"Ya ampun, kain putih untuk ujian hari ini tertinggal!" Nuri menepuk jidatnya karena sudah teledor. "Wah, punya Luna hanya satu lembar, Tan, seukuran tugas yang diminta. Kita putar balik aja gak papa.""Oke, kita putar balik saja, belum jauh kok, masih dalam komplek rumah kamu." Daniel tersenyum pada Nuri dari spion depan. "Maaf ya, Mas Daniel, Luna, saya jadi merepotkan." Nuri benar-benar tidak enak hati pada Luna dan papanya karena harus putar balik, kembali ke rumah. Mobil pun berhenti persis di depan rumah Nuri. Wanita itu turun dengan tergesa-gesa. Ada Dika yang ternyata sedang memanaskan motor, mau berangkat bekerja. "Kenapa?" tanya Dika singkat. "Ada yang ketinggalan, Mas." Nuri berlari naik ke kamar praktek. Kain putih itu sudah ia siapkan di waras meja kerjanya, tetapi malah ia lupa membawanya. Tidak lama kemudian, Nuri sudah kembali memakai separuh dengan tergesa di depan pintu rumah "Kamu dijemput siapa?" tanya Dika yang saat ini sudah duduk di atas motor. "Oh, itu t
Baca selengkapnya