"Mas, tumben jam segini sudah pulang." kataku."Eh, kamu ngagetin saja sih, Dek. Masuk kamar nggak bilang bilang." katanya kemudian dia pun duduk."Lagi nglamunin apa sih, Mas? Sampau aku masuk nggak tahu. Sudah makan siang?" tanyaku."Aku belum lapar, Dek. Bekal tadi masih utuh itu di tas. Ada yang ingin kusampaikan padamu, Dek."Aku pun mengambil bekal makanan terrsebut dari dalam tas nya. Kemudian kembalu duduk disampingnya."Ada apa sih , Mas? Kok wajahmu itu kelihatan sedih sekali." tanyaku."Aku sekarang sudah tidak bekerja lagi, Dek. Aku pengangguran saat ini." katanya."Loh, kenapa Mas? Ada pengurangan karyawan kah di kantor?" tanyaku."Bukan, Dek. Bos ku bangkrut, semua aset nya disita oleh Bank besar, termasuk kantor tempat kerjaku. Jadi kami semua otomatis juga langsung kehilangan pekerjaan." katanya sambil memegangi kepalanya."Astaghfirullohaladzim, Mas. Tapi ada pesangon kan?" tanyaku lagi, kali ini sambil memegang tanganya."Tidak ada sama sekali, bahkan uang gajian bul
Read more