Home / Fantasi / Legenda Master Roh / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Legenda Master Roh: Chapter 21 - Chapter 30

202 Chapters

Lu nie yang kesal

Selang beberapa jam kemudian mereka akhirnya tertidur karena rasa lelah yang tidak tertahankan. Langit yang pada awalnya berwarna hitam yang sangat sunyi berubah menjadi bising, Kedua pemuda yang sudah terbangun dari tidurnya itu pun pergi kerumah makan. Setelah sampai ditempat itu mereka duduk dikursi yang telah disediakan.Mereka yang pada awalnya tidak memiliki masalah dalam hal bicara, kini berubah menjadi kesunyian yang sangat menakutkan bagi kedua orang yang sedang duduk berhadapan.Dengan perasan yang sedikit tidak mengenakan Lin qi memecah kesunyian dengan suara yang sedikit terpatah patah, "kau mau makan apa."Wanita itu menjawab pertanyaannya dengan suara terpatah patah juga, "Apa saja boleh.""Kalau begitu kita pesan seperti kemarin saja ajalah," ucap Lin qi yang sudah menyesal karena bertanya lalu mendapatkan jawaban seperti itu.Selang beberapa menit beraneka makanan memenuhi meja, Setelah semuanya habis tidak bersisa kedua pemuda yang seperti pasangan itu, segera menuju
Read more

Harapan dan keinginan

Dengan perasaan kebingungan Lu nie mengikuti Lin qi yang entah mau pergi kemana, pada saat itu Lu nie merasa bahwa punggung yang dimiliki Lin qi seperti mengeluarkan cahaya. Namun apa yang dilihatnya itu adalah perasaan yang timbul karena rasa sukanya terhadap Lin qi."Ini adalah kesempatan yang bagus untuk memikat hatinya heheheh..." batin Lu nie. Dia saat ini sangat ingin mengenal lebih dalam siapa sosok Lin qi yang sebenarnya."Hey Lin qi wanita seperti apa yang kau sukai." Tanya Lu nie dengan wajah kemerahan.Tetapi Lin qi tidak mengetahui kalau wajah Lu nie sudah berubah warna, karena saat ini posisi Lu nie berada dibelakangnya."Entahlah aku belum memiliki gambaran yang jelas, namun aku menyukai wanita yang menerimaku apa adanya, Mau seburuk apapun sifat yang ada didalam diriku, dia tetap ingin bersamaku wanita seperti itu yang sangat aku inginkan."Dengan raut wajah yang kebingunan Lu nue pun bertanya, "Jadi kesimpualannya wanita seperti apa yang kau sukai.""Jawabanya yaitu wan
Read more

Taman wisata hiburan

"Benarkah tapi kenapa suaramu berbeda dari pada sebelumnya," Ucap Lin qi.Tentu saja dia menyadari bahwa suara yang dikeluarkan oleh Lu nie sangat berbeda dari sebelumnya."Maksudnya." Tanya Lu nie jika dapat digambarkan pasti muncul tanda tanya diatas kepal Lu nie."Suaramu terdengar sedikit lebih keras. Tidak seperti biasanya yang hanya datar saja. Aku merasa bahwa suara yang kau keluarkan terdapat kehangatan yang tidak dapat dijelaskan dengan kata kata.""Ah..itu hanya perasaanmu saja," Ucap Lu nie, dia menutup pembicaran dengan perkataannya barusan.Tanpa disadari sedikitpun mereka berdua sampai ditempat taman wisata hiburan itu. Sesampainya ditempat itu, Lu nie menarik narik baju milik Lin qi dengan malu malu.Lalu Lu nie pun berkata. "Hey hey Lin qi aku ingin main itu."Lu nie yang seperti anak kecil itu menujuk kearah benda, yang bentuknya seperti kincir angin namun benda itu memiliki tempat duduk untuk dua orang saja."Ah sepertinya permainan itu sangat menyeramkan," Guma Lin q
Read more

Bersenang senang

Melihat Lin qi meminum kopi dengan elegannya, membuat Lu nie tidak bisa memalingkan pandanganya. Dia sangat kagum dengan apa yang dilakukan oleh Lin qi, padahal Lin qi hanya meminum cofi saja."Cofi ini akan aku beri nilai sepuluh dari sepuluh, karena rasanya sangat enak. Benarkan Lin qi." Ucap Lu nie, setelah meminum cofi itu."Kau benar Lu nie sepertinya cofi ini di buat dengan bahan yang sangat berkualitas sampai sampai rasanya senikmat ini. Akan tetapi cofi yang kau buat kemarin lebih enak dari cofi yang barusan kita minum ini, karena kau membuat cofi itu dengan perasaan hehehe." Mungkin saja Lin qi saat ini masih pusing sehingga perkataannya menjadi tidak berarah."Kapan aku membuatkanmu cofi seingatku tidak pernah." Sahut Lu nie dia mengerutkan keningnya karena merasa bingung dengan perkataan Lin qi."Kau ini tidak dapat diajak bercanda sedikit saja ya. Padahal aku ingin memuji mu lo," Ucap Lin qi, dengan senyuman yang dipaksakan.Mendengar perkataan Lin qi dia pun berkata, "Asal
Read more

Insting yang sama

"Ayo Lu nie kita menangkan permaian ini." Ucap Lin qi, dia memberikan semangat kepada Lu nie."Ok." Jawab Lu nie dengan penuh semangat."Lu nie aku memiliki firasat bahwa boneka tikus itu akan muncul dilubang tengah." Ucap Lin qi dengan penuh percaya diri akan pilihanya itu."Tidak tidak aku memiliki firasat bahwa boneka tikus itu akan muncul dilubang pojok bagian kiri bawah." Bantah Lu nie, dia saat ini benar benar yakin bahwa pilihan yang dipilihnya dapat membawakan kemenangan."Kau tidak usah membantah," ucap Lin qi"Sudahlah percaya saja kepadaku, kau itu tidak memiliki insting sepertiku." Ujar Lu nie dia menyombongkan firasatnya itu.Terjadilah perdebatan antara mereka berdua, yang mana isi perdebatan itu adalah menyombongkan kemampuan yang dimiliki masing masing kedua orang itu. namun disaat mereka sudah hampir kehabisan waktu, kedua pemuda itu malah memukul lubang bagain tengah atas.Seketika kejadian yang tidak terduga terjadi, karena tanpa disadari mereka berhasil menebak deng
Read more

Bangsawan yang semena mena

Setelah matahari pagi sudah menjadi besar mereka berdu bersiap siap untuk pergi kepasar, mereka kepasar hanya ingin membeli berbagai bahan masakan saja. Tentu saja setelah ini mereka tidak akan pergi kemana mana, palingan jika keluar mereka hanya akan menghirup udara segar saja.Setelah menunggu cukup lama akhirnya Lu nie yang sudah satu jam merias pakaian dan wajahnya selesai, dan Lin qi yang sudah hampir kehilangan moodnya kini kembali bersemangat, karena melihat Lu nie yang sangatlah cantik dan juga menawan. Dia mengenakan pakain gaun berwarna merah muda yang dibelikan oleh Lin qi tadi malam.Walapun mereka hanya sebentar tinggal dipulau ini, Lin qi tetap memaksa Lu nie. Padahal sebelumnya Lu nie sempat menolak tawaran Lin qi, namun pemuda itu tetap kekeh dengan apa yang diinginkannya.Sehingga Lu nie yang pada awalnya menolak permintaan Lin qi tidak dapat menolaknya karena Lin qi tetap memaksanya dengan egois. Maksud Lin qi yang sebenarnya hanya karena dia ingin melihat Lu nie yang
Read more

Meninggalkan kota Quin

"Hey pemuda, kenapa kau membantuku, asal kau tahu saja karena ulahmu maka keluargaku pasti akan hancur sebentar lagi." Bukannya pedagang kecil itu berterimakasih kepada Lin qi, dia malah melontarkan ucapan yang menyakiti hati sang penyelamatnya itu."Ah apa maksudmu." Tanpa menghiraukan pertanyaan Lin qi, pedagang itu pergi meninggalkan barang dagangannya lalu dia pergi kesuatu tempat. Lin qi yang merasa penasaran segera mengikuti pedagang kecil itu.Setelah mengikuti pedagang itu akhirnya mereka berdua sampai disuatu tempat. Tempat itu adalah rumah dari bangsawan itu, tentu saja rumah bangsawan dikelilingi oleh tembok besar, sampai sampai tidak ada orang yang dapat memasukinya dengan muda.Setelah pedagang itu bebicara dengan penjagga tempat itu cukup lama, akhirnya pedagang kecil itu diperbolehkan untuk masuk kedalam. Lin qi dan Lu nie yang tidak memiliki urusan dengan bangsawan itu hanya dapat menunggu diperempatan jalan.Tempat itu dikelilingi taman bunga dan juga pepohonan yang be
Read more

Tiba dihutan roh

Hari hari berlalu sangat cepat setelah satu bulan lamanya melakukan perjalanan yang sangat melelahkan itu, Mereka sampai dihutan belantara yang memiliki daerah berbukitan dan tebing terjal.Tidak lepas dari itu terdapat tangga yang sangat panjang sampai sampai menebus awan putih, tangga itu adalah sarana untuk mencapai kota atas langit."Setelah sekian lama melakukan perjalanan yang menyenangkan, akhirnya kita sampai ditempat senjata roh berada," ucap Lin qi. dia semakin tidak sabar untuk melihat bentuk dari senjata roh elang."Oh iya kau pasti akan mengetahui hal yang belum pernah aku ceritakan disaat kita sampai dikota itu." Ucap Lu nie dia memberikan teka teki kepada Lin qi."Apa maksud dari ucapanmu barusan?"Lu nie menjelaskan apa yang diucapkan barusan. "Aku akan memberimu kejutan setelah sampai dikota atas langit. Sudah puaskan jika tidak puas kau mati saja." Lu nie yang marah dikarenakan Lin qi yang tidak peka memasang wajah cemberut."Kau benar benar wanita jalang yang merahas
Read more

Kebenaran hutan Roh

Setelah malam yang panjang akhirnya telah selesai, suara burung yang selayaknya bernyanyi membangunkan kedua pemuda itu, beberapa menit kemudian aneka makanan siap untuk disantap.Setelah menghabiskan semuanya mereka mulai menaiki tangga lagi, matahari siang yang sangat menyengat tidak membuat mereka berhenti melangkahkan kaki, walaupun cairan asin membasahi baju kedua pemuda itu.Pemandangan yang dilihat oleh kedua pemuda itu adalah tebing dan berbagai tanaman rambat yang memenuhi tangga, walapun tempat itu terlihat mengerikan tetapi tempat itu sangatlah sejuk.Karena udara semakin menipis Lu nie pun terjatuh udara yang dihisapnya menipis dikarenakan kelelahan, lalu Lu nie pun berteriak untuk meminta pertolongan keseseorang peria yang berada didepannya itu. Walaupun jarak mereka cukup jauh telinga milik Lin qi tetap mendengar suara tersebut.Sehingga dia segera memutar tubuhnya lalu melangkahkan kakinya kearah Lu nie, "kau kenapa kalau kelelahan sini biar aku gendong," ucapnya sambil
Read more

kejutan untuk Lin qi

Untuk melepaskan kebosanan yang terus menerus menghantuiku, aku mencoba berkeliling untuk menelusuri lautan hijau yang sangat luas. berharap ada sesuatu yang membuatku tertarik dan menghilangkan kebosananku. Setelah aku berada dipesisir pantai aku melihat sesuatu benda besar terbuat dari kayu, yang bisa mengapung diatas air yang berisikan manusia, akan tetapi benda itu sudah berlubang dan rusak.Aku pun memperhatikan manusia itu dari kejauhan selang beberapa menit monster air yang berwujud seperti binatang berbisa, yang memiliki kepala seperti sendok dan juga pergelangan lehernya memiliki bulu berwarna hitam. Muncul dari laut dan menyerang mereka semua entah monster itu yang kuat atau manusia itu yang lemah, dilihat dari posisi pertarungan. Mereka sangat kewalahan melawan monster besar itu.Pada waktu itu aku masih memperhatikan mereka semua, setelah bertarung beberapa menit mereka terlihat kelelahan dan hampir kalah, aku pun merasa kasian dengan para manusia lemah itu sehingga membua
Read more
PREV
123456
...
21
DMCA.com Protection Status