Arga baru saja selesai membersihkan tubuhnya, menggunakan piyama tidur berwarna senada dengan wanita yang kini tampak tidur membelakanginya. Pria itu tahu jika Kiara belum tidur.Ada perasaan bersalah menumpuk dalam hatinya. Iya, dirinya mengaku salah. Dan bodohnya ia justru melimpahkan kesalahannya pada istrinya sendiri. Menitik beratkan permasalahan yang sudah jelas adalah dirinya yang paling bersalah di sini. "Sayang, kamu marah?" Ujar pria itu setelah ikut berbaring tepat di belakang Kiara. Melingkarkan tangan kanannya di pinggang wanita yang masih terlihat ramping meskipun sudah melahirkan satu orang anak.Tak ada jawaban apapun dari Kiara, dan hal itu membuat Arga semakin resah saja. Tidak, ia tidak bisa jika harus saling berdiam seperti ini. "Maafin aku, Ra. Aku terlalu terbawa emosi, aku sungguh lelah hari ini. Maaf," ujar Arga sembari menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Kiara dari belakang. Ia rindu, rindu sekali sebenarnya. Sudah tiga hari ia tak pulang.Keduanya salin
Read more