Home / Romansa / Bukan Cinta Duda Biasa / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Bukan Cinta Duda Biasa: Chapter 31 - Chapter 40

126 Chapters

PENOLAKAN DIANI

“Pa–Pak Samudera. Saya ti–tidak tahu, kalau Diani ini–” Pria itu berucap terbata saat tahu siapa yang ia hadapi. Rekanan dengan nilai investasi miliaran untuk perusahaannya. Pria itu tak pernah menyangka bahwa pria yang harus dihadapi untuk mendapatkan hati Diani adalah seorang bos besar yang tak akan mampu ia lawan.“Pak Sandy. Saya harap ini terakhir kalinya anda mengusik Istri saya. Apalagi sampai membuat anak saya ketakutan. Jika sekali lagi saya–”“Pak! Saya benar-benar tidak tahu. Mari tetap melanjutkan kerjasama kita. Saya pamit dulu,” ucap pria yang ternyata bernama Sandy itu memotong ucapan Samudera. Sandy bergerak cepat dengan tangan terkepal meninggalkan ketiganya.Seingat Sandy, istri Samudera meninggal beberapa tahun lalu. Ia jelas tahu bukan D
last updateLast Updated : 2023-02-10
Read more

PRIA BERISTRI

Walaupun lehernya tak bisa menoleh sempurna, namun kini ia dapat melihat orang lain tanpa melalui ekor matanya lagi. Ia sudah bisa menggerakkan lehernya sehingga tak lagi berkomunikasi dengan tatapan kosong ke depan.Itu juga yang membuat Riani bisa menatap adiknya dan menemukan Diani tengah menatap layar ponselnya dengan serius.“Dek, kamu kenapa?” tanya Riani sambil menatap adiknya.Riani yang sejak tadi memandangi ponselnya tersentak kaget dan mengalihkan pandangannya. Matanya beradu pandang dengan Riani yang penuh tanya."Kenapa Kak?""Kamu yang kenapa? diem-diem aja. Ada masalah?"“Engghh.. Gak apa-apa Kak,” ucap Riani yang mengurungkan niatnya untuk m
last updateLast Updated : 2023-02-10
Read more

ISTRI OM PAPA

Ruby berlari kecil agar bisa segera masuk ke dalam rumahnya. Bahkan sebelum Samudera turun, gadis itu sudah lebih dulu membuka seatbeltnya dan turun dengan sedikit melompat dari mobil Samudera. Samudera hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Ruby. Buru-buru ia turun dari mobilnya dan mengunci mobil. “Ruby! Jangan lari-lari, Nak!” peringat Samudera yang ngeri kalau-kalau Ruby jatuh terjerembab. “Mami!” teriak Ruby dari ruang tamu dengan suara nyaring. Lian yang awalnya menggendong anaknya dengan tenang merubah mimik wajahnya jadi kesal. Anak keduanya itu benar-benar cerminan dirinya yang tak bisa diatur dan berjiwa bebas. Padahal baru saja ia bisa menidurkan Elle, tapi Ruby sudah berteriak seperti di hutan. ia pu
last updateLast Updated : 2023-02-11
Read more

KETAKUTAN DIANI

"Sumpah lo deket sama cewek, Sam?! Beneran? Oh my God! Siapa itu Diani?!" Lian histeris mengetahui adiknya mengenal wanita lain dan sepertinya mereka cukup dekat untuk mengatakan itu kepada orang lain. Lian berjalan mendekat ke arah adiknya duduk.Ia mengambil kursi untuk bisa duduk disamping adiknya. Matanya berbinar menatap adik semata wayangnya itu.Lian sangat tahu, Sam bukanlah orang yang suka ikut campur masalah orang lain. Seterdesak apapun keadaannya. Mata Lian menatap takjub Samudera. Ia benar-benar tak menyangka ada perempuan yang bisa membuatnya berempati."Nanti gue kenalin. Lo gak perlu cari tahu. Kalau sampai ada yang mau ikut campur. Siapapun itu. Gue mending gak perlu kenalin lagi deh," ancam Samudera sambil memperhatikan Ruby yang masih nyaman memeluk pingguln
last updateLast Updated : 2023-02-11
Read more

IKHLAS

Langkah setengah berlari Diani, membuatnya hampir saja terjerembab. Tak ada yang lain di otaknya selain sampai secepat mungkin di kamar rawat Kakaknya. Tak peduli bagaimana penampilannya kini, ia terus saja berjalan dengan langkah lebarnya.Klak!Setelah ia membuka ruang rawat inap kakaknya. Ia melihat Riani sedang memuntahkan isi perutnya dibantu Grace yang dengan telaten memegang tempat sampah dan memijat tengkuk Riani. Tak lama setelahnya, Riani meminum air putih dan memejamkan matanya.“Di, ikut gue ke station depan ya,” ucap Grace setelah membantu menyelimuti Riani.Diani hanya menganggukkan kepalanya.Setelah Grac
last updateLast Updated : 2023-02-12
Read more

PERMINTAAN RIANI

Setelah Menangis beberapa saat, Diani kini terduduk dengan pandangan kosong menatap lantai ruang rawat inap itu. Ia sendiri karena Samudera pamit untuk membeli kue dan minuman. Riani yang sempat tertidur lagi setelah mendengar keluhan Diani,   kini ia kembali terbangun. Matanya menatap sekeliling dan mendapati Diani sedang duduk termenung di sofa. Wajah Diani nampak pucat dan lelah dengan pandangan kosong.“Dek,” panggil Riani lirih.Diani segera mengarahkan matanya menuju Kakaknya. Ia sedikit terkejut karena sedang melamun. Tanpa Kata, Diani beranjak untuk mendekat ke ranjang Kakaknya.“Kakak butuh sesuatu? Ada yang sakit?” tanya Diani tenang.Walaupun suaranya tak terdengar sengau, ta
last updateLast Updated : 2023-02-12
Read more

KETETAPANNYA

"Diani akan ikuti permintaan Kakak," ucap Diani diiringi dengan tawa getir yang bisa Samudera lihat dengan jelas. Wajah Diani terlihat lelah sekali di mata Samudera saat ini.Samudera terdiam untuk sesaat. Bingung, gelisah, dan seluruh perasaan aneh menghinggapi hatinya. Diani menerimanya, padahal hati Samudera masih bimbang. Sejujurnya sedari tadi Samudera hanya ingin menyemangatinya untuk mengatakan iya dulu, Sekedar menyenangkan hati Riani. walaupun tak tahu bagaimana kedepannya. Namun, setelah Diani menjawab iya, perasaannya gamang. Apa ini beneran keputusan yang tepat? Tanya Samudera dalam hati.“Sam,” panggil Riani lirih.Samudera mengalihkan pandangannya pada Riani. Ia tersenyum tipis dan mencondong
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more

AKU MERINDUKANMU

*Samudera POV*Aku bingung harus bagaimana sekarang. Menikahi Diani? Bisakah aku melakukannya disaat aku belum bisa menghilangkan jejak-jejak kenangan soal kepergian Tania dalam diriku. Belum bisa menyimpannya rapi dan mengikhlaskan semua yang terjadi. Bagaimana bisa aku menjalani pernikahan seperti ini? Tapi, sampai kapan aku akan siap menerima kejadian bertahun-tahun lalu? Apa memang cara Tuhan untukku agar menjalani hidupku lebih baik lagi?Kepalaku terasa penuh saat ini. Aku ingin menolak permintaan Riani, tapi aku tidak bisa. Aku tahu soal kenyataan bahwa dirinya memang sedang dalam keadaan tak baik-baik saja. Dokter sudah memvonis bahwa Riani tak akan bisa sembuh. Aku masih tetap percaya, bahwa Tak ada yang tak mungkin jika Tuhan sudah berkehendak.Hingga tanpa Diani sadari, aku t
last updateLast Updated : 2023-02-13
Read more

CALON MENANTU

Samudera memarkirkan mobilnya di garasi rumahnya. Setelah mematikan mesin mobilnya, Samudera berjalan lesu masuk ke dalam rumah itu.Embun yang menyadari bahwa semalam putranya itu tak pulang, bergegas menghampiri. Ia melihat baju Samudera yang kusut dan terlihat agak kotor.Apa semalaman di tidur di makam? tanya Embun dalam hatinya sambil mengamati anaknya dengan seksama. Dirinya cemas seketika melihat tampilan Samudera yang begitu berantakan dengan noda tanah di beberapa bagian. Apakah pertengkaran mereka tempo lalu begitu membebani Samudera? Hubungan mereka yang begitu hangat pun kini merenggang.Apakah aku terlalu kasar padamu, Nak? ucap Embun dalam hati dengan tatapan sendunya.
last updateLast Updated : 2023-02-14
Read more

HATI YANG BIMBANG

Kepergian Samudera tak membuat Embun beranjak. Wanita paruh baya itu lebih memilih untuk menatap punggung anaknya yang berlalu semakin menjauh. Hatinya bimbang soal keputusan anaknya. Hingga tak terasa ia sudah bermenit-menit duduk di sofa itu dan memandangi kamar Samudera dengan segala pikiran di kepalanya.“Oma!” teriak Ruby melengking yang kemudian menabrakkan tubuhnya kepada neneknya.Embun tentu saja berjengit kaget dengan tingkah Ruby. Jantungnya sampai berdetak kencang karena tingkah Ruby.Lian hanya terkekeh geli melihat ekspresi Mamanya yang begitu kaget. Lian yang menggendong Elle segera saja duduk di sebelah Mamanya dan mencium sebelah Pipi Mamanya.“Ya ampun, Ruby. Suaranya bisa bikin Oma jantungan,” ucap Embun sambil mengurut dadanya
last updateLast Updated : 2023-02-14
Read more
PREV
123456
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status