangat menawan. Meskipun dia hanya menggunakan Hanfu sederhana berwarna biru muda, entah kenapa ada aura kebangsawanan yang kental keluar dari tubuhnya. Wajahnya yang cantik dapat membuat lelaki manapun yang melihatnya ingin mendekatinya. Namun, nyali mereka langsung ciut ketika meli

    Last Updated : 2023-03-15
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 27 Merampok Shen Fengying

    Mereka semua setuju untuk melakukan rencana Li Mei dan menunggu dengan wajah tegang. Kalau rencana ini gagal, ini bisa merusak reputasi Restoran Meiwei karena terlalu berani menghidangkan makanan rakyat jelata di meja makan mereka. Di dalam dapur, hanya Li Mei dan Bai Changyi yang terlihat tenang. Li Mei sangat percaya diri dengan rencananya, sedangkan Bai Changyi sangat percaya dengan istrinya.Benar saja, tidak lama kemudian beberapa pelayan bergegas masuk ke dalam dapur dengan wajah penuh semangat."Apakah masih ada Acar Cakar lagi?" tanya salah seorang pelayan."Semua orang ingin memesan Acar Cakar," sambung pelayan lainnya.Wajah Shen Fengying langsung berseri-seri. Dia menatap Li Mei dengan wajah penuh senyuman, "apa masih ada lagi?""Ya," jawab Li Mei. "Aku masih memiliki empat toples penuh di dalam kereta kudaku."Dari dua puluh kilogram cakar ayam yang dibeli dan dibuang tulangnya kemarin, hanya dapat mengisi lima toples kaca berukuran sedang.Mendengar perkataan Li Mei, Shen

    Last Updated : 2023-03-15
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 28 Desa Juhua

    Li Mei pergi ke pengrajin toples kaca untuk memesan lebih banyak toples kaca. Setelah membayar semuanya, dia dan rombongannya segera meninggalkan kota. Kereta kuda berjalan melewati hutan pinus. Jarak Desa Juhua dari Kota Shengcan tidak sejauh Desa Fanrong. Jalan menuju Desa Juhua hanya melewati hutan pinus kecil. Setelah perjalanan setengah dupa lamanya, mereka sampai di pintu gerbang Desa Juhua.A Guo melompat turun dari kereta kuda dan bertanya pada seorang pria paruh baya yang sedang berjalan. Dia menanyakan lokasi tempat penjagalan ayam kepadanya. Setelah beberapa saat, A Guo kembali dan melajukan kereta kuda lagi."Lokasinya sangat mudah ditemukan, Kak. Tempat itu berada di ujung jalan ini," kata A Guo."Apa kamu menanyakan nama pemiliknya?" tanya Li Mei."Ya, Kakak Ipar. Nama pemiliknya Yan Pei," jawab A Guo.Tanpa menunggu lama, kereta kuda berhenti di depan sebuah rumah. Rumah itu terlihat seperti rumah pedesaan pada umumnya, hanya saja halamannya sangat luas. Tampak seorang

    Last Updated : 2023-03-15
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 29 Keluar Kalian!

    Keesokan paginya, Yan Pei datang mengendarai gerobak sapi dengan seratus kilogram cakar ayam. Jarak dari Desa Fanrong dan Desa Juhua hanya memakan waktu tidak sampai setengah dupa bila melewati jalan pintas. Lagipula dia juga harus mengirim ayam pesanan para penjual ayam di pasar ke rumah mereka pagi-pagi sekali, dan arahnya tidak memutar. Itulah mengapa Yan Pei tidak merasa keberatan sama sekali kalau dia harus mengirim cakar ayam ke rumah Li Mei.Yan Pei tertegun ketika dia sampai di depan sebuah halaman. Rumah pasangan yang mendatanginya kemarin ternyata sangat bobrok. Dia benar-benar tidak menyangka hal ini. Namun ketika dia melihat rumah megah yang sedang dibangun di halaman yang sama dengan gubuk reyot itu, dia merasa semuanya masuk akal.Li Mei sedang memasak sarapan di dapur, sedangkan Bai Changyi sedang menyapu halaman. A Guo baru saja pulang dari mencari rumput untuk makanan Si Hitam."Paman Yan, anda datang begitu pagi," sapa Bai Changyi ketika melihatnya turun dari gerobak

    Last Updated : 2023-03-15
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 30 Tikus Betina

    Itu jelas adalah suara Zhao Niu.Semenjak anaknya dipermalukan Li Mei terakhir kali, mereka lebih banyak mengurung diri di dalam rumah dan jarang berinteraksi dengan warga desa lainnya.Xia Jianli bangkit, begitu pula dengan Bao Yiran. Mereka akan keluar untuk mengusir Zhao Niu jauh-jauh. Namun, langkah mereka terhentikan oleh perkataan Li Mei."Kalian bisa melanjutkan pekerjaan dulu, biar aku yang keluar. Ini tidak akan lama," kata Li Mei seraya meletakkan toples yang ada di tangannya. Dia berjalan menuju halaman depan. Beberapa orang di dapur, terutama para wanita sangat ingin menyusulnya. Tapi ketika mendengar perkataan Li Mei, mereka mengurungkan niat dan melanjutkan pekerjaan.Benar saja, ketika Li Mei sampai di halaman depan, tampak Zhao Niu sedang berkacak pinggang seraya memasang ekspresi muram. Matanya melihat ke arah rumah yang sedang dibangun dengan tatapan iri.Andai Bai Changyi tidak memungut wanita yang tidak jelas asal usulnya itu dan menjadikannya istrinya, semua kemew

    Last Updated : 2023-03-15
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 31 Jebakan Xiao Mimi

    Byur!Li Mei bergegas berjalan mendekat ke rumah barunya. Kalau ada suara seseorang tercebur, itu pasti berasal dari kolam ikannya. "Ha! Ha! Ha! Kalau sudah begini, kamu harus bisa menerima Mi'er sebagai istri kedua Bai Changyi!" tawa melengking Zhao Niu terdengar dari belakangnya.Semua orang ikut bergegas menuju kolam ikan, termasuk Zhao Niu. Kata-katanya tadi jelas saja didengar oleh semua orang yang ada di sana dan membuat mereka semua memandangnya dengan jijik. Kalau tebakan mereka tidak salah, seharusnya Xiao Mimi lah yang saat ini tercebur ke dalam kolam ikan. Tapi lihatlah itu, wajah Zhao Niu malah terlihat sangat senang. Apakah dia sebegitu inginnya menikahkan anaknya dengan Bai Changyi sampai melakukan segala cara?Dasar rubah betina!Karena Li Mei berencana mengolah ikan untuk bisnis mereka di masa depan, Bai Changyi membuat kolam ikan yang cukup besar. Kolam itu sangat dalam. Kalau seseorang tercebur ke dalamnya, dia bisa saja mati.Ketika semua orang tiba di depan kolam

    Last Updated : 2023-03-15
  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 32 Tamparan

    Zhao Niu benar-benar merasa sangat putus asa. Sekarang, bagaimana dengan nasib putri kesayangannya? Reputasinya sudah hancur, tidak mungkin ada keluarga yang akan menikahinya. Tapi dia juga tidak sudi kalau harus menikahkan anaknya dengan Tan Heng. Bahkan usia ayah Xiao Mimi hanya sedikit lebih tua dari Tan Heng!"Kepala Desa Wu, untuk menjaga reputasi Xiao Mimi, aku rasa hal ini harus segera diselesaikan, bukan?" tanya Li Mei.Zhao Niu menatap Li Mei dengan penuh emosi, "ini semua … ini semua gara-gara kamu! Dasar wanita jalang!"Kalau saja dia tidak tiba-tiba muncul, nasib putrinya tidak mungkin akan semenyedihkan ini. Namun, ketika matanya bertemu dengan tatapan dingin Li Mei, Zhao Niu segera membuang mukanya."Nyonya Zhao, aku harap kamu menjaga ucapanmu!" kata Bai Changyi memperingatinya. Wu Dashan mendekati mereka, dia menggeleng pelan, "Niu, seperti yang kamu tahu, untuk menjaga reputasinya, Xiao Mimi harus dinikahkan dengan Tan Heng."Zhao Niu terbelalak ketika mendengar perk

    Last Updated : 2023-03-15

Latest chapter

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 6 - End

    "Apa yang kamu maksud dengan 'ini'?" tanya Fu Lian santai."Lian'er, kamu tahu apa maksudku," jawab Wang Gongfai kesal. "Kabar sebesar ini, bagaimana aku tidak bisa mengetahuinya?"Fu Lian akhirnya berhenti berpura-pura. Dia menatap Wang Gongfai dengan wajah cemberut, "kamu sudah tahu aku menginginkan ini sejak lama, mengapa kamu tidak bisa mendukungku?"Wang Gongfai terpana dengan perkataan Fu Lian. Calon istrinya akan pergi untuk berperang, bagaimana dia akan mendukungnya?"Apa kamu bodoh? Bagaimana aku bisa melepaskanmu untuk pergi berperang?" tanya Wang Gongfai dengan 2 alis terangkat."Apa yang kamu khawatirkan? Semuanya akan baik-baik saja," kata Fu Lian mencoba menenangkannya."Lian'er." Wang Gongfai menarik tangan Fu Lian dan menariknya menjauh. Dia tidak ingin mereka menjadi pusat perhatian para pengawal yang ada di sekitar.Dun Ming berlari mengikuti di belakang mereka. Dia tidak menyangka Wang Gongfai akan berhenti tiba-tiba hingga membuatnya menabraknya."Yang Mulia, maafka

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 5

    "Apa benar kamu Pangeran Pertama?" tanya Fu Lian ragu."Tentu saja! Untuk apa aku berbohong?" celetuk Wang Gongfai kesal.Fu Lian menatap Wang Gongfai selama beberapa saat lalu menganggukkan kepalanya, "baiklah. Aku akan mengantarmu.""Bagus, bagus," kata Wang Gongfai senang. Dia lalu berjalan di samping Fu Lian dan mengikuti langkahnya. Dia berkali-kali mencuri pandang ke arah Fu Lian."Berhenti menatapku," kata Fu Lian kesal.Wang Gongfai hanya menggaruk pelan kepalanya yang tidak terasa gatal. Dia hanya mengagumi kecantikan Fu Lian, mengapa dia harus merasa terganggu?Sesosok tubuh besar berwarna putih tiba-tiba mendarat di depan keduanya. Senyuman mengembang di wajah Fu Lian sedangkan Wang Gongfai tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya."Xiao Lang!" Fu Lian bergegas menubruk tubuh besar Xiao Lang."Wow! Apakah dia benar-benar Xiao Lang?" Wang Gongfai merasa sangat k

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 4

    Kediaman Adipati Qiang terlihat begitu meriah hari ini. Beberapa tamu undangan berjalan memasuki kediaman Adipati Qiang dengan pakaian terbaiknya.Li Mei terlihat cantik dengan balutan hanfu berwarna biru tua. Tidak jauh darinya, terlihat Fu Changyi yang menggunakan baju dengan warna senada. Fu Xingshen yang berada di sebelah Fu Changyi juga terlihat menggunakan baju berwarna biru gelap. Ketiganya terlihat sibuk menyambut para tamu.Hari ini mereka sedang merayakan hari ulang tahun Fu Lian dan Fu Huanran yang ke-10. Tidak ada seorangpun tamu yang tidak datang. Mereka semua ingin menjalin hubungan yang baik dengan keluarga Adipati Qiang.Tiba-tiba, Li Mei melihat Nuannuan berjalan dengan panik ke arahnya. Dia segera menoleh ke beberapa orang tamu wanita yang sedang mengelilinginya, "Nyonya-nyonya, maafkan aku. Aku harus pergi untuk melihat persiapan Putriku.""Tidak apa-apa, kamu tidak perlu tergesa-gesa," kata Nyonya Lin, istri Perdana Menteri Yan."Kami tahu betapa repotnya mempersia

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 3

    8 orang preman mengelilingi 3 orang anak kecil. Fu Huanran merasa sangat ketakutan, dia hampir menangis.Fu Lian menggertakkan giginya, "minggir! Apa kalian tidak takut seseorang akan datang dan menghukum kalian?"Kedelapan preman itu saling memandang ketika mendengar perkataan Fu Lian lalu tertawa terbahak-bahak. Setelah beberapa saat, Erzhu berkata pada mereka, "siapa yang akan menemukan kami? Tidak akan ada yang tahu!"Tiba-tiba Fu Lian menerjang ke arah Erzhu. Dia mengangkat kakinya tinggi lalu menendang tepat di titik vital Erzhu.Kedua mata Erzhu membola sempurna saat suara lengkingan terdengar dari mulutnya, "ah!"Ketujuh orang lainnya langsung memegangi alat vital mereka masing-masing dan menatap Erzhu dengan ngeri. Mereka yakin itu pasti sangat menyakitkan. Atau bahkan mungkin, hancur? Baiklah, sepertinya mereka harus membuat acara perpisahan yang layak untuk masa depan Erzhu yang baru saja hilang."Anak kecil brengsek!" Dafu, yang sebelumnya dipanggil dengan sebutan kakak ke

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 2

    "Aku sudah kenyang!" kata Fu Lian. Dia mendorong mangkuknya yang sudah kosong menjauh."Aku juga sudah selesai," kata Fu Huanran. "Kalau begitu ayo kita pulang."Ketiganya meninggalkan meja dan pergi menghampiri Ming Feng, "Paman Ming, kami sudah selesai." Setelah itu, Fu Lian mengeluarkan. 1 tael perak lalu memberikannya kepada Ming Feng."Sudah selesai? Apa kalian akan langsung pulang?" tanya Ming Feng khawatir. Dia melihat ke arah jalanan tapi tidak bisa menemukan Ming Shao."Ya, Paman. Kamu tidak perlu khawatir," kata Fu Lian seraya tersenyum manis."Tunggu sebentar, biar aku memberimu kembaliannya," kata Ming Feng. Dia berencana mengulur-ngulur waktu hingga seseorang dari kediaman Adipati Qiang datang."Tidak perlu. Paman bisa menyimpannya," kata Fu Lian. Dia segera berbalik lalu menyeret kedua saudaranya pergi."Ah, ah, bagaimana bisa seperti itu?" tanya Ming Feng panik. Dia hendak mengejar ketiga anak itu, namun sayangnya mereka terlalu gesit. "Celaka! Celaka! Mereka tidak perg

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   Extra Part 1

    "Haohao! Haohao!" Suara bisikan dari balik bebatuan taman mengusik Fu Hao. Anak laki-laki berusia 3 tahun itu menoleh dan melihat kedua kakak kembarnya sedang bersembunyi di antara bebatuan. Setelah beberapa saat, Fu Hao berjalan menghampiri keduanya."Ada apa?" tanya Fu Hao datar.Fu Lian segera menariknya untuk bersembunyi di balik bebatuan. Dia menatap buku-buku yang ada di tangan Fu Hao, "apa yang akan kamu lakukan dengan buku-buku membosankan itu?"Tentu saja pergi belajar. Bukankan Guru Jiang akan segera datang?" tanya Fu Hao tanpa berekpresi.Fu Lian menghela nafas panjang, "untuk apa kita pergi belajar? Aku sangat bosan. Lebih baik kita pergi berjalan-jalan!"Fu Huanran terlihat gelisah ketika mendengar perkataan Fu Lian. Ini bukan pertama kalinya saudara kembarnya mengajaknya untuk bolos belajar. Fu Lian selalu suka menyeret Fu Huanran dan Fu Hao pergi bermain di area perkotaan atau pegunungan untuk mencari buah-buahan liar."Lian'er, kalau Ibu mengetahuinya, dia akan memukul

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 130 Finale

    Fu Xingshen menghentikan langkahnya ketika dia sudah berada di dekat Wang Minghao. Saat ini, para pejabat menutup mulut mereka. Tidak ada seorangpun yang berani berbicara. Siapa yang berani mengatakan sesuatu ketika lawan mereka sudah dipastikan unggul?Wang Minghao terjatuh duduk di singgasananya. Tubuhnya bergetar hebat karena kemarahan dan juga ketakutan.Wan Rong menoleh dan menatap Wang Shimin dengan penuh kebencian, "Shimin, kenapa kamu melakukan hal ini?""Ha! Ha! Ha! Permaisuri Wan, apakah kamu bertanya karena tidak tahu, atau kamu berpura-pura tidak tahu?" tanya Wang Shimin dingin. Dia berjalan pelan ke arah Wang Minghao dan bertanya dengan wajah datar, "Ayah, apakah kamu juga tidak mengetahuinya?"Wang Minghao tidak menjawab, dia hanya menyipitkannya matanya saat menatap Wang Shimin."Baiklah, baiklah. Aku tidak akan bermain tebak-tebakan lagi. Aku akan menjelaskan semuanya," kata Wang Shimin. Dia lalu menambahkan, "setidaknya kalian bisa mengetahui alasan kalian mati."Wajah

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 129 Pemberontakan

    Fu Xingshen melihat kembang api yang meledak di udara. Tangannya tanpa sadar menggenggam erat pedang yang ada di pinggangnya. Setelah itu Fu Xingshen dan Fu Yi menaiki kuda mereka masing-masing. Melihat pemimpin mereka sudah bersiap, para tentara memegang senjata mereka, bersiap untuk menyerbu masuk ke dalam Ibukota Kekaisaran."Maju!" perintah Fu Xingshen dingin.Fu Yi mengangkat sebuah kembang api dan menembakkannya ke udara. Fu Xingshen membagi tentara menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok menunggu di kegelapan hutan di 4 penjuru mata angin. Begitu melihat sinyal kedua ditembakkan, para tentara merangsek masuk ke dalam Ibukota Kekaisaran. Suasana Ibukota tiba-tiba menjadi gempar. Melihat banyaknya tentara yang membawa senjata masuk ke dalam kota, para penduduk berhamburan masuk ke dalam rumah mereka dengan panik. Mereka semua ketakutan dan mengunci rumah mereka dari dalam. Beberapa bahkan bersembunyi di kolong-kolong tempat tidur, berharap nyawa mereka akan selamat.Tidak ber

  • Istri Masa Depan Pembawa Keberuntungan   BAB 128 Menunggu Sinyal

    "Benar-benar tidak bisa dimaafkan!" Suara marah Wang Minghao menggelegar di dalam aula.Aula seketika dipenuhi dengan suara orang-orang yang berlutut beserta teriakan. "Yang Mulia, tolong jaga kesehatan Anda!"Wang Minghao tidak marah karena seseorang ingin mencelakai Li Mei, dia marah karena orang-orang itu telah merusak rencananya. Setelah beberapa saat, dia akhirnya berhasil mengendalikan emosinya."Kembali duduk."Setelah semua orang kembali duduk, Wang Minghao menoleh kepada Li Xue dan berkata, "Tabib Li, ada sesuatu yang ingin aku katakan kepadamu malam ini." "Yang Mulia, Hamba siap mendengarkan, " jawab Li Xue."Aku telah menurunkan Dekrit Pernikahan sebelumnya untuk Li Mei dan Putra Mahkota. Namun hal itu gagal karena Nona Li menghilang. Oleh karena itu posisi Putri Mahkota aku serahkan kepada Xiang Qian," kata Wang Minghao.Wajah Xiang Qian berubah suram. Perkataan Kaisar Xing

DMCA.com Protection Status