“Menurutmu, kenapa? Tentu saja, karena aku masih ingin kau hidup lama dan memarahi, serta membenciku, sampai kau merasa cukup, lalu memaafkanku!” Ryan meraih tangan Karin, lalu memukulkan tangan itu ke dadanya. Ia memerintahkan kepada Karin untuk memukulnya dengan keras, sampai wanita itu merasa lega dan puas. Karin menarik tangannya dari genggaman Ryan. Air matanya menetes tanpa dapat ia cegah. Ia lalu memeluk Ryan, sehingga air matanya membasahi kemeja yang dipakai Ryan. “Mengapa kau begitu jahat, Ryan? Ternyata kau hanya berpura-pura saja bisa menerima kehadiran calon anak kita di dalam rahimku, agar aku tidak merasa curiga dengan rencana jahatmu.” Karin diam sebentar dibersitnya hidungnya yang berair. “Sayangnya, ketika renana busukmu terbongkar kau sudah berhasil menjalankannya! Bagaimana caranya kau bisa keluar dari penjara dan bisa hidup dengan nyaman, Ryan?” Ryan melepaskan pelukan Karin di pinggangnya, la
Last Updated : 2023-07-22 Read more