Home / Pernikahan / Crime Revenge / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Crime Revenge: Chapter 21 - Chapter 30

55 Chapters

21. Angels Like You

Happy Reading . . . *** Wanita itu hanya bisa mengeluarkan desahan kecilnya, disaat sang pria sedang memberikan kenikmatan dengan memenuhi dirinya. Nafas panas yang saling berhembus dan beradu, menjadikan bukti bahwa percintaan kedua insan itu begitu terbakar akan api gairah. Kedua tatapan yang saling berpandangan itu, seakan menghanyutkan mereka dalam sebuah kesenangan yang telah mereka ciptakan. Hingga pada akhirnya, kedua insan itu saling menahan teriakkan bersamaan dengan sampainya mereka pada hal yang sejak tadi sudah mereka saling gapai. Nafas memburu pria itu mengiringi dirinya yang sedang menidurkan tubuh di samping sang wanita yang sedang menarik selimut untuk menutupi tubuh polos keduanya. "Selamat pagi," ucap Nalla sambil menampilkan senyuman manisnya kepada sosok pria di sampingnya yang tidak lain adalah Jacob. Sapaan itu membuat Jacob tersenyum kecil dibuatnya. Seperti yang sudah pria itu katakan kemarin malam, jika ia ingin melakukannya bersama Nalla di pagi setelah
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

22. Not a Threat

Happy Reading . . . *** Jacob melangkahkan kakinya dengan cepat setelah ia mengendarai mobil dengan kecepatan di atas rata-rata untuk menembus jalanan, dan kini pria itu sudah berada di rumah sakit. Dan pada saat dirinya sudah berada di bagian gawat darurat, dari kejauhan pria itu sudah bisa melihat keberadaan Norah yang sedang memeluk Valyrea di kursi ruang tunggu, tidak jauh dari pintu ruang gawat darurat. "Hei, bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya pria itu setelah ia mendudukkan diri di samping Norah dan langsung merangkul bahu sang istri ke dalam pelukannya. "Ini salahku, aku bukanlah Mommy yang baik." Balas Norah dengan air mata yang tadi sudah sempat reda, namun kini kembali menetes lagi. Berniat untuk menenangkan hati sangat istri, Jacob pun mengangkat Valyrea dan menggendongnya agar pria itu semakin dapat menarik tubuh Norah ke dalam pelukannya. "Ini bukan salahmu, Norah. Dan kau tidak perlu menjelaskannya dulu jika kau masih belum siap." "Tadi pagi setelah terbangun dari
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

23. Illicit Word

Happy Reading . . . *** Dengan begitu sabar dan perhatiannya, Jacob menyuapi sesendok demi sesendok makan siang untuk Nalla yang masih terbaring di atas ranjang dengan lemah. Wanita itu begitu kehilangan banyak darah sehingga pemulihannya pun menjadi sedikit lama. "Aku bisa memakan makananku sendiri." "Kau cukup diam dan terima suapan ini saja," balas pria itu sambil memberikan suapan terakhir makanan Nalla yang sudah habis itu. "Sehabis ini kau bisa pergi. Aku bisa mengurus diriku sendiri." "Apa kau ingin buah apel? Saya bisa mengupaskannya." "Aku sudah kenyang." "Apa kau sedang menginginkan sesuatu yang lain? Saya bisa membelikannya." "Jacob, aku serius! Kau bisa pergi, jika kau tidak ingin di sini. Jangan memaksakan dirimu yang ingin berpura-pura berada di sini. Aku bisa mengurus diriku sendiri. Aku tidak ingin terus merepotkanmu." "Tetapi saya tidak merasa seperti itu. Dan saya memang ingin berada di sini, menemani dirimu dan merawatmu sampai kau pulih." "Aku tidak ingi
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

24. Second Life

Happy Reading . . . *** Senyuman lebar terus saja terlihat mengembang di bibir wanita itu disaat tubuhnya kini berbaring di sofa panjang ruang tengah dan berada di dalam pelukan hangat seorang pria yang sejak tadi terus menerus memberikan kecupan-kecupan kecil di sekitar wajahnya. Kedua insan itu sudah menghabiskan waktunya sepanjang hari dengan menonton televisi dan saling berbincang atau berbagai cerita. Hal yang sebenarnya tidak terlalu istimewa untuk menghabiskan waktu berduaan saja dengan romantis, namun justru terasa hangat dan menggambarkan suasana romantis yang sesungguhnya. "Saya tidak pernah melihat senyumanmu yang terlihat selebar ini," ucap Jacob sambil menatap wajah Nalla dengan senyuman kecil yang juga terlihat pada raut wajahnya. "Benarkah? Dan sekarang kau sudah melihatnya." "Pertahankan yang seperti ini, okay? Saya ingin tetap ingin melihatmu yang terus bisa tersenyum." "Asal kau juga ingin berjanji untuk membuatku bisa tersenyum seperti ini terus." "Saya akan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

25. Daddy's Little Girl

Happy Reading . . . *** Nalla membuka matanya sesaat setelah ia mendengar suara teriakan kesakitan seperti yang dikeluarkan oleh Jacob. Sinar matahari yang masuk menembus jendela kamar langsung menyambut penglihatannya. Setelah menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya, wanita itu beranjak dari ranjang untuk memakai pakaiannya. Lalu, ia pun keluar dari kamar dan melangkah menuju asal suara yang ia dengar. "J..." panggil wanita itu yang membuat Jacob langsung menengok ke asal suara. "Hei, apa yang terjadi?" Sambungnya sambil menghampiri pria itu yang terlihat sedang duduk di kursi meja makan dan berusaha untuk mengeluarkan peluru yang berada di lengan. "Hanya luka kecil saja." "Kau terkena tembakan peluru?" "Sial! Saya tidak bisa menjangkaunya," teriak Jacob dengan kesal karena rasa sakit yang ia rasakan dan juga tidak bisa mengobati dirinya sendiri. "Aku ingin melihatnya." "Tidak perlu. Saya tidak ingin membuatmu takut, Aideen." "Aku bisa membantumu, J. Dan aku baik-baik saja
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

26. One Step Closer

Happy Reading . . . *** Botol air mineral yang baru saja dibuka dan hendak diminum itu langsung dihentikan oleh suara bel yang terdengar berbunyi. Nalla pun langsung menutup kembali botol air tersebut dan menaruhnya di atas meja makan, lalu ia melangkah menuju pintu Penthouse untuk membukakannya. Keterkejutan langsung menyapa wanita itu ketika ia melihat kedatangan seseorang yang tidak pernah ia duga akan mendatangi Penthouse dimana dirinya itu sekarang berada. Namun, dengan cepat Nalla pun menghilangkan keterkejutannya tersebut dan digantikan dengan sebuah senyuman yang terbit di wajah. "Hai, apakah benar ini kediaman milik Jacob?" "Ya." "Apakah Jacob sedang berada di dalam?" "Dia baru saja keluar untuk membeli makan siang. Anda siapa?" "Bolehkah saya masuk?" "Hhmm..., saya tidak bisa membiarkan orang lain masuk ke dalam. Apalagi Penthouse ini bukan milik saya." "Saya Norah, Satu-satunya istri Jacob, pria yang memiliki Penthouse ini. Jadi, apakah anda sudah memperbolehkan sa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

27. Unfair Shit!

Happy Reading . . . *** "Maafkan aku." Kalimat itu pun mengisi keheningan yang terjadi di antara kedua orang yang sedang duduk berhadapan di kursi meja makan, dan saling memberikan tatapan yang tidak bisa diartikan. Sudah sejak tadi keduanya duduk saling berhadapan, namun hanya keheninganlah yang mengisi situasi di antaranya. Hingga cukup lama dirasa keheningan itu berlangsung, kini sebuah kalimat yang rasanya sangat sulit untuk diartikan pria itu ucapkan dan membuat sosok wanita yang mendengarnya sangat dibuat terkejut akannya. "Apa maksud dari semua hal yang kau ucapkan itu, Jacob? Aku sungguh tidak mengerti dengan dirimu yang sekarang." "Aku tahu hal ini membuatmu menjadi merasa tidak mengerti-" "Aku mengerti! Aku sungguh sangat mengerti dengan kau sudah menemukan yang lebih baik dariku di luar sana. Tetapi kenapa, Jacob? Kenapa? Aku ingin mengetahui kenapa kau bisa sampai mengambil keputusan ini setelah satu hari yang lalu aku mengetahui perselingkuhanmu itu? Bisakah kau men
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

28. Little Happiness

Happy Reading . . . *** Angin yang bertiup tidak cukup kencang di siang hari itu, memacu ombak di laut yang bergulung dengan tenang dan terlihat begitu indah. Suara deburan ombak yang juga terdengar begitu menenangkan di telinga, serta gulungan kecil yang sampai pada tepi pantai itu menyapu sepasang kaki yang berada di atas pasir putih yang terasa lembut di telapak kaki. Sinar matahari yang memancar dengan terang pun membuat tubuh yang hanya terbalut pakaian renang bermodel dua potong itu, merasakan kehangatan dan sedikit terbakar dari panas khas sinar matahari. Tempat penginapan yang Jacob sewa pun begitu privasi dan memiliki akses langsung menuju pantai yang begitu indah dari kamar cottage yang mereka tempati. Dengan tanpa keberadaan pengunjung lain yang juga sedang berlibur di cottage tersebut, sehingga tempat itu hanya milik kedua insan yang benar-benar seperti sedang dimabuk oleh asmara. "Selamat ulang tahun untuk wanita cantik yang terlihat begitu sempurna di bawah sinar mat
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

29. The Party's Over

Happy Reading . . . *** Satu minggu waktu telah berlalu, dan minggu penuh cinta itu pun tidak terasa sudah berakhir. Liburan singkat selama satu minggu di Maldives itu rupanya membuat Jacob semakin jatuh cinta terhadap Nalla. Pria itu seakan menemukan kembali tambatan hati yang mengubah sekaligus mengisi sebagian kehidupannya yang masih terasa kosong. Dan kini, setelah liburan itu berakhir keduanya pun sudah kembali ke Penthouse, dan baru saja keduanya tiba. "Aku lelah," keluh Nalla sambil menjatuhkan tubuhnya di atas sofa. "Istirahatlah." "Aku tidak bisa jika tidak di dalam pelukanmu," balas wanita itu dengan manja. Mendengar hal itu, Jacob pun dengan senyuman yang terbit di wajahnya bergegas menghampiri Nalla, lalu ia memposisikan dirinya di pangkuan wanita itu lalu menghimpit tubuh Nalla dengan tubuhnya di atas sofa. "Sekarang sudah terbalik, hah?" Ucap Nalla yang membuat keduanya terkekeh. "Kau ingin memeluk saya, bukan?" "Ya, memang. Tetapi jika seperti ini sama saja den
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

30. Surprisingly Thing

Happy Reading . . . *** "Hallo, tampan. Waktunya bangun, Sayang." Bisikan lembut yang terdengar begitu merdu di telinga itu langsung membangunkan sang pemilik telinga yang sebelumnya masih tertidur. Pelukan hangat yang diberikan wanita itu langsung disambut dengan tarikan di tubuhnya, hingga kini ia sudah berada di atas tubuh sang suami. "Tampar aku," pinta pria itu sambil menatap mata wanitanya itu. "Kenapa harus ditampar, hah?" "Agar aku bisa tahu, apakah ini mimpi atau bukan?" "Bagaimana kalau cium saja?" Kecupan singkat pun langsung Nalla berikan tepat di bibir Benjamin yang langsung membuat keduanya tersenyum. "Aku sangat merindukanmu, Sayang. Ughh..., rasanya sudah lama sekali aku tidak memanggilmu dengan panggilan sayang seperti itu." "Dan sekarang aku sudah berada di dalam pelukanmu lagi." "Kapan kau kembali?" "Baru saja. Anak buahmu mengatakan semalam kau bertempur dengan hebat." "Tetapi aku menyukainya." "Kesukaanmu itu memang selalu bisa membuatku menggelengkan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status