"Jangan takut, mobil itu sudah tidak mengikuti kita."Aku menenangkan Khanza yang masih terlihat gelisah. "Bersiaplah, sebentar lagi kita sampai," sambungku seraya mengelus kepalanya yang tertutup jilbab. Kami sampai di kediaman megah keluarga Pak Bambang. Aku membukakan pintu untuk Khanza yang terlihat jauh lebih tenang. Kuulurkan tangan untuk meraih lengannya. Kami bergandengan menuju pintu masuk yang dijaga oleh beberapa petugas keamanan. Beberapa rekan bisnis yang kukenal menyambut kedatangan kami dengan hangat. Kami terlibat obrolan sebentar sebelum naik ke pelaminan untuk mengucapkan selamat kepada kedua mempelai. "Terima kasih sudah bersedia datang, Pak Emir," ucap Pak Bambang ketika aku menghampirinya yang tengah berbincang dengan beberapa orang. "Sama-sama, Pak.""Ini ... istri Pak Emir?"Aku menoleh ke arah Khanza yang menangkupkan kedua tangan sambil mengangguk sopan. "Iya, Pak. Ini istri saya.""Masya Allah, istri Pak Emir ini pandai sekali menjaga auratnya. Selamat d
Last Updated : 2023-02-01 Read more