Home / Urban / Jenderal Naga / Chapter 1641 - Chapter 1650

All Chapters of Jenderal Naga: Chapter 1641 - Chapter 1650

1971 Chapters

Bab 1641

Tama mengangguk setelah mendengar perkataan Chandra. Bebatuan itu memang tampak seperti permainan bagi mereka. Laki-laki tua itu berjalan 3 langkah ke depan lalu berhenti di depan sebuah batu lainnya. Dia kembali menginjak batu itu dengan keras dan batu itu kembali tenggelam. Namun, batu yang sebelumnya juga diinjak laki-laki itu kembali muncul ketika dia menginjak batu lainnya. Si laki-laki tua mengabaikan hal itu dan terus melanjutkan langkahnya. Sekitar 10 menit berlalu tiba-tiba saja terdengar suara. “Klik!”Lempengan batu seketika menghilang setelah muncul suara itu. Kemudian sebuah lorong dengan diameter 5 meter muncul di hadapan mereka. Daniel bergegas berjalan masuk ke dalam lorong dengan wajah gembira diikuti oleh Chandra di belakangnya. Kemudian dia memperhatikan ke sekelilingnya dan melihat ada tangga menuju ke bawah di dalam lorong itu. Daniel dengan penuh keberanian melangkah melewati tangga itu. Chandra berada di belakangnya, diikuti oleh Tama dan para anggota keluar
last updateLast Updated : 2024-07-22
Read more

Bab 1642

Akasa sudah berhasil masuk ke dalam wilayah makam Kaisar Pertama. Namun, langkahnya tertahan oleh pintu batu di depannya. “Kurang ajar!” kutuk Akasa penuh amarah. Kemudian dia mengaktifkan energi sejatinya lalu memukul batu itu dengan tangannya. Namun, dinding batu itu sama sekali tidak bergerak karena bahan yang digunakan sangat istimewa dan membutuhkan mekanisme tersendiri untuk membukanya. Bahkan Akasa yang sudah berada di tangga langit keenam saja tetap tidak bisa menghancurkannya. “Pintu ini harus dibuka dengan menggunakan mekanisme tertentu,” gumamnya lalu berusaha untuk menenangkan diri. Namun, dia tetap saja tidak bisa menemukan cara membuka pintu batu itu setelah lama mencari. Sampai akhirnya, seseorang tiba-tiba saja datang. Orang itu adalah Robi Atmaja. Robi menghampiri Akasa yang tampak kebingungan lalu bertanya, “Ada apa?”Akasa pun berkata, “Aku datang terlambat. Anggota keluarga Aryani sudah berhasil masuk ke dalam. Aku terjebak di sini dan tidak bisa masuk ke dalam
last updateLast Updated : 2024-07-23
Read more

Bab 1643

Mereka berdua pun berbalik. Namun, mereka tetap saja tidak berhasil sampai di titik awal mereka setelah melewati banyak rumah batu. “Seharusnya tidak begini. Aku ingat kalau kita tidak melewati rumah batu saat mencapai titik ini. Padahal kita sudah mencoba kembali. Kenapa bisa begini?” ujar Chandra bingung. Raut wajah Tama berubah serius lalu berkata, “Labirin ini berhasil membuat kita kebingungan. Kita merasa kalau kita sudah kembali ke titik awal, tapi nyatanya kita justru masuk semakin dalam ke labirin ini.”“Kalau begitu, di rumah batu yang mana kita berada sekarang?” tanya Chandra lalu mengeluarkan denah kuno itu dan membacanya lagi. “Aku juga tidak tahu,” jawab Tama sambil merentangkan tangannya. “Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Chandra yang mulai memutar otaknya. “Oh, iya!” seru Tama. “Apa?” tanya Chandra sambil menatap Tama. Tama mendekati Chandra lalu berbisik, “Kak Chandra ....”Chandra mendengarkan bisikan Tama dengan seksama. Namun, tiba-tiba saja T
last updateLast Updated : 2024-07-23
Read more

Bab 1644

Tama pergi meninggalkan Chandra yang berusaha memulihkan keadaannya. Tama tiba-tiba bertemu dengan seseorang yang dikenalnya setelah berjalan melewati beberapa rumah batu. Orang itu adalah Jamal.“Ketua,” sapa Tama penuh hormat. “Bagaimana?” tanya Jamal sambil meletakkan tangannya di belakang punggung. “Chandra adalah pemuda yang sangat sombong. Dia sangat mudah mempercayai orang lain. Dia akan mengendurkan kewaspadaannya ketika mempercayai orang lain. Padahal dia sangat waspada ketika berhadapan dengan Daniel, tapi dia sama sekali tidak merasa waspada denganku. Aku juga sudah menyerangnya secara diam-diam dengan seluruh kekuatanku.”Jamal mengangguk pelan lalu berkata, “Wajar saja kalau dia menjadi sombong dan sedikit gila setelah berhasil menjadi orang terkuat di dunia sebelum usianya mencapai 30 tahun. Biarkan saja dia belajar dari pengalaman ini agar dia bisa jauh lebih bijaksana ke depannya.”“Ketua, kenapa kamu baik sekali kepada pemuda itu?” tanya Tama bingung. Tama mengetahu
last updateLast Updated : 2024-07-24
Read more

Bab 1645

“Tidak bisa berbuat apa-apa lagi, ‘kan?”Saat Chandra merasa tertekan, terdengar suara langkah kaki, lalu pintu batu di belakangnya terbuka. Tama berjalan mendekat.“Jangan bertindak gegabah, Chandra. Aku tidak punya maksud buruk. Aku hanya ingin mengingatkanmu untuk tidak mudah percaya pada orang lain. Jika aku ingin mengambil nyawamu, aku sudah melakukannya saat kamu terluka sebelumnya. Mengapa aku harus melepaskanmu? Bukankah begitu?” Tama berbicara dengan senyum di wajahnya.Namun, yang menyambut Tama malah serangan pedang yang tajam. Tubuh Tama bergerak seperti cicak, merayap di dinding batu untuk menghindari serangan Chandra. Dinding batu itu sangat keras; bahkan dengan kekuatan Chandra saat ini, ia hanya bisa meninggalkan goresan di permukaannya.“Chandra, tahan pedangmu. Aku bisa membawamu keluar dari labirin bawah tanah ini. Jangan bertindak gegabah. Dengarkan aku dulu,” Tama terus menghindar sambil berbicara.Setelah Chandra meluapkan kemarahannya, dia mulai tenang. Chandra m
last updateLast Updated : 2024-07-24
Read more

Bab 1646

Jurus Pedang Pertama terlalu kuat. Chandra hanya dengan melihatnya saja sudah merasa ketakutan. Dengan ilmu pedang sehebat ini, jika jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab, dunia akan berada dalam bahaya besar. Orang itu mungkin malah akan menghancurkan dunia.Jurus Pedang Pertama memiliki persyaratan masuk yang sangat tinggi. Untuk mempelajarinya, seseorang harus memiliki pemahaman mendalam tentang seni pedang. Ambang batas ini setara dengan Rahasia 14 Pedang, salah satu Ilmu Pedang Dantra. Hanya mereka yang mencapai tingkat ini yang berhak mempelajari ilmu pedang tiada tanding ini. Chandra merasa takut. Dia benar-benar takut.Setelah menghancurkan semua ilmu pedang di dinding batu, Chandra menghela napas panjang. Dia sudah mengingat Jurus Pedang Pertama. Ilmu pedang ini terlalu kuat, ingin melupakannya pun sulit. Setelah menghancurkan semua ilmu pedang di dinding batu, barulah Chandra sadar bahwa dirinya berada di tempat berbahaya. Dia mulai mencari jalan keluar. Namun, setela
last updateLast Updated : 2024-07-25
Read more

Bab 1647

Titan, sosok yang angkuh dan sombong, kini berdiri di puncak Tangga Langit Enam, mendekati Alam Sembilan. Di antara semua yang hadir, hanya Robi yang bisa menandinginya. Yang lain tak sepadan. Tanpa Robi menghalangi, mungkin tak ada yang bisa mengalahkannya. Saat ini, Titan tengah bertarung sengit melawan tiga orang sekaligus: Daniel, Theo Gondo, dan Wanto. Di sisi lain, Robi juga sedang bertarung melawan dua orang, Moho dan Aman, tuan besar Vila Pedang Deite. Meski melawan banyak lawan, baik Titan maupun Robi masih mampu menekan musuh-musuh mereka. Selain mereka berdua, semua orang telah terluka parah. Daniel, yang masih berada di tahap tengah Alam Delapan dan belum naik ke tangga langit, tubuhnya berantakan, darah mengalir dari sudut bibirnya, dan lengannya hampir terlepas.Titan dengan cepat menyerang, mengarahkan satu telapak tangan ke arah Wanto. Wanto, yang tahu betapa mengerikannya Titan, segera menghindar.BOOM!Telapak tangan Titan menghantam dinding batu, meninggalkan jejak
last updateLast Updated : 2024-07-25
Read more

Bab 1648

Setiap orang tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing. Di tengah ketegangan, Robi dan Titan memerintahkan Chandra untuk mencari Pil Emas Sembilan Putaran. Di hadapan mereka ada sebuah pintu rahasia. Di bawah tatapan penuh harap, Chandra melangkah menuju pintu itu dan mulai mendorongnya perlahan. Pintu itu tidak memiliki mekanisme khusus, tetapi sangat berat, berbobot ribuan jin. Chandra harus mengaktifkan energi sejatinya untuk bisa membukanya.SREK!Pintu rahasia terbuka perlahan, dan debu beterbangan di udara. Chandra melambaikan tangannya untuk menyingkirkan debu dan masuk ke dalam ruangan kecil berukuran sekitar sepuluh meter persegi. Di dinding batu, terdapat beberapa kotak kecil. Dia memeriksa kotak-kotak itu satu per satu. Semua kotak kosong, kecuali yang terakhir. Di dalam kotak terakhir, dia menemukan sebuah botol kecil yang berkilauan. Hatinya bersorak; dia yakin bahwa botol itu berisi Pil Emas Sembilan Putaran. Tanpa membuka botol tersebut, Chandra menyimpannya dan kelu
last updateLast Updated : 2024-07-26
Read more

Bab 1649

Chandra berhenti di depan Wanto, yang terluka parah. Ia teringat masa lalu ketika Wanto memberinya minuman suci di Kelompok Gunung Langit, yang membuat kekuatannya meningkat pesat. Saat dikejar oleh Alden, Wanto juga mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi Chandra. Kenangan itu membuat Chandra merasa berhutang budi. Melihat Wanto dalam keadaan terluka, Chandra berniat untuk menyembuhkannya. Dari lengan bajunya, jatuhlah sebuah kawat baja yang kemudian terpecah menjadi jarum-jarum kecil. Dengan menggunakan teknik Naga Terbalik 81 Jarum, dia bersiap mengobati Wanto."Apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Wanto dengan waspada, matanya mengunci Chandra.Chandra menjawab, "Dulu kamu pernah menyelamatkanku. Sekarang, biarkan aku mengobatimu sebagai balasan."Chandra mulai menggunakan Naga Terbalik 81 Jarum. Wanto mempercayai Chandra dan tidak menolak. Ketika jarum pertama menembus kulitnya, dia merasakan kehangatan menyebar ke seluruh tubuhnya. Setelah beberapa jarum lagi, tubuhnya semakin ny
last updateLast Updated : 2024-07-26
Read more

Bab 1650

Di Kota Diwangsa, setelah Chandra pergi ke Makam Kaisar Pertama, Sonia membantu Sandra merapikan Kamar Dagang Era Baru. Selama waktu itu, dia mendengar kabar mengejutkan tentang kesehatan Nova."Tidak akan hidup lebih dari beberapa tahun lagi?" Nova menatap Sandra dengan wajah terkejut. "Benarkah?""Tentu saja," jawab Sandra. "Chandra membawa Nova menemui Kadir, guruku. Aku ada di sana ketika guruku mengatakan bahwa jika tidak ditemukan cara untuk mengobatinya, Nova hanya memiliki beberapa tahun lagi."Sonia tercengang. Nova terlihat sehat, bagaimana mungkin dia hanya punya beberapa tahun lagi?"Aku harus menemui Nova," katanya kepada Sandra sebelum bergegas pergi.Tak lama kemudian, Sonia tiba di rumah Nova. Selama dua hari ini, Nova hanya merawat tanaman di kebunnya. Saat Sonia tiba, Nova sedang duduk di gazebo setelah selesai merapikan bunga dan tanaman."Oh, kamu datang?" Nova menyapa lembut saat melihat Sonia mendekat."Ya," jawab Sonia sambil duduk di sampingnya."Ada apa? Ada se
last updateLast Updated : 2024-07-27
Read more
PREV
1
...
163164165166167
...
198
DMCA.com Protection Status