Hamid menarik nafas dalam kemudian dia mengangguk. Haidar langsung berucap hamdalah setelah mendapat restu dari calon mertuanya.“Terima kasih Pak Hamid,” seru Haidar dengan mata yang berkaca-kava. Sementara itu zaara hanya tersenyum getir. Mendadak hatinya meragu, apakah keputusan yang diambil olehnya benar atau tidak. Itu permasalahannya.“Bagaimana Zaara Nadira? Apakah kau bersedia menerima lamaran Mas Haidar?” tanya Hamid sekali lagi pada Zaara yang duduk di sampingnya. Fatimah terus menggenggam tangan Zaara, menguatkan hati Zaara agar bisa menerima Haidar dalam hatinya. Sebagai seorang ibu, Fatimah mengerti betul jika sebenarnya perasaan dan hati Zaara hanya untuk Haikal tetapi apalah daya karena Haikal akan segera menikahi Safira. Kesimpulannya Haikal bukan jodoh Zaara.“Aku bersedia, Pak,” jawab Zaara dengan begitu mantap dan terdengar sangat serius.Zaara tersenyum ke arah Haidar.Saatnya berpamitan, Haidar dan Zaara menghabiskan waktu berdua mereka di taman. Di sanalah Haidar
Last Updated : 2023-07-03 Read more