Home / Romansa / Gairah Cinta CEO Dingin / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Gairah Cinta CEO Dingin: Chapter 71 - Chapter 80

107 Chapters

BAB 71 TERBUKA

Dengan cepat Ryan mengambil potret dan tatapannya fokus pada potret wanita cantik dalam pigura tersebut. “Wanita ini sudah meninggal dunia dan ia memang wanita yang pernah kucintai! Ia tidak akan mengganggu hubungan kita!” Ryan memasukkan potret itu ke laci, lalu menguncinya. Setelahnya Ryan menyandarkan punggung pada sandaran kursi, dengan tatapan yang diarahkan tepat ke netra Karin. Tenggorokan Karin menjadi terasa kering ia menelan ludahnya dengan sukar. Dengan pelan ia mengatakan, kalau wanita itu memang sudah meninggal dunia, tetapi jelas kalau Ryan masih mengingat wanita itu dalam hatinya. Rasa kecewa atas apa yang dilakukan Ryan juga langsung Karin ucapkan. Ia mengatakan, dengan Ryan yang menyimpan potret wanita itu di dalam lacinya membuktikan, kalau dirinya sering melihat potret itu di saat ia merindukannya. “Aku tidak melihat ada potret diriku ataupun potret kita berdua di ruang kerjamu, tetapi kau masih menyimpan p
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

BAB 72 BERDEBAT DENGAN DEREK

Ryan menatap dingin Karin. ia mendorong kasar Karin sampai terjatuh ke lantai. “Baru saja kita berdamai dengan pikianku, kalau kau sudah memahami apa yang kukatakan dan tidak akan mengajukan pertanyaan lagi, tetapi kau sudah memulai kembali! Keluarlah Karin, aku tidak ingin melihatmu untuk sementara waktu dan kau tidak perlu ikut menghadiri meeting nanti!” Di saat seperti itulah pintu ruang kerja Ryan diketuk dan setelah dipersilakan masuk. Tampak Norah memasuki ruangan Ryan, ia tampak terpaku sebentar ketika melihat Karin yang berlutut di lantai. Namun, dengan cepat ia tersadar. Senyum mengejek terbit di bibirnya, Ketika ia berada di dekat Karin diulurkannya tangan untuk menolong berdiri. Dan ia melakukannya hanya sekedar basa-basi saja, sekaligus untuk mengejek Karin. Dengan rasa malu yang berusaha ia sembunyikan, Karin mengabaikan uluran tangan Norah. Tanpa mengucapkan kalimat sepatahpun ia meninggalkan ruangan Ryan. Sesam
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

BAB 73 MENGAPA MENJADI KACAU BEGINI?

Ryan masuk ke ruang makan tersebut, ia menatap Derek tidak suka. Bisa-bisanya pria itu menemani Karin. Ia tidak mau sampai Derek mendekati Karin, bisa-bisa dipengaruhinya kekasihnya untuk menjauhinya. “Sedang apa kau di apartemen Karin dan kuperingatkan kepadamu untuk jangan pernah menyakiti Karin!” Bentak Ryan kasar. Mendengar ancaman dari Ryan, Derek gelak tertawa. Ia memandang sinis Ryan. “Maksudmu dengan berkata seperti itu, kalau hanya kamu sajalah yang berhak untuk menyakiti Karin, sementara orang lain tidak boleh? Sungguh hebat sekali!” Ryan mengepalkan kedua tangannya di samping tubuh siap untuk dilayangkannya ke arah Derek. Karin yang melihat situasi tidak baik antara Ryan dan Derek, langsung mendorong pelan tubuh Derek untuk keluar. Dengan suara pelan ia mengatakan, kalau dirinya bisa saja berubah pikiran. Dan apabila hal itu sampai terjadi ia akan menghubungi Derek. Setelah kepergian Derek dari aparteme
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

BAB 74 PILIHAN SULIT

Dengan cepat Karin membungkukkan badannya hendak mengambil alat tes kehamilan itu di lantai. Namun. ia kalah cepat dari Ryan yang telah lebih dahulu mengambilnya. “Kenapa kamu diam saja, Karin? Apakah kamu tidak mau menjelaskan apapun kepadaku?” Tanya Ryan dingin. Karin menelan ludahnya dengan sukar. Ia merasa gugup untuk memberikan penjelasan kepada Ryan. “Aku akan menjelaskannya nanti, ketika pulang kerja!” Dengn cepat Ryan menimpali, “Mengapa harus menunggu, kalau bisa memberikan penjelasan sekarang juga! Aku memiliki waktu untuk mendengarkan penjelasan darimu!” Karin melihat ke arah koridor yang tampak sepi tidak ada orang. Ia menganggukkan kepala. Ia mengusulkan kepada Ryan untuk mengatakannya di ruangan pria itu saja, tetapi dengan dingin Ryan mengatakan, kalau ia ingin mendengar di situ dan sekarang juga. Karin memejamkan mata, lalu menghembuskannya kuat-kuat. Dirabanya perutnya dan dengan suara yang lirih
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

BAB 75 RYAN

“Selesai pertemuan bisnis nanti aku akan pergi ke suatu tempat. Dan aku tidak ingin diganggu oleh siapapun juga. Sebagai orang keperayaanku, kaulah yang akan mengambil alih tugasku, seperti biasanya!” Ryan berdiri dari duduknya, lalu berjalan keluar dari ruang kerjanya, dengan diikuti Luke. Pada saat Ryan melewati meja Karin, ia hanya melirik sekilas wanita itu, kemudian berlalu pergi begitu saja tanpa menyapa Karin. Luke yang melihat hal itu mengerutkan keningnya, tetapi ia tidak mau mengomentari. Merupakan urusan pribadi Ryan dan Karin, kalau mereka bertengkar. Begitu mereka berdua sudah berada dalam mobil menuju bandara. Ryan tetap diam tidak mau mengatakan apapun. Luke pun mengikuti siap diam Ryan, sebagai asisten Ryan dan banyak mengetahui rahasia bosnya itu, kecuali tentang hubungannya dengan Karin. Beberapa jam kemudian, mereka sudah berada di bandara, Seorang porter membantu membawakan bagasi mereka berdua menuju ruan
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

BAB 76 PENCERAHAN

“Diamlah, Karin! Kalau kau membuka mulut hanya akan membuat kita berdua menjadi bertengkar saja!” Peringat Ryan, sambil mengeratkan pelukannya di pinggang Karin. Karin langsung menutup mulut dan kembali memejamkan matanya, karena ia memang masih mengantuk. Ryan mengamati Karin yang sudah kembali terlelap. Ia tidak memejamkan mata hanya memandangi Karin saja. Setelah puas Ryan mencium kening Karin lama, tetapi kali ini Karin tidak membuka matanya. Tak terasa tangan Ryan turun mengelus perut Karin di mana ada calon anaknya berada. ‘Mengapa berat menerima kehadiran bayi ini? Tidak seperti calon bayiku yang dahulu!’ batin Ryan. Ryan beranjak turun dari tempat tidur dengan pelan, karena tidak mau Karin mengetahui kepergiannya yang diam-diam. Diambilnya koper mini miliknya dari lantai, kemudian ia keluar dari kamar Karin juga apartemen tersebut. Sebelum pergi, Ryan memastikan pintu apartemen Karin sudah terkunci. Sete
last updateLast Updated : 2023-07-06
Read more

BAB 77 MASIH MERAGU

“Kenapa kamu diam saja?” tanya suara itu lagi. Rasa takut Karin hilang berganti dengan marah. Bisa-bisanya Ryan membuatnya terkejut, seperti tadi. Untung saja ia tadi tidak jatuh pingsan, saking terkejutnya. Dipukulnya dada Kris dengan keras. Rasa rindu bercampur dengan amarah, karena apa yang sudah dilakukan oleh Ryan kepadanya. Ryan tertawa pelan ditariknya Karin kepelukannya, lalu ia berkata, “Apakah kau tidak merindukanku?” Karin mendongak ditatapnya Ryan dengan rasa tajam. Ia mencari tahu, apakah pria yang berdiri di hadapannya saat ini merupakan orang yang sama, dengan yang beberapa hari lalu marah, lalu pergi begitu saja. Dengan suara pelan Karin mengatakan, kalau dirinya merindukan Ryan, tetapi ia tidak mau sakit lagi, setelah sebelumnya apa yang dilakukan Ryan masih membekas.’ Dibiarkannya tangannya digandeng Ryan memasuki lift. Ia sudah lelah dan hanya ingin beristirahat saja. Tadi pagi ia su
last updateLast Updated : 2023-07-07
Read more

BAB 78 RYAN, LUKE DAN DEREK, ADA APA DENGAN MEREKA?

“Buktikan! Apa yang menjadi dugaanmu, aku tidak takut. Kau hanya akan menerima kekecewaan saja.” Drake keluar dari lift menuju apartemen Karin. Ryan mengepalkan kedua tangan ia tiduk suka dengan keluarga baru Karin yang mulai mengganggu hubungannya, dengan Karin. Begitu keluar dari gedung apartemen Karin, Ryan meihat sopirnya sudah berdiri di depan pintu mobilnya yang terbuka “Pergilah ke apartemen Karin dan jaga dia. Awasi pria yang berada di apartemennya!” Perintah Ryan, sembari meminta kunci mobil. Sopir pribadi Ryan menyerahkan kunci tersebut ke tangan Ryan, kemudian ia memasuki gedung apartemen tersebut. Berada di balik kemudi mobilnya Ryan melajukan dengan kencang. Beberapa menit kemudian ia sudah sampai di perusahaannya. Dibukanya pintu mobil, ia kemudian keluar dan berjalan memasuki gedung perusahaannya. Pegawai Ryan yang berpapasan dengannya urung menyapa, setelah melihat wajah pria itu yang t
last updateLast Updated : 2023-07-09
Read more

BAB 79 MUNGKINKAH?

“Karin, kamu baik-baik saja, bukan?” Ryan mengguncang pelan badan Karin, yang terduduk di trotoar. Karin hanya mengangguk saja ia menahan rasa sakit di pantatnya yang terhentak. Ia menolak uluran tangan Ryan ditunggunya sampai rasa sakit yang dirasakannya reda. Ia takut, kalau Ryan akan semakin mengkhawatirkan dirinya dan akan membatasi gerakannya. Dapat didengarnya orang yang telah menabraknya. sehingga membuatnya terjatuh meminta maaf, kalau ia tidak sengaja menabraknya. Mendengar permintaan maaf itu Ryan memarahi pria muda tersebut, karena sudah bertindak ceroboh. Ia mengatakan, kalau sampai membuat Karin sakit pria itu harus bertanggung jawab. Pria itu mengangguk ia tidak berani membantah apa yang dikatakan oleh Ryan. Terlebih lagi pria itu terlihat begitu galak. Karin menarik pelan lengan Ryan, agar pria itu tidak marah-marah. “Ryan, bantu aku berdiri!” Karin yang merasa sudah baikan mengulurkan t
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more

BAB 80 MENGAPA CINTA?

“Kalau kita bertunangan, kemudian menikah, maukah kau menuruti permintaanku untuk menggugurkan kandunganmu?” Ryan bangun dari tidurnya, untuk duduk di atas tempat tidur. Dada Karin rasanya sakit, kembali Ryan memintanya melakukan sesuatu yang sudah pernah ditolaknya. Dengan kepalan tangannya yang kecil Karin memukul dada Ryan, tetapi dengan sigap pria itu menangkap tangan Karin, sehingga tidak dapat memukulnya. Air mata mengalir dengan deras di wajah Karin. Ia pun beranjak turun dari tempat tidur, tetapi Ryan dengan cepat menahan tangannya. “Bukankah kau memintaku untuk menikahimu? Aku hanya mengajukan syaratnya saja!” ucap Ryan dingin. Ia kemudian turun dari atas tempat tidur lalu berjalan menuju pintu kamar Karin. Di depan pintu Ryan berhenti, lalu membalikkan badan. “Tetaplah di tempat tidur! Aku yang pergi.” Setelahnya Ryan keluar kamar Karin dan menutup pintunya dengan perlahan. Ia juga keluar kamar Karin dan
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status