“Bil kamu udah bangun ?” putri tidur akhirnya bangun tanpa memerlukan ciuman.“Gue laper.” Sungut Bily “Yaudah aku beli sarapan dulu ke luar yah.” Liona praktis berdiri untuk keluar pintu.“Gak perlu beli, Aldo tadi datang bawa sarapan buat kita berdua. tuh..” Bily menujuk ke arah meja.“Ko aku gak tau Aldo dateng, apa karena terlalu pulas tidur.” Liona membuka bungkusan nasi dan menyerahkannya kepada Bily. Namun bukannya ikut makan miliknya, Liona malah menatap wajah Bily, merinci ngilu dengan luka yang ada di wajahnya. Rasa bersalahnya timbul semakin kentara.“Bil, maafin aku.” Si cengeng ini sudah berkaca- kaca.“Gue pengang dengernya, lo minta maaf mulu, mendingan lo urusin gue sampe sembuh daripada hanya sekedar ucapan.” Ucap Bily cuek masih dengan sendok penuh nasi.“Kalo bukan karena ide gila aku ini gak akan terjadi, aku janji bakal jagain kamu sampe kamu sembuh.” janjinya.“Lagian ini gak parah ko, muka doang kan, gue masih bisa jalan, tangan gue juga masih kuat mukul dia l
Baca selengkapnya