98Aku dan bunda menoleh ke asal suara di mana dua wanita beda generasi berdiri di samping meja kami, dengan tatapan penuh kebencian. Salah satunya kami kenali, Sesil, dan wanita satunya yang lebih tua, sudah pasti ibunya. Setidaknya dari ucapannya barusan dapat kutangkap, bila ia sangat membenci kami. “Retno, kamu di sini? Apa kabar?” Bunda berdiri, kemudian menyapa ramah wanita yang melipat tangan di dada dengan sombong. “Kebetulan sekali, ayo duduk bersama kami!” Bunda masih bersikap ramah walaupun tanggapan kedua wanita yang berdiri di depannya sangat buruk. “Tidak perlu basa-basi! Aku ingin menagih janjimu yang bilang mau menjodohkan anakmu dengan anakku. Tapi mana? Kau membuang anakku demi gadis dari tong sampah ini?” Wanita yang dipanggil Retno menunjuk wajahku. “Tidak ingatkah dulu waktu perusahaan suamimu hampir kolaps? Suamikulah yang membantu kalian hingga bisa seperti sekarang ini. Tapi setelah suamiku meninggal, dan anakku butuh pekerjaan, kau membuang anakku begitu
Last Updated : 2023-02-20 Read more