หน้าหลัก / Romansa / BENIH 2 MILIAR / บทที่ 151 - บทที่ 160

บททั้งหมดของ BENIH 2 MILIAR: บทที่ 151 - บทที่ 160

167

Gelisah

"Lebih baik saya kehilangan segalanya daripada harus menjadi mainanmu!" Jeritanku tertahan setelah sekian lama keheningan panjang menyelimuti kami."Kamu yakin dengan pilihanmu itu?"Sejenak aku terdiam. Kemudian mencoba meyakinkan diri bahwa kami mampu melewati ini."Ya, saya akan meminta Bang Khalid untuk membatalkan kerja sama kalian. Lebih baik kita berjuang sendiri daripada mendapat bantuan dengan pamrih dari orang gila sepertimu.""Hahaha ...." Dia kembali tertawa."Sudah kuduga tak akan semudah itu menaklukanmu. Berbeda dengan kebanyakan wanita, kamu tak bisa bertekuk lutut di hadapan uang, Nindi. Itulah yang membuatku semakin memujamu. Damn! Sekarang aku mulai h*rny." Vincent membasahi bibirnya, lekat dia menatapku sembari mempersempit jarak di antara kita. "Listen to me! Dunia bisnis itu kejam, kamu yakin setelah Khalid memutus kerja sama kita dia akan mampu berdiri di atas kedua kakinya sendiri? Apa kamu tak menyadari perubahaannya akhir-akhir ini? Tidakkah kamu periksa ramb
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-12
อ่านเพิ่มเติม

Terusik

Semua tak lagi sama setelah kami pulang dari Singapura. Kegelisahan yang seolah tak ada ujungnya, pekerjaan yang semakin menyita waktunya, juga ketakutan akan kedatangan sosok yang perlahan mulai mengusik rumah tangga.Sudah sebulan berlalu. Namun, bukannya berangsur tenang aku justru semakin bimbang saat menyadari bahwa Vincent tiba-tiba menghilang seperti ditelan bumi setelah melontarkan ancamannya terakhir kali.Apakah dia akhirnya menyerah dan melanjutkan hidupnya? Atau justru mulai melancarkan aksi dengan menyerang titik lengahku suatu saat nanti?"Papa kapan pulang, Ma?" Pertanyaan Fatina menyentak lamunanku. Tak terasa sudah seminggu sejak dia pamit pergi untuk melakukan perjalanan bisnis ke dalam dan luar negeri. Mengajukkan proposal pada beberapa kenalan pengusaha sejenis. Mencari bantuan dari koneksi agar mau berinvestasi untuk menyelamatkan perusahaan kami."Papa bilang lusa baru pulang, Sayang. Yang sabar, ya." Kuelus rambut Fatin yang dikucir tinggi. Lalu memasukkan kota
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-12
อ่านเพิ่มเติม

Ancaman

Setengah jam sebelum waktu makan siang, kuparkirkan mobil di depan pelataran sebuah kafe yang terlihat sepi. Hanya tampak satu mobil BMW mewah yang terparkir di sebelah. Padahal biasanya tempat ini ramai dipadati oleh para karyawan dari berbagai perusahaan untuk menghabiskan waktu istirahat makan siang.Begitu melewati pintu masuk, bukannya pelayan kafe yang menyambut melainkan sosok yang familiar. Lelaki berkacamata dengan penampilan rapi itu nyaris tak berani menatapku."Mari, Bu."Aku tersenyum miring. "Jadi, kamu memilih meninggalkan atasan yang sudah delapan tahun 'memberimu kehidupan', hanya untuk orang gila yang sialnya lebih kaya? Berapa banyak yang dia bayar agar kamu meninggalkan suami saya yang sekarang sedang berjuang menyelamatkan perusahaan, Zul?" Cibiranku berhasil menghentikan langkahnya, tapi tak cukup mampu membuat lelaki jangkung itu membuka mulutnya.Dia terbungkam, tubuhnya menegang. Namun, hanya sesaat Zul berhasil mengendalikan dirinya. Lelaki itu seperti mencob
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-14
อ่านเพิ่มเติม

Mulai Mengorek Masa Lalu

Akhirnya semua berjalan sesuai yang Vincent inginkan. Dengan uang dan kekuasaan yang dimiliki, dia seolah memegang kunci takdir hidup ini.Hanya dalam waktu sehari setelah aku sepakat menandatangani kontrak, semua masalah yang diperbuat berhasil dia tangani semudah membalikkan telapak tangan.Sifatnya yang manipulatif membuat lelaki itu mudah dipercaya oleh orang di sekitarnya tak terkecuali suamiku sendiri. Sampai larut malam Vincent baru pulang setelah menyelesaikan obrolan panjang yang aku tak mengerti, pun Grace yang turut serta mengikuti acara meeting dadakan mereka. Dalam berbagai kesempatan tak jarang aku melihat dia memutar bola mata atau menunjukkan dengan terang-terangan sikap tak suka. Namun, aku tak peduli, bagiku perempuan gatal itu bukan ancaman selama Bang Khalid masih berpegang teguh dengan komitmen kami.Hanya satu hal yang kusayangkan setelah menyaksikan apa yang terjadi ... sudah sedekat itu jarak dan hubungan suamiku dengan orang sinting itu, dia masih belum cukup
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-21
อ่านเพิ่มเติม

Membangkitkan Memori

"Dari aku pulang sampai sekarang, kok kamu banyak diam? Ada masalah, Sayang?" Sebuah dagu yang bertumpu di bahu menarik lamunanku dari masalah yang seolah tak sudah.Banyak! Haruskah kuteriakan tepat di telinganya bila sekarang masalahku bertambah setelah kedatangan baby sitter baru yang ternyata anak kandung dari sosok masa laluku?Belum selesai dengan Vincent kenapa aku harus dihadapkan dengan si Bambang?Jujur aku tak pernah peduli dengan pendapat orang seburuk apa pun mereka menilai tentangku. Tapi, aku tak bisa tinggal diam bila hal itu menyangkut masa depan anak-anakku.Tak mungkin juga si Grace mempekerjakan seseorang seperti Bambang bila tak menguntungkan baginya. Sedikit banyaknya dia pasti sudah mengantongi banyak informasi tentang siapa aku dulu.Bagaimana bila Grace mulai mencuci otak anak-anak hanya untuk menyudutkanku?Meski sudah berdamai dengan keadaan, tapi aku tak kuasa bila anak-anakku tahu siapa ibunya di masa lalu."Kamu, kan tahu si Bambang itu siapa, Bang? Kenap
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-24
อ่านเพิ่มเติม

Yang Hilang Tanpa Disadari

Masih di tempat yang sama aku berdiri, memerhatikan dengan hati-hati setiap gerak langkahnya. Berusaha untuk tetap tenang, meski perasaanku mulai campur aduk sekarang.Vincent kembali berinteraksi dengan salah satu anak berkebutuhan khusus, dengan senyuman yang lebih tulus daripada yang pernah kulihat. Matanya bersinar dengan kehangatan dan kepedulian, seolah-olah dia benar-benar memahami anak-anak itu. Bagaimana mungkin dia bisa berubah begitu cepat? Bagaimana bisa dia menunjukkan sisi lain dirinya yang tidak pernah kutahu?Saat anak-anak itu tertawa riang mendengar leluconnya, dia tersenyum dengan penuh kebahagiaan. Dia menunjukkan kepekaan dan perhatian yang sebelumnya tidak pernah aku temui. Aku merasa mulai bingung dengan semua ini. Kebencian dan keraguan terus berbenturan dengan keinginan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi.Saat aku berusaha untuk menyembunyikan perasaanku di balik ekspresi datar, matanya tiba-tiba bertemu dengan mataku. Dia tersenyum, seolah-olah memaha
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-24
อ่านเพิ่มเติม

Pisah Ranjang

Aku kehilangannya. Aku kehilangan benih yang tanpa sadar tengah berkembang. Aku kehilangan calon anak yang mungkin kali ini akan dilimpahi kasih sayang dari keluarga yang utuh. Empat tahun menjadi orang tua tunggal untuk Alid, dan hanya sesaat merawat Fatina. Kini, aku harus kembali kehilangan kesempatan untuk merasakan nikmatnya hamil dan melahirkan dengan didampingi pasangan.Dokter mengatakan bahwa kandunganku sudah berjalan 10 pekan, dan plek serta pendarahan yang kupikir haid dalam dua bulan belakangan, itu umum terjadi pada usia muda kehamilan, tapi juga bisa mengancam. Stres dan pikiran kemungkinan menjadi penyebab utama aku keguguran.Aku sudah pasrah menerimanya. Terlebih mental dan fisikku seolah dihajar habis-habisan oleh pahitnya kenyataan. Namun, Bang Khalid dan Ibu mertuaku sepertinya tak demikian. Dengan terang-terangan mereka menunjukkan kekecewaan. Apalagi setelah keduanya tahu bahwa Vincent yang pertama kali menemukanku dalam keadaan pingsan di pinggir pantai. Sebuah
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-29
อ่านเพิ่มเติม

Kenangan

"Huh, huh, huh ...." Kujambak kuat rambut lelaki di samping sembari mencoba mengatur napas saat kursi roda membawaku menuju ruang bersalin di sebuah klinik praktik mandiri salah seorang Bidan setempat, karena aku sudah tak mampu berdiri. Ini adalah kali kedua aku melahirkan didampingi oleh Roy.Tak semengenaskan persalinan pertama, untuk anak kedua ini kontraksi terjadi saat aku tengah menjemur baju dan Roy sedang bersiap pergi ke ladang."Mas suami Mbaknya?" tanya seorang asisten bidan begitu melihat Roy membantuku naik ke brankar."Bu-akh!" Buru-buru kusikut lengannya di tengah rasa mulas yang mulai menjadi. "Ah, iya, Mbak." Akhirnya dia terpaksa berbohong setelah kuberi sedikit ancaman."Kalau begitu Masnya bisa menemani selama proses persalinan.""Ta-akh!" Sekali lagi aku menyikut perutnya saat Roy hendak menyangkal. "Ba-Baik, Mbak."Tak lama Bu Bidan masuk ke ruangan dan langsung mengecek pembukaan. Setelah dirasa sudah waktunya beliau mulai memberi interuksi untuk mengenjan.Di
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-31
อ่านเพิ่มเติม

Kesalahan Fatal

Suara hujan yang lembut mengalir di luar jendela, seperti melodi kenangan yang berputar di kepala. Di ruang tengah aku duduk sendiri, menatap benda persegi yang membawa kembali ingatan akan momen-momen tak terlupakan dalam empat tahun kebersamaan kami di Lumajang. Kusaksikan kembali tubuh kembang Alid dari mulai tengkurap, merangkak, berjalan, sampai berlari. Begitu juga dengan proses hijrahku yang dibimbing oleh orang-orang ahli yang sukarela mengajari tanpa menghakimi.Seolah masih lekat dalam ingatan saat aku dengannya berbagi tawa dan tangis dalam setiap lembar cerita. Kala itu, hidupku terasa begitu ringan, meski beban yang kupikul sangatlah berat. Kami optimis mampu mewujudkan mimpi dan harapan di tengah terpaan cobaan.Namun, kini aku duduk di sini, dengan rasa berat di dada. Hidup telah membawaku ke dalam peran yang jauh dari apa yang kumimpikan. Pernikahan yang diawali dengan cinta, kini terasa seperti penjara yang mengekangku dalam dilema. Harapan-harapan yang dulu begitu ce
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-31
อ่านเพิ่มเติม

Terguncang

Perempuan dengan pakaian serampangan dan hanya kerudung yang disampirkan itu duduk di salah satu bangku ruang tunggu sebuah rumah sakit ternama di kota Batam. Satu setengah jam lalu ambulans mengantar lelaki yang terkapar tak sadar dengan luka serius di kepala. Ruangan itu dipenuhi dengan atmosfer tegang, dan perempuan berusia 31 tahun tersebut justru tenggelam dalam kecamuk pikirannya yang kacau.Beberapa kali dia meremas kedua tangan, tubuhnya gemetar. Ibu dua anak itu tertunduk dalam memerhatikan pijakkan, mencoba menenangkan diri dan perasaan yang sulit dideskripsikan.Dia berharap semua yang terjadi hanya mimpi. Mulai dari pertemuan kembali dengan sosok dari masa lalu yang membangkitkan kenangan kelam yang coba dia kubur dalam, lalu kontrak tak masuk akal yang terpaksa ditandatangani, hingga kesepakatan yang seharusnya tak pernah terjadi. Dia merasa seperti telah terjebak dalam perjanjian yang menjadi pemicu keretakan rumah tangganya dengan sang suami.Imbas dari semua yang terja
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-09-06
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
121314151617
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status