"A-apa? Pisah?!" Devan tersentak, jantungnya seolah-olah berhenti berdetak selama beberapa saat mendengar ucapan Seika barusan. Seika mengangguk lalu meminum susu stroberi yang Devan bawa untuknya. Gadis itu terlihat sangat tenang, berbanding terbalik dengan Devan yang terkejut bukan main setelah mendengar kata pisah yang keluar dari bibirnya. "Ka-kamu tidak serius kan, Sayang? Kamu tidak mungkin minta pisah, kan?" desah Devan terdengar kalut. Seika menggeleng pelan. Dia sudah memantapkan hatinya untuk berpisah dengan Devan. Sepertinya ini keputusan yang baik untuk mereka. Lagi pula dia sudah terlalu lelah disakiti terus-menerus oleh Devan. "Tidak." Devan menggeleng cepat, kekalutan tergambar jelas di wajahnya. "Mas tidak mau pisah sama kamu." "Mas!" Devan ingin menggenggam tangan Seika, tapi gadis itu cepat-cepat menyembunyikan tangannya seolah-olah tidak ingin disentuh. Devan pun memilih menurunkan kembali tangannya, dia paham kalau Seika masih marah pada dirinya. "Maafin mas,
Last Updated : 2023-06-22 Read more