Home / Romansa / Pernikahan Dadakan dengan CEO / Chapter 1481 - Chapter 1490

All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan CEO: Chapter 1481 - Chapter 1490

3297 Chapters

Bab 1500

“Apa Pak Calvin dan Bu Rosalina pacaran?” tanya si pelayan itu. “Memang apa hubungannya hal ini sama kamu?” tanya Rosalina dingin. Si pelayan sempat terdiam lalu berkata, “Bu Rosalina, Bu Sinta dan Bu Giselle nggak pernah suka sama Bu Rosalina ketika mereka tinggal di sini. Mereka selalu berusaha menindas Bu Rosalina. Tapi kami nggak bisa melakukan apa pun ketika mereka menindas Bu Rosalina, sekalipun kami bersimpati sama Ibu. Karena Bu Sinta yang merekrut kami untuk bekerja di sini.”“Bu Rosalina pastinya juga tahu kalau saya nggak pernah melakukan apa pun yang bisa menyakiti Ibu. Hanya saja, kami memang nggak pernah menghiraukan Bu Rosalina. Pelayan ini tidak pernah menghiraukan Rosalina, makanya dia juga tidak pernah menyakiti Rosalina. Si pelayan ini memang bukan orang baik, tapi dia juga bukan orang jahat. “Sekarang Bu Sinta dan Bu Giselle sudah masuk penjara. Kemungkinan besar Bu Sinta akan menerima hukuman yang cukup berat, sedangkan Bu Giselle bisa bebas dalam beberapa tahu
Read more

Bab 1501

Stefan langsung berdiri dan berjalan menuju lantai atas. Dia sama sekali tidak peduli dengan masalah adiknya. “Kak!”“Pergi sana!”Calvin hanya bisa terdiam seribu bahasa menyaksikan kakaknya yang pergi meninggalkannya. “Dia sudah punya kehidupan yang bahagia. Makanya dia nggak peduli lagi sama kehidupan adiknya,” gumam Calvin kesal setelah Stefan menghilang dari pandangannya. Pak Arif masuk ke dalam rumah sambil membawa seikat bunga di tangannya. Calvin langsung memerintahkannya untuk memotong bunga di halaman ketika Calvin baru saja datang. “Pak Calvin, apa Pak Stefan menyuruh Bapak untuk menyiapkan sarapan? Kenapa Bapak datang pagi-pagi sekali ke sini sampai mengalahkan suara ayam pagi ini?” tanya Pak Arif.Ayam memang biasa bangun pagi-pagi sekali untuk berkokok. “Pak Calvin, saya sudah selesai menyiapkan buket bunga yang Bapak perintahkan tadi,” tambah Pak Arif sambil menyerahkan sebuket bunga yang ada di tangannya kepada Calvin. Calvin mengambil buket bunga itu dan melihatn
Read more

Bab 1502

Russel langsung bersemangat setelah mendengar kalau dia akan membawakan sarapan untuk ibunya. “Sayang, kamu dan Russel tuh kayak ibu yang mau anterin anaknya ke sekolah setiap pagi,” ujar Stefan sambil menatap Olivia dan Russel dengan penuh senyuman. Olivia langsung menoleh ke arah Stefan. Dia ingin mengatakan kepada Stefan kenapa dia belum juga mengganti pakaiannya. Namun, ternyata Stefan sudah selesai mengganti pakaiannya. “Kamu bangun pagi, ya? Kok cepat banget kamu sudah pakai baju dan jasmu?” tanya Olivia heran. “Aku bangun pagi gara-gara orang bodoh yang lagi jatuh cinta untuk pertama kalinya,” jawab Stefan kesal. Olivia langsung bisa menebak kalau orang itu adalah Calvin.“Calvin telepon kamu? Kamu nggak tiba-tiba muncul lewat saluran telepon lalu mukul dia, kan?” tanya Olivia dengan wajah bercanda. “Sayangnya, aku nggak mukul dia. Dia itu nggak bisa ngatasin masalah kecil kayak gitu. Dulu saja, dia sering banget nertawain aku dan jadiin aku bahan leluconnya. Lagi pula, ke
Read more

Bab 1503

Stefan meletakkan ponselnya dia atas meja lalu berkata kepada Olivia, “Nenek makin susah di ajak ngomong.”Stefan sebenarnya ingin mengatakan kalau sikap neneknya semakin licik. Namun, dia tidak jadi mengatakannya karena dia takut kata-katanya itu terdengar sampai kuping nenek dan neneknya akan langsung menghukumnya.“Tugas mak comblang kan memang begitu,” ujar Olivia sambil tersenyum.Tugas nenek hanyalah mencari calon istri untuk para cucunya dan cucunyalah yang harus mengejar calon istrinya masing-masing. Nenek tidak perlu lagi bertanggung jawab untuk hal tersebut.Nenek masih memiliki beberapa cucu lagi yang masih lajang dan beberapa di antaranya sudah mulai memasuki usia menikah. Mereka semua terlihat gugup dan panik ketika mengetahui bagaimana cara nenek mendapatkan calon istri untuk para cucunya. Setiap hari mereka terus bertanya-tanya, kira-kira perempuan seperti apa yang akan neneknya pilihkan untuk mereka?Mereka juga sudah sering merayu nenek dengan mulut manis mereka agar n
Read more

Bab 1504

Olivia pergi ke rumah sakit bersama Stefan setelah Russel pergi belajar ilmu bela diri. Olivia sempat meminta Stefan berhenti di Spring Blossom karena dia ingin membeli bunga untuk kakaknya sekaligus berbicara dengan Rosalina. Namun, nyatanya Rosalina tidak ada di toko.“Bosmu sedang ngirim bunga, ya?” tanya Olivia kepada pegawai toko.“Bu Rosalina pergi pagi-pagi sekali untuk membeli barang. Mungkin baru akan kembali sekitar jam 10. Apa ada yang mau Bu Olivia sampaikan kepada Bu Rosalina? Nanti saya akan bilang sama Bu Rosalina agar menelepon Bu Olivia kalau dia sudah kembali,” jawab si pegawai toko.“Oke! Nanti tolong bilang sama dia ya untuk telepon aku,” ujar Olivia sambil mengangguk lalu keluar dari toko sambil diantar oleh si pegawai toko. Kemudian Olivia masuk ke dalam mobil sambil membawa buket bunga yang dibelinya seraya berkata kepada Stefan, “Rosalina sudah pergi beli barang dari pagi. Mungkin dia baru akan balik jam 10. Kamu tolong bilang sama Calvin kalau aku mungkin ngga
Read more

Bab 1505

Daniel merasa kesal setelah mendengar kata-kata yang dilontarkan oleh Olivia. Perempuan ini memang pantas menjadi istri Stefan karena mereka memiliki cara pandang yang sama. Selain itu, mereka berdua juga mengutarakan hal yang hampir sama kepada Daniel.“Olivia, aku cuma mau bilang kalau aku nggak akan menyerah sampai Odelina menikah lagi,” jawab Daniel serius. Olivia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi setelah melihat kegigihan di mata Daniel. Bagaimanapun juga, Olivia memang cukup mengagumi sifat Daniel. Mereka bertiga akhirnya berjalan bersama menuju ruang rawat Odelina. Namun, langkah mereka tiba-tiba terhenti ketika mereka melihat Roni sedang berdiri di dekat pintu ruang rawat Odelina. Roni terlihat berdiri sendirian di sana tanpa di temani ibu ataupun kakaknya. Dia juga terlihat membawa buket bunga dan termos sup di tangannya sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh orang tuanya untuk dia bawa. Olivia tampak terkejut ketika melihat Roni di depan pintu ruang rawat Odelina. Apa
Read more

Bab 1506

Stefan langsung memberi isyarat kepada pengawalnya dengan menggunakan tatapan matanya. Si pengawal dengan cepat mengerti maksud dari isyarat itu. Dia buru-buru menutup pintu kamar Odelina kembali setelah Olivia, Stefan dan Daniel masuk ke dalam ruang rawat Odelina. Roni langsung merasa kesal ketika melihat Daniel membawa bunga dan termos sup yang sama seperti dirinya ke dalam ruang rawat Odelina. Dia pun berinisiatif berteriak, “Odelina ... Odelina ....”Namun, Hendra buru-buru membekap mulut Roni untuk mencegahnya kembali berteriak. Hendra masih sangat muda. Selain itu, dia juga pernah tergabung dalam dunia gangster. Jadi, seseorang seperti Roni yang terbiasa bekerja duduk di balik meja bukanlah saingan Hendra yang merupakan seorang anak muda berusia 18 tahun. Hendra membekap mulut Roni lalu membawanya menjauh dari ruang rawat Odelina. Setelah itu, barulah dia melepaskan berkapanya dari mulut Roni. “Kamu mau membekapku sampai mati, ya?” ujar Roni kesal.Kemudian dia kembali berkat
Read more

Bab 1507

Olivia melihat Daniel keluar dengan terburu-buru. Kemudian dia menatap Stefan yang terlihat sangat tenang seakan dialah yang mengendalikan Daniel untuk bersikap seperti itu. Kemudian Stefan juga ikut keluar untuk mengantar Daniel. “Olivia kamu kan juga sibuk sama tokomu. Jadi, sudah sana urus tokomu dulu saja,” ujar Odelina. “Nggak kok, Kak. Aku di sini saja jagain Kakak,” balas Olivia. “Aku nggak perlu kamu tungguin lagi, kok. Aku sudah baikkan. Aku juga sudah bisa bergerak lebih bebas. Aku pasti sudah keluar dar rumah sakit hari ini kalau bukan karena dokter yang melarang aku,” ujar Odelina yang teringat akan tanggung jawabnya di restoran.“Kakak harus dengarkan perkataan dokter. Kakak masih harus dirawat di rumah sakit beberapa hari lagi. Lagi pula, Kakak juga nggak boleh langsung kerja setelah keluar dari rumah sakit. Kakak masih harus banyak istirahat di rumah,” ujar Olivia. “Kakak sudah dirawat di rumah sakit lebih dari 2 minggu. Kakak bisa tambah sakit kalau masih harus tid
Read more

Bab 1508

Kemudian Olivia kembali bertanya, “Bukannya Calvin lagi cuti? Terus Reiki juga belum tentu bisa datang ke kantor hari ini, kan?”“Aku bisa minta sekretarisku buat nunda rapatnya. Sudahlah, ayo kita pergi. Biar Dimas saja yang bawa mobilmu ke toko nanti,” ujar Stefan sambil tersenyum. Olivia sama sekali tidak menolak ajakan Stefan.“Nanti aku juga jemput kamu, ya. Soalnya aku mau kamu nemenin aku ke acara pesta malam ini,” ujar Stefan lagi. “Oke,” jawab Olivia mengiyakan. Stefan akhirnya mengantar Olivia sampai ke toko buku. Kemudian Stefan bergegas kembali ke kantornya untuk memulai pekerjaannya. Ternyata Junia juga datang ke toko hari ini."Kamu nggak nyiapin acara pernikahanmu? Keluargamu pasti sangat khawatir di rumah. Aku sampai berpikir kalau kamu nggak akan datang ke toko hari ini,” ujar Olivia berusaha menggoda Junia. “Aku bosan di rumah terus dan nggak ada juga yang bisa aku lakukan di sana,” ujar Junia dengan wajah berseri-seri. Olivia melihat kalau temannya hari ini tam
Read more

Bab 1509

Junia buru-buru mengganti sebutannya kepada Jordy agar Jordy merasa lebih nyaman. Keluarga Adhitama memang memiliki sifat yang berbeda satu sama lain. Namun, mereka semua memiliki wajah yang tampan dan enak dipandang. Bahkan mereka lebih tampan dari pemeran laki-laki utama di novel yang biasa Junia baca. “Nenek bawain aku apa, sih? Kayaknya banyak banget, ya?” tanya Olivia sambil meletakkan tas itu di meja kasir lalu membukanya. “Bukan apa-apa, kok. Itu isinya cuma suplemen untuk kesehatan tubuh. Orang tua kayak Nenek memang butuh suplemen, tapi Nenek juga nggak bisa minumnya kalau sebanyak itu. Lagi pula, Nenek takut suplemen itu akan berdampak buruk untuk tubuh Nenek kalau Nenek minum terlalu banyak. Makanya Nenek bawain suplemen itu buat kalian anak-anak muda. Kalian kan masih banyak pekerjaan dan kegiatan, jadi pasti butuh suplemen untuk menunjang aktivitas kalian,” jelas Nenek. Kemudian Nenek kembali berkata, “Ada juga seafood. Ibu mertuamu menyuruh Nenek untuk bawain kamu seaf
Read more
PREV
1
...
147148149150151
...
330
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status