All Chapters of KAU HALALKAN DIA DEMI KETURUNAN: Chapter 21 - Chapter 30

148 Chapters

BERBAGI KAMAR

Setelah tenang Rangga yang merasa bersalah pun datang menghampiri Fasha dan Mamahnya. “Mas Rangga,” panggil Dinda yang masih berdiri tertegun di depan kamarnya . Rangga berjalan menuju kamar tersebut, ia melewati Dinda yang berdir di sana dan langsung memeluk Fasha juga meminta maaf pada mereka berdua. “Aku benar-benar tidak sengaja Fasha,” bela Rangga pada dirinya sendiri. “Mah… Rangga juga minta maaf karena Rangga udah kelewat batas!!” pinta Rangga pada Mamah Tari. Dinda yang melihat sadiwara Fasha terlihat kesal. Ia lalu pergi meninggalkan mereka semua. **** Di luar ternyata masih ada Andi. “Kamu ko belum pulang?” tanya Dinda yang baru saja melihat Andi mondar mandir seperti sedang mencari sesuatu. Andi kaget melihat Dinda yang seketika sudah ada dihadapannya. “Bikin kaget aja,” ucap Andi sambil memegang dadanya yang bidang. “Ini aku lagi cari kuci mobil,” jawab Andi. “Ko bisa hilang sih?” tanya Dinda lagi. “Aku lupa malah simpan di saku biasanya aku simpan di tas,” jaw
Read more

APA AKU SUDAH IKHLAS??

Ternyata saat Rangga di atas bersama dengan Fasha dan Mamah Tari.Mamah Tari meminta Rangga untuk menyerahkan kamar utama pada Fasha."Mamah akan maafkan kamu asal kamar ini kamu serahkan pada Fasha!!" desak Mamah Tari."Mah apa harus sampai seperti ini?" tanya Rangga."Kamu juga sampai jadi anak durhaka pada Mamah, Mamah yakin kalau Papah tau kamu sampai tampar Mamah gara-gara wanita itu, Papah kamu gak akan terima," cecar Mamah Tari supaya Rangga bisa terbujuk untuk menyerahkan kamar tersebut.Tersirat rasa ragu dalam diri Rangga karena dia sangat menghargai istrinya, tapi ada rasa bersalah dan penyeslaan juga atas sikapnya terhadap Mamahnya. "Aku harus bicarakan ini dulu dengan Dinda Mah karean bagaimanapun juga dia istri pertamaku!!" kata Rangga yang sebenarnya tidak ingin menyerahkan kamar tersebut pada Fasha."Halahhhh ya udah jelas pasti dia gak mau kasih kamar ini!" gerutu Mamah Tari."Mah sudahlah, gak papa Fasha tinggal di kamar sebelah saj
Read more

FIRASAT IBU

Lamunannya terpecahkan oleh suara dering ponsel."IBU.." ucap Dinda melihat nama yang tertera di ponselnya. "Assalamualikum bu," salam Dinda pada ibunya yang berada di ujung telepon."Waalaikumsalam Nak!!! Sehat kamu??" Pertanyaan itu yang pertama kali selalu ditanyakan oleh sang ibu."Alhamdulillah sehat bu, ibu gimana sama Ayah?" tanya balik Dinda."Alhamdulillah kita juga sehat!" jawab sang ibu."Nak minggu ini rencananya Ayah dan Ibu mau ke Jakarta berkunjung ke rumahmu," ucap Ibu Harti memberi kabar pada putrinya.Dinda terkejut."Ibu mau ke rumah?" tanyanya yang kebingunga ."Iyah... Ibu sama Ayah kangen sama kamu," gumam Ibu Harti."Dinda juga kangen Bu, tapi nanti Dinda lihat jadwal dulu yah Bu," alasan Dinda untuk mengurungkan niat ibunya untuk datang ke Jakarta."Memangnya kamu ada jadwal apa Din?" tanya Bu Harti karena tak biasanya Dinda seperti ini. Biasanya saat mendengar Ayah dan Ibunya akan datang Dinda pasti senang sekali."Kenapa Nak?? apa kamu tidak senang??" tanya s
Read more

MALAM PERTAMANYA SUAMIKU

Menjelang malam Dinda merapikan kamarnya dan bersiap untuk tidur."Ahh aku lupa jika malam ini Mas Rangga tidak tidur bersamaku!!" keluh Dinda.Ia lalu menutup pintu kamarnya, tapi Rangga menahannya."Izinkan aku masuk!" izin Rangga."Masss...." Dinda memaksa untuk menutupnya, namun tangan Rangga tetap menahannya."Jangan seperti ini Mas!!!" larang Dinda pada suaminya.Dinda yang tidak mampu menahan tenaga Rangga akhirnya terdorong masuk."MASSS," bentak Dinda."Aku gak bisa tidur dengan wanita lain Din!" rengek Rangga sambil memeluk Dinda."Mas dia istrimu bukan wanita lain, kamu sudah mengucap janji suci di hadpaan Allah dan orangtuanya," jelas Dinda, lalu ia melepas pakasa pelukan suaminya."Aku tidur di sini saja!!" paksa Rangga yang malah merebahkan diri do tempat tidur."Masss.... aku mohon jangan buat Mamah mu marah lagi!!" bujuk Dinda pada suaminya.Mata Rangga menatap langit-langit kamar Dinda."Aku hanya ingin bahagia, it
Read more

TERABAIKAN

Di dalam kamar Fasha terus memperhatikan Rangga. Fasha membuka perlahan kancing baju yang Rangga kenakan, namun Fasha mengurungkan niatnya."Apa bagusnya wanita jalang itu?" kesal Dinda, ia lalu kembali tidur membelakangi Rangga.Ternyata malam pertama Fasha dan Rangga gagal. Masuk kamar tak lama Rangga langsung tertidur pulas ia sengaja minum obat tidur terlebih dulu agar bisa tidur cepat. Hal membuat Fasha kesal saat tidur Rangga terus saja mengigau memanggil-manggil Dinda.****Dinda melakukan aktivitasnya seperti biasa selesai sholat subuh ia langsung turun ke bawah untuk mempersiapkan sarapan untuk keluarga."Pagi Bi Darmi, " sapa Dinda.Bi Darmi hanya mengangguk, namun tak melepaskan tatapan matanya dari Dinda.Bi Darmi menggelang, ia salut pada Dinda yang tetap tegar dan masih bisa beraktivitas seperti biasa."Non Dinda TOP," puji Bi Darmi sambil mengacungkan jempolnya."Apaan sih Bi ah," canda Dinda pada Bi Darmi.Mereka pun tersenyum bersama.Dinda memasak makanana spesial ke
Read more

SUASAN YANG CANGGUNG

Suasan makan malah terlihat menjadi canggung karena sebelumnya Fasha dengan bangga memamerkan dirinya yang kewalahan melayani Rangga."Hmmmm masakan istriku selalu paling enak!!" puji Rangga sambil tersenyum pada Dinda.Fasha yang tau mau kalah menyambar ucapan Rangga, "Nanti makan malam aku masakin kamu makanam enak yah!!" Rangga hanya mengangguk."Wahh... kamu bisa masak?" tanya Mamah Tari."Aku pernah ikut kelas masak Mah," jawab Fasha."Perempuan yah harus bisa masak! jadi pagi-pagi tuh makanan udah tersaji di meja, kalau bangun aja sampai kesiangan bagaimana bisa layani suami," sindir Papah Harto pada Fasha yang bangunnya kesiangan, seketika Fasha menunduk karena malu.Mamah Tari langsung membela, "Pinter sih, tapi kan mandul.""MAHH!!"Brukkkk, terdengar sura meja yang pukul oleh Papah Harto."Ini masih pagi Mah,"bentak Papah Harto yang langsung berdiri dan meninggalkan meja makan.Semua langsung terdiam. Papah Harto sepertinya mara
Read more

SULIT

Selesai bekerja Rangga pun menemani Fasha untuk cek kesehatanny ke dokter kandungan."Bapak dan Ibu silahkan duduk saya akan menjelaskan hasil pemeriksaannya!" Dr. Nia mempersilahkan Rangga dan Fasha untuk duduk."Coba di lihat ini adalah kantung yang nantinya akan menampung cairan sperma dan yang akan menjadi bakal anak. Kondisinya sangat baik yah jika Bapak dan Ibi merencanakan untuk memiliki seorang anak!!" papar Dr. Nia."Jadi tidak ada masalah sama sekali Dok?" tanya Rangga penasaran karena Fasha pernah sakit keras sebelumnya."Sama sekali tidak Pak, kondisi Ibu sehat, rahim beliau pun sehat!!" jelas sang dokter.Rangga terlihat begitu lega dan tersenyum bahagia.****"Lihat aku sudah sehat kan, kenapa kamu tidak mau menyentuhku sama sekali?" tanya Fasha atas kejadian semalam.Rangga terdiam karena di satu sisi dia memikirkan perasaan Dinda yang membuatnya begitu berat, apa lagi pernikahan terjadi atas dasar paksaan. Rasa cinta Rangga pada Fasha
Read more

PINTU YANG MULAI TERBUKA

"Kamu senang??" tanya Rangga."Bangettttt," jawab Fasha."Makasih yah Ngga....," ucap Fasha yang langsung memeluk Rangga.Awalnya Rangga ragu untuk memeluk kembali Fasha, namun lambat laut Rangga pun membalas pelukan Fasha. Sepertinya Rangga mulai menemukan rasa kenyaman itu kembali."Fasha, mengapa takdir kita harus berakhir seperti ini?" batin Rangga."Kamu lapar gak?" tanya Rangga seraya melepaskan pelukannya.Fasha mengangguk."Ya udah kita makan dulu yah!" ajak Rangga.Rangga pun membuka tangannya di hadapan Fasha. Fasha bengong karena tidak mengerti, Rangga pun terus menyodorkan tangannya. Fasha pikir Rangga mau pinjam uangnya. Ia mengeluarkan dompetnya."Ya ampun!!" kesal Rangga. Ia langsung menggandeng tangan Fasha."Ohh... tangan," Fasha pun tak bisa menyembunyikan senyum bahagianya.Rangga mengajak Fasha makan di sebuah mall. Rasanya memang masih canggung, tapi Rangga kembali menggandeng tangan Fasha. Sepanjang mer
Read more

AKU BAK ORANG ASING

Selesai makan malam, Fasha dan Rangga memutuskan untuk pulang."Mas malam ini padahal aku sudah janji mau memasak buat kamu," ucap Fasha diperjalanan pulang."Gak papa lain kali aja, tapi emang bener Sha kamu bisa masak?" tanya Rangga seolah tak percaya."Ya elah.... kamu tuh raguin kemampuan aku," kesal Fasha."Secara yahh seorang Fasha yang aku tau dia dulu makan aja kadang masih suka di suapin sama Tante Maya, makanya waktu kamu bilang mau masak buat aku, aku tuh ya gak yakin," cerita Rangga yang mengenang kemanjaan Fasha dulu."Itu kan dulu, sekarang tuh aku udah jago!" bangga Fasha."Masak apa? paling masak air," goda Rangga pada Fasha."Yeee serius, entar yah kalau aku masak pasti langsung jatuh cinta sama masakan aku!" tantang Fasha yang siap mengadu rasa maskannya."OKE!!" mantap Rangga.**** Akhirnya mereka sampai. Di rumah Mamah Tari sudah tidak sabar mendengar hasil pemeriksaan."Gimana hasil pemeriksaannya?" tanya Mamah Tari yang sudah tidak sabar."Suruh duduk saja dulu
Read more

WANITA TAK KU MENGERTI

"Sepertinya kamu begitu bahagia dengan Fasha, Mas," sindir Dinda yang melihat suaminya datang dengan mood yang sumringah."Dinnn... masa aku harus cuek sih sama dia? Kan kamu yang selama ini selalu nyuruh aku buat adil, bahkan sekarang pun Fasha lho yang minta aku buat temani kamu!!" balas Rangga yang mulai terlihat membela Fasha."Oh jadi kamu ke sini karena di suruh Fasha bukan karena kemauan kamu Mas?" kesal Dinda pada suaminya."Kamu ko malah jadi nyalahin Fasha sih Din? selama ini kan kamu yang selalu suruh aku buat adil, sekarang aku berusha buat adil antara kamu dan Fasha, tapi kamu malah marah kaya gini?" Rangga bingung dengan sikap istrinya yang justru malah marah saat ia berusah untuk bersikap adil."Aku kan biasanya juga prioritasin kamu Din, bahkan kadang aku abaikan Fasha sampai aku pun tak pernah sedikitpun menyentuh dia!" ucap Rangga yang mulai emosi karena sikap Dinda padanya."Kalau kamu mau tidur sama dia ya silahkan!!" tutur Dinda.Rangga menarik nafasnya mencoba me
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status