Home / Fantasi / Tetangga Meresahkan / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Tetangga Meresahkan: Chapter 1 - Chapter 10

37 Chapters

BAB 01

Nama ku Sara. Aku memilikki seorang suami bernama Andi. Kami hidup disebuah kampung yang hampir semua masyarakatnya bisa dibilang kalangan menengah.kami adalah perantau, jadi dikampung ini, kami mengontrak sebuah rumah. Karena suami yang pekerjaannya hanya sebagai buruh bangunan. Kami belum mampu untuk membeli rumah. Bisa makan dan membeli susu untuk anak saja kami sudah bersyukur. Orang-orang disini bisa dibilang sangat ramah. Plus julid. Jadi, ketika ada warga baru pasti dikepoin habis-habisan. Ketika Kami baru datang dikampung ini. Kami juga tak luput dari kepoan mereka. Kami mengontrak sebuah rumah yang sangat sederhana dan katanya rumah ini memang tak ada orang yang berminat mengontraknya. Karena memang kondisi rumah ini sangat sederhana dan bahkan bisa di bilang sangat jelek diantara rumah-rumah lainnya. Ada beberapa tempat temboknya mulai retak-retak, lantainya hanya menggunakan karpet bukan keramik. Jadi rumah ini tidak ada orang yang berminat mengontraknya. Apa lagi h
last updateLast Updated : 2023-01-24
Read more

BAB 02

Setelah sampai rumah. Aku langsung menuju dapur.Mas Andi hari ini libur kerja. Jadi waktunya dihabiskan untuk bermain bersama anaknya. Setelah tiga menu sudah terhidang dimeja. Lalu, aku memanggil Mas Andi untuk makan. Ketika kami sedang makan. Mas Andi memperhatikanku yang sedikit murung. "Dek. Kamu kenapa kok murung gitu? "tanyanya."Eh... Gak apa-apa Mas."jawabku menutupi."Jangan bohong sama Mas."desaknya. Karena tidak ingin membuat Mas Andi semakin curiga. Akhirnya aku menceritakan semua yang Ku dengar tadi. Mas Andi hanya diam dan menyimak. Setelah selesei makan. Mas Andi menyuruhku duduk disampingnya. "Dek. Mas mau tanya sesuatu. Adek mengalirkan air kerumah mereka tujuannya apa?"Tanya Mas Andi yang membuatku heran dengan pertanyaannya. "Ya. Aku kasihan sama mereka Mas!"jawabku kesal. "Kamu ikhlas gak?"tanyanya lagi. "Iya ikhlas lah Mas!"jawabku dengan sedikit jengkel. "Jika kamu ikhlas, lupakan apapun perkataan mereka. Anggap mereka sedang lupa saat itu."ucapnya me
last updateLast Updated : 2023-01-24
Read more

BAB 03

Semalam aku tidak bisa tidur memikirkan ulah Bu Darmi. Stop! Ini tidak bisa dibiarin. Aku diam selama ini bukan karena bodoh atau takut, tapi karena menghargai Dia sebagai warga kampung sini.keesokkan harinya sengaja aku membuat kue untuk ku bawa kerumah Bu Darmi. tok.. tok.. tok.. Ku ketuk rumah Bu Darmi dan kebetulan yang membuka pintu Laras. "Assallamuakaikum"sapaku. Laras tidak menjawab salam Ku. "Ada apa kesini?"ucap Laras dengan nada ketus. Nich anak gak pernah diajari sopan santun apa? bathinku. "Ibumu ada?"tanya ku"Ada."jawabnya singkat. Laras berlalu masuk kedalam rumah, Aku pikir Laras sedang memanggil Ibunya. Namun setelah aku tunggu hampir lima belas menit tidak ada tanda-tanda keluarnya Bu Darmi. Lalu keketuk lagi pintu yang terbuka itu. tok.. tok.. tok.. Bu.. Buu.. Darmi. Ucapku sedikit keras. tidak lama Laras keluar lagi. "Ada apa lagi sich Tante ganggu aja."ucapnya kesal. "Ibumu mana? Tante mau ketemu." jawabku ketus, karena sudah dongkol. "Kan. Aku sud
last updateLast Updated : 2023-01-24
Read more

BAB 04

Karena tidak menemukan pipa yang bocor, lalu mas Andi sarapan, karena takut jika nanti kesiangan. Setelah sarapan Mas Andi berangkat kerja.Entah mengapa perasaanku tidak enak seperti akan terjadi sesuatu yang buruk.Aku langsung beristighfar agar hatiku tenang.Dua jam berlalu, tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti didepan rumah, hatiku semakin tak menentu.Setelah Ku buka pintu, Mataku dikejutkan dengan kedatangan Pak Budi-mandor Mas Andi."Assalamualaikum Bu."Sapa Pak Budi."Waalaikum salam Pak."Jawabku."Gini Bu kedatangan Saya kesini untuk menjemput Ibu, Dikarenakan Pak Andi jatuh dari tangga ketika sedang bekerja."ucapnya dengan raut wajah cemas. Aku yang mendengar itu sangat kaget. Aku langsung bergegas mengemas keperluan Dimas dan berganti baju.Setelah semua selesai Kami pun berangkat.Tiga puluh menit jarak yang harus kami tempuh untuk sampai rumah sakit.Setelah sampai diruangan Mas Andi. Aku-pun langsung menghambur kepelukan Mas Andi yang sedang berbaring dengan kaki
last updateLast Updated : 2023-01-24
Read more

BAB 05

Tetangga Meresahkan BAB 05Aku hanya tersenyum melihat kepergian Bu Darmi.Sore harinya seperti biasa. Dimas sedang bermain bersama temannya.Aku selalu mendampingi kemana Dimas berjalan, karena takut jika Dimas jatuh atau ada kendaraan yang lewat, karena mereka main dipinggir jalan gang, jadi tidak seramai jalan utama. Dan kendaraan yang lewat pun hanya motor. Tapi yang namanya anak kecil. Takutnya ketika ada motor lewat malah didatangi bukannya minggir.Bu Sulis datang menghampiriku."Bu Sara! Tolong ya! anaknya jangan boleh lari depan rumah Saya. Jadi kotor lantainya habis Saya pel!"ucapnya ketus."Maaf iya Bu Sulis! Anak Saya dari tadi main disini dan gak ada tuch lari sampai kerumahnya Bu Sulis."jawabku tak kalah ketus."Yang suka lari-lari kan anak Ibu."ucapnya lagi."Aduh Bu. coba tanyakan sama anak Ibu itu, yang lari kerumah Ibu siapa? Jangan seenak jidat Ibu nuduh anak Saya."ucapku dengan nada sedikit tinggi.Bu Sulis langsung berlalu pergi.Ada apa sich dengan Ibu-Ibu di
last updateLast Updated : 2023-01-31
Read more

BAB 06

Tetangga Meresahkan BAB 06Sore hari Mas Andi pulang dan langsung memasang penutup kran belakang. "Dek, Bener nich Mas harus tutup,"tanyanya ragu. "Bener Mas, karena adek gak pernah nyuci baju dibelakang."ucapku meyakinkan. pemasangan penutup-pun selesei. Mas Andi langusung masuk dan mandi. Sedangkan aku menyiapkan teh hangat untuknya. πŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘ŒπŸ‘ŒAku terbangun tengah malam karena tenggorokan kering, Lalu aku berjalan kedapur untuk mengambil air minum. Ketika sedang minum, telingaku mendengar suara berisik dibelakang rumah. Awalnya aku sangat takut jika itu maling, Ku coba beranikan diri untuk mengintip melalui sela pintu. Mataku terbelalak ketika melihat dua orang sedang sibuk mengakali kraan air yang Kami tutup tadi sore. Tanpa pikir panjang langsung Ku buka pintu belakang dan mereka berdua tampak sangat terkejut. "Maling!"teriakku, tapi tidak terlalu keras banget. "He.. Diam! Jaga mulutmu!"ucap Bu Darmi. "Lha... Kan benar maling, ngapain tengah mala
last updateLast Updated : 2023-01-31
Read more

BAB 07

Tetangga Meresahkan BAB 07Kami dan beberapa warga mendatangi rumah Bu Dina. Ketika Kami. sampai ternyata sudah banyak warga disana. huuuu.. huuuu.. huuuuu ...terdengar suara tangis Bu Dina yang meraung -raung. Pak Rt datang dan langsung masuk kedalam rumah Bu Dina. "Ada apa ini Bu??"tanya Pak Rt."Uang tabungan Saya hilang Pak...huuu..huuuu. Hu..."ucapnya sambil menangis. "Coba Ibu tenang dulu, dan ceritakan kepada Kami dengan detail."ucap Pak Rt. "Saya tadi pergi belanja ditoko depan Pak. sedangkan dirumah ada anak Saya, Yuli dan anak Bu Darmi, Laras."ucapnya masih dengan tangisan. "Ibu sudah benar-benar memeriksa semuanya?Siapa tahu Ibu lupa menyimpannya."ucap Pak Rt bijak. "Tidak mungkin Saya lupa Pak! Saya selalu menyimpannya ditempat itu."ucap Bu Dina. Lalu Pak Rt meminta salah satu warga untuk memanggil Laras.Laras datang bersama sang Ibu. "Ini ada apa? Anak Saya dipanggil kesini? Apa Pak Rt menuduh anak Saya maling."ucap Bu Darmi ketus. "Tenang Bu Darmi. Saya ha
last updateLast Updated : 2023-01-31
Read more

BAB 08

Tetangga Meresahkan BAB 08Pak Dodi yang melihat istrinya terduduk lamas langsung bertanya. "Pak Rt sebenarnya ada apa ini?"tanyanya bingung."Pak Dodi benar? dititipin uang oleh Laras sebesar dua juta?"tanya Pak Rt serius. "Iya benar Pak, Kata Laras, Yuli miminta tolong kepada Saya, untuk membelikan sebuah hp yang diinginkan Yuli."jawab Pak Dodi jujur. "Jadi begini Pak, Bu Dina kehilangan uang sebesar empat juta dan pelaku sementara adalah Yuli, Namun Yuli menyebutkan jika Laras juga ikut andil dalam pencurian uang itu dan uang itu mereka bagi dua."jawab Pak Rt menjelaskan dengan detail. "Jadi uang yang Saya terima dari Laras untuk membeli hp ini uang Bu Dina? yang dicuri mereka."ucap Pak Dodi dengan wajah merah padam antara bingung dan menahan marah. "Kemungkinan seperti itu Pak."ucap Pak Rt. Ketika Pak Rt dan Pak Dodi sedang berpikir mencari jalan keluarnya, tiba-tiba Laras langsung merebut hp itu dari tangan Pak Rt. Laras langsung berlari masuk kedalam rumah dan menuju kamar
last updateLast Updated : 2023-01-31
Read more

BAB 09

Tetangga Meresahkan BAB 09Setelah dari rumah Bu Sulis. Aku langsung menuju kerumah tetangga yang lain, dan kebetulan ada beberapa tetangga yang sedang berkumpul didepan rumah Bu Dina, jadi aku tidak perlu repot mengantarkan kerumah masing-masing."Assalamualaikum Bu"sapaku kepada mereka."Waalaikum sallam Bu Sara"jawab mereka serempak."Ini Bu ada kotakkan untuk Ibu-ibu."ucapku sambil menyodorkan kotakkan itu kepada mereka, Mereka terlihat senang menerima kotak nasi itu dan mengucapkan terima kasih.Aku langsung pamit kepada mereka dan melanjutkan ke beberapa tetangga yang lain.Tibalah saatnya, Aku harus mengantar kerumah orang paling kaya yaitu Bu Darmi dan kebetulan sekali orangnya lagi duduk diteras rumahnya, jadi tidak perlu lama-lama menunggu seperti biasa."Assalamualaikum Bu."sapaku sambil mengucapkan salam."Waalaikum sallam. Ada apa!"tanyanya ketus."Ini Bu mau ngantar ini."ucapku sambil menyodorkan dua kotak nasi dan gula satu kilo, Sebenarnya aku malas memberikan gula in
last updateLast Updated : 2023-01-31
Read more

BAB 10

Tetangga Meresahkan BAB 10Satu jam telah berlalu, tapi belum ada tanda-tanda Bu Darmi mematikkan air. Badan terasa lengket dan bau bumbu karena habis masak. Aku harus menggunakan kamar mandi untuk mandi, Karena masih ada selang jadi pintu kamar mandi tidak bisa ditutup. Ku coba lihat kebelakang rumah, untuk melihat Bu Darmi, namun tak nampak batang hidungnya. Aku segera kekamar mandi dan Ku lepas selangnya lalu ujung selang Ku kasih tali dan Ku gantung dibelakang rumah, karena tidak mungkin aku menggulung selang itu. Setelah mandi dan menyuapi Dimas. Aku duduk diteras rumah, sambil menunggu Mas Andi pulang. Ketika sedang santai diteras, terdengar suara teriakan keras dari belakang rumah. Aku langsung berlari kebelakang rumah untuk melihat apa yang terjadi. Ketika sampai dibelakang rumah Ku lihat Bu Darmi berkacak pinggang. "He! Bu Sara apa-apaan ini! mengapa selang Saya ada diluar?"ucapnya dengan penuh emosi. "Bu Darmi! apa gak bisa ngomong baik-baik. "ucapku ketus. "Apa ma
last updateLast Updated : 2023-01-31
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status