Siang ini aku mengunjungi Sari di rumahnya. Meminta maaf dan mengatakan kejadian sebenarnya hingga tak ada lagi yang aku sembunyikan. Aku tak mau lagi ada rahasia yang membuat hubungan kami kelak menjadi tidak sehat, seperti hubunganku dengan Mas Aryo saat ini. Sari tampak sangat syok. Entah di bagian mana ceritaku yang membuatnya merasa seperti itu. Entah kecewa karena aku berbohong dan menyuruhnya pulang saat itu, atau kah karena Mas Aryo yang selama ini bersandiwara bersama kedua orang tuaku. "Kamu pasti marah dan benci banget sama aku kan, Sar?" rengekku manja pada sahabatku sedari ingusan itu. "Udahlah, Yu. Emang udah jalannya begitu, mau gimana lagi?""Aku memang pantas disebut cewek matre kan, Sar? Ninggalin Fandi gitu aja hanya demi Mas Aryo. Padahal laki-laki yang aku pilih ternyata seorang pembohong.""Hush! Nggak boleh gitu, Yu. Dosa lho. Mas Aryo kan bilang, kalau dia ngelakuin itu karena cinta sama kamu.""Kalau cinta kan nggak berbohong sampai sejauh itu, Sar.""Ya, m
Baca selengkapnya