Home / Urban / Jenderal Naga / Chapter 1501 - Chapter 1510

All Chapters of Jenderal Naga: Chapter 1501 - Chapter 1510

2074 Chapters

Bab 1501

Chandra memberi isyarat dengan tangannya untuk mempersilakan Yuli menemui kakek moyangnya. Yuli juga dengan cepat sudah pergi menuju ruang rahasia untuk menemui Suwana. “Kakek moyang,” sapa Yuli setelah berhasil menemui Suwana sambil menundukkan kepalanya dengan penuh hormat. “Kenapa? Ada masalah apa lagi?” tanya Suwana tenang. “Mengenai penjualan aset keluarga Luandi yang Kakek katakan waktu itu. Aku berpikir kalau uang tidak ada artinya bagi keluarga kita. Oleh karena itu, aku menghubungi Chandra untuk menjual aset keluarga Luandi padanya dan menukar aset dan bisnis keluarga kita dengan empat lukisan rahasia peninggalan Raja Januar,” jawab Yuli. Mata Suwana langsung berbinar setelah mendengar penjelasan Yuli. Empat lukisan peninggalan Raja Januar sudah diwariskan secara turun-temurun di dalam empat keluarga kuno dan menyimpan rahasia keabadian di dalamnya. Namun, sayangnya lukisan milik keluarga Luandi sudah hilang dicuri dan orang yang mencurinya adalah Robi Atmaja. Mungkin Suw
Read more

Bab 1502

Chandra mempertimbangkan pertukaran ini di dalam hatinya. Menjelaskan tentang rahasia seni bela diri yang tersimpan di dalam lukisan Gunung Merabu sama sekali tidak akan memberikan kerugian baginya. Dia juga tidak masalah kalau sampai keluarga Luandi mempraktikkan seni bela diri rahasia dari lukisan Gunung Merabu. Karena seni bela diri yang tergambar dari lukisan Gunung Merabu membutuhkan energi sejati dari laki-laki dan perempuan untuk mempraktikkannya. Yin dan Yang yang dibutuhkan juga harus sangat kuat. Jadi, seni bela diri ini tidak bisa dipraktikkan oleh sembarang orang. Kemudian Suwana kembali berkata dengan tatapan sedih, “Chandra semua harta ini adalah harta yang dihasilkan oleh keluarga Suwana selama ratusan tahun. Saya hanya meminta kamu mengembalikan lukisan rahasia yang seharusnya menjadi milik keluarga kami. Apa menurutmu permintaan kami ini terlalu berlebihan?”“Tidak, kok! Permintaan kalian sama sekali tidak berlebihan. Tapi, lukisan itu tidak ada di tangan saya. Jadi,
Read more

Bab 1503

“Aku mau menggunakan keempat lukisan itu sebagai alat tukar dengan kekayaan milik keluarga Luandi,” ujar Chandra. “Serahkan saja semuanya sama Kakek. Kakek sendiri yang akan membawa semua lukisan itu pada Suwana. Kamu hanya perlu menunggu semua kekayaan keluarga Luandi jatuh ke tanganmu,” ujar Robi lalu berdiri dan hendak segera pergi.“Kakek, tunggu!” seru Chandra berusaha menahan kepergian kakeknya. Namun, usahanya itu sia-sia saja. Kakeknya sudah pergi dengan sangat cepat. Laki-laki itu memang selalu datang dengan mengatakan sepatah dua patah kata lalu pergi begitu saja tanpa berpamitan. Chandra hanya bisa pasrah melihat kepergian kakeknya yang sangat cepat. “Oh iya! Apa kamu bisa mempertahankan Hani?” tanya Sandra yang langsung membuyarkan lamunan Chandra. “Memangnya ada apa?” tanya Chandra bingung dengan permintaan yang diajukan Sandra. “Aku butuh orang yang bisa membantuku di sini. Aku kekurangan orang dan selalu saja sibuk sendiri tanpa ada yang bisa membantu. Lagi pula, Ha
Read more

Bab 1504

Nova yang berada di samping Chandra hanya bisa tersenyum mendengar informasi ini. Kelompok Gunung Langit mengetahui informasi ini dari Langit Mistika. Langit Mistika mengetahui informasi ini terlebih dahulu. Namun, sayangnya Nova tidak tahu bagaimana dia harus memberitahu Chandra. Oleh karena itu, dia membocorkan informasi ini kepada kelompok Gunung Langit agar mereka bisa memberitahu Chandra. “Baik, saya akan segera menghubungi ayah saya,” balas Maggie cepat lalu segera menelepon ayahnya. Dia memberitahu ayahnya melalui telepon kalau Chandra sudah siap mengambil tindakan dan meminta kelompok Gunung Langit untuk bersiap. Dia juga meminta Maniso agar menghubungi semua keluarga dan kelompok seni bela diri kuno lainnya untuk pergi ke Meguya bersama-sama demi menyelamatkan para prajurit kuno yang diculik. Maniso bergegas melakukan apa yang diperintahkan setelah mendapat telepon dari anaknya. “Tuan Chandra, ayah saya mengatakan kalau beliau akan mempersiapkan semuanya. Para prajurit kuno
Read more

Bab 1505

Chandra bersyukur setelah berhasil meyakinkan Rully untuk bergabung bersamanya. Kemudian dia mengambil ponselnya untuk menghubungi Kadir. Chandra belum pernah lagi bertemu dengan Kadir setelah dia pergi meninggalkan Eglar. Chandra juga tidak tahu apakah Kadir berada di Diwangsa atau tidak. “Chandra, ada apa? Kenapa menelepon malam-malam begini?” tanya Kadir setelah telepon mereka tersambung. “Kak, kamu di mana sekarang?” tanya Chandra. “Aku di Vila Pedang Panjang,” jawab Kadir. “Kenapa kamu pergi ke Vila Pedang Deite? Apa yang kamu lakukan di sana?” tanya Chandra heran. “Aku mau menyusun kembali Pedang Deite dan satu-satunya tempat di mana aku bisa melakukannya hanya di Vila Deite. Aku juga sempat bertengkar sama pemilik Vila Deite dan berhasil mengalahkannya. Akhirnya, dia berjanji akan membantuku untuk menyusun Pedang Deite itu. Tapi, prosesnya membutuhkan waktu yang cukup panjang. Mungkin 5 tahun saja nggak akan cukup untuk menyelesaikannya,” jawab Kadir. “Jadi begini, aku ber
Read more

Bab 1506

Kadir meminta Chandra untuk tidak terburu-buru mengambil tindakan. Chandra pun tidak menghubungi siapa pun untuk sementara waktu. Setelah kembali ke rumah, dia pun langsung beristirahat.Di kamar pada malam hari, Nova bersandar di dada Chandra dan bertanya, "Sayang, kapan kita akan berangkat ke Negara Meguya?" Chandra menjawab, "Kita tunggu kabar dari Kelompok Gunung Langit dulu. Kita lihat kapan para Pesilat dari dunia seni bela diri kuno bisa berkumpul. Besok aku akan akan bertemu dengan Kadir dan berdiskusi dengannya, kemudian aku akan pergi ke Kelompok Gunung Langit untuk bertemu dengan Maniso."Nova tampak cemas, dia berkata, "Aku kok selalu merasa ada yang nggak beres, ya." Chandra bertanya, "Ada apa, kenapa kamu merasa ada yang nggak beres?" Nova merasa khawatir karena informasi tersebut diperoleh oleh Langit Mistika melalui penyusupan murid mereka ke dalam Suku Dukun. Informasi itu seharusnya adalah rahasia besar bagi Suku Dukun dan biasanya hanya diketahui oleh beberapa petin
Read more

Bab 1507

Kendati demikian, Kadir masih termasuk salah satu yang terkuat."Bagaimana dengan kakekmu?" tanya Kadir.Chandra menggeleng, "Aku sudah lama nggak bisa menghubungi kakek. Dia selalu muncul dan menghilang begitu saja. Setiap kali dia datang lalu pergi, aku nggak bisa menemukannya. Hanya dia yang bisa menemukanku.""Hehe!" Tiba-tiba, tawa terdengar dari luar pintu diikuti dengan pintu yang terbuka. Seorang pria yang tampak lebih muda, mengenakan jubah putih lebar dan berambut cepak, masuk.Melihat orang yang datang, Chandra dengan wajah takjub bertanya, "Kakek, apa Kakek selalu berada di dekatku? Kenapa setiap kali kita bicara tentangmu, Kakek langsung muncul?"Robi mendekat, duduk, dan tersenyum, "Kalau aku tidak melindungimu dari kegelapan, entah berapa kali kamu mati.""Kakek pasti juga tahu kalau aku berencana pergi ke Negara Meguya, ‘kan?" tanya Chandra.Mendengar itu, ekspresi Robi berubah serius. Setelah beberapa saat, dia mengangguk pelan, "Ya, aku sudah dengar kabarnya.""Lalu,
Read more

Bab 1508

Nova merasa bingung. Apa maksud dari perkataan Robi? Apakah Robi sudah mengetahui identitas Nova? Rasa tidak pasti mulai menghantui pikirannya. Sementara itu, Chandra tentu saja tidak mengerti maksud di balik kata-kata Robi."Oke, aku pergi dulu." Robi meregangkan badannya dan bangkit berdiri. Dengan tangan terlipat di belakang punggung, dia melangkah keluar menuju pintu.Melihat kakeknya yang hendak pergi, Chandra tidak mencoba untuk menahannya. Kadir juga berdiri dan menyalami Chandra, "Chandra, aku pergi dulu. Kamu lanjutkan saja, aku akan menyusul. Tapi aku tidak akan muncul kecuali di saat yang tepat.""Oke." Chandra mengangguk. Dengan dukungan kakek dan Kadir dari kejauhan, dia tidak merasa takut lagi.Setelah Robi dan Kadir pergi, Chandra segera menelepon Bahri untuk menanyakan situasi di Langit Mistika. "Ketua sudah setuju, tapi dia sedang sibuk dan tidak bisa meninggalkan tempatnya sekarang. Tapi, dia berjanji akan datang membantu kamu saat dibutuhkan."Dengan jawaban itu, Cha
Read more

Bab 1509

Chandra baru saja berangkat ke Negara Meguya, dan tak lama kemudian, Nova pun mengikuti jejaknya."Hati-hati," pesan Sonia singkat. Nova hanya memberikan tatapan singkat kepada Sonia sebelum dia berpaling dan meninggalkan tempat tersebut. Tak lama setelah Chandra pergi, Nova pun meninggalkan Diwangsa. Setengah hari kemudian, dia tiba di markas besar Langit Mistika.Markas besar Langit Mistika terletak di daerah pegunungan tengah Someria, di tengah hutan yang lebat. Bangunan di sana berarsitektur klasik. Di dalam aula utama, Nova mengenakan mantel hitam longgar dan masker seram di wajahnya. Di bawahnya berkumpul banyak orang. Mereka adalah para ahli Langit Mistika dengan kekuatan yang mengagumkan, bahkan yang paling lemah di antara mereka memiliki kekuatan di atas Lima Alam.Suara serentak dan lantang menyambutnya, "Selamat datang, Ketua."Nova mengangkat tangannya, memberikan isyarat untuk menenangkan suasana dan mengubah suaranya menjadi lebih dalam dan serak. "Pastikan Diwangsa teta
Read more

Bab 1510

Setelah tiba di Kelompok Gunung Langit, Chandra dan para pesilat dari berbagai perguruan mulai mendiskusikan rencana penyerangan mereka. Mereka hanya tahu lokasi kasar dari institut penelitian tanpa detail yang lebih mendalam. Diskusi yang berlangsung panjang tidak menghasilkan rencana aksi yang konkret.Akhirnya, mereka memutuskan untuk berangkat ke Negara Meguya terlebih dahulu, menemukan lokasi pasti dari institut tersebut, baru kemudian menyusun rencana yang lebih terperinci. Intinya, mereka harus siap menghadapi situasi apa pun yang terjadi.Setelah selesai berdiskusi, puluhan pesilat meninggalkan Kelompok Gunung Langit dan menaiki pesawat khusus yang disediakan oleh angkatan bersenjata menuju Negara Meguya. Koordinasi telah dilakukan sebelumnya dengan angkatan udara Negara Meguya, sehingga pesawat Chandra dapat melintas dengan aman tanpa khawatir akan dihadang.Negara Meguya adalah negara yang terletak di perbatasan Someria. Luas wilayahnya hampir setengah dari Someria tetapi jum
Read more
PREV
1
...
149150151152153
...
208
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status