Home / Thriller / JOSEPH HUNTER (Fight for Trust) / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of JOSEPH HUNTER (Fight for Trust): Chapter 31 - Chapter 40

147 Chapters

Bab 31. Feeling Worried

Perasaan khawatir itu semakin menjadi. Joseph memacu kendaraannya dalam kecepatan tinggi agar bisa segera tiba di bar tempatnya meninggalkan Jill beberapa jam lalu.“Aku tahu kau pasti bisa lolos dari penjahat itu,” gumam Joseph yang lebih terdengar seperti kalimat penenang untuk dirinya sendiri.Tiba di bar, Joseph turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Langkahnya pun lebar-lebar seolah tak sabar untuk segera menemukan sang rekan. Kembali masuk ke bar, pria itu mengedarkan pandangan ke sekitar. Oke, dia tahu Miguel sudah meninggalkan tempat tersebut. Namun, Joseph sangat yakin jika dia bisa mendapatkan informasi tentang Miguel dari orang-orang yang ada di sana.Melihat pengunjung yang masih ada di bar tersebut, Joseph memilih si Bartender sebagai tempat bertanya.“Hey, Man! Kau kembali?” Bartender itu tersenyum sambil mengangkat dagu ketika melihat Joseph datang dan duduk di bar. Rupanya dia masih mengingat Joseph yang beberapa waktu lalu duduk menyesap minuman racikannya di bar terse
last updateLast Updated : 2022-12-24
Read more

Bab 32. Get Caught

Kelopak mata Joseph tampak melebar melihat nama Jill tertera di layar ponsel. Buru-buru Joseph menerima panggilan tersebut.“Jill? Kau baik-baik saja? Di mana kau sekarang?” cecar Joseph begitu panggilan itu tersambung. Rasa khawatir membuat pria itu terkesan tidak sabar untuk mendengar kabar rekannya tersebut.Namun, hingga beberapa saat dia tak mendengar jawaban dari si Penelepon. Bahkan Joseph tak mendengar apa pun dari telepon tersebut. Hal ini membuat Joseph bertanya-tanya dan semakin khawatir. Apa yang terjadi pada Jill?“Jill? Kau di sana? Apa yang terjadi padamu?” tanya Joseph kemudian.Tak berselang lama setelah itu, terdengar suara kekehan seorang pria. Saat itu juga Joseph langsung menyadari bahwa Jill tidak baik-baik saja, hingga spontan dia membanting kemudi ke kanan, menepikan mobil di bahu jalan. Pria itu mengetatkan rahang dengan cengkeraman pada kemudi yang semakin erat.“Katakan! Di mana dia?” desak Joseph dengan suara berdesis.Kekehan di seberang sana berhenti sete
last updateLast Updated : 2022-12-25
Read more

Bab 33. You Are Safe Now

Tak mengalihkan pandangan dan tetap menjaga kewaspadaan, Joseph menunggu kemunculan sosok si Pengemudi dari sedan tersebut. Dia tidak boleh lengah. Jarak antara dirinya dan sedan itu cukup dekat. Jika sampai si Pengemudi itu melakukan perlawanan dengan melesatkan sebuah tembakan yang mengenai dirinya, tentu hasilnya akan sangat fatal.Perlahan, kepala si Pengemudi sedan itu mulai terlihat. Sebuah topi menjadi pelindung kepala, sampai akhirnya orang itu mengangkat kedua tangan dan menyatukannya di belakang kepala dalam posisi membelakangi Joseph. Melakukan gerakan dengan pelan dan terkesan sangat hati-hati.Sementara itu, Joseph sama sekali tak mengendurkan kewaspadaannya. Senjata api yang pengamannya sudah terbuka itu siap untuk melesatkan peluru kapan saja. Hingga akhirnya si Pengemudi sedan tersebut memutar badan dengan posisi tangan yang masih di belakang kepala.Kedua mata Joseph tampak membulat dengan raut terkejut saat mengetahui siapa pengemudi sedan tersebut. “Jill?” ucapnya l
last updateLast Updated : 2022-12-25
Read more

Bab 34. Guilty

“Argh! Sial!” umpat Joseph seraya membalik badan.Pria itu menggertakkan gigi hingga terdengar bunyi gemelutuk dari gigi-giginya yang saling beradu. Dia tarik napas dalam dan panjang sambil memejamkan mata, lalu dia embuskan dengan perlahan hingga dadanya terasa lega. Dia buka mata lalu menurunkan pandangan pada handuk basah yang ada di tangan. Pria bernama asli Joseph Blight itu pun lantas mengayun kaki menuju kamar mandi.“Ini sangat menyebalkan!” gumamnya seraya menggeleng kepala.Berdiri di depan kaca wastafel, Joseph meletakkan handuk basahnya di samping bak. Dia pandangi sejenak pantulan wajahnya sendiri yang ada di dalam cermin. Kedua tangannya mencengkeram kuat-kuat pinggiran wastafel dengan sorot mata yang perlahan menajam. Entahlah, Joseph merasa marah pada dirinya sendiri. Marah karena sudah membuat Jill terluka seperti ini dan marah karena apa yang melintas di kepalanya.Apa memang dia sudah sangat merindukan sentuhan wanita, hingga keinginan untuk menyentuh seorang wanit
last updateLast Updated : 2022-12-25
Read more

Bab 35. New Plan

Menyipitkan mata saat memandangi Joseph yang sedang terlelap di sofa, otak Jill mulai memikirkan hal yang aneh-aneh. Imajinasi-imajinasi yang membuat otaknya semakin kotor.“Oh, shit!” Jill menundukkan kepala disertai gelengan pelan. “Aku butuh sesuatu untuk membersihkan otakku,” gumamnya lagi seraya memijit pangkal alis.Wanita itu melihat ke sekeliling, dan dia tahu bahwa hotel ini memang yang dia sewa untuk menginap. Namun, apakah Joseph paham dengan apa yang harus dilakukannya? Jill kehilangan ponsel, dan dia sangat yakin bahwa benda tersebut ada di tangan Miguel. Apakah Miguel menghubungi Joseph? Apakah penjahat itu berhasil menyadap ponsel Joseph? Lalu, apa yang dilakukan sang rekan terhadap ponselnya?Seketika itu Jill merasa khawatir. Jika Joseph masih menyimpan alat komunikasi tersebut, tidak menutup kemungkinan bahwa Miguel kini telah menemukan keberadaan mereka. Jill tidak bisa membiarkan hal itu begitu saja. Dia harus segera membangunkan Joseph dan mengajak pria tersebut m
last updateLast Updated : 2022-12-26
Read more

Bab 36. Keep Moving

Joseph mengerutkan kening.“Kau ingin pergi ke suatu tempat? Sekarang?” tanyanya dengan raut penasaran.“Hm,” jawab Jill singkat sambil mengangguk samar.“Tidak!” tolak Joseph sembari menegakkan telunjukanya. “Kau tidak akan pergi ke mana pun dengan kondisi yang seperti itu!” tegasnya sekali lagi.“Jangan berlebihan! Aku baik-baik saja, okay? Luka seperti ini tidak akan menghamabatku. Kau lupa siapa aku?” tukas Jill.Joseph merapatkan bibir. Pria itu sempat berpaling sesaat lalu kembali memusatkan pandangan pada Jill yang berdiri di hadapannya sambil memegang perut bagian samping. Wajah wanita itu pun masih sangat kacau, dan sekarang dia meminta Joseph untuk mengantarkannya pergi ke suatu tempat?Yang benar saja!Harusnya wanita itu mendapatkan perawatan di rumah sakit, atau paling tidak di fasilitas kesehatan milik Carnicero agar luka-luka di sekujur tubuhnya segera pulih. Dengan perawatan seadanya yang Joseph lakukan, Jill sudah bertindak seperti orang yang baik-baik saja hanya kare
last updateLast Updated : 2022-12-26
Read more

Bab 37. Quick Strategy

Semula Joseph memutuskan untuk menunggu di dalam mobil. Akan tetapi, mendengar Jill mengatakan bahwa wanita itu akan lama di dalam sana, pria tersebut jadi merasa penasaran. Apa yang hendak dilakukan oleh rekannya itu? Sehingga Joseph akhirnya turun dari mobil dan menyusul Jill.Membuka pintu kaca dengan logo sebuah salon kecantikan ternama di kota itu, Joseph disambut dengan ucapan “selamat datang” oleh seorang wanita cantik dengan seragam berwarna merah muda.Hanya menanggapinya dengan pandangan, Joseph lantas menggulir manik ke penjuru ruangan, mencari keberadaan Jill. Tak butuh waktu lama, Joseph sudah dapat menemukan orang yang dia cari sedang berdiri di depan meja pendaftaran. Sengaja tak duduk di kursi, dan bicara sambil melipat kedua tangan di atas meja.Jill sama sekali tidak terlihat risih dengan pakaian yang dikenakannya. Wanita itu masih memakai kemeja Joseph yang tampak menenggelamkan tubuhnya. Kendati di mobil yang baru mereka dapatkan, juga terdapat beberapa helai pakai
last updateLast Updated : 2022-12-26
Read more

Bab 38. Micro Tracking Device

“Camila?”Tanpa sadar bibir Joseph berucap lirih, memanggil nama mendiang istrinya. Namun, begitu ingat siapa wanita yang datang bersamanya ke tempat itu, Joseph langung menggeleng kecil dengan ritme cepat, mengusir bayang wajah mendiang istrinya yang sekelebat lalu melintas.“Jill? Kaukah itu?” Joseph mengerutkan alis. Wajah wanita itu yang telah dipoles make up, membuat lebamnya tersamarkan.Jill tersenyum lebar, lantas berjalan dengan sedikit pincang ke arah sang rekan. Duduk di ruang kosong samping Joseph.“Dengan begini, mereka tak akan mudah mengenaliku,” ucap Jill.Joseph mengangguk. “Kau terlihat sangat berbeda. Maksudku … ya, kau tidak akan terlihat seperti dirimu sendiri dengan tampilan seperti ini,” sahutnya.“Masih banyak sekali yang harus kita kerjakan di sini. Aku tidak boleh tertangkap, apalagi sebelum tujuan kita tercapai,” tambah Jill. “Kau sudah menemukan titik lokasinya?” tanya wanita itu kemudian.Joseph menggeser laptop, mengarahkan layar yang menampakkan sebuah t
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Bab 39. A Little Trick

Menarik napas dalam lalu mengembuskannya perlahan-lahan, Jill tak ingin terlihat panik. Kemudian wanita itu mengangkat wajah seraya menajamkan pandangan, yang mana kedua netra satin grey di balik kontak lensa berwarna biru itu bersitatap dengan manik abu-abu Joseph.Di depan sana, Joseph tampak mulai gusar. Jill bisa melihat tangan pria itu yang ada di pintu mobil sedang mengepal. Rahangnya pun mengeras dengan raut wajah tegang.Sungguh! Joseph dapat melihat bahaya yang mengancam nyawa rekannya. Dia sangat ingin melompat turun dari mobil dan segera membawa Jill pergi dari tempat tersebut. Namun, degup jantung yang kian meningkat akibat perasaan tegang yang dirasa, membuat gelang metal di tangannya mengeluarkan reaksi.Mulai terbiasa dengan kinerja gelang tersbut, Joseph dapat merasakan perubahan suhu di pergelangan tangan, sebelum akhirnya gelang itu mengeluarkan sengatan listrik yang sangat menyakitkan.Pria itu pun terpaksa menahan diri. Mengatur pernapasan dengan melakukan inhale d
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more

Bab 40. The Second Lead

“Kita akan kembali ke markas?” tanya Joseph memastikan.“Ya. Dreyfus ingin kita kembali.” Jill menjawab sambil menoleh sekilas pada sang rekan.Joseph mengarahkan pandangan ke depan. Meski terlihat fokus pada jalanan yang membentang, namun pria itu sedang bertanya-tanya. Hal apakah yang membuat Dreyfus meminta mereka untuk kembali ke markas padahal tugas mereka di Las Vegas belum selesai?Menilik dari ekspresi di wajah Jill, sepertinya alasan Dreyfus cukup penting. Pria itu berpikir, apakah ini berhubungan dengan kecerobohannya dalam menjalankan misi? Yang mana justru membuat Jill terluka seperti sekarang ini.Jika memang benar, maka hukuman apa lagi yang akan dia dapatkan dari Dreyfus? Gelang metal di tangannya saja sudah cukup membuat pria itu tersiksa oleh emosi sendiri. Akan tetapi, jika memang dia harus mendapatkan hukuman untuk kebodohannya kali ini, maka Joseph akan menerima dengan lapang dada. Sebagai salah satu bentuk penebusan kesalahan yang telah dia lakukan.“Aku akan beri
last updateLast Updated : 2022-12-27
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status