“Hallo, Pak. Kok melamun!” Elissa melambaikan tangannya di depan muka Andre yang masih fokus melihat dirinya.“Pak Andre!” Panggil Elissa sekali lagi.“Oh iya, maaf Elissa. Hem, terima kasih ya bukunya. Oh iya, kamu ada waktu tidak sekarang?”“Hem. Memangnya kenapa, Pak?”“Kita makan di luar yuk!”“Duh, bagaimana ya?”“Ayo lah, sekali-kali.”“Hem, ya sudah deh kalau begitu. Aku turuti kemauan Bapak mau ke mana saja, pasti aku antar.”“Maunya di temani, bukan di antar saja. Ya sudah, ayo kita makan bareng di kafe biasa. Naik mobil kamu ya!”“Oke, baiklah. Ayo!” Ajak Elissa. Sementara itu, tidak jauh dari mereka Arga melihat kebersamaan Elissa dan Andre.“Mau ke mana mereka?”Terlihat Andre masuk ke dalam mobil Elissa saat itu. Hal itu membuat Arga merasa kesal.“Bisa-bisanya ya tuh dosen baru ganjen seperti itu. Elissa juga, kenapa sih dia mau. Arrhhh!” Arga pun kesal, lalu pulang. Sampai di rumah, dia terus menggerutu. Sehingga Papa saat itu yang juga baru pulang dari kantor mengetahu
Baca selengkapnya