Share

Bab 33. You Are Safe Now

Penulis: Rusmiko157
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-25 10:50:00

Tak mengalihkan pandangan dan tetap menjaga kewaspadaan, Joseph menunggu kemunculan sosok si Pengemudi dari sedan tersebut. Dia tidak boleh lengah. Jarak antara dirinya dan sedan itu cukup dekat. Jika sampai si Pengemudi itu melakukan perlawanan dengan melesatkan sebuah tembakan yang mengenai dirinya, tentu hasilnya akan sangat fatal.

Perlahan, kepala si Pengemudi sedan itu mulai terlihat. Sebuah topi menjadi pelindung kepala, sampai akhirnya orang itu mengangkat kedua tangan dan menyatukannya di belakang kepala dalam posisi membelakangi Joseph. Melakukan gerakan dengan pelan dan terkesan sangat hati-hati.

Sementara itu, Joseph sama sekali tak mengendurkan kewaspadaannya. Senjata api yang pengamannya sudah terbuka itu siap untuk melesatkan peluru kapan saja. Hingga akhirnya si Pengemudi sedan tersebut memutar badan dengan posisi tangan yang masih di belakang kepala.

Kedua mata Joseph tampak membulat dengan raut terkejut saat mengetahui siapa pengemudi sedan tersebut. “Jill?” ucapnya l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 34. Guilty

    “Argh! Sial!” umpat Joseph seraya membalik badan.Pria itu menggertakkan gigi hingga terdengar bunyi gemelutuk dari gigi-giginya yang saling beradu. Dia tarik napas dalam dan panjang sambil memejamkan mata, lalu dia embuskan dengan perlahan hingga dadanya terasa lega. Dia buka mata lalu menurunkan pandangan pada handuk basah yang ada di tangan. Pria bernama asli Joseph Blight itu pun lantas mengayun kaki menuju kamar mandi.“Ini sangat menyebalkan!” gumamnya seraya menggeleng kepala.Berdiri di depan kaca wastafel, Joseph meletakkan handuk basahnya di samping bak. Dia pandangi sejenak pantulan wajahnya sendiri yang ada di dalam cermin. Kedua tangannya mencengkeram kuat-kuat pinggiran wastafel dengan sorot mata yang perlahan menajam. Entahlah, Joseph merasa marah pada dirinya sendiri. Marah karena sudah membuat Jill terluka seperti ini dan marah karena apa yang melintas di kepalanya.Apa memang dia sudah sangat merindukan sentuhan wanita, hingga keinginan untuk menyentuh seorang wanit

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-25
  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 35. New Plan

    Menyipitkan mata saat memandangi Joseph yang sedang terlelap di sofa, otak Jill mulai memikirkan hal yang aneh-aneh. Imajinasi-imajinasi yang membuat otaknya semakin kotor.“Oh, shit!” Jill menundukkan kepala disertai gelengan pelan. “Aku butuh sesuatu untuk membersihkan otakku,” gumamnya lagi seraya memijit pangkal alis.Wanita itu melihat ke sekeliling, dan dia tahu bahwa hotel ini memang yang dia sewa untuk menginap. Namun, apakah Joseph paham dengan apa yang harus dilakukannya? Jill kehilangan ponsel, dan dia sangat yakin bahwa benda tersebut ada di tangan Miguel. Apakah Miguel menghubungi Joseph? Apakah penjahat itu berhasil menyadap ponsel Joseph? Lalu, apa yang dilakukan sang rekan terhadap ponselnya?Seketika itu Jill merasa khawatir. Jika Joseph masih menyimpan alat komunikasi tersebut, tidak menutup kemungkinan bahwa Miguel kini telah menemukan keberadaan mereka. Jill tidak bisa membiarkan hal itu begitu saja. Dia harus segera membangunkan Joseph dan mengajak pria tersebut m

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 36. Keep Moving

    Joseph mengerutkan kening.“Kau ingin pergi ke suatu tempat? Sekarang?” tanyanya dengan raut penasaran.“Hm,” jawab Jill singkat sambil mengangguk samar.“Tidak!” tolak Joseph sembari menegakkan telunjukanya. “Kau tidak akan pergi ke mana pun dengan kondisi yang seperti itu!” tegasnya sekali lagi.“Jangan berlebihan! Aku baik-baik saja, okay? Luka seperti ini tidak akan menghamabatku. Kau lupa siapa aku?” tukas Jill.Joseph merapatkan bibir. Pria itu sempat berpaling sesaat lalu kembali memusatkan pandangan pada Jill yang berdiri di hadapannya sambil memegang perut bagian samping. Wajah wanita itu pun masih sangat kacau, dan sekarang dia meminta Joseph untuk mengantarkannya pergi ke suatu tempat?Yang benar saja!Harusnya wanita itu mendapatkan perawatan di rumah sakit, atau paling tidak di fasilitas kesehatan milik Carnicero agar luka-luka di sekujur tubuhnya segera pulih. Dengan perawatan seadanya yang Joseph lakukan, Jill sudah bertindak seperti orang yang baik-baik saja hanya kare

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 37. Quick Strategy

    Semula Joseph memutuskan untuk menunggu di dalam mobil. Akan tetapi, mendengar Jill mengatakan bahwa wanita itu akan lama di dalam sana, pria tersebut jadi merasa penasaran. Apa yang hendak dilakukan oleh rekannya itu? Sehingga Joseph akhirnya turun dari mobil dan menyusul Jill.Membuka pintu kaca dengan logo sebuah salon kecantikan ternama di kota itu, Joseph disambut dengan ucapan “selamat datang” oleh seorang wanita cantik dengan seragam berwarna merah muda.Hanya menanggapinya dengan pandangan, Joseph lantas menggulir manik ke penjuru ruangan, mencari keberadaan Jill. Tak butuh waktu lama, Joseph sudah dapat menemukan orang yang dia cari sedang berdiri di depan meja pendaftaran. Sengaja tak duduk di kursi, dan bicara sambil melipat kedua tangan di atas meja.Jill sama sekali tidak terlihat risih dengan pakaian yang dikenakannya. Wanita itu masih memakai kemeja Joseph yang tampak menenggelamkan tubuhnya. Kendati di mobil yang baru mereka dapatkan, juga terdapat beberapa helai pakai

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 38. Micro Tracking Device

    “Camila?”Tanpa sadar bibir Joseph berucap lirih, memanggil nama mendiang istrinya. Namun, begitu ingat siapa wanita yang datang bersamanya ke tempat itu, Joseph langung menggeleng kecil dengan ritme cepat, mengusir bayang wajah mendiang istrinya yang sekelebat lalu melintas.“Jill? Kaukah itu?” Joseph mengerutkan alis. Wajah wanita itu yang telah dipoles make up, membuat lebamnya tersamarkan.Jill tersenyum lebar, lantas berjalan dengan sedikit pincang ke arah sang rekan. Duduk di ruang kosong samping Joseph.“Dengan begini, mereka tak akan mudah mengenaliku,” ucap Jill.Joseph mengangguk. “Kau terlihat sangat berbeda. Maksudku … ya, kau tidak akan terlihat seperti dirimu sendiri dengan tampilan seperti ini,” sahutnya.“Masih banyak sekali yang harus kita kerjakan di sini. Aku tidak boleh tertangkap, apalagi sebelum tujuan kita tercapai,” tambah Jill. “Kau sudah menemukan titik lokasinya?” tanya wanita itu kemudian.Joseph menggeser laptop, mengarahkan layar yang menampakkan sebuah t

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-27
  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 39. A Little Trick

    Menarik napas dalam lalu mengembuskannya perlahan-lahan, Jill tak ingin terlihat panik. Kemudian wanita itu mengangkat wajah seraya menajamkan pandangan, yang mana kedua netra satin grey di balik kontak lensa berwarna biru itu bersitatap dengan manik abu-abu Joseph.Di depan sana, Joseph tampak mulai gusar. Jill bisa melihat tangan pria itu yang ada di pintu mobil sedang mengepal. Rahangnya pun mengeras dengan raut wajah tegang.Sungguh! Joseph dapat melihat bahaya yang mengancam nyawa rekannya. Dia sangat ingin melompat turun dari mobil dan segera membawa Jill pergi dari tempat tersebut. Namun, degup jantung yang kian meningkat akibat perasaan tegang yang dirasa, membuat gelang metal di tangannya mengeluarkan reaksi.Mulai terbiasa dengan kinerja gelang tersbut, Joseph dapat merasakan perubahan suhu di pergelangan tangan, sebelum akhirnya gelang itu mengeluarkan sengatan listrik yang sangat menyakitkan.Pria itu pun terpaksa menahan diri. Mengatur pernapasan dengan melakukan inhale d

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-27
  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 40. The Second Lead

    “Kita akan kembali ke markas?” tanya Joseph memastikan.“Ya. Dreyfus ingin kita kembali.” Jill menjawab sambil menoleh sekilas pada sang rekan.Joseph mengarahkan pandangan ke depan. Meski terlihat fokus pada jalanan yang membentang, namun pria itu sedang bertanya-tanya. Hal apakah yang membuat Dreyfus meminta mereka untuk kembali ke markas padahal tugas mereka di Las Vegas belum selesai?Menilik dari ekspresi di wajah Jill, sepertinya alasan Dreyfus cukup penting. Pria itu berpikir, apakah ini berhubungan dengan kecerobohannya dalam menjalankan misi? Yang mana justru membuat Jill terluka seperti sekarang ini.Jika memang benar, maka hukuman apa lagi yang akan dia dapatkan dari Dreyfus? Gelang metal di tangannya saja sudah cukup membuat pria itu tersiksa oleh emosi sendiri. Akan tetapi, jika memang dia harus mendapatkan hukuman untuk kebodohannya kali ini, maka Joseph akan menerima dengan lapang dada. Sebagai salah satu bentuk penebusan kesalahan yang telah dia lakukan.“Aku akan beri

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-27
  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 41. Battle

    Alexander Pierce, The Demon, atau siapa pun itu yang akan dia hadapi, sebenarnya tak masalah bagi Joseph. Akan tetapi, ketika nama Julian Blight disebut, tiba-tiba saja dada pria itu bergemuruh. Seketika itu pula dia merasakan reaksi dari gelang metal yang melingkar di tangan. Tarikan napas pria itu terlihat berat dan putus-putus. Bahkan tangannya yang ada di bawah meja pun telah mengepal dengan kuat.“Kendalikan dirimu, Hunter,” bisik Jill seraya berpaling pada rekan satu timnya itu.Sementara Dreyfus hanya diam, memaku tatap dan terus memperhatikan reaksi Joseph. Pria berjambang itu sudah menduga sebelumnya, jika hal ini akan memengaruhi emosi Joseph. Namun, Dreyfus pun tak sembarangan mengambil keputusan untuk memberitahukan hal ini kepada mereka. Ada unsur kesengajaan ketika dia melakukannya. Pria berusia akhir empatpuluhan itu ingin menguji sejauh mana Joseph dapat mengendalikan emosi. Di samping itu, Dreyfus juga memiliki keyakinan yang tinggi bahwa Joseph telah banyak belajar d

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-28

Bab terbaru

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 147. God's Scenario

    Ruangan itu terasa begitu sunyi meskipun ada orang di sana. Joseph baru saja menunjukkan pada Camila sebuah rekaman asli yang diambil dari markas The Demon pada saat penyerangan. Dalam rekaman itu terlihat dengan jelas, peluru dari senjata siapa yang melesat dan menewaskan Andrew Reyes. Tangan Camila gemetar ketika perempuan itu menyingkirkan ponsel yang disodorkan oleh Joseph. “Cukup,” lirih wanita itu dengan bibir pucat yang bergetar, seraya memejamkan mata rapat-rapat. “Dengar, Camila.” Joseph mengubah posisi duduknya menjadi serong ke arah sang istri. Dia ambil tangan Camila lalu menggenggamnya. “Selain ibuku, kau adalah orang yang paling mengenal diriku. Saat aku mengatakan bahwa aku tidak membunuh ayahmu, maka aku mengatakan yang sebenarnya. Aku berada dalam dilema besar antara tugas dan dirimu. Dan aku memang tidak akan sanggup melakukannya,” tutur pria itu. Dalam keadaan kelopak mata yang masih terpejam, Camila melepas napas dalam. Bulir air mata menetes dari celah netra, s

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 146. Love Really Sucks

    Tubuh Jill terempas dan menabrak Joseph. Kuatnya entakan peluru itu membuat si wanita ambruk seketika.“Jill!” seru rekannya yang lain.Dreyfus yang waktu itu masih berada di jarak lumayan jauh pun langsung berlari mendekat untuk melihat kondisi gladiatornya.“Apa yang kau lakukan?” Joseph memangku kepala wanita itu sambil menatap khawatir. Beberapa kali perhatiannya terdistraksi oleh darah segar di perut Jill.Jacob menekan kuat luka tembak itu untuk meminimalisir darah yang keluar. Kendati demikian, darah yang terlanjur mengucur sudah cukup banyak dan membuat wanita itu tampak begitu kesakitan.“Bagaimana kondisinya?” tanya Dreyfus seraya menekuk lutut di dekat Jill.“Aku butuh sesuatu untuk menyumbat luka ini,” ujar Jacob saat melihat darah yang tetap merembes dari bawah telapak tangannya, meski luka itu sudah dia tekan cukup kuat.Mendengar penuturan rekannya itu, Joseph langsung melepas kaus yang dia kenakan dan memberikannya kepada Jacob.“Gunakan ini,” kata Joseph.Dengan sigap

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 145. A Killer

    Senyum miring di bibir pria itu membuat Dreyfus tak bisa berkata-kata. Wajah Abram Federov tentu sudah tidak asing lagi baginya. Namun, sosok di sisi yang berlawanan dengan Abram lah yang membuat Dreyfus tercengang bukan main. Pria yang tampak seperti sedang tersenyum lebar, namun hanya satu sudut bibirnya yang tertarik ke atas.“Remember me?” Pertanyaan itu terdengar sangat bodoh di telinga Dreyfus. Ah, dan jangan lupakan Jacob serta Helena yang juga membuka bibir dengan kelopak mata melebar. Ekspresi yang sama dengan yang ada di wajah Dreyfus.“Ini tidak mungkin,” gumam Jacob.“Aku pikir dia sudah mati,” timpal Helena.“Aku seperti melihat hantu,” balas Jacob dengan netra tak lepas dari sosok itu.Tak jauh dari kedua gladiator itu, Jill terlihat seperti berusaha mengingat siapa pria yang sedang tersenyum puas melihat keterkejutan mereka. Jill tidak tahu siapa pria itu. Namun, dia merasa seperti pernah melihat wajah ini di suatu tempat. Untuk itu, Jill berusaha menggali ingatan tent

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 144. Miss Secretary

    Melihat dua putra Blight saling mengacungkan senjata, bukanlah hal yang aneh untuk Dreyfus dan para gladiatornya. Karena mereka sudah sama-sama tahu bahwa ini adalah tujuan Joseph kembali ke mansion. Yaitu untuk memancing Julian keluar dari tempat persembunyian lalu menuntaskan misi.Hanya saja, untuk pihak lain yang saat itu juga ada di sana, pemandangan ini menjadi hal yang sangat menarik untuk disaksikan. Orang-orang The Assassin serempak menurunkan senjata—meski tetap tidak mengurangi kewaspadaan, demi untuk dapat melihat duel senjata ala koboi yang dilakukan Julian dan Joseph.“Ini akan menjadi tontonan yang menarik,” gumam Federov seraya menoleh pada pria di sampingnya.Di depan sana, Julian tampak sangat marah. Sebenarnya, dia sudah tidak begitu terkejut dengan hal ini. Namun, posisinya saat ini sungguh tidak menguntungkan. Posisinya lemah, hanya ada Morgan yang bersama dirinya. Julian seperti sedang menghadapi dua kubu lawan yang menginginkan kematiannya. Dan sekarang, dia sed

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 143. Are We on the Same Side?

    Perhatian Joseph dan Julian terfokus pada Camila yang datang dengan berderai air mata.Wanita itu langsung meminta Morgan untuk mengantarnya ke mansion ketika dia tahu bahwa Julian sedang berada di tempat tersebut untuk menghentikan Joseph yang sedang berusaha merusak kenangan Georgina.“Hentikan apa pun yang kalian lakukan!” jerit Camila untuk kedua kali.“Nona,” panggil Morgan seraya menahan tangan Camila yang berjalan mendekat ke arah dua pria yang sedang berkelahi itu.“Lepaskan tanganku!” sentak Camila seraya menepis tangan Morgan. Wanita itu masih terus berjalan ke arah dua pria di hadapannya.Masih tak melepaskan cengkeraman satu sama lain, Julian memberi titah dengan suara keras, “Tetap di tempatmu, Camila!”Wanita itu tersentak. Tak pernah sekalipun dia mendengar Julian membentak dirinya seperti ini. Selama bersama pria itu, Julian selalu memperlakukannya dengan sangat lembut. Keterkejutan itu membuat gerak kaki Camila berhenti. Si wanita menatap nanar pada Julian, seolah tak

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 142. Death Glare

    Auman Julian seolah menggetarkan seluruh bangunan, mengalahkan deru mesin ekskavator yang sedang mengeruk tanah untuk dijadikan kolam raksasa. Orang-orang yang ada di sana menoleh ke arah sumber suara. Tak terkecuali Joseph yang sedang mengawasi para pekerja. Saat melihat Julian berdiri di sana dalam keadaan masih benyawa, perlahan sudut bibir pria itu terangkat, membentuk senyum miring sarat kepuasan.“Hentikan apa pun yang sedang kalian lakukan!” perintah Julian dengan suara menggelegar, seraya melotot pada para pekerja.Deru mesin ekskavator pun berhenti saat si Operator mematikannya. Mereka tahu siapa pria yang baru saja berteriak memberi perintah itu. Memangnya siapa yang tidak mengenal wajah Julian Blight? Pengusaha sukses yang wajahnya wara-wiri di berbagai media cetak maupun elektronik. Terlebih lagi beberapa pekan terakhir, di mana Julian dikabarkan meninggal dunia dalam tragedi Pulau Horsche. Dan ketika mereka melihat sosok itu kini sedang berdiri menghadap mereka dengan tat

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 141. Rise from Hell

    “Jangan membuat ekspresi seperti itu!” Joseph menarik satu sudut bibirnya ke atas. “Harusnya kausenang, Juan. Bukankah ini yang kau harapkan? Aku kembali ke sini sebagai Joseph Blight,” ujar Joseph saat melihat raut bertanya-tanya di wajah Juan.“Oh, ya. Tentu saja.” Juan mengangkat alis sambil mengalihkan perhatian dari Joseph. “Aku sangat senang akhirnya kau bersedia kembali ke sini,” lanjut pria tua itu.“Dan karena aku sudah kembali, maka aku mau semua yang ada di sini harus sesuai dengan apa yang kuinginkan,” ucap Joseph lagi.Jika boleh jujur, pria tua itu memiliki firasat yang tidak baik tentang kembalinya Joseph ke mansion tersebut. Bagaimana seseorang yang beberapa waktu lalu masih terlihat sangat membenci keluarga Blight, kini dengan enteng menyatakan bahwa dia akan menyematkan nama itu di belakang namanya. Juan memang sudah terlalu tua untuk berdebat, namun pria itu tidak sebodoh yang dikira sehingga akan percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan Joseph. Kendati demikia

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 140. Noisy Girl

    “Benar-benar tidak ada yang berubah dari mansion ini sejak belasan tahun yang lalu,” ujar Joseph seraya terus mengayun langkah mengikuti kaki Esme yang berjalan cepat di depannya.“Tuan Julian melarang kami melakukan apa pun yang dapat mengubah tata letak bangunan ini, Tuan. Jika ada kerusakan, Tuan Julian selalu memerintahkan para pekerja untuk memperbaikinya seperti sedia kala. Harus sama persis, dan Tuan Julian tidak akan menolerir kesalahan sedikit pun. Begitulah yang sering dibicarakan oleh para pelayan di mansion ini,” sahut Esme panjang lebar, tanpa diminta oleh Joseph.Joseph melirik pada gadis belia itu. Diam-diam, pria tersebut menyunggingkan senyum samar. Gadis ini sepertinya mewarisi sifat ceria dan cerewet dari ibunya. Wajah Esme dan Gracia memang tidak begitu mirip, namun pembawaan gadis itu Gracia sekali.Kembali mengedarkan pandangan ke sekeliling, Joseph tertarik untuk mendengar lebih banyak cerita tentang apa saja yang sudah terjadi di mansion ini. Salah satunya adal

  • JOSEPH HUNTER (Fight for Trust)   Bab 139. Taking Over the Throne

    “Kau yakin orang yang kau lihat adalah Julian Blight?” tanya Dreyfus, meski dia yakin Monica tidak akan jauh-jauh datang ke markas hanya untuk berbohong mengenai masalah ini.“Kau pikir aku buta, hah?!” Wanita itu justru terlihat semakin murka. “Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Dan aku sangat yakin bahwa kedua mataku masih dapat berfungsi dengan normal, Dreyfus Eastwood!” desisnya.Mendengar suara Monica melengking dengan emosi yang meledak-ledak, sama sekali tak membuat Dreyfus goyah. Pria itu masih tetap terlihat sangat tenang, bahkan sempat menyunggingkan senyum samar di sudut bibirnya.“Aku tidak meragukan itu, Monica.” Dreyfus terkekeh renyah. Kemudian, pria itu menarik napas dalam dan berkata, “Kami akan segera menyelesaikannya.”“Bagus! Dan aku tidak ingin mendengar alasan lagi bahwa keberadaan Julian Blight sulit untuk kalian lacak!” desak Monica.“Aku mengerti,” balas Dreyfus.Terkadang, mengalah bukan berarti kalah. Begitu pun dengan yang dilakukan Dreyfus. Untuk

DMCA.com Protection Status