"Sayang, kamu enggak usah capek-capek ke kantor lagi. Kamu harus persiapkan persalinan yang tak lama lagi ini. Banyak-banyak minum air putih dan jalan kaki. Dulu, Mama juga begitu saat mengandung suami kamu. Dave itu paling mudah. Kan, Mama sebenarnya sudah pernah melahirkan adiknya Dave, tapi enggak selamat.""Indri masih enggak percaya kalau Pak Dave pergi dengan begitu cepat. Padahal, kami baru saja menikmati manisnya pernikahan." Ada raut yang begitu sedih, tetapi sang mertua segera menghiburnya. "Kamu sabar, Nak. Setelah ini, bayi kamu akan menjadi orang hebat. Akan menyayangi Ibunya sepenuh hati. Dia akan jadi pewaris tunggal keluarga kita. Satu hal lagi pesan Mama, jangan anggap kami ini sekadar mertua, tapi kami ini adakah orangtua kamu juga. Kami hanya punya Dave dan kamu saja." Mereka berpelukan hingga tiba di parkiran rumah sakit, Indri tak begitu melihat jalannya. Sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi, tak sampai menabrak Indri, tetapi kejadian itu mampu membuat in
Baca selengkapnya