Home / Romansa / Kamar Dingin CEO / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Kamar Dingin CEO: Chapter 41 - Chapter 50

60 Chapters

Chapter 41 -rumah sakit

Kebebasan?Savana termenung memikirkan kata itu semenjak pulang dari rumah sakit. Memannya ia ingin bebas dari apa? Masalah cinta?Savana tertawa kecil, "astagah... apa-apaan aku ini, seperti bocah SMA saja." Ting!Savana menyambar ponselnya. Ia melihat tanggal hari ini. 16 Juli 2023, Savana beranjak cepat dari tidurnya. Ia mengambil laptop yang ia beli beberapa waktu yang lalu. Dengan cepat ia langsung mengakses data-data milik Val's Corp. Tentu hanya dia yang bisa mengaksesnya.Sebenarnya ada dua website. Dan yang pertama itu khusus orang-orang penting, seperti sekertarisnya, ata para petinggi lainnya.Karena Savana foundernya, jadi ia membuat dua website. Dan yang satunya ini hanya bisa di pakai olehnya saja. Dan biasanya Savana memasuki web ini untuk mengecek keuangan perusahaannya. Dan ya... yang korupsi memang selalu ada dimana pun dan kapan pun.Savana tetap membiarkannya selagi itu wajar. Tapi jika sudah melewati batas, jangan harap bisa bernapas untuk detik berikutnya."Wih
last updateLast Updated : 2023-03-17
Read more

Chapter 42 -mabuk lagi

"Aku akan menjaga adik mu. Cepatlah bangun... aku lelah mendengat ocehannya..." Kei menatap datar pria yang ia ajak biara tapi hanya suara mesin yang ia dapat. Kei mendesah lelah, "pokoknya... kalau kau bangun, akan ku balas perbuatan mu ini!" Tekad Kei. Setelah mengatakan itu Kei keluar dari rungan yang penuh dengan bau obat itu. Ia menoleh ke samping, "jaga teman saya dengan baik, ini perintah!" Ucap Kei dingin. Kedua bodyguard itu langsung siap siaga di kedua samping pintu kamar VVIP itu. "Kami pasti akan menjaganya!" "Harus begitu." Balas Kei acuh. Lalu setelah itu, Kei meninggalkan kedua bodyguard itu dengan wajah dinginnya. ***** Brak! Aiden mengebrak meja Digo dengan amarah yang memuncak. "KAU YANG MELAKUKANNYA KAN!?" Aiden melempar beberapa dokumen ke arah wajah Digo. "Sabar... sabar... orang sabar akan dapat wanita cantik." Digo menyemangati dirinya sendiri, ia tau temannya ini emosinya sedang naik turun. Dekan telaten Digo membaca per-lembaran dokumen itu. "Ayolah m
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more

Chapter 43 -perasaan saat ini

"Awhs..." Calrissa meringis pelan saat di rasa kepalanya begitu sakit. Bau obat-obatan menyeruak indra penciumannya.Badannya sedikit rilexs, lalu ia mengangkat sebelah tangannya. Kulitnya pun tidak sepucat dulu. Entah berapa lama Clarissa tertidur. Dari buku yang ia baca, kondisinya sekarang. Sangat-sangat baik.Dengan tidur yang cukup, juga gizi dan nutrisi yang terpenuhi. Clarissa melirik ke arah cairan infusannya. Ia yakin seribu yakin nutrisi dan gizi dia berasal dari sana.Apa lagi ini. Clarissa merasakan perutnya begitu berat.Dengan was-was ia membuka selimutnya sekaligus. "Aaaakkkkkk!!!!" Bruk!Dengan sekali tendangan pria yang entah siapa itu sudah jatuh tersungkur di lantai. Clarissa melirik ke arah nakas, mencari-cari benda tajam yang bisa untuk melindungi dirinya. Clarissa hanya menemukan gunting dan beberapa botol obat. Sebelum pria itu bangkit Clarissa sudah turun dari ranjangnya secara perlahan. Ia melihat jubah dokter disampingnya, lalu ia memilin jubah itu hingga s
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more

Chapter 44 -kisah cinta kita

Apanya yang mengerti coba?Hampir tiap menit, tiap detik, Aiden terus menghubunginya. Basa-basi yang sudah basi, seperti sudah makan? Sedang apa? Sedang dimana? Bagaimana hari ini? Pertanyaan itu semua, benar-benar mengganggunya beberapa hari ini."Mau tidak kesal gimana, dia terus mengganggu ku!" Savana memberengut kesal di hadapan laptopnya.Seperti biasa, ia tak pernah absen untuk panggilan vidio dengan Jenni barang sehari pun. Dan klarifikasi tentang beer malam itu, Jenni tidak tau apapun, mungkin saja milik temannya yang menempati apartemnnya sebelum Savana. Begitu katanya.Terdengar kekehan geli di sebrang sana, 'ya sudah... berarti dia memang serius dengan mu bodoh! Terima saja! Biar kau memiliki teman. Mata ku sepet melihat mu terus menyendiri seperti sekarang ini.' Dengan exspresi lucu Jenni membuat matanya sipit agar mendalami.Zuney yang melihat tingkah ibunya hanya menatap bingung. Dan itu membuat fokus Savana teralihkan, "aaaa... Neyaa... mengapa kau cepat sekali tumbuh b
last updateLast Updated : 2023-03-21
Read more

Chapter 45 -meminta bantuan

Sebagai ganti kekesalannya, Savana mentraktir Mawar di cafe terdekat. Seperti ajang aji mumpung, wanita itu memesan banyak hal. Semua jenis Cake ia pesan, tak hanya itu bahkan Mawar memesan untuk di bawa pulang."Enak sekali makannya ya...?" Savana menebar senyum terpaksanya. "Twentwu enwak!!" Mawar berucap dengan mulut penuh makanan. "Sering-seringlah mentraktir saya Nona Valerie." Lanjut Mawar kali ini ia sudah menelan dengan baik makanannya.Savana mengabaikan permintaan so'al permintaan traktiran itu. Ia lebih tertarik membaca awal bermulanya Aiden dengannya bertukar pesan. Savana cukup sial mempunyai kemampuan menghafal cepat. Dan kesiapannya itu, ia hafal nomor ponsel milik Aiden.Savana menaruh kembali ponselnya, ia semakin di landa kebingungan. Mengapa begitu rumit sih, permintaannya kali ini. Perasaan saat bersama Arak tidak se- rumit ini.Ergg!Mawar bersendawa dengan kencang, "saya sangat kenyang, dan saya sangat berterimakasih atas peraturan anda, nona..." dengan hormat M
last updateLast Updated : 2023-03-22
Read more

Chapter 46 -misi Aiden

"Kengapa harus sepagi ini sih!!" Kesal Lea, beberapa kali kepalanya terantuk juga menguap.Aiden tidak menghiraukan kakaknya. Matanya fokus ke arah pintu apartemen milik Savana. Seperti biasanya, jam segini Savana tengah jogging di sekitar taman dekat sini. Dan sebentar lagi perempuan itu akan kembali."Seperti rencana kemarin." Aiden kembali mengingatkan sang kakak.Rencananya adalah mengorbankan sang kakak, dengan berpura-pura melewati Savana sembari bertelfon. Tak hanya itu, Lea harus marah-marah di telfon dan menyebut nama Aiden, yang terpenting mereka membicarakan tentang perusahaan yang tengah bermasalah itu."Beraksi!" Aiden sedikit mendorong kakaknya. Meskipun terlihat ogah-ogahan, Aiden tau kakaknya ini bisa melakukan yang terbaik.Ting!Pintu lift terbuka. Menampakan Savana yang berbalut Crop top hitam dengan celana training putih, sembari berjalan Savana menegakan cairan putih dari botol. Tenggorokannya terasa segar setelah cairan itu meluncur ke seluruh kerongkongan.Meski
last updateLast Updated : 2023-03-24
Read more

Chapter 47 -kembali

Setelah berfikir panjang, Savana akhirnya memutuskan untuk datang ke perusahaannya.Tapi ia masih tidak ingin tampil di publik. Savana meneliti penampilannya. Outer biru dongker yang menyerupai Jas tapi lebih pendek hingga menampilkan sedikit perut ratanya, lengannya panjang dengan potongan di tengah dan beberapa pita kecil untuk menyatukan kedua potongan itu. Kulit putihnya kontras dengan warna gelap itu.Bawahannya, Savana memilih memakai celana suit cut-bray berwarna senada dengan renda di pinggangnya berbentuk semacam sabuk yang menyatu dengan celana. Untuk rambutnya, ia biarkan terurai lurus tanpa di roll. Wajahhnya di lapisi make up tipis dengan warna bibir mencolok. Pink f*nta. Kaki jengjangnya terlihat lebih panjang dengan celana yang ia pakai, kakinya di lapisi sepatu hitam yang berhak rendah, ada hiasan mutiara yang berbentul Chanel di depannya.Svana merah tas slempangnya yang berwarna putih dari brand Dior, desainnya sederhan dengan tali rante tipis.Sebagai penyamaran, Sa
last updateLast Updated : 2023-03-25
Read more

Chapter 48 -plan A

"Jangan memaksakan! Keadaan mu sedang memburuk bodoh!" Ingin rasanya Lea menghantamkan kepala sang adik ke tembok.Harusnya hari ini Aiden bertemu Savana di rapat perundingan tentang project K' Entertaiment. Tapi ia malah jatuh sakit. Ia demam tinggi dengan tubuh terkulai lemas di ranjang seharian ini. Jangan lupakan ocehan kakaknya yang sangat berisik itu."Aku hanya ingin ke kamar mandi Lea." Tekan Aiden jengah karena kakaknya menahan kedua tangannya agar tidak kemana-mana.Memang sebelumnya, Aiden berusaha untuk bangun. Memaksakan keadaannya untuk mengikuti rapat tersebut. Jelas Lea kelabakan dengan sikap keras kepalanya. Bahkan Lea tadi sempat akan bertarung dengannya. Tapi ia urungkan karena badannya tumbang duluan.Menyebalkan memang."Awas kalau kau berencana pergi!" Peringat Lea dengan tatapan tajam.Aiden tak mendengarkannya, ia melengos pergi ke kamar mandi. Setelah sampai kamar mandi, ia langsung merogoh ponselnya. Ia mengirim pesan kepada Digo. Untuk bersiap di basemant ap
last updateLast Updated : 2023-03-26
Read more

Chapter 49 -malam yang panas

Sudah jam 9 malam, tapi Savana masih berkutat dengan monitornya. Ia perlu menyiapkan proposal untuk project tentang iklan yang akan di bintangi oleh Kalea. Setelahnya ia akan mendatangi manager Kalea dan membicarakannya. Memang ia mengambil resiko besar, menyiapkan segalanya sebelum keputusan sang model. Tapi itulah yang Savana cari, tau roti tawar? Nah sekarang Savana tengah memakan bagian coklatnya yang berada di setiap pinggiran roti tersebut, dan bagian yang putih juga topingnya, ia makan belakangan saja. Pasti lebih enak bukan? Begitu pun dengan project ini. Savana yakin ia bisa meyakinkan sang Model dan meraih keberhasilan untuk semua orang. "Kau belum selesai?" Savana menoleh ke arah belakangnya. Ia hampir melupakan ada pria di ruangannya. Seharian ini Aiden menghabiskan waktunya untuk istirahat di dalam kamar Savana yang ada di ruangannya. Savana menyuruh Aiden menunduk dengan gerakan tangannya. Tak perlu berfikir panjang Aiden menurutinya. Lengan Savana bergerak menyen
last updateLast Updated : 2023-03-27
Read more

Chapter 50 - Kesal dan marah

Kepala Savana sedikit pening, peeasaan dia tidak minum alkohol atau sejenisnya, dan apa ini? Kenapa dia berada di kamar ruangannya. Apa ia tidak pulang semalam? Bukannya yang harusnya tidur disini Aiden ya? Pria itu sedang sakit bukan."Astaga!!" Bola mata Savana membulat seketika saat mengingat apa yang terjadi semalam. Dengan cepat ia menyingkap selimutnya. Tidak ada darah. Lalu ia meneliti kemej-- kaos? Savana ingat betul ia memakai kemeja saat semalam. Jadi...? Aiden yang mengganti bajunya? "Ck! Bodoh! Bodoh!" Beruntungnya ia mengantuk berat saat semalam. Jika tidak, mungkin ia sudah tak perawan lagi saat ini.Cklek!Reflex Savana beringsut mundur dengan selimut yang ia tarik hingga membungkus seluruh tubuhnya. Aiden menampilkan senyum manisnya. Ia membawa nampan yang berisikan makanan."Aku tak akan memakan mu." Kekeh Aiden. Ia duduk di tepian ranjang. Sebelumnya ia sudah menyimpan nampannya di nakas. Savana melunak, ia lebih rilex sekarang."Apa aku pelacur mu yang kau tingg
last updateLast Updated : 2023-03-28
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status