Semua Bab Iparku Menjadi Ibu Susu Anakku: Bab 71 - Bab 80

86 Bab

71. Privasi Keluarga

"Maaf, Bu. Bisa menghadap ke arah cermin?" Pegawai salon berserakan hitam merah itu menegur Lisa dengan sopan. Ya, masalahnya dari tadi Lisa menengok ke arah dinding kaca terus. Ia makin panik saat melirik Mario sedang menatap tajam ke arah Daniel. Lisa jadi tak fokus. "Masih lama ya, Mbak?" tanya Lisa yang mencoba untuk tidak tegang. "Oh, masih harus keramas, dikeringkan, lalu kami beri serum khusus seperti paket perawatan yang Inu tunjuk di brosur kami tadi." Pegawai salon menjelaskan dengan sopan. Lisa hanya bisa menghela nafas pasrah. Ia tadi hanya asal tunjuk saja. Yang penting cepat. Tapi ternyata lama juga. Atau ia saja yang merasa ini lama karena mencemaskan Mario di luar sana?***"S--sorry, sorry. Maaf, Mario. Aku tak bermaksud." Daniel langsung panik. Kalau Mario marah, hilang sudah kesempatannya untuk mencari keberadaan Marsa dengan lebih detail. Ia tak mau hubungannya dengan Mario bersitegang. "Tahan dirimu, Daniel! Tahan!" Daniel berkata pada dirinya sendiri dalam
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-08
Baca selengkapnya

72. Tahu Dirilah!

Daniel melirik ke arah salon kecantikan di belakangnya dan matanya bertemu mata Lisa. Ia membuang muka lalu melirik ke arah Mario lagi. "Maksudku aku ada rencana perjalanan bisnis ke Frankfurt. Mungkin kalau ada kesempatan, aku bisa mengunjungi Marsa. Bagaimanapun dulu Risa rekan dekatku di kantor lama..." Daniel menggantung kata-katanya karena respon Mario menatap makin sinis ke arahnya. "Kamu ingin mengunjungi keluarga Risa di Frankfurt dengan tampang konyolmu itu? Mau bilang apa? Begini, 'Halo, perkenalkan saya Daniel. Pria yang menabrakkan mobil sampai Risa koma dan meninggal. Saya yang membuat bayi yang kalian adopsi itu kehilangan ibu.' Begitu? Jangan konyol Daniel. Risa berharga di keluarganya. Menurutmu mereka tak bersedih? Tahu dirilah. Kamu hanya orang luar." Mario lalu tertawa merendahkan. "Maaf..." Daniel hanya menyahut lirih. Ya, Mario benar. Ia patut disalahkan atas kecelakaan itu. Risa meninggal karenanya. Marsa kehilangan ibu karenanya. "Ya. Kurasa jangan terlal
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-08
Baca selengkapnya

73. Milena Anak Papa

"Hei, Papa di sini, Nak." Mario tampak sudah menjulurkan tangannya yang gemetar ke arah Milena yang menangis. Daniel terus mengamatinya dari ujung matanya. Ia merasa Mario agak kaku. Tapi untunglah kepanikan dan kecemasan Mario berlalu. Lisa tiba-tiba datang dari arah salon. Rupanya ia sudah selesai. "Hai, anak Mama bangun, ya. Mama kelamaan ya di salonnya. Sini, Sayang." Lisa langsung mencairkan suasana dan mengangkat Milena dari stroller bayi. Mario bernapas lega. Ia lalu menggeser duduknya agar Lisa dan Milena bisa duduk di sebelahnya dan terpisah dari Daniel. Jelas ia tidak ingin Milena dekat-dekat dengan Daniel. Tangis Milena rupanya langsung reda begitu jatuh ke pelukan Lisa. Daniel terus mengamati dari tempat ia duduk. "Oh, manisnya. Cantik sekali. Berapa umurnya? Matanya coklat seperti mata... Marsa," ucap Daniel dengan ragu ketika menyebut nama itu. Mario langsung menunjukkan wajah ketidaksukaannya dengan melirik sinis ke arah Daniel. Lisa langsung paham dengan situasi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-08
Baca selengkapnya

74. Percomblangan

Pagi itu Mario punya aktivitas baru sebelum berangkat ke kantor, yaitu berbincang hangat dengan Lisa sambil memberanikan diri menimbang Milena. Mario tahu ia harus mengakrabkan diri kembali dengan bayi itu. Dan pagi ini kemeja Mario yang putih bersih kena tumpahan muntahan Milena. Lisa merasa bersalah dan tak enak hati. Tapi di luar dugaan, Mario justru tertawa-tawa. Ia hanya meletakkan Milena kembali ke strollernya lalu mengganti baju. Lisa masih bingung dengan semua perubahan sikap Mario yang begitu cepat. Tapi ia tak mau berprasangka. Bukankah ini hal yang baik? Dan mata Lisa berbinar bahagia begitu Mario mengecup kening Milena sebelum ia masuk ke dalam mobil dan pergi.***Di balik tawa dan senyuman baru Mario, ada wajah pria lain yang berkebalikan kondisinya. Setelah pertemuan di mall kemarin, Daniel merasa sangat terpukul. Ucapan Mario kembali terngiang-ngiang di telinganya. Ya, putrinya telah jauh di sana. Di tanah antah berantah yang bahkan belum pernah ia kunjungi. Jer
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-09
Baca selengkapnya

75. Pasangan ke Pesta

Mario memalsukan senyumnya di depan Meyrika. Walau ia membenci Daniel, tapi ia tak mau ikut campur urusan percomblangannya dengan Meyrika. Biarlah. Toh tak semua perjodohan berhasil. Daniel punya kekurangan fisik sekarang, karier juga biasa saja, bahkan jauh jika dibandingkan Meyrika. "Oh, gitu! Baguslah kalau sudah saling kenal." Meyrika agak kagat juga. Pertemuan tak sengajanya dengan Mario di sini sudah membawa banyak cerita baru. Pertama Mey baru tahu kalau istri Mario meninggal dan kini ia sudah menikah lagi. Lalu kedua, ternyata Mario dan Daniel sudah saling kenal. Mario tampak menikmati kecanggungan yang terjadi. Ia melirik dengan tatapan sinis lagi ke arah Daniel. Daniel hanya bisa berdiri terpaku dan merasa salah tempat. Oh, Meyrika sepertinya tipe cewek dominan. Sedangkan Mario tampak kesal padanya. Sungguh situasi yang tak mengenakkan. "Hai, Daniel. Panjang umur kita ketemu lagi di sini. Padahal kemarin baru aja ketemu juga. Aku tinggal dulu ya, Mey. Takut ganggu yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-10
Baca selengkapnya

76. Pesta Pak Gunadi

Malam itu berkali-kali Lisa menatap cemas ke arah Milena yang sebenarnya baik-baik saja. Berkali-kali juga ia mengingatkan Mbak Asti soal ini dan itu, apa yang boleh dan tidak boleh selama Milena akan ia tinggal ke pesta. "Udah, Bu. Nggak apa-apa. Nanti kalau ada apa-apa saya kan bisa nelpon Ibu. Ada CCTV juga, kan? Ibu bisa mantau saya dari jauh," ucap Mbak Asti. Rupanya kepanikan Lisa membuatnya merasa takut juga karena ini baru pertama kali Lisa hendak pergi meninggalkan Milena. Hanya beberapa jam memang. Tapi rupanya Lisa mencemaskan hal itu. "Ya, Mbak. Maaf ya, Mbak. Saya cuma panik," ucap Lisa. Ia meletakkan gaunnya di kasur. "Udah. Bu Lisa siap-siap aja. Kata pak Mario tadi jam berapa? Jam tujuh kan berangkat dari rumah? Ibu mau saya bantuin apa?" tanya Mbak Asti. Lisa menggeleng. Lalu ia hampir lupa kalau sudah lama ia tidak menggunakan make up. Jadi pasti akan sedikit lama nanti membiasakan tangannya lagi untuk bergerak lihai merias wajahnya sendiri. "Oke. Aku siap-sia
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-11
Baca selengkapnya

77. Enyahkan Tatapanmu dari Istriku!

Meyrika yang menyusul turun dari mobil langsung memecahkan kecanggungan ini. Ia melihat Lisa turun dan menyapa. Dalam hati, ia memuji kecantikannya. Sebagai sesama perempuan, harus Meyrika akui kalau Lisa sempurna sekali malam ini. "Oh, gaun kita sangat serasi." Mey mengomentari gaun mereka yang sama-sama berwarna putih. Dan yang lebih lucu lagi, warna tuxedo yang dipakai Daniel dan Mario mirip, yaitu biru tua. Dari potongan modelnya terlihat kalau mereka menggunakan merk dari rancangan desainer yang sama. Mario benci fakta ini. Tapi ia tak peduli. Ia tahu di pesta ini nanti, ialah yang akan menjadi pusat perhatian. Selain karena ia membawa Lisa, kedekatannya dengan Presiden Direktur alias Pak Gunadi selalu menjadi sorotan. "Hei, kamu pasti istri Mario. Kenalkan, aku Meyrika. Panggil saja Mey. Aku dan Mario berteman sejak lama karena kita sempat menjadi partner kerja dan bisnis," ucapnya sambil mengulurkan tangannya. "Hai, saya Lisa," ucap Lisa dengan agak kaku. Ia masih menggun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-12
Baca selengkapnya

78. Rasa Iri Luar Biasa

Setelah Daniel bilang "iya" pada ajakan menginap di tempatnya, wanita bergaun putih itu tak henti-hentinya tersenyum. Daniel bisa merasakan energi Meyrika yang makin bertambah. Apalagi ketika menggandeng dan memperkenalkannya pada teman-temannya di pesta. "Mey, soal menginap, apa kau yakin?" Daniel berbisik saat tubuh mereka merapat saat menikmati musik. Mey menatapnya dengan bingung. "Ya, aku yakin. Kenapa? Tenanglah, aku tinggal sendiri. Aku sudah 35, Daniel. Orang tuaku tak akan ikut campur. Mereka di luar negeri." Daniel tampak makin bingung. Sejujurnya ia panik sekarang. Ketika bilang iya tadi, ia hanya spontan saja. Mengiyakan ajakan menginap tentu sudah jelas arah dan tujuannya kemana. Mereka sudah sama-sama dewasa. Toh dulu kurang liar apa kehidupan percintaan Daniel dengan Risa yang sudah bersuami. "Mey, sejak kecelakaan dan kondisiku begini, aku tak pernah lagi..." "Sttt!" Mey meletakkan telunjuknya di bibir Daniel lalu ia tersenyum. Daniel membeku. Ia tahu Mey seriu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-12
Baca selengkapnya

79. Presdir Pengganti

Mario mengucapkan sepatah dua patah kata di atas panggung. Lisa tampak menatapnya dengan bangga di belakangnya. Ia berdiri di samping Pak Gunadi. Mario tahu hal ini akan segera terjadi. Pak Gunadi sudah mengisyaratkan kalau suatu hari nanti ia akan menyerahkan tanggung jawab perusahaan sepenuhnya padanya. Tapi Mario tidak menduga Pak Gunadi akan mengumumkannya secara resmi malam ini. Oh, begitu cepat. Ia pikir akan setahun atau dua tahun lagi. Mungkin lelaki tua itu sudah lelah dan ingin beristirahat saja, mengingat kondisi kesehatannya menurun sangat jauh dari tahun ke tahun. "Istriku meninggal karena kanker. Hal itu membuatku sadar, kalau berapapun harta yang kita punya tidak akan bisa membeli nyawa. Tapi untuk memperpanjang dan membeli sedikit waktu, masih bisa. Aku tahu kamu tidak obsesif untuk soal harta, Mario. Kita dibesarkan oleh keluarga angkat. Kita sama-sama anak yang terbuang. Kamu juga mulai dari nol. Kamu tahu cara menghargai proses. Jangan kecewakan saja. Kamu suda
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-12
Baca selengkapnya

80. Di Bawah Rembulan

Mario lalu turun dari panggung. Entah kenapa semua undangan bertepuk tangan dengan meriah. Sebagian dari mereka mungkin merasa tersindir karena ucapan Mario begitu menohok. Dan sebagian lainnya merasa puas karena menganggap Mario keren. Ia dengan berani mengakui pernikahan keduanya dan membela istrinya yang terus digunjingkan dengan tuduhan yang tidak-tidak. Harus diakui, Mario sangat gentelmen. Daniel menarik nafas panjang. Ia tak menyangka Mario akan seberani ini mengungkap rumah tanggannya. Ya mungkin memang benar ia lelah digosipkan. Tapi soal anaknya dengan Risa yang diadopsi dan sekarang ia merawat anak tirinya dari Lisa cukup mengejutkan juga. Mendengar fakta itu diungkapkan ke publik membuat Daniel makin yakin. Mario tidak bohong. Harapannya untuk memeluk putrinya lagi pupus sudah. Dulu ia pikir ia tetap bisa menyayangi anak itu dari jauh. Melihatnya di rumah Mario. Oh, ternyata tidak. Lamunan Daniel dan kesedihannya langsung hilang ketika Meyrika menyentuh pundaknya. Da
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status