“Temenin Mas, hari ini aja,” pinta Ghiyas sambil menatap Naya.“Naya pergi sebentar, kok. Cuman sejam atau dua jam paling lama. Enggak akan lebih, janji.”Naya berusaha membujuk Ghiyas agar mengizinkannya. Dia sedang tak ingin cari ribut dengannya.“Please, hari ini aja,” bujuk Ghiyas lagi, dia menatapi Naya tanpa rasa curiga sedikit pun.Melihat Ghiyas yang sama sekali tak bertanya untuk apa, atau kejelasan tentang pertemuan yang harus dia hadiri tersebut, Naya sadar jika Ghiyas mempercayainya.“Ya udah, iya.” Naya menurut, walau otaknya mulai berputar mencari jalan pintas.“Temenin Mas istirahat, ya? Kepala Mas agak pusing,” ucap Ghiyas.Naya menganggukkan kepalanya dan mendekati Ghiyas. Memegangi keningnya, barang kali Ghiyas sedang sakit. Dan Ghiyas menurutkan tangan Naya secara halus dari wajahnya.“Mas enggak sakit. Cuman capek, mau istirahat. Kamu temani M
Read more