Semua Bab JODOHKU WASIAT AYAH : Bab 21 - Bab 30

44 Bab

Apa Salah Safia?

Nyonya Cynthia tetap menolak keinginan Mawar yang ingin agar nama Safia tercantum di kartu keluarga."Ma, tolong, Ma. Safia masih kecil. Dia butuh keluarga untuk melindunginya ...." pinta Mawar memelas."Tidak!""Kalau saya bilang tidak mau, ya tidak mau!" hardik Nyonya Cynthia."Barra, Bintang, ayo cepat!" ajak Nyonya Cynthia. Barra pun tidak bisa membantah perintah Mamanya itu.Ketika Barra dan Nyonya Cynthia beranjak pergi, Bintang pun mendeskripsikan Mawar."Darah itu lebih kental daripada air. Selamanya Safia tidak akan dianggap di keluarga ini. Sama seperti kamu, akan selalu jadi istri yang tidak dianggap!" bisik Bintang yang akhirnya pergi menyusul Barra dan Nyonya Cynthia.Beberapa jam berlaluNyonya Cynthia bersama Barra dan Bulan -- saudara kembar Bintang serta Daffa pulang menuju rumah. Di dalam mobil, Nyonya Cynthia nampak bahagia ketika cucu lelakinya itu telah resmi menjadi bagian keluarganya."Alhamdulillah, akhirnya Daffa sekarang sudah resmi menjadi bagian keluarga ki
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-29
Baca selengkapnya

Jangan Bawa Anakku

"Daffa, alhamdulilah kamu udah pulang, Nak!" sambut Mawar ketika melihat Daffa memasuki ruang tamu rumah Tuan Mark."Safia mana Mama Mawar?" tanya Daffa. "Safia ada di kamarnya," sahut Mawar."Jadi Safia masih ada di rumah ini?" sindir Bulan. Bulan memang sangat ingin mengusir Safia dan Mawar dari rumah Tuan Mark dan Nyonya Cynthia. Bulan pun mulai memprovokasi mantan suami Bintang itu."Mas, kalau anak itu masih ada di rumah ini, aku jadi khawatir dengan keadaan Daffa," tutur Bulan."Mawar, mama kan juga sudah bilang ke kamu agar segera mengusir anak itu dari rumah ini. Biar tidak ada masalah lagi!" pekik Cynthia. "Mas, aku mohon. Usir anak itu dari sini, Mas," bujuk Bulan.Barra masih terdiam. Mawar yang tidak ingin kehilangan Safia pun berusaha meminta suaminya itu agar tidak membiarkan Safia pergi."Mas, aku mohon. Safia kan masih kecil. Aku juga nggak bisa jauh dari Safia," ujar Mawar. Dengan terisak ia mencoba membujuk suaminya."Oh, bagus dong. Lebih bagus lagi kalau kamu da
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-02
Baca selengkapnya

Modus Mantan

Bulan pun kesal. Semua rencana yang dijalaninya ternyata gagal. Barra tidak mengejarnya. Justru Nyonya Cynthia yang menghalangi kepergiannya."Kenapa jadi Bu Cynthia sih. Keterlaluan Barra!" gerutu Bulan dalam hati."Saya benar-benar kecewa sama Barra, Bu. Daffa ini anak kandungnya. Tetapi, dia malah lebih memilih Mawar dan Safia," ungkap Bulan dengan wajah sinis."Kamu tenang aja. Saya akan membuat hidup mereka bagai di neraka," sahut Cynthia yang memang sangat membenci menantunya itu."Dan tidak lama lagi, saya akan paksa mereka keluar dari rumah ini!" ucap Cynthia ketus.Bulan mulai cemas. Karena ia mulai melihat cinta di hati Barra untuk Mawar. Itulah kenapa dia sekarang lebih membela istri dan anak angkatnya itu."Percuma aja, Bu, kalau ternyata Barra masih menginginkan mereka ada di sini," jawab Bulan tertunduk lesu."Saya punya hak di sini. Siapa saja yang boleh dan tidak boleh ada di dalam rumah ini. Biarkan itu menjadi urusan saya!" tegas Cynthia. Bulan pun mulai tersenyum.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-02
Baca selengkapnya

Aku Pergi, Ma ....

Tanpa berpamitan dengan Mawar, Barra langsung pergi begitu saja ke rumah Bulan untuk bertemu Daffa. Ia tidak ingin terjadi sesuatu pada putranya itu."Ini pasti rencana Bulan. Aku yakin ini hanya akal-akalan dia. Tapi, aku juga nggak bisa menghalangi Mas Barra. Takutnya malah salah paham," pikir Mawar.Di rumah kontrakannya, Daffa masih saja menangis. Ia tetap ngotot ingin pergi ke rumah ayahnya. Bulan yang mencoba membujuk putranya pun tidak dipedulikan.a"Daffa, udah dong. Masa kamu nangis terus. Mama begini juga karena sayang sama kamu. Jangan nangis lagi ya," bujuk Bulan."Enggak. Pokoknya aku mau ke rumah papa. Aku mau ketemu Mama Mawar!" ucap Daffa."Assalamualaikum."Barra akhirnya sampai. Ketika melihat ayahnya, Daffa pun langsung berlari memeluknya. Ia adukan semua keluh kesahnya."Daffa, kamu kenapa nangis?" tanya Barra."Daffa mau ketemu Mama Mawar dan Safia tapi nggak dibolehin sama mama," rengek Daffa. Air matanya pun tumpah di hadapan ayahnya."Hey, jangan nangis."Meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-03
Baca selengkapnya

Safia Menghilang

Mawar belum juga bisa memejamkan matanya. Ia hanya bolak-balik di atas balkon menatap langit malam itu. Cuaca nampak seirama dengan suasana hatinya yang sedang gelisah. Mawar mulai merasakan ada ketakutan jika suaminya tergoda."Kenapa ya Mas Barra belum pulang? Apa aku ke sana aja ya?" pikir Mawar.Di rumah kontrakannya, Bulan tengah menggoda mantan suami Bintang itu. Berbagai cara pun ditempuhnya agar Barra tergoda dan mau memadu kasih malam itu. Agar Barra tidak lagi bisa lepas dari genggamannya.Bulan pun tiba-tiba menyandar ke bahu Barra, dan Barra membalas dengan sebuah pelukan hangat."Mas Barra!" bentak Mawar.Bulan dan Barra pun terkejut melihat kedatangan Mawar yang tiba-tiba ke rumah kontrakannya. Barra pun bangkit dan melepaskan pelukannya."Keterlaluan kamu, Bintang. Kenapa kamu goda suami aku?" pekik Mawar.Bulan pun berusaha membela dirinya. Ia justru seolah menjadi korban atas tuduhan Mawar yang dianggapnya tidak mendasar."Mawar, ini nggak seperti yang kamu pikirkan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-10
Baca selengkapnya

Yang Hilang Telah Kembali

"Safia pergi? Ini pasti gara-gara kemarin aku sakit. Kalau aku nggak sakit, Safia pasti nggak pergi ...." ucap Daffa ketika tahu Safia pergi.Tiba-tiba, Daffa kembali merasakan sakit dan ia jatuh pingsan. Bulan dan Barra pun seketika panik."Daffa, Daffa. Bangun, Daffa!" teriak Bulan.Bulan kembali menyalahkan Mawar yang dianggap menjadi penyebab Daffa kembali tumbang."Ini semua gara-gara kamu. Kamu senang kan. Kamu pasti sengaja biar Daffa begini!" bentak Bulan terisak."Aku nggak ngapa-ngapain Daffa," seru Mawar. Ia pun membela dirinya di hadapan Barra yang hanya diam membisu."Aku tahu, kamu sengaja memanfaatkan Safia menghilang, agar kondisi Daffa semakin memburuk, iya kan?" cecar Bulan."Ngaku kamu?!"Mawar yang terus dicecar mantan istri suaminya itu tidak terima. Ia yakin jika Bulan sengaja memanfaatkan sakitnya sang putra."Jangan salahkan orang!" pekik Mawar."Daffa drop seperti ini karena ulah kamu sendiri. Daffa hanya ingin ketemu Safia dan kamu melarangnya. Itu yang menye
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-11
Baca selengkapnya

Jihan, Kembalilah

"Ini semua kesalahanku, Bu. Kalau tadi aku nggak bawa Daffa ke sini, mungkin kejadiannya nggak akan begini. Semua gara-gara anak angkat itu dan Mawar!" gerutu Bulan ketika berbicara dengan Nyonya Cynthia.Barra pun nampak masih berbicara dengan dokter yang memeriksa kondisi kesehatan Daffa. Tanpa mereka sadari, jika Daffa sudah bangun dari pingsannya."Kamu tenang saja, Bintang. Biar saya yang akan memberi pelajaran pada Mawar dan anak angkatnya itu," balas Cynthia."Sebaiknya aku cari Safia sendiri aja. Mereka pasti nggak mau cari Safia," gumam Daffa dalam hati. Daffa pun berjalan mengendap-endap keluar dari kamarnya. Namun, Nyonya Cynthia pun menyadari kaburnya sang cucu."Barra, kejar Daffa!" teriak Cynthia, Barra pun langsung mengejar putra sulungnya itu."Daffa, tunggu. Kamu mau ke mana?" tanya Barra ketika berhasil mencegah kepergiannya."Aku mau cari Safia,Pa," sahut Daffa. Ia sedih karena tidak ada satupun yang perduli pada saudara kembarnya itu."Tapi kamu masih sakit. Daff
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-12
Baca selengkapnya

Ancaman

"Ini kan topinya Jihan?"Bu Laksmi kembali mengingat tiap kejadian hari itu. Hari di mana ia harus kehilangan Bintang untuk selamanya. Hari di mana Jihan menghilang dan hanya menemukan topi milik cucu perempuannya itu."Aku harus mencari anak perempuan itu. Aku nggak bisa berdiam diri saja di sini," gumam Nenek Daffa dan Jihan dalam hati.Dengan tertatih ia mencoba menggerakkan kakinya. Turun dari ranjang, untuk meraih kursi rodanya. Tapi, tiba-tiba ia terjatuh ke lantai."Ya Allah, kuatkan aku ...."Bu Laksmi tidak menyerah. Perlahan ia mencoba bangkit dan akhirnya meraih kursi rodanya. Akhirnya, Bu Laksmi pun berhasil keluar dengan kursi rodanya.Ketika sedang berjalan di koridor, ia melihat Barra memasuki sebuah ruangan. Ruang Anggrek, di mana Mawar tengah menjalani perawatan."Barra? Mau ngapain dia di sana?" gumam Bu Laksmi. Bu Laksmi mulai berpikir. Dengan kondisinya yang terbatas, ia tidak mungkin mencari Jihan sendirian. Bu Laksmi harus meminta bantuan Barra. Walau pada akhi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-13
Baca selengkapnya

CEMBURU

Mawar akhirnya keluar dari rumah sakit bersama Barra. Tapi, ia sudah memesan lebih dulu taksi online karena suaminya itu tetap enggan mengantarkannya ke rumah omanya."Mana sih taksinya kok belum datang?" gerutu Mawar saat menunggu di pintu gerbang rumah sakit.Barra masih tetap menunggu kepergian istrinya. Tidak lama, sebuah mobil Avanza berwarna putih berhenti di dekatnya."Atas nama Ibu Mawar?" tanya seorang pria yang keluar dari mobil berwarna putih itu."Iya. Bapak supir taksi online?""Iya, Bu.""Maaf, Bu, apa ibu sedang sakit? Biar saya bantu masuk ke dalam mobil," seru sang supir."Enggak usah,Pak. Saya baik-baik aja," jawab Mawar.Saat tengah berusaha menuju mobil, tiba-tiba kepala Mawar sakit dsn pandangannya kabur. Hingga supir itu berusaha membantunya."Bu, biar saya bantu," ujar si supir yang memapah Mawar.Barra yang masih belum beranjak pergi, langsung berteriak kencang dan memarahi sang supir taksi yang memapah istrinya itu."Heh! Main pegang aja. Biar saya yang urus!"
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-16
Baca selengkapnya

PENYELIDIKAN SOAL BULAN

Mawar pun tersenyum bahagia mendengar suara Mbok Darmi. Artinya suaminya berada di rumah, bukan bersama Bintang.[Oh, kamu ada di rumah, Mas? Aku senang deh kamu mau mendengar kata-kata aku.][Oh ya, aku ijin ya malam ini menginap di rumah Oma. Biar besok aku bujuk Safia untuk pulang ke rumah.][Terserah deh. Ada nggak ada kamu juga sama aja!]Barra pun langsung mematikan teleponnya. Dengan ketus, ia memandang Mbok Darmi, ibu asuhnya sejak kecil itu."Ah, gara-gara Mbok Darmi, jadi ketahuan deh," gerutu Barra dalam hati."Ya begini deh. Kalau gede gengsi. Hati sama omongan berbeda," goda Mbok Darmi. Nyonya Cynthia pun memperhatikan asisten rumah tangganya itu sinis."Nanti kalau orangnya udah nggak ada, baru dicari," timpal Mbok Darmi."Enggak bakal, Mbok!" sahut Barra."Mbok, udah nggak usah banyak omong deh. Lebih baik sekarang pergi ke dapur, buatin saya teh!" suruh Cynthia."Baik, Nyonya." Mbok Darmi pun langsung mengerjakan apa yang diperintahkan majikannya itu.----"Barra, kamu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status