"Nggak kebayang deh jadi Mbak Eti, udah suaminya tukang tipu, eh ternyata udah punya istri pula," celetuk Bu Sur memulai obrolan di dalam mobil.Mobil yang seharusnya muat hanya untuk delapan orang, terpaksa diisi sepuluh orang dengan bentuk tubuh yang beberapa diantaranya memang terlihat subur."Ah, biarin aja, Bu Sur! Salah sendiri sombong, bilang-bilang ke semua tetangga katanya mahar dari suaminya emas tiga puluh gram, belum lagi koar-koar katanya Satria mau beli Restoran. Eh ... nggak taunya," sahut Bu Hanum julid. "Orang sombong ya gitu emang. Ada aja balasannya."Bu Puji geleng-geleng mendengar ucapan Bu Hanum. Jika berbicara, wanita itu suka lupa berkaca. "Yang keterlaluan itu Mbak Maya, sudah tau Mbak Eti kesusahan, dapat masalah sama suaminya, eh ... masih saja ancam-ancam Satria mau dipecat. Nggak punya hati memang!" Dahlia mengompori. "Harusnya ikhlaskan saja uang segitu ya, itung-itung bantu tetangga. Ya kan?""Kalau bicara itu dipikir dulu, Mbak Lia," sela Bu Puji. Lida
Read more