Deg!!Perempuan itu? Bukannya dia adalah santriwati berkursi roda yang menemukan kertas bucinku. Astagfirullah, ini sudah pasti aku akan mendapatkan hukuman dari Kiayi langsung. Santriwati itu sudah pasti telah mengadu pada Kiayi.Aku mengintip dari sela pintu. Tapi, aku tampak heran melihat santriwati itu sangat akrab dengan Kiayi, adakah dari santriwati yang boleh seakrab itu dengan Kiayi? Rasanya tak ada, kecuali memang dari keluarga Kiayi.Aduh, mampus aku kalau begini. Masih dengan kaki yang bergetar. Aku pun menguatkan langkahku untuk masuk kedalam ruangan Kiayi.Tok..Tok... Tok..."Assalamu'alaikum," tuturku lembut."Wa'alaikumussalam," jawaban dari dalam ruangan Kiayi."Afwan, Kiayi. Kiayi manggil ana?" tanyaku menunduk di depan pintu."Iya, Abim. Silakan masuk!" Kiayi mempersilakanku.Santriwati itu nampak bergeser dari samping Kiayi. Aku perlahan masuk dengan menundukkan badanku dengan takzim. "Silakan duduk dulu, Bim!"Aku mengangguk pelan dan meraih kursi yang ada di sebe
Terakhir Diperbarui : 2023-01-22 Baca selengkapnya