Home / Fantasi / Castle / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Castle: Chapter 61 - Chapter 70

92 Chapters

Chapter 60

Aku mengkhawatirkannya. Aku tidak ingin jika dia sampai terkena penyakit hanya karena tidak terbiasa dengan air hujan.Aku memberikan pakaian kakaku, agar dia tidak sampai terkena flu. Kami menghangatkan badan di dekat perapian. Aku menyajikan sup dan teh hangat untuknya. Tidak hanya luar badannya saja yang terasa hangat, tapi dari dalam tubuh juga.Saat aku memberikan pakaian kakakku, wajahnya tampak bersedih. Padahal seharusnya aku yang seperti itu. Namun, aku ingin memberi sesuatu yang bisa dia ingat suatu hari. Meskipun itu bukan pakaianku, setidaknya kakakku cukup terhubung denganku."Kau tampak sedih telah kehilangan kakakmu. Sebaiknya aku tidak mengambil sesuatu yang berharga dari kakakmu.""Itu hanya pakaian, tidak ada yang berharga." Memang benar, karena aku ingin memberikannya sebuah kenangan dari pakaian ini.Dia pergi ke salah ruangan di rumahku untuk mengganti pakaiannya. Maksudku, rumah orangtua angkatku.Setelah dia mengganti pakaiannya, tatapan matanya hanya tertuju ke
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more

Chapter 61

Aku berjalan menuju ke tempat kerjaku bersamanya. Tanganku memeluk lengannya dan tidak akan aku lepas. Karena aku ingin semua orang di sini tahu jika aku mempunyai seseorang yang aku sedang banggakan.Sisa dari hujan semalaman masih berbekas. Genangan air di mana-mana, sehingga membuatku harus melepaskan tanganku kepadanya dan mencari jalan agar aku tidak terkena air lumpur dari genangan itu.Tiba-tiba dia menarikku dan memelukku. Kereta kuda melewati kami dengan laju yang cepat sehingga menyipratkan air dari genangan itu. Air itu mengenai punggungnya, dia berhasil melindungiku dari air kotor yang hampir menodai pakaian kerjaku."Pa-pakaianmu basah dan kotor, kan?""Aku tidak masalah, karena setelah ini aku akan kembali ke rumahku." Dia melepaskan mantel, kemudian menepuk-nepuknya mungkin karena dia berharap jika noda itu tidak akan terlalu menempel di mantelnya."Rumah?"Apakah dia memiliki rumah? Aku penasaran di mana rumahnya berada? Apa aku boleh mengunjunginya suatu hari?"Pengin
last updateLast Updated : 2023-06-29
Read more

Chapter 62

Aku melihat sosoknya yang sedang berbicara dengan pemilik kedai, dia tampak seperti sedang kebingungan. Aku melihat sesuatu di balik punggungnya. Sebuah bunga? Aku mulai menghampirinya. Aku berdiam diri di balik punggungnya, dan menatap apa yang sedang ia genggam. Kepada siapakah dia akan memberikan bunga ini?Dia membalik badannya, dan aku kaget dibuatnya. Apa dia tahu jika aku sudah berdiam diri di sini dari tadi? Mataku masih tertuju dengan bunga yang ia genggam."Untukmu." Dia memberikannya kepadaku.Untukku? Apa dia benar-benar memberikannya untukku, dan mengapa dia memberikanku bunga myrtle?"Aku tidak tahu seleramu. Namun, kuharap kau menyukainya."Sepertinya dia tidak tahu cerita di balik bunga ini. Biasanya bunga ini diberikan jika seorang laki-laki berniat untuk menikahi seorang wanita. Jika dia mengetahui cerita di balik bunga ini, apa secepat inikah dia mempersuntingku? Ah, mengapa aku berpikir sejauh itu?! Hentikan, dan lupakan!"Terima kasih." Aku tersenyum.Aku benar-be
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

Chapter 63

Aku melihat sosok pria itu di luar sana dan rupanya dia baru saja datang. Aku harus bergegas untuk menemuinya. Namun, tampaknya dia sedang berbicara dengan seseorang. Seharusnya aku tidak menganggunya dan menunggunya di sini.Aku sangat atunsias menunggu kedatangannya.Aku melakukan pekerjaanku sembari sesekali melihatnya di luar sana melalui jendela.Meskipun dia tidak menghadap ke arahku, hanya saja aku tahu pakaian yang ia kenakan dan bagaimana bentuk tubuhnya. Aku tidak bisa melihat seseorang itu, hanya saja aku yakin seseorang itu adalah sosok laki-laki.Sosok laki-laki itu memakai mantel besar, dan tudung di kepalanya. Aku tidak perlu mengkhawatirkan, karena dia sedang berbicara dengan laki-laki. Namun, sosok itu terlihat sedikit mencurigakan. Apa mungkin karena dia memakai tudung di kepalanya? Aku tidak boleh berburuk sangka, itu tidak baik.Ketika aku akan melanjutkan pekerjaanku, laki-laki itu hendak meninggalkannya dan kembali menaiki kudanya. Aku melihat dia melambaikan tan
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

Chapter 64

Aku terbangun karena matahari baru saja memunculkan dirinya. Meskipun matahari tidak sepenuhnya muncul, karena awan yang sangat tebal. Sinarnya berhasil memaksaku untuk membukakkan mataku.Saat aku tersadarkan diri, tubuhku telah terbaluti sebuah mantel untuk menghangantkanku semalaman. Siapa yang sudah melakukan ini? Apakah seseorang sedang menguntitku? Namun, siapa dia? Perasaanku masih tertuju kepada pria itu. Aku sedikit berharap jika pria itulah yang sudah melakukan ini semua, meskipun ini mustahil.Aku tidak peduli jika hidupku dalam bahaya, hanya saja aku tidak ingin jika orang-orang di sekitarku yang menyayangiku terkena dampaknya. Aku sudah memutuskan untuk tidak berinteraksi lagi dengan mereka.Yang aku lakukan mungkin sudah benar, aku mengkhawatirkan keselamatannya. Jika dia tetap bersamaku, bisa saja dia dalam bahaya sama seperti keluargaku.Aku memutuskan untuk tidak kembali bekerja di sana.Hatiku terasa sangat sakit sekali telah mencampakkannya, hanya saja saat ini untu
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Chapter 65

Musim dingin sudah di mulai, tanah yang subur sudah tertutupi oleh salju yang menumpuk. Bunga-bunga sudah berguguran menyisakan batang pohong yang mengering karena terhambatnya pertumbuhan karena cahaya matahari sudah tidak ditemuinya.Aku mengenakan mantel tebal dan mengikatnya agar aku bisa merasakan kehangatan dari dalam tubuhku.Entah mengapa hatiku tergerak untuk mendatangi rumah yang berada di dalam hutan ini. Meskipun rumah ini tanpa pemilik. Namun, hatiku berkata jika gadis itu selalu datang ke sini. Aku merindukannya dan berharap bisa menemuinya di sini.Aku menduduki sebuah kursi yang menghadap ke hutan. Tidak ada yang istimewa di sini. Mungkin gadis itu akan berpikir demikian. Hanya saja rumah ini memiliki kenangan yang indah saat bersama dengan kakaknya.Pikiranku berlarut kepada gadis itu. Aku ingat bagaimana pertama kali melihatnya, dia memiliki senyuman yang indah dan wajahnya yang selalu bersinar. Meskipun pada saat itu hatinya menyembunyikan kesedihannya. Namun, aku s
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Chapter 66

Aku menemui keluarga itu di sebuah kedai tempat di mana dia bekerja dulu. Langit sudah mulai menggelap. Pemilik kedai itu sengaja menutup kedai miliknya. Aku berjalan memasukinya, hanya ada beberapa cahaya yang meneranginya. Aku yakin dia melakukan ini agar semua orang tahu jika kedai ini sudah tutup."Tuan!" Pemilik itu membungkukkan badannya.Aku mengangguk dan mengusap bahunya. "Terima kasih sudah membantuku.""Tuan, um. Maksud saya Yang Mulia—""Tidak apa, panggil saja aku 'Tuan'"Dia memberikanku sebuah kotak. Aku tahu ini, karena gadis itu pernah menunjukkannya kepadaku. Aku membukanya.Busur panah, dan bunga Myrtle. Sepertinya dia menyimpannya untukku. Mengapa dia melakukan ini? Sedangkan dia pergi meninggalkanku."Lebih baik kau menyimpannya.""Tidak, Tuan. Aku ingin kau yang menyimpannya. Itu lebih baik.""Baiklah. Sesuai rencanaku, hari ini kau dan anakmu akan mulai bekerja di kediamanku. Sedangkan istrimu akan bekerja di tempat temanku. Dia adalah seorang Pangeran dari Kast
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

Chapter 67

"Apa tidurmu nyenyak sekali?"Aku membuka mataku, dan temanku sedang berada di depanku.Memang benar, ini pertama kalinya kau bisa tertidur tanpa memikirkan apa pun. Aku mulai menggosokkan mataku."Aku tahu ini terdengar gila, tapi bisakah kau membantuku? Aku mendapati seorang gadis tergeletak begitu saja di tanah. Sepertinya dia sudah terjatuh. Aku meminta tolong kepada salah satu pelayanmu untuk membantu, kebetulan hari itu aku bertemu dengannya."Aku tidak tahu harus berbuat apa? Sebenarnya aku tidak mau melakukan hal apa pun untuk saat ini. Hanya saja ada sesuatu yang mendorongku untuk memeriksanya.Kami bergegas pergi.Musim semi sudah di mulai, aku melihat pepohonan yang mulai tumbuh bersama bunga.Pada waktu ini, para petani juga sibuk mengolah ladang mereka. Mereka menabur benih di tanah yang subur, mempersiapkan pertanian untuk masa panen mendatang. Musim semi memberikan harapan baru bagi mereka, karena mereka melihat pertumbuhan tumbuh-tumbuhan yang baru muncul dan menjanjik
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

Chapter 68

Laki-laki berumur 40 tahun dengan rambut panjang dan ikal menciptakan penampilan yang mencolok. Rambutnya terurai dengan liar, menjuntai di sekitar bahunya. Rambutnya berwarna gelap, mungkin coklat tua atau hitam pekat, menambahkan nuansa misterius pada penampilannya.Namun, yang membuatnya terlihat lebih menarik adalah kumis dan jenggotnya yang tebal. Kumisnya tumbuh dengan kokoh di atas bibirnya, sedangkan jenggotnya menjulang gagah di sepanjang dagunya. Baik kumis maupun jenggot berwarna coklat yang sama dengan rambutnya, memberikan kesan kesat dan sedikit menyeramkan.Tampangnya memiliki pesona yang unik. Wajahnya yang maskulin memiliki garis-garis yang tegas dan mata yang tajam, menimbulkan kesan penuh keberanian dan kekuatan. Akan tetapi, di balik pesona ini, ada sedikit aura misteri yang terpancar dari matanya yang penuh dengan pengalaman hidup.Meskipun dia memiliki tampang yang seperti itu, aku mengikutinya begitu saja. Ada sesuatu hal yang mendorongku untuk melakukannya. Aku
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

Chapter 69

Bayangan putih menyelimuti seluruh penglihatanku. Aku mulai mengangkat kedua tanganku, dan aku bisa melihat tanganku dengan jelas. Sepertinya aku berada di sebuah ruangan tanpa sudut. Di mana aku berada? Aku mulai menduduki lantai yang aku pijak ini. Mendekapkan kedua lututku ke tubuhku. Aku benar-benar merasa kesepian. Namun, aku tidak merasakan ketakutan sama sekali.Seseorang kumohon tolong aku.“Jane—"Seseorang memanggil namaku.“Jane—"Aku berdiri, melihat sekitar dan mencari sumber suara. Tidak ada apa pun di sini. Hanya bayangan putih."Jane—"Suara itu mulai terdengar lebih jelas, dan sangat dalam. Aku membalikkan badan.Dia tersenyum ke arahku, dia mengenakan pakaian serba putih."Akhirnya kau ingat aku."Namun, bayangannya semakin memudar. Aku berlari ke arahnya. Semua sirna, sosoknya tidak lagi berada di sini.Aku mulai berteriak dan menangis, tapi tidak ada satu pun yang mendengarkanku. Di sini tidak ada siapa-siapa. Percuma saja.Tubuhku mulai berbaring, aku menatap ke
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status