Suasana heboh itu akhirnya membuat seorang Daffa menoleh ke arah Dea. Pun dengan Nadewi. Pandangan mereka terbaca penasaran sekali, siapa gerangan laki-laki bule menjulang tinggi itu? Macam pohon saja, menjulang.Tentu tanya itu hanya ada dalam hati saja, tidak dalam lisan."Daffa, sepertinya Dea sudah move on, ya dari kamu." Tapi tiba-tiba Nadewi membuka pembahasan tersebut, dan Daffa agak terkejut."Kenapa kamu tiba-tiba ngomongin Dea, sih?" Dari nadanya, harusnya Nadewi berhenti, tapi wanita itu sama sekali tak peduli dan tetap melanjutkan."Soalnya kudengar kemarin kamu nolak dia mentah-mentah, ya?" Diiringi kekeh kecil, Nadewi berkata tanpa beban sambil menoleh ke arah Dea Posa. "Tapi sepertinya dia memang udah move on. Tuh, malah dekat sama cowok baru." Nadewi melanjutkan sambil menunjuk Dea yang kini berjalan beriringan dengan cowok jangkung pirang tersebut.Daffa termenung. Entah kenapa, mendengar Dea sudah move on membuat hatinya serasa terbakar.'Astagfirullah, ada apa denga
Terakhir Diperbarui : 2023-09-15 Baca selengkapnya