Laki-laki berumur 40 tahun dengan rambut panjang dan ikal menciptakan penampilan yang mencolok. Rambutnya terurai dengan liar, menjuntai di sekitar bahunya. Rambutnya berwarna gelap, mungkin coklat tua atau hitam pekat, menambahkan nuansa misterius pada penampilannya.Namun, yang membuatnya terlihat lebih menarik adalah kumis dan jenggotnya yang tebal. Kumisnya tumbuh dengan kokoh di atas bibirnya, sedangkan jenggotnya menjulang gagah di sepanjang dagunya. Baik kumis maupun jenggot berwarna coklat yang sama dengan rambutnya, memberikan kesan kesat dan sedikit menyeramkan.Tampangnya memiliki pesona yang unik. Wajahnya yang maskulin memiliki garis-garis yang tegas dan mata yang tajam, menimbulkan kesan penuh keberanian dan kekuatan. Akan tetapi, di balik pesona ini, ada sedikit aura misteri yang terpancar dari matanya yang penuh dengan pengalaman hidup.Meskipun dia memiliki tampang yang seperti itu, aku mengikutinya begitu saja. Ada sesuatu hal yang mendorongku untuk melakukannya. Aku
Bayangan putih menyelimuti seluruh penglihatanku. Aku mulai mengangkat kedua tanganku, dan aku bisa melihat tanganku dengan jelas. Sepertinya aku berada di sebuah ruangan tanpa sudut. Di mana aku berada? Aku mulai menduduki lantai yang aku pijak ini. Mendekapkan kedua lututku ke tubuhku. Aku benar-benar merasa kesepian. Namun, aku tidak merasakan ketakutan sama sekali.Seseorang kumohon tolong aku.“Jane—"Seseorang memanggil namaku.“Jane—"Aku berdiri, melihat sekitar dan mencari sumber suara. Tidak ada apa pun di sini. Hanya bayangan putih."Jane—"Suara itu mulai terdengar lebih jelas, dan sangat dalam. Aku membalikkan badan.Dia tersenyum ke arahku, dia mengenakan pakaian serba putih."Akhirnya kau ingat aku."Namun, bayangannya semakin memudar. Aku berlari ke arahnya. Semua sirna, sosoknya tidak lagi berada di sini.Aku mulai berteriak dan menangis, tapi tidak ada satu pun yang mendengarkanku. Di sini tidak ada siapa-siapa. Percuma saja.Tubuhku mulai berbaring, aku menatap ke
Ketika mata terbuka, mimpi yang indah berlalu begitu saja. Realitas datang dengan rasa kehilangan, namun disertai kebahagian karena telah mengisi kenangan indah, dan aku telah hadir di dalam kenangan indah miliknya.Di dalam kamar tidur, langit-langit terhiasi dengan kain tipis yang berayun perlahan-lahan dengan angin pagi. Cahaya alami menerangi ruangan dan menghadirkan suasana yang hangat dan menyegarkan. Udara pagi yang segar mengisi ruangan dengan aroma bunga dan kehidupan yang baru.Musim Panas sudah di mulai.Di sekitar tempat tidur, terdapat meja kecil dengan sebuah jendela yang menghadap ke pemandangan alam yang cukup indah. Langit biru yang cerah dan pemandangan hijau yang luas membangunkan semangat dan energi yang baru.Dengan perlahan, langkah kaki menyentuh lantai kayu yang hangat. Rasanya seperti menyatu dengan bumi yang memberikan pijakan yang kokoh dan stabil. Suara langkah kaki yang pelan memenuhi ruangan dan mengingatkan akan kenyataan di luar mimpi.Membuka jendela d
Cedric, Darren dan aku berada di ruangan dengan duduk hanya beralaskan karpet. Untuk pertama kalinya aku mengadakan pertemuan penting dengan keadaan yang seperti ini. Tidak seperti pada biasanya. Meskipun pertemuan akan digelar sangat rahasia, tapi tidak sampai seperti ini.Kami hanya membahas hal-hal penting tanpa sajian yang mengguggah selera.Di pertemuan para petinggi kerajaan, sajian-sajian penting disajikan dengan keahlian dan keindahan untuk memenuhi standar kemewahan dan selera para hadirin yang terhormat. Biasanya kami menyajikan beberapa hidangan istana, makanan pembuka, sajian berbasis sayuran, dan hidangan penutup. Tidak lupa dengan minuman mewah seperti anggur berkualitas tinggi, sampanye, atau koktail kelas atas yang menghiasi meja. Minuman non-alkohol akan menjadi pilihan lain seperti jus segar.Semua hidangan tersebut disajikan dengan penuh perhatian terhadap detail, presentasi yang menarik, dan kualitas bahan baku yang terbaik. Setiap hidangan dirancang untuk mengguga
Makan malam di kastil adalah pengalaman yang megah dan mewah. Suasana penuh kemewahan dan kesopanan, dimulai dari masuk ke ruang makan yang luas dan megah dengan langit-langit yang tinggi dan dinding-dinding yang dihiasi dengan seni dan karya seni yang indah.Di ruang makan yang megah, meja makan yang panjang dan indah tersusun dengan sempurna. Terdapat kandelaber-kandelaber yang megah di tengah meja, memancarkan cahaya lembut yang menyinari seluruh ruangan. Perlengkapan makan yang elegan dan porselen berhias mempercantik meja, menciptakan tampilan yang memukau.Makanan-makanan yang disajikan adalah hidangan-hidangan istimewa yang dipersiapkan dengan penuh keahlian. Hidangan pembuka yang lezat, seperti hidangan salad segar atau hidangan sup hangat, menggoda selera dan memberikan kepuasan pada indera pengecap. Hidangan utama yang menggugah selera, seperti daging panggang, ikan lezat, atau hidangan vegetarian yang kaya rasa, disajikan dengan indah di piring-piring yang cantik.Kini aku
Pagi hari adalah saat di mana matahari mulai terbit dan membawa cahaya baru ke dunia. Udara segar dan semilir angin menyapa wajah dengan kelembutan, membangunkan tubuh dan memulai hari dengan energi yang baru. Mantra pagi mengisi udara saat manusia memulai hari mereka. Suara langkah kaki yang ringan dan riang mewarnai jalan-jalan, menunjukkan bahwa dunia sudah mulai bergerak. Suara senyuman dan sapaan hangat melintas, menciptakan rasa persaudaraan dan kegembiraan dalam bertemu dengan sesama. Aku bersiap menyambut hari ini untuk kembali ke Sherarrd dan menata kehidupan yang baru di sana. Kakiku melangkan dengan penuh semangat menuju kereta kuda. Raja Aaron berdiri mengantarkan kepulangan kami, tubuhnya tegak berdiri menatap dengan tatapan sedih tapi dengan perasaan bahagia. Aku yakin jika dia akan kehilangan suasana hangat saat kami menempati kastilnya dalam waktu beberapa pekan. Setelah pelayan membukakan pintu kereta kuda, aku berlari kembali memeluk Raja Aaron. "Jangan khawatir,
Kastil ini terbuat dari batu-batu besar yang dipahat dengan indah, memberikan kesan kekuatan dan keabadian. Menara-menara menjulang tinggi di atas kastil, dengan jendela-jendela berwarna kaca yang indah yang memancarkan cahaya warna-warni saat matahari terbit atau terbenam.Bangunan dari kastil ini hampir serupa dengan sebelumnya. Karena Chivalry tidak melakukan perubahan pada bangunan dan struktur dari kastil ini, sehingga Rhys mempertahankan bentuk dari bangunan ini karena mau bagaimanapun kastil ini tetap milik Sherarrd. Kastil dengan ciri khas Sherarrd.Aku meneggakkan wajahku menatap langit. Warna oranye, merah, dan ungu memenuhi langit sore, menciptakan lapisan-lapisan yang indah. Awalnya, langit terbakar oleh cahaya jingga dan oranye yang memancar dari matahari terbenam. Kemudian, warna merah dan ungu muncul, menciptakan sentuhan dramatis yang melengkapi keindahan langit sore.Awan-awan di langit sore terlihat seperti sikat-sikat yang melukis langit. Mereka menangkap sinar mata
Malam hari adalah waktu untuk memandang langit yang penuh bintang. Di teras atau balkon, aku dapat menikmati pemandangan langit malam yang menakjubkan dan dapat melihat gemerlap bintang dan terpesona oleh keajaiban alam semesta yang terungkap di malam gelap.Momen yang penuh dengan keajaiban dan pesona. Di tengah suasana yang misterius dan memikat, malam di kastil menghadirkan keindahan, keanggunan, dan ketenangan yang tak terlupakan.Cahaya rembulan yang memancar dengan lembut menerangi kastil, menciptakan kontras yang indah dengan kegelapan malam.Lampu-lampu yang terpasang di sepanjang lorong-lorong dan tangga-tangga memberikan kilauan yang menghidupkan suasana malam kastil.Suara langkah kaki yang menggema di lorong-lorong memberikan kesan yang lembut di dalamnya. Gemuruh angin yang melintasi bangunan menciptakan suasana yang magis dan menakjubkan. Dalam keheningan malam, suara ayunan lonceng di menara kastil mungkin terdengar, mengingatkan pada waktu yang berlalu.Di taman-taman
"Jika aku mengetahui hal itu. Aku tidak akan pergi dan tidak pula berdiam diri lama dikediamanmu.""Apa kau bilang?""Dia sosok wanita yang aku cari. Ternyata dia seorang Putri. Aku kira ayahku akan menjodohkanku dengan wanita sembarangan yang memiliki darah bangsawan."Aku menatapnya tajam.”Jaga mulutmu! Aku mengenalnya jauh sebelum bertemu denganmu!” Aku melayangkan sebuah pedang ke arahnya. Aku berniat berduel dengannya.”Oh, jadi ini maumu?” Dia pun melakukan hal yang sama.Kami sedang berlatih, hanya saja latihan ini berubah menjadi sebuah duel.”Jangan kau ganggu wanitaku!”Kami memulai pertarungan, setiap aku melayangkan pedang ke arahnya dia selalu menangkalnya. Begitu pun sebaliknya. Aku tidak menemukan celah untuk menyerangnya. Akhirnya kami kelelahan, aku berbaring di lantai begitu pun dengannya."Aku tidak bisa melawanmu," ucapku dengan napas yang tersenggal-senggal."Kau benar, begitu pun denganku. Aku tidak suka berkelahi dengan sahabatku sendiri. Karena kau sering meng
Ayahku terkejut mendengar semua yang telah aku ceritakan, dari awal pertemuan dengan Jane dan berakhir dengan penculikan Jane. Aku pun menceritakan bagaimana keterlibatan Raja Arthur dalam hal ini.Dia mengusap bahuku. "Kita perlu menyelamatkan Jane tanpa memberitahukan Grissham. Aku benar-benar khawatir dengannya. Gadis itu tampak polos dan memiliki hati yang baik. Aku tidak menyangka banyak orang yang memanfaatkannya demi kerakusan mereka.""Kapan Raja Cedric akan memberitahumu?"Aku menggeleng. "Setelah semua yang dipersiapkannya sudah sangat matang."Ayahku tersenyum dan mengangguk. "Aku menyerahkan semua ini kepadamu, dan akan berpura-pura tidak tahu. Aku harus tetap mempertahankan pertemanan bersama Raja Arthut. Karena aku rasa, dia pun berpikir demikian."Aku mengerutkan dahi."Tidak ada pertemanan yang benar-benar tulus dalam berpolitik."Aku berharap tidak demikian dengan Williams.Setelah beberapa hari kemudian, aku berlatih dengan beberapa prajuritku untuk kesiapan nanti. M
Malam semakin larut. Aku tidak bisa tidur karena menunggu kabar dari Darren. Beberapa kali tubuhku ingin beristirahat dan memejamkan mata, tapi aku meyakinkan diriku sendiri untuk tidak tertidur. Aku harus bertahan hingga Darren tiba.Namun, aku tidak bisa membiarkan sesuatu yang buruk terjadi. Aku mempersiapkan diriku untuk bergegas ke wilayah Grissham.Malam semakin mencekam. Dinginnya angin malam berhasil menusuk tubuhku. Sapuan angin yang kencang berhasil membuat kedua mataku tetap terjaga. Aku menunggangi kuda dengan laju yang sangat cepat. Beruntung kudaku telah terlatih untuk berlari di segala waktu dan cuaca, kecuali banjir. Gemuruh suara malam membisingkan telingaku, seharusnya aku mempersiapkan penutup telinga sebelum pergi. Karena ini benar-benar tidak nyaman, semoga saja gendang telingaku baik-baik saja.Rasa khawatir memusnahkan segala ketakutanku malam ini. Ketakutan akan tertidur selama perjalanan, ketakutan akan kedinginan, ketakutan akan gendang telinga pecah, atau ap
Pikiranku tidak karuan saat ini. Daren berencana untuk menangkap Jane dan Williams hari ini. Dia dan pasukannya berjaga di sekitaran Kastil Grissham. Jika mereka melarikan hari ini, ini merupakan suatu kesempatan yang bagus. Akan tetapi jika tidak, mereka harus menunggu dan berjaga di sana.Namun, aku yakin jika Jane tidak akan berlama-lama di sana. Pada saat dia berada di Kastil Grissham untuk pertama kalinya, dia berniat untuk pergi dari sana hingga terjadi suatu kecelakaan.Rasa khawatir menyelimutiku secara menyeluruh. Aku bahkan melewati sarapan pagi bersama ayahku. Aku tidak berani mengatakan yang sebenarnya, karena khawatir dia akan terlalu memikirkan kepergian Jane. Aku tidak ingin menambah pikirannya, ayahku harus mementingkan kesehatannya saat ini. Aku berbohong kepadanya jika Jane pergi kembali ke rumah keluarganya. Suatu saat nanti, aku akan menceritakan kebenaran kepada ayahku.Sinar matahari berhasil masuk menembus jendela, dan membuatku bangkit dari tempat tidurku. Aku
Pagi ini, cahaya matahari pagi yang lembut memancar dari balik awan, menyinari permukaan danau dengan kilauan yang menakjubkan. Aku menghirup udara segar dan merasakan keajaiban alam yang menyapu wajahku. Suara gemerincing air dan kicauan burung mengiringi langkahku, menciptakan suasana yang tenang dan damai. Aku perlu menenangkan diri sejenak untuk saat ini. Hanya sebentar, dan tidak akan lama.Aku menduduki kursi yang menghadap ke danau, sama seperti pada saat bersama Jane. Ingatan masa laluku tentangnya yang begitu indah, mucul pada saat menghabiskan waktu ketika saat bersamanya di sini.Aku mungkin tidak bisa melindunginya dengan baik, berkali-kali aku membuatnya kesal karena tidak bisa memberitahu tentang ingatannya di masa lalu. Namun, aku benar-benar dilema.Rumah Cedric terbakar, dan aku yakin bahwa Jane sudah tidak ada di sana sebelum kejadian buruk itu terjadi.Aku gagal melindunginya. Sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku sudah mencari ke berbagai tempat dan dibantu oleh
Kami kembali ke kerumunan orang yang sedang menikmati acara pesta pernikahan Rhys dan Amy. Di tengah-tengah keramaian, di sana aku melihat Marry sedang menggandeng tangan Philip?Apakah laki-laki yang di maksudnya adalah Philip? Tapi, mengapa bisa? Bukankah Philip jauh dari kata selera yang disukai Marry. Aku tidak bermaksud menjelek-jelekkan Philip. Dia memang pria dewasa, tapi menurutku dia kurang memiliki karismatik yang bisa membuat wanita tertarik begitu saja kepadanya. Aku berharap Marry sudah yakin dengan keputusannya, karena Philip terlalu mencintai sebuah buku daripada seorang gadis.Marry melihat ke arahku kemudian melambaikan tangannya. Aku membalasnya.Kami mendekat.Marry tampak canggung karena melihat Tom. Aku memeluk Marry."Akhirnya kau datang.""Aku sudah memastikan diriku untuk datang dan bertemu kalian, meskipun tampaknya kehadiranku di sini sangat asing."Aku melepaskan pelukannya. "Tidak! Meskipun sikapmu tidak akan kau rubah, aku akan tetap menganggapmu sebagai t
Matahari pagi menerangi taman kastil dengan sinarnya yang lembut, menciptakan perpaduan warna-warni antara cahaya emas dan bayangan yang menawan.Orkestra terampil memainkan musik yang merdu, menciptakan harmoni indah di udara. Melodi yang mengalun menambahkan nuansa romantis pada suasana yang sudah penuh cinta ini. Di antara dedaunan pohon, burung-burung bernyanyi ikut merayakan momen bahagia ini.Suasana riang diisi dengan tarian dan musik yang mengalun merdu di bawah sinar matahari pagi. Para tamu berdansa dengan riang, sambil menikmati momen bahagia ini dengan segala kesenangan dan keceriaan.Williams hadir di antara aku dan Tom yang berencana untuk berdansa di tengah-tengah keramaian pesta. Lalu kami menghurungkan niat untuk berdansa."Jane?""Kau datang, Wil?"Dia mengangguk dengan malu-malu."Kau begitu cantik, Jane."Aku tersenyum.Lalu Tom berdeham. "Rupanya aku tidak dianggap di sini."Aku menyilangkan kedua tanganku di dada, menatap ke arahnya dan kemudian berganti ke arah
Jantungku berdegup dengan kencang menyambut hari ini. Ini adalah hari berbahagianya untuk kakakku dan temanku.Rhys tampak mempesona dengan tuxedo yang dia kenakan. Wajahnya tampak bersinar dan tersenyum dengan ceria. Ketika aku merapihkan jas yang dia kenakan, aku mulai menatapnya dengan dalam."Kau sungguh-sungguh mencintai Amy?""Mengapa kau bertanya seperti itu?" Tatapannya hanya berpusat pada dirinya di balik cermin. Dia sedang menyombongkan dirinya sendiri karena sedang berpenampilan mempesona. Menyebalkan! Dia bahkan tidak menatapku yang sedang berbicara dengannya."Karena Amy terlalu indah dan memiliki hati yang seperti malaikat. Dia tidak cocok denganmu." Aku menyilangkan kedua tanganku di dadaku, dan menatapnya sinis."Aku menyebalkan hanya pada saat bersamamu. Jika aku berbuat baik secara terus menerus kepadamu, harga diriku akan semakin terinjak-injak.""Cih! Menyebalkan!"Kemudian dia memelukku. "Namun, aku begitu sangat mencintaiku adikku yang bodoh dan menyebalkan tapi
Alam telah menghipnotisku untuk terlelap dalam nuansanya. Rasa damai dan ketenangan berhasil menjelajah seluruh tubuhku. Aku mulai tersadar jika aku telah tidur dalam lelap.Mataku mulai terbuka.Ketika itu, wajah seseorang sedang berada di atas wajahku. Dia sangat dekat, sehingga membuatku sangat terkejut. Aku hampir melompat karena melihatnya."Marry?"Dia tampak canggung dan malu-malu. "Ah, hai, Jane." Dia melambai tangannya ke arahku dengan penuh keraguan."Tidak bisakah kau membangunkanku dengan cara yang lain?""Aku hanya memperhatikan wajahmu. Ternyata kau tidak secantik yang aku kira. Aku tetap berada di atasmu.""Aku tidak peduli."Dia tertawa kemudian duduk di sampingku."Maafkan aku, Jane.""Jangan khawatir, aku sudah memaafkanmu sejak lama.""Tidak, bukan itu. Aku tidak bermaksud meminta maaf atas kejadian yang lalu.""Aku kira kau sudah berubah, tapi tetap saja menyebalkan!"Dia mengangguk. "Karena aku harus mempertahankan sikapku itu."Aku menghela napas dan menatap sini