"Tolong jangan sentuh istri saya, Bang! Kalian bukan mahram."Aku menyingkirkan tangan Bang Aidan dari tubuh Khanza, kemudian meraih tubuh istriku untuk kupeluk. Bang Aidan menatapku tajam, tapi aku tak peduli. Aku tidak suka dia terlalu berlebihan saat membangunkan istriku yang tidak sadarkan diri. Sebagai sesama pria, aku bisa melihat ada ketertarikan dari diri Bang Aidan terhadap istri pertamaku. Ternyata dugaanku benar. Keanehan sikap Bang Aidan ada hubungannya dengan Khanza yang terlihat selalu gelisah ketika Kakak iparku itu datang ke rumah ini. "Saya hanya berniat membantu," ucapnya dengan mata yang tak lepas dari wajah istriku. "Terima kasih. Tapi seharusnya Abang tidak perlu menyentuh anggota tubuh istri saya.""Maaf, saya hanya reflek."Aku mendengkus tak suka. "Jangan mencari kesempatan," tegasku. Gegas kubopong tubuh Khanza untuk kubawa ke kamarnya di lantai atas. Tidak ingin lebih lama berhadapan dengan Bang Aidan yang terus memperhatikan istriku. "Mbak Khanza kenapa,
Last Updated : 2024-10-29 Read more