Semua Bab PNB S2 : IBLIS NAGA BIRU: Bab 121 - Bab 130
141 Bab
119. Bandit Tapak Naga
Mentari masih belum muncul dari peraduannya. Angin pagi yang sejuk bertiup sepoi-sepoi membuat orang enggan untuk keluar dari rumah. Langit masih gelap bertabur bintang, tapi sudah tampak ada kesibukan di luar penginapan Desa Kabut Hitam.Candaka dan Rinjani memutuskan untuk berangkat pagi-pagi sekali sebelum warga desa terbangun untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. "Paman, kami pamit dahulu ... Kabut hitam tidak akan datang lagi ke desa ini, jadi paman tidak perlu khawatir lagi!" ujar Candaka."Terima kasih, Paduka! Kapanpun Paduka Raja ke Desa Kabut Hitam, penginapan akan selalu tersedia untuk Paduka Raja!" jawab pemilik penginapan dengan wajah berseri-seri.Hilangnya kabut hitam yang meresahkan akan membuat Desa Kabut Hitam dikunjungi warga sekitar desa ini. Sekarang desa ini ramai hanya karena Turnamen Persilatan tapi setelah turnamen selesai, desa akan sepi kembali."Ini untuk bayaran kami menginap, paman!" kata Candaka sambil menyerahkan beberapa koin emas.'Tidak perlu, P
Baca selengkapnya
120. Kejutan Sahabat Lama
"Gayatri? Kamu masih hidup?" tanya Candaka dengan wajah yang penuh tanda tanya."Kamu menyangka kalau aku sudah mati, Kak Candaka?" tanya Gayatri."Panggil Paduka Raja! Tidak ada rasa hormatnya terhadap Raja Kamandaria!" sahut Rinjani dengan ketus."Tidak apa-apa, Adinda Rin! Gayatri masih keluargaku!" ujar Candaka."Kamu dengar apa kata Kak Candaka, perempuan galak!" seru Gayatri tidak kalah ketusnya."Kamu kemana saja? Terakhir kamu bergabung dengan Iblis Naga Hitam ... setelah itu aku tidak mendengar kabar darimu lagi!" sahut Candaka."Aku mengikuti kakiku melangkah saja! Kakek sudah tiada, jadi aku tidak ada sanak keluarga lagi!" ujar Gayatri."Aku masih saudaramu, Yatri! Kamu bisa tinggal di istana apabila kamu mau!" sahut Candaka menawarkan bantuannya dengan tulus. Biar bagaimanapun, gadis ini tetaplah keluarganya walaupun pernah ada rasa di anatara mereka tapi semua itu telah berlalu."Tinggal bersama perempuan galak ini? Tidak sudi!" tolak Gayatri."Lagian siapa yang mau tingg
Baca selengkapnya
121. Pedang Naga Ungu
"Kenapa Naga Ungu ini belum juga menemui Kanda? Apa ada yang salah dalam mimpi Kanda?" tanya Rinjani."Aku masih bingung dengan kondisi Lembah Terlarang ini, karena dalam mimpiku lembah ini sangat dingin dan berkabut!" ujar Candaka.Pendekar Naga Biru ini mulai ragu kalau dia berada di tempat yang benar, karena kondisi alam di Lembah Terlarang sangat berbeda dengan kondisi alam di dalam mimpinya."Apa ada dunia khusus di Lembah Terlarang ini, tempat Naga Ungu ini tinggal, Kanda?" tanya Rinjani."Dunia seperti apa?" tanya Candaka."Dunia alternatif yang diciptakan oleh Naga Ungu sendiri, seperti Naga Merah yang hidup di Alam Mimpi!""Mungkin saja! Seperti saat aku mendapatkan Kitab Naga Merah yang Naga Merahnya berada di Alam Mimpi! Apa Naga Ungu juga tidak berada di dunia nyata Lembah Terlarang ini ya?" kata Candaka penuh tanda tanya."Seingatku Lembah Terlarang memang dingin dan berkabut, Kanda! Aku juga tidak tahu kenapa lembah ini jadi panas seperti ini!" sahut Rinjani."Apa semua
Baca selengkapnya
122. Kitab Naga 6 : Naga Abu-Abu Pembangkit Jiwa
"Kamu sudah menemukan Pedang Naga Ungu?" tanya Naga Ungu kepada Candaka."Sudah, Naga Ungu!" kata Candaka sambil memperlihatkan Pedang Naga Ungu."Bagus! Berarti kamu pantas untuk mendapatkan Kitab Naga Ungu Menembus Langit yang berisi ilmu bela diri dan ilmu pedang yang dasyat!" sahut Naga Ungu. Candaka menerima Kitab Naga Sakti kelima ini dengan hati-hati. "Mulai sekarang kamu tidak mesti mempelajari Kitab kelima ini dahulu untuk mendapatkan kitab selanjutnya. Aku dengar kalau Iblis Naga Hitam mulai bangkit kembali, jadi kamu harus bergegas mempelajari seluruh Kitab Sembilan Naga Sakti ini, Pendekar Naga Biru!""Jadi, ada kemungkina aku bisa mendapatkan seluruh Kitab Sembilan Naga Sakti ini sekaligus?" tanya Candaka."Mungkin saja! Keadaan sudah sangat mendesak, jadi kemungkinan kamu akan membdapatkan mimpi secara berturut-turut untuk menemukan Kitab Sembilan Naga Sakti yang tersisa juga sangat besar!" kata Naga Ungu."Baiklah! Aku permisi dahulu, Naga Ungu! Kami akan kembali ke De
Baca selengkapnya
123. Naga Mimpi Zhian
"Kemana lagi Naga Mimpi ini? Aku hanya ingin keluar dari mimpi yag tidak jelas ini!" batin Candaka yang agak putus asa. "Candaka, kamu ada di mana?" Terdengar oleh Candaka suara Zhian di dalam mimpinya saat dia berusaha mencari Naga Mimpi kembali. "Kenapa aku mimpi sangat lama? jangan-jangan aku terjebak di alam mimpi ini!" ujar Pendekar Naga Biru ini. "Candaka! Jangan menyerah! Alam Mimpi ini hanya refleeksi pikiranmu saja ... tidak ada yang nyata!" Masih terdengar olehnya suara Zhian, tapi dia tidak bisa menemukan Dewi Naga ini. "Zhian, bagaimana kabar Mahesa? Apadia baik-baik saja?" tanya Candaka. "Mahesa baik-baik saja, Candaka! Aku harap kamu segera kembali ke istana, ada yang ingin aku bicarakan!" sahut Zhian. "Kamu ada di mana, Zhian? Aku masih saja belum terbangun dari mimpiku ini! Tolong beri petunjuk padaku untuk keluar dari alam mimpi ini!" seru Candaka. "Kamu harus menemukan petunjuk tentang Kitab Naga keenam ini, Candaka! Kalau tidak, kamu akan terus terjebak di
Baca selengkapnya
124. Menyusun Strategi
Candaka dan Rinjani memutuskan menggunakan jasa Naga Xarvis untuk membawa mereka secepatnya kembali ke istana Kota Naga Emas.Perjalanan memerlukan waktu berhari-hari juga sehingga mereka perlu untuk singgah di desa dan kota terdekat tanpa mencolok, sehingga tidak ada yang mengenali pasangan Raja dan Ratu Kamandaria ini. Naga Xarvis juga tidak bisa berhenti begitu saja di tengah desa atau kota yang mereka singgahi untuk mencegah kepanikan warga akibat melihat adanya sosok naga raksasa di tempat mereka.Candaka dan Rinjani juga membatalkan beberapa janji mereka yang akan mampir saat akan kembali ke Kota Naga Emas. Invasi dari Kaisar Xian Ming, penyebabnya. Apabila Nusantara sudah dikuasai seluruhnya maka bahaya akan mengancam Kamandaria karena Xian Ming bisa menempatkan armada lautnya di Nusantara yang lebih dekat ke Kamandaria. Sebelum Kaisar Xian Ming melakukannya, maka perlu adanya strategi penyerangan terhadap armada laut Benua Timur yang bersandar di Nusantara."Kita perlu menghub
Baca selengkapnya
125. Strategi Pertempuran - I
Setelah memastikan Zhian dan anaknya Mahesa baik-baik saja, Candaka mulai menjalankan tugasnya sebagai Raja Kamandaria. Rapat penting langsung diadakan karena menurut informasi dari Terakota, armada Kekaisaran Benua Timur sudah mulai berkumpul di Nusantara untuk persiapan menyerang Kamandaria.Rapat penting dihadiri oleh Panglima Sayukti yang mengepalai seluruh pasukan Kerajaan Kamandaria, Terakota yang jaringan mata-matanya tersebar ke seluruh negeri, Rinjani yang akan menempatkan beberapa anggota Aliansi Pendekar Naga Biru di setiap sudut yang bisa digunakan oleh Kaisar Xian Ming untuk mendaratkan pasukannya, serta beberapa perwira tinggi kerajaan dan pendekar yang akan membantu mengamankan Kota Naga Emas."Rinjani sudah menyebarkan seluruh anggota Aliansi Pendekar Naga Biru yang dibentuknya menggantikan aliansi yang lama untuk mengawasi setiap sudut dermaga dan pelabuhan yang bisa digunakan oleh Xian Ming untuk mendaratkan pasukannya. Bagaimana jaringan mata-matamu, Terakota?" tany
Baca selengkapnya
126. Strategi Pertempuran - II
"Tidak masalah! Candaka bisa mengandalkanku!" Sebuah suara merdu wanita diiringi masuknya seorang gadis cantik berpakaian biru."Yenny! Kamu datang sama siapa?" tanya Candaka begitu melihat datangnya Naga Biru Yenny."Hahaha ... sekalipun sudah jadi Raja, tapi kamu tetap Candaka yang lama! Aku datang bersama beberapa teman termasuk sahabatmu yang ingin minta maaf padamu!" ujar Yenny. Tak lama kemudian masuk pria muda berpakaian serba putih."Saudara Candaka ... aku minta maaf padamu karena telah membuat kekacauan di istana Kamandaria sebelumnya. Seharusnya aku ikut bahagia saat Zhian bahagia! Maafkan aku!" kata pria muda ini sambil menghormat membungkukan sedikit tubuhnya."Zhu Fei! Hahaha ... aku sudah khawatir kalau kau berbalik menjadi musuhku! Apa Pendekar Naga Iblis sudah pergi?" Candaka menepuk punggung pria muda yang bernama Zhu Fei ini."Hanya ada Pendekar Naga Sakti! Tidak ada lagi Pendekar Naga Phoenix ataupun Pendekar Naga Iblis!" tegasnya. Zhu Fei tersenyum sekarang karena
Baca selengkapnya
127. Strategi Pertempuran - III
Alisha yang pergi ke Sarmandaria bersama Naga Biru Yenny, pulang ke Kamandaria tanpa membawa hasil.Ratu Sarmandaria yang juga ibu kandungnya menolak bujukan Alisha untuk membantu Kerajaan Sarmandaria. Ratu Aisyahwara merasa kecewa tidak diundang saat pernikahavn Alisha.Namun, belakangan Alisha tahu kebenaran ya. Kaisar Xian Ming menjanjikan kekayaan yang berlimpah untuk Negeri Padang gurun yang sedang kesusahan ini.Ratu Aisyahwara lebih rela mengorbankan anaknya sendiri dibandingkan rakyat Sarmandaria yang dijanjikan kemakmuran ini.Rinjani yang pergi bersama Kanaya lebih beruntung. Mereka berhasil merekrut beberapa Pendekar yang cukup ternama di Benua Kamandaria untuk membantu Kerajaan menghadapi invasi Kekaisaran Benua Timur. Bahkan Master Garuda kali ini benar-benar ingin membantu dan memimpin makhluk eksotik untuk menghadapi pasukan Xian Ming yang bukan pasukan Kekaisaran.Candaka memutuskan pergi ke Kota Nusa di Benua Nusantara bersama Naga Xarvis.Agar tidak ketahuan oleh mata
Baca selengkapnya
128. Strategi Pertempuran - IV
Kota Naga Emas mulai menampakkan geliatnya menjelang penyerangan yang akan dilakukan oleh Kaisar Xian Ming. Beberapa warga Kota Naga Emas yang kaya raya memilih pergi ke Arkandaria yang aman dari serangan Negeri Benua Timur.Kota Naga Emas ramai oleh banyaknya pendekar dari seluruh negeri yang datang atas undangan ataupun dengan sukarela membantu mempertahankan Kamandaria dari serangan bangsa asing. Mereka dipusatkan di ibukota Kamandaria ini.Kaisar Xian Ming diperkirakan akan menyerang Kota Naga Emas dengan kekuatan penuh karena gagal memancing Raja Candaka untuk menyerangnya ke Nusantara beberapa waktu sebelumnya.Kesibukan Candaka memenuhi takdir Pendekar Naga Biru-nya membuat strategi Xian Ming berantakan. Raja Candaka membiarkan raja Nusantara tewas di tangan Xian Ming taanpa berusaha mengerahkan armada kamandaria untuk membantu Raja Nusantara melawan dirinya.Armada Benua Timur mulai meninggalkan Nusantara. Hanya menyisakan beberapa pasukan saja untuk menjaga wilayah kekuasaan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status