Sara sangat panik, dunianya seakan berubah gelap, dan banyak hal buruk singgah ke pikiran. Justru yang dia dengar selanjutnya adalah suara tawa dari seberang sana. Kenapa Auris tertawa setelah mengabarkan hal serius padanya?"Kenapa tertawa? Apa yang terjadi pada Rion sebenarnya?!"Auris yang masih tertawa berusaha untuk mengatakan, "Nona Sara, maaf membuat Anda sangat panik. Saya hanya ingin menjahili saja, karena sepertinya sangat menyenangkan.""Apa?!"Bunyi dentuman terdengar melalui sambungan telepon. Sara dapat menangkap suara Rion. Dari percakapan mereka, tampaknya pria itu baru saja menaiki mobil dan meminta Auris untuk segera melaju."Auris, bercandamu sudah keterlaluan," ucap Sara sesaat percakapan di seberang sana telah selesai."Saya tidak akan mengulanginya lagi. Apa Anda ingin berbicara dengan Tuan Rion?"Sara mengembuskan napas panjang, duduk kembali di kursinya. "Aku akan memberikan hukuman padamu nanti, karena telah menjahili atasanmu sendiri. Sekarang berikan ponseln
Read more